Bahan Restorasi Amalgam

Amalgam
Air raksa (Hg)
Logam paduan (alloy) : Perak Campuran dominan Timah Tembaga Seng Perak tahan terhadap tarnish Timah mudah berikatan dengan air raksa, Semakin besar kandungannya, kontraksi amalgam, kekuatan & kekerasan semakin rendah Tembaga memberikan kekuatan dan kekerasan pada amalgam, Seng mencegah masuknya O2 ketika terjadi fusi logam paduan Air raksa kadang-kadang ditambahkan untuk menciptakan kondisi preamalgamisasi pada logam paduan.

 Air raksa adalah bahan yang sangat beracun, tetapi setelah dicampur dengan logam paduan menjadi tidak berbahaya lagi.

Cara penyimpanan dan penanganan air raksa dengan baik : Ventilasi ruangan yang baik Tidak menggunakan karpet karena dapat menjebak air raksa yang terjatuh Kelebihan air raksa dianjurkan untuk ditampung dalam botol berisi air Hindarkan kontak dengan kulit Hindarkan kontak dengan emas

Karakteristik Amalgam
a. Toksisitas
Selama proses pengunyahan dilaporkan terjadi pelepasan air raksa. -> sangat jarang dilaporkan adanya keracunan air raksa pasca penambalan amalgam. Air raksa pada tambalan amalgam merembes ke dalam struktur gigi, bahkan bisa sampai menembus pulpa. Dalam bentuk uap sangat toksik. mengalami proses pelepasan pada saat triturasi, kondensasi serta pemolesan.

Air raksa (Hg)

Kepadatan 14 x lebih besar dari air biasa. Tumpahan satu tetes saja sudah cukup berarti untuk mengkontaminasi udara.

reaksi alergi : rasa gatal, ruam, bersin, kesulitan bernafas, dan pembengkakan. Tingkat kejadian hanya 1% dari populasi

b. Kekuatan
Tambalan amalgam sering mengalami patah di daerah tepi mempercepat korosi, karies sekunder. Kekuatan tekan amalgam bila ditangani dengan baik dan benar adalah 310 Mpa. Tembaga merupakan unsur yang memperkuat amalgam. Air raksa yang terlalu sedikit amalgamasi yang tidak menyeluruh menghasilkan tambalan amalgam dengan permukaan kasar dan berlubanglubang. Air raksa yang terlalu banyak berkurangnya kekuatan tambalan amalgam dalam jumlah besar.

c. Daya alir / flow

Menurut ADAS No 1 untuk bahan amalgam dipersyaratkan mempunyai daya alir di bawah 3%. Tingkat daya alir berhubungan dengan kerusakan tepi amalgam. Makin tinggi daya alir makin besar derajat kerusakan tepi. Amalgam dengan kandungan tembaga rendah daya alirnya berkisar antara 0,8 8%

d. Thermal konduktivitas
Amalgam penghantar panas yang baik oleh karena itu perlu semen sebagai penyekat untuk melindungi pulpa

e. Perubahan Dimensi
Dapat menyebabkan gagalnya tambalan karena karies sekunder, patahnya tepi tambalan atau pecahnya tambalan. Ekspansi Penyebab: Proses triturasi dan kondensasi yang tidak memadai, Terkontaminasinya amalgam yang mengandung seng oleh kelembaban selama proses triturasi dan kondensasi.
Ekspansi terjadi setelah hari ke-4 atau ke-5 setelah penambalan. Bila sebelum hari itu pasien mengeluh sakit pada gigi yang ditambal, bisa dipastikan bukan akibat ekspansi. Pada saat ekspansi, tambalan menekan dinding kavitas menimbulkan rasa sakit pada pasien, bila dibiarkan tambalan akan tampak menonjol keluar dari kavitas.

 Kontraksi Terjadi akibat proses triturasi dilakukan dengan tidak benar. Besarnya hanya sekitar 20 m, tidak dapat terdeteksi pemeriksaan biasa Kontraksi celah antara tumpatan dengan dinding kavitas karies sekunder

Tahap manipulasi
1. Perbandingan alloy / Hg alloy : Hg = 5:7 atau 5:8

2. Triturasi : pencampuran & pengadukan alloy amalgam dengan Hg.

Teknik : Manual (Mortar & pestle) Amalgamator

Amalgamator dan kapsul amalgam

Kelebihan Hg pada permukaan tumpatan harus dibuang, sehingga pada pengerasan akhir, diharapkan kandungan Hg < 50%

3. Kondensasi : penumpatan massa amalgam yang plastis ke dalam kavitas dengan menggunakan stopper amalgam atau pistol amalgam sehingga tercapai kepadatan maksimal dari amalgam. Penekanan pada kavitas beban 4-5 kg Akibat kondensasi yang terlambat: Adaptasi amalgam jadi kurang baik Kelebihan Hg sukar dibuang Ikatan antar bagian amalgam berkurang Kekuatannya berkurang

Kondensasi amalgam

4. Carving : pembentukan dan pengukiran dengan burnisher sampai mendekati bentuk anatomi gigi ideal, pasien diinstruksikan menutup mulut untuk menghindari terlalu tingginya tambalan

Carving

5. Pemolesan : dilakukan setelah 24 jam. Tujuan : Mencegah menyangkutnya sisa makanan Mencegah infeksi gusi dan lidah Estetik Mencegah tarnish dan korosi

Efek variasi manipulasi terhadap sifat amalgam

Hg - - menyebabkan ekspansi ++, kekuatan - Waktu triturasi ++ menyebabkan setting ekspansi - -, kekuatan ++ Tekanan kondensasi ++ menyebabkan setting ekspansi - -, kekuatan ++ Kontaminasi air (zinc amalgam) menyebabkan setting ekspansi ++, kekuatan --

Keuntungan restorasi amalgam

Murah Mudah digunakan untuk direct restorative

Kelemahan restorasi amalgam Kurang estetis Karies sekunder Harus didukung jaringan gigi yang memadai Karies sekunder, Brittle material (mudah pecah/patah meskipun kuat) Korosi ; penurunan kualitas permukaan subsurface restorasi karena reaksi kimia atau elektrokimia

Korosi pada tambalan amalgam

Korosi perbedaan sifat elektromagnetik antara 2 logam tambalan, (mis : amalgam dengan tambalan logam cor). terbentuknya arus galvanis.

Daya tahan terhadap korosi akan meningkat bila amalgam dipoles benar-benar mengkilat.

Tarnish ; perubahan warna pada permukaan amalgam karena berkontak dengan sulfur (belerang) / deposit film membentuk lapisan sulfida (mengeras = berubah menjadi hitam).

 Kelemahan restorasi amalgam Kebocoran tepi paling sering terjadi. dapat berlanjut dengan karies sekunder. Penyebab : - Bentuk preparasi yang tidak baik, - Ada email yang dibiarkan mengantung tanpa dukungan di daerah tepi kavitas. - Kelebihan air raksa, - Keroposnya tambalan amalgam.

 Jika amalgam berkontak dengan restorasi logam lain, akan menimbulkan metallic taste (rasa logam) Amalgam mengubah warna dentin menjadi abu-abu gelap.

 Amalgam direkomendasikan untuk digunakan pada gigi posterior yang memerlukan banyak kekuatan tetapi nilai estetisnya dapat diabaikan.

Amalgam yang baik dapat bertahan 12-15 tahun. Tapi sekarang ini amalgam mulai banyak ditinggalkan karena bahan tambal ini buruk secara estetik.

Terima Kasih