You are on page 1of 47

Penentuan Awal dan Akhir Ramadhan

Hilal

Hilal adalah Bulan baru atau The First Visible Crescent

Cara Penentuan

Hisab

Rukyat

Lokal

Internasional

Dalil Hisab

Dialah yang menjadikan matahari bersinar, dan bulan bercahaya, dan ditetapkan manzilah-manzilah bagi perjalansan bulan itu, supaya kamu mengetahui bilangan tahun dan perhitungan waktu. Dia menjelaskan tanda-tanda (kebesaran-Nya) kepada orang-orang yang mengetahui. (Qs. Yunus [10]: 5).

Dalil Hisab

Satu bulan ada 29 hari, maka janganlah kalian puasa hingga kalian melihat (hilal). Apabila (penglihatan kalian) terhalang oleh mendung, maka genapkanlah (sempurnakanlah) bilangannya 30 hari. (HR. Bukhari dari Ibnu Umar)

Kelemahan Ahlu Hisab


Walaupun menggunakan dalil dari Al Quran, akan tetapi Ayat tersebut bersifat umum untuk semua perhitungan waktu, dan bukan khusus untuk penentuan awal dan akhir ramadhan Hadits-hadits tentang ruyat merupakan dalil khusus tentang penetuan awal dan akhir Ramadhan

Jumhur ulama menyatakan bahwa penentuan awal dan akhir Ramadhan adalah dengan ruyat, sedangkan penggunaan hisab diperbolehkan untuk membantu perkiraan pelaksanaan ruyat

Dalil Ahlu Rukyat



Berpuasalah kalian (semua kaum muslim) jika (salah satu dari kalian) melihat hilal, dan berbukalah kalian (semua kaum muslim) jika (salah satu dari kalian) melihat hilal. dan jika (penglihatan kalian) terhalang oleh mendung, maka genapkanlah (sempurnakanlah) bilangan bulan Syaban itu tiga puluh hari (HR. Bukhari melalui Abu Hurairah)

1. Rukyat Internasional:
Ketiga imam madzhab (Abu Hanifah, Maliki, Ahmad) berpendapat bahwa awal Ramadhan ditetapkan berdasarkan ruyat global, tanpa mempertimbangkan perbedaan mathla.

2. Rukyat Lokal
Apabila ruyatul hilal di suatu daerah telah terbukti, maka penduduk yang terdekat di sekitar daerah tersebut wajib berpuasa. Ukuran kedekatan di antara dua daerah dihitung menurut kesamaan mathla, yaitu jarak keduanya kurang dari 24 farsakh (sekitar 120km). Adapun penduduk daerah yang jauh, maka mereka tidak wajib berpuasa dengan ruyat ini, karena terdapat perbedaan mathla. (Abdurahman Al-Jaziri, Al-Fiqh Ala Al-Madzhahib AlArba ah, Jilid I, hlm. 550).

Dalil Rukyat Lokal


Dari Kuraib : Sesungguhnya Ummu Fadl binti Al-Haarits telah mengutusnya menemui Muawiyah di Syam. Berkata Kuraib : Lalu aku datang ke Syam, terus aku selesaikan semua keperluannya. Dan tampaklah olehku (bulan) Ramadlan, sedang aku masih di Syam, dan aku melihat hilal (Ramadlan) pada malam Jumat. Kemudian aku datang ke Madinah pada akhir bulan (Ramadlan), lalu Abdullah bin Abbas bertanya ke padaku (tentang beberapa hal), kemudian ia menyebutkan tentang hilal, lalu ia bertanya ; Kapan kamu melihat hilal (Ramadlan) ? Jawabku : Kami melihatnya pada malam Jumat. Ia bertanya lagi : Engkau melihatnya (sendiri) ? Jawabku : Ya ! Dan orang banyak juga melihatnya, lalu mereka puasa dan Muawiyah Puasa. Ia berkata : Tetapi kami melihatnya pada malam Sabtu, maka senantiasa kami berpuasa sampai kami sempurnakan tiga puluh hari, atau sampai kami melihat hilal (bulan Syawwal) . Aku bertanya : Apakah tidak cukup bagimu ruyah (penglihatan) dan puasanya Muawiyah ? Jawabnya : Tidak ! Begitulah Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam, telah memerintahkan kepada kami.

Pembagian Hadits
1. Dilihat dari jumlah sanad
1. 2. Mutawatir : diriwayatkan banyak jalur Ahad : diriwayatkan sedikit (satu) jalur Masyhur : dikenal banyak orang Aziz : diriwayatkan 2 jalur berbeda Gharib : diriwayatkan 1 jalur

Pembagian Hadits
2. Dilihat dari penyandaran matan
1. Marfu : Bersandar pada Rasulullah langsung Mauquf : Tidak bersandar pada Rasulullah secara langsung

2.

Status Hadits Kuraib


Dilihat dari sisi sanad merupakan hadits Shahih, Ahad, Gharib mutlak, yakni hadits yang diriwayatkan dengan tsanat yang tsiqah, dari satu jalur diawal sanad Dilihat dari penyandaran matan hadits merupakan hadits Mauquf, yakni tidak

bersandar secara langsung kepada nabi tetapi


pada shahabat dalam hal ini adalah pada Ibnu Abas ra

Menyikapinya?
Para ulama mujtahidin berpendapat kebanyakan hadits mauquf adalah dhaif dan tidak dapat dipakai sebagai hujjah. Apabila hadits mauquf itu termasuk hadits sahih, boleh dipakai asal tidak berselisih dengan dalil-dalil yang lain Fakta hadits shahabat Kuraib ini walaupun sahih, tetapi ia termasuk hadits Gharib secara sanad, dan mauquf secara matan, maka hadits ini lemah

Menyikapinya?
Kelemahan hadits ini juga karena berselisih dengan haditshadits lain yang lebih kuat statusnya, seperti hadits shahih marfu (haditsnya bersandar langsung pada Rasulullah) Dimungkinkan sekali hal tersebut adalah Ijtihad Ibnu Abas, karena berselisih dengan banyak hadits dan kebiasaan shahabat lainnya Mengikuti ijtihad shahabat adalah boleh

Hadits 511 Bulughul Maram


Dari Abu Umairah Ibnu Anas Ibnu Malik ra. dari pamanpamannya di kalangan shahabat bahwa : suatu kafilah telah datang, lalu mereka bersaksi bahwa kemarin mereka telah melihat hilal (bulan sabit

tanggal satu syawal), maka Nabi saw


memerintahkan mereka agar berbuka dan esoknya menuju tempat shalat mereka (shalat ied)

(HR Ahmad dan Abu Dawud, lafadznya menurut Abu


Dawud dan sanadnya shahih)

Hadits 675 Bulughul Maram


Ibnu Umar ra. berkata: Orang-orang melihat bulan sabit, lalu aku beritahukan kepada Nabi saw. bahwa aku benar-benar telah melihatnya. Lalu beliau berpuasa dan menyuruh orangorang agar berpuasa (HR. Abu Dawud. shahih menurut Hakim dan Ibnu Hibban)

Dari Ibnu Abbas ra. bahwa ada seorang Arab Badui menghadap Nabi saw, lalu berkata: Sungguh aku telah melihat bulan sabit (tanggal satu). Nabi saw bertanya: Apakah engkau bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah? Ia berkata: Ya. Beliau bertanya: Apakah engkau bersaksi bahwa Muhammad itu utusan Allah. Ia menjawab: Ya. Beliau bersabda: Umumkanlah pada orang-orang wahai Bilal, agar besok mereka berpuasa. ( Riwayat Imam Lima, shahih menurut Ibnu Khuzaimah dan Ibnu Hibban)

Kesimpulan
Hadits Kuraib bisa jadi itu pendapat sahabat Ibnu Abas, dan semua sahabat berhak berijtihad Tiada seorangpun yang maksum, kecuali Rasulullah. Dan bila terjadi kesalahan dalam berijtihad Allah memberinya satu pahala dan bila benar dua pahala Pendapat yang lebih kuat adalah siapapun yang melihat bulan (hilal) asal dia muslim (mau disumpah dengansyahadat) maka kesaksiannya diterima dimanapun ia melihatnya, karena yang demikianlah yang dilakukan Rasulullah dalam beberapa hadits sahih

Melihat Fakta
Hilal bulan baru

Tampak Samping

Posisi dan Penampakan Bulan

Posisi dan Penampakan Bulan

Tgl 15 Bulan Purnama

Tgl 29/30 Bulan mati

Konjungsi / Ijtima

Bumi, bulan berada dalam satu garis lurus. Terjadi setiap tanggal 29/30 setiap bulan

Bulan Tanggal 1
Horison langit

Bulan Tanggal 1
Horison langit 30

Bulan Tanggal 1
Horison langit
Minimal 30

Perhitungan Munculnya Hilal


1433 H / 2012

Universal Time Zone Converse

Conjuction / ijtima : 19 Juli 2012


18:00

00:00

12:00

06:00

19 Juli 2011 - 04:24 UTC bertepatan 19 Juli 2011 - 11:24 WIB

Berarti kemungkinan tanggal 20 Juli sudah berpuasa

sumber wwww.moonsighting.com

Dari gambar diatas maka dapat dipastikan pada 19 Juli maghrib hilal belum terlihat dari indonesia mungkin hanya bisa dilihat di amerika selatan (beda sekitar 10-12 jam) artinya berita rukyatul hilal mungkin baru sampai ke indonesia jam 4 shubuh atau 5 shubuh tanggal 20 juli-nya

sumber wwww.moonsighting.com

Pada tanggal 20 maghrib hilal dapat terlihat jelas dari Indonesia sehingga yang berpatokan pada rukyatul hilal lokal akan berpuasa pada tanggal 21 juli

Dunia mulai berpuasa bersama


Mana yang lebih Rasional?

Kapan Kita Berpuasa


penyebab sah secara syari untuk mengawali Ramadhan adalah

dengan melihat bulan sabit (ruyat hilal) Ramadhan


dan penyebab sah secara syari untuk mengawali Idul Fitri adalah melihat bulan sabit (rukyat hilal) Syawal. hilal adalah penanda bulan baru atau bulan sabit yang sangat muda yang dapat terlihat mata (first visible crescent) hal ini perlu diperhatikan karena rasulullah saw. melarang untuk berpuasa pada dua hari besar yaitu Idul Fitri (1 Syawal) dan Idul Adha (12 Dzulhijjah)

Bolehkah Berbeda Hari Lebaran?


Umat Islam wajib terikat dengan syariat / hukum Islam Bila tidak mampu menggali hukum syara, maka wajib baginya mengambil pendapat para mujtahid dalam masalah hukum

Pendapat Mujtahid adalah hukum syariat yang mengikat bagi pengikutnya selama dilandaskan pada nash-nash syara
Berbeda pendapat selama berpegang pada dalil adalah boleh

Rukyat Global
artinya rasulullah meminta seluruh kaum muslimin berpuasa pada waktu yang sama

dan mencukupkan bila salah seorang diantara kaum muslim saja yang melihat hilal
perlu diperhatikan bahwa ramadhan dimulai ketika hilal telah terlihat sedangkan shalat dilakukan adalah ketika telah masuk waktunya karena tempat yang paling jauh di dunia hanya berjarak 12 jam maka seharusnya seluruh ummat muslim dapat mengawali dan mengakhiri ramadhan pada saat yang sama sebagai hasil dari kewajiban yang diperintahkan rasulullah

menghargai pendapat saudaranya selama mereka berpegang pada dalildalil syara

mengedepankan persatuan / ukhuwah Islamiyah, tidak memaksakan kehendak


mentaati keputusan Khalifah walaupun berbeda pendapat selama tidak diperintahkan kepada kebatilan

Sikap kita?

Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Qur'an) dan Rasul (sunnahnya) (QS An-Nisa [4]: 59)


Kami membaiat Rasulullah saw untuk setia mendengarkan dan mentaati perintahnya, baik dalam keadaan susah maupun mudah, baik dalam keadaan yang kami senangi atau pun kami benci, dan benar-benar kami dahululukan (HR Muslim)

Kaidah Ushul
Amru al-Imm yarfau al-khilf perintah imam/khalifah meniadakan perbedaan

Problem Utama Penyatuan Ramadhan


tidak adanya pemimpin yang ditaati untuk

memutuskan penyatuan awal dan akhir


Ramadhan adanya sekat-sekat nasionalisme yang merupakan penghalang terbesar bagi penyatuan kaum muslimin selain fanatisme madzhab yang sempit

Saatnya Bersatu
utamakan ukhuwah Islamiyah, daripada fanatisme, madzhab dan nasionalisme sadarkan ummat untuk kembali kepada naungan Islam tegakkan kepemimpinan umum kaum muslimin diseluruh dunia dengan menegakkan Khilafah Islamiyah

You might also like