You are on page 1of 2

AMBRUKNYA SISTEM KEUANGAN GLOBAL (3 Habis) Oleh : Hj Nida Saadah SE, Ak Sistem ekonomi Islam: Hanya Berbasis pada

Sektor Real Dalam kehidupan ekonomi Islam, setiap transaksi perdagangan harus dijauhakn dari unsureunsur spekulatif, riba, gharar, majhul, dharar, mengandung penipuian, dan yang sejenisnya. Unsur-unsur tersebut diatas, sebagian besar tergolong aktifitas-aktifitas non-real. Sebagian lainnya mengandung ketidakjelasan pemilikan. Sisanya mengandung kemungkinan munculnya perselisihan. Islam telah meletakkan transaksi antar dua pihak sebagai sesuatu yang menguntungkan keduanya; memperoleh manfaat yang real dengan memberikan kompensasi yang juga bersifat real. Transaksinya bersifat jelas, transparan, dan bermanfaat. Karena itu, dalam transaski perdagangan dan keuangan, apapun bentuknya, aspek-aspek non-real dicela dan dicampakkan. Sedangkan sector real memperoleh dorongan, perlindungan, dan pujian. Hal ini tampak dalam instrument-instrumen ekonomi berikut : 1. Islam telah menjadikan standar mata uang berbasis pada system dua logam yaitu emas dan perak. Sejak masa pemerintahan Khalifah Abdul Malin ibn marwan, mata uang Islam telah dicetak dan diterbitkan (tahun 77 H). Artinya, nilai nominal yang tercantum pada mata uang benar-benar dijamin secara real dengan zat uang tersebut. 2. Islam telah mengharamkan aktivitas riba, apapun jenisnya; melaknat/mencela para pelakunya. Alllah SWT berfirman: Hai orang-orang yang beriman bertakwalah kepada Allah dan tinggalkan sisa riba (yang belum dipungut) jika kalian orang-orang yang beriman QS Al baqarah 278. Berdasarkan hal ini, transaksi riba yang tampak dalam system keuangan dan perdagangan konvensional (dengan adanya bungan bank), seluruhnya diharamkan secara pasti; termasuk transaksi-transaksi derivative yang biasa terjadi di pasar-pasar uang maupun pasar-pasar bursa. Penggelembungan harga saham maupun uang dalah tindakan riba. 3. Transaksi spekulatif, kotor, dan menjijikkan, nyata-nyata diharamkan oleh Allah SWT, sebagaimana firmanNya: hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya minum khamr, berjudi, (berkurban untuk) berhala, dan mengundi nasib dengan anak panah adalah perbuatan keji termasuk perbuatan syaithan (QS Al Maidah 90). 4. Transaksi perdagangan maupun keuangan yang mengandung dharar/bahaya, baik bagi individu maupun bagi masyarakat, harus dihentikan dan dibuang jauh-jauh.

5. Islam melarang Al-Ghasy, yaitu transaksi yang mengandung penipuan, pengkhianatan, rekayasa, dan manipulasi. 6. Islam melarang transaksi perdagangan maupun keuangan yang belum memenuhi syaratsyarat keuangan yang belum sempurnanya kepemilikan seperti yang biasa dilakukan dalam future trading. Seluruh jenis transaksiyang dilarang oleh Allah SWT dan rasul-Nya ini tergolong ke dalam transaksi-transaksi non-real atau dzalim yang dapat mengakibatkan dharar/bahaya bagi masyarakat dan negara, memunculkan high cost dalam ekonomi, serta bermuara pada bencana dan kesengsaraan pada umat manusia. Sifat-sifat tersebut melekat dalam system ekonomi kapitalis dengan berbagai jenis transaksinya. Konsekuensi bagi Negara dan masyarakat yang menganut atau tunduk dan membebek pada system ekonomi kapitalis yang dipaksakan oleh negara-negara Barat adalah kehancuran ekonomi dan kesengsaraan hidup. Sayangnya, para penguasa negeri-negeri Muslim saat ini lebih suka mengekor di belakang system kapitali Barat yang terbukti menyengsarakan dan rusak. Karena itu, system ekonomi Islam yang berbasis pada sektor real hanya mampu dilakukan oleh negara yang berani menghadapi system ekonomi kapitalis. Hal itu dapat dijalankan hanya dengan mewujudkan terlebih dulu Khilafah Islamiyah.

You might also like