Professional Documents
Culture Documents
PALM OIL
Versi Indonesia
Build Indonesia with Palm Oil Original Text by: InfoSAWIT Magazine Photo Credits by: InfoSAWIT Magazine, PP Lonsum, PT SMART, PT Hindoli, PT Astra Agro 2009, GAPKI (Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia) Majalah InfoSAWIT Hak cipta dilindungi oleh undang-undang. Dilarang mengutip atau memperbanyak seluruh atau sebagian isi buku ini tanpa izin tertulis Penerbit
3 3
44
Kelapa sawit membantu pengurangan angka kemiskinan di negara berkembang - Bisnis kelapa sawit di Indonesia menyerap 3,06 juta tenaga kerja, dimana 2,7 juta tenaga kerja terlibat di dalam perkebunan untuk menggerakkan perekonomian nasional. - Industri sawit Malaysia memperkerjakan 800 ribu orang di mana 405 ribu terlibat di dalam perkebunan. - 80% produksi minyak sawit berasal dari negara- negara berkembang, sehingga memiliki efek positif untuk meningkatkan pendapatan masyarakatnya.
Sumber: MPOB, Dirjen Perkebunan, Pusat Data InfoSAWIT
Kepemilikan petani sangat besar di perkebunan kelapa sawit - Di Indonesia, total luas lahan kelapa sawit milik petani mencapai 3,2 juta ha atau sebesar 46% dari total luas lahan kelapa sawit. - Di Malaysia, total lahan perkebunan sawit petani seluas 540 ribu ha atau sebesar 12,04% dari total luas lahan kelapa sawit.
Sumber: MPOB, Dirjen Perkebunan, Pusat Data InfoSAWIT
Sebagai bahan baku biodiesel, minyak sawit memiliki rekam jejak emisi gas rumah kaca lebih rendah ketimbang komoditas lain. Dengan pendekatan analisis siklus hidup, emisi gas rumah kaca minyak sawit telah diperkirakan setara karbon 835 kg. emisi Kedelai diperkirakan 1.387 kg dan rapeseed sebesar 1.562 kg.
Sumber: MPOC
Perkebunan kelapa sawit memiliki kapasitas penyerapan karbon lebih tinggi sebab perkebunan sawit memiliki waktu hidup 25-30 tahun. Ini berarti, kelapa sawit mampu untuk menyerap karbondioksida meniru hutan alam melalui daun abadi dan menutup kanopi.
Sumber: MPOC, Pusat Data InfoSAWIT
Produktivitas kelapa sawit lebih tinggi dibandingkan komoditas minyak nabati lain. Selain itu, memiliki keunggulan dari segi efisiensi lahan - Dari segi lahan, minyak sawit membutuhkan 0,26 ha untuk menghasilkan 1 ton CPO. Sementara, satu ton minyak kedelai memerlukan 2,22 ha. Minyak bunga matahari menghabiskan 2 ha untuk 1 ton. Dan, minyak kanola membutuhkan 1,52 ha. - Dari segi produktivitas, minyak sawit sebesar 3,5 ton/ha/tahun. Lalu, minyak kedelai 0,36 ton/ha tahun. Minyak kanola sebesar 0,55 ton/ha/tahun, dan minyak bunga matahari mencapai 0,36 ton/ha/tahun. Sumber: MPOC, MAKSI , Pusat Data InfoSAWIT
55
Kelapa sawit tidak berkontribusi besar terhadap berkurangnya hutan hujan tropis. - Di Malaysia, total luas lahan kelapa sawit sebesar 20% dari alokasi tanah untuk pertanian dan perkebunan. Sementara itu, 60% wilayah Malaysia dicadangkan untuk kawasan hutan. Bandingkan dengan Eropa yang ratarata luas hutan hanya 25 persen. - Di Indonesia, total luas perkebunan kelapa sawit mencapai 7,3 juta ha. Sedangkan, luas hutan konservasi 20,5 juta ha dan hutan lindung seluas 33,3 juta ha.
Sumber: MPOC, Departemen Kehutanan, Pusat Data InfoSAWIT
Pelaku perkebunan kelapa sawit mengikuti regulasi yang sifatnya domestik maupun internasional - Pemerintah Indonesia dan Malaysia menerapkan aturan ketat dalam pembukaan dan budidaya lahan kelapa sawit. - Produsen kelapa sawit dunia bergabung RSPO yang membuat manajemen praktek minyak sawit berkelanjutan.
Sumber: Pusat Data InfoSAWIT
Minyak sawit memiliki fungsi strategis sebagai bahan baku makanan, kosmetik, obat-obatan, dan energi. Hampir 50 negara di dunia menggunakan minyak sawit untuk memenuhi kebutuhan makan masyarakatnya. Lantaran, harganya yang murah dan bagus untuk kesehatan.
Sumber: Pusat Data InfoSAWIT
Kelapa sawit merupakan bahan baku energi terbaharui. Minyak sawit dapat mengurangi ketergantungan kepada bahan bakar fosil.
10
Limbah kelapa sawit sangatlah multimanfaat karena dapat didaur-ulang Sebagai contoh, bungkil sawit bermanfaat sebagai pakan ternak. Limbah kayu sawit dapat dipakai menjadi bahan baku furnitur.
66
77
Hilir
1 juta ton kapasitas oleokimia + 4.000 pekerja 1.5 juta ton kapasitas terpasang biodiesel + 3.300 pekerja Total penyerapan tenaga kerja pada industri sawit dari hulu hingga hilir: 3,062.114
Middle
117 pabrik minyak goreng + 24.000 pekerja
Hulu
* Luas perkebunan sawit Indonesia = 7,3 juta ha * Total penyerapan tenaga kerja di PBN dan PBS = 1.047 juta orang * Total penyerapan tenaga kerja tingkat petani = 1,920.000 orang * Pabrik kelapa sawit berkapasitas 30/jam = 135 pekerja * Total jumlah pabrik pengolahan kelapa sawit di Indonesia = 470 pabrik * Total tenaga kerja yang terserap di pabrik pengolahan kelapa sawit = 63.450 pekerja
Sumber: Pusat Data InfoSAWIT
10 10 10
Kesejahteraan Petani
Komoditas kelapa sawit telah memberikan peningkatan kesejahteraan kepada petani. Ini terlihat dari peningkatan luas lahan perkebunan kelapa sawit yang dimiliki oleh petani. Pada tahun 1980 luas perkebunan sawit petani hanya sekitar 6.000 ha namun pada tahun 2007 meningkat drastis menjadi 3,2 juta ha. Pendapatan petani sendiri tergantung dari harga jual kelapa sawit, untuk tahun ini rata-rata harga jual tandan buah segar kelapa sawit di tingkat petani plasma sekitar 1.300/kg. Bila per hektar bisa menghasilkan 28 ton/tahun maka per bulannya petani bisa mendapatkan penghasilan sebesar Rp 3,03 juta. Jadi tidak aneh apabila banyak para petani dari komoditas lain pindah guna membuka kebun kelapa sawit, pasalnya kesejahteraan petani sawit cukup tinggi.
Provinsi Sultra Sumsel Sulteng Kalteng Kaltim Sumut Jambi Riau Sumbar Kalbar Babel
Petani Peserta (KK) 1.000 14.812 500 3.165 8.702 7.550 3.115 500 4.249 6.024 75 49.692
Luas Areal (Ha) 2.000 30.374 1.000 6.551 19.696 17.700 7.847 1.000 8.418 308.837 138 403.561
11 11
CSR
Corporate Social Responsibility (CSR)
Muncul UU No. 40 tahun 2007 tentang perseroan terbatas yang didalamnya mengharuskan perusahaan menyisihkan pendapatan untuk tanggung jawab sosial dan lingkungan. Mendorong berbagai perusahaan termasuk perusahaan perkebunan sawit untuk menyisihkan pendapatannya untuk tanggung jawab sosial dan lingkungan. Namun bila ditilik kebelakang sebenarnya keberadaan perusahaan perkebunan kelapa sawit hadir di Indonesia ketika masih dalam jajahan Belanda. Sebelum UU tersebut muncul tanggung jawab perusahaan yang ditujukan untuk kegiatan sosial dan lingkungan sudah diterapkan. Kondisi ini bisa dilihat dari pembangunan sarana sosial, pendidikan dan kesehatan untuk karyawan kebun, dan tidak sedikit fasilitas yang dimiliki perusahaan perkebunan sawit tersebut bisa dinikmati oleh masyarakat sekitar kebun.
12
Bahkan ada kalanya perusahaan perkebunan sawit juga memberikan bantuan langsung kepada masyarakat sekitar kebun dalam bentuk bantuan langsung pembangunan sarana sosial, pendidikan dan kesehatan. Secara umum bentuk tanggung jawab sosial dan lingkungan atau biasa dikenal dengan Corporate Social Responsibility (CSR) perusahaan perkebunan sawit, terbagi atas enam kategori, yakni sosial, ekonomi, politik, budaya, lingkungan dan personal spiritual.
13 13
14
Program-program CSR di Perusahaan Kelapa Sawit Indonesia
Sektor
Pendidikan 1. Mendirikan gedung-gedung sekolah 2. Memperbaiki dan menambah prasarana pendidikan seperti laboratorium, perpustakaan, komputer, dll 3. Meningkatkan kesejahteraan guru 4. Memberikan beasiswa bagi murid berprestasi 5. Pengadaan buku-buku pelajaran sekolah 6. Pembinaan sekolah dan pendidikan hingga menjadi sekolah unggulan Kesehatan 1. Memberikan pelayanan kesehatan yang optimal untuk masyarakat sekitar melalui rumah sakit dan klinik yang ada 2. Memperbaiki dan menambah prasarana kesehatan seperti obat-obatan, vaksinasi, dan peralatan medis 3. Membangun fasilitas kesehatan untuk masyarakat 4. Penyuluhan kesehatan dan pengobatan gratis ke desa-desa di sekeliling perkebunan (pabrik) Program Sosial 1. Pembangunan prasarana ibadah beserta perlengkapannya dan mendorong perkembangan kegiatan keagamaan 2. Pembangunan dan perbaikan infrastruktur dan jalan dan transportasi desa ke kota yang memadai 3. Pembangunan fasilitas desa seperti pos polisi, balai desa 4. Membangun pasar desa oleh perusahaan perkebunan 5. Pembangunan dan perbaikan fasilitas olahraga seperti lapangan bola 6. Pembangunan dan perbaikan sarana air bersih seperti sumur bor dan fasilitas MCK yang sehat (sanitasi) 7. Pembangunan dan perbaikan tanggul 8. Mengadakan kegiatan kepemudaan seperti berbagai bentuk turnamen olahraga, donor darah 9. Bantuan bencana alam Program Pelestarian Lingkungan Ekonomi 1. Membuka hutan konservasi 1. Pelatihan-pelatihan berkaitan dengan bisnis kelapa sawit dan perkebunan 2. Meningkatkan pendapatan masyarakat sekitar dengan program Kemitraan Inti-Plasma 3. Memperdayakan masyarakat sebagai pemasok kebutuhan sehari-hari karyawan sekitar pabrik atau perkebunan 4. Peminjaman bibit kelapa sawit kepada masyarakat 5. Koperasi Karyawan Kebun Mengembangkan upaya pelestarian alam Meningkatkan pendapatan masyarakat Mengarahkan masyarakat untuk menggunakan air bersih dan fasilitas MCK yang sehat Menanggulangi banjir Menggalang persatuan antara warga dengan pegawai perkebunan dan atau pabrik Memperlancar transportasi dan aktivitas masyarakat. Menyadarkan masyarakat tentang pentingnya kesehatan.
Kegiatan
Manfaat
Memperbaiki kegiatan belajar mengajar, guna meningkatkan mutu pendidikan, khususnya di sekitar perkebunan dan pabrik.
14 14
Pengelolaan Lingkungan
Pembukaan Lahan Tanpa Pembakaran
Sistem pembukaan lahan tanpa pembakaran dilakukan dengan proses mekanik. Caranya menggunakan bulldozer dan excavator untuk membuka lahan baru atau ketika peremajaan tanaman. Kayu dari hasil pembukaan lahan dapat digunakan untuk menambah kesuburan lahan, dengan dihancurkan sampai menjadi bubuk kayu untuk dijadikan kompos. Zero burning merupakan salah satu komitmen pelaku sawit untuk mengurangi emisi Gas Rumah Kaca (GRK) dan pemanasan global.
15 15
16 16
17
18 18
Produk Konsumen
Minyak sawit menjadi bahan baku utama untuk memenuhi produk kebutuhan sehari-hari seperti sabun, sampo, deterjen, pasta gigi, kosmetik. Keunggulan produk yang memakai minyak sawit lebih mudah terurai dengan lingkungan (biodegradeable) dan aman digunakan karena tidak menyebabkan iritasi pada kulit.
Biofuel
Minyak sawit dapat digunakan sebagai energi alternatif yang dapat mengurangi ketergantungan terhadap bahan bakar fosil. Saat ini biodiesel minyak sawit telah banyak dikonsumsi di beberapa negara karena dapat mengurangi emisi gas CO2
19 19
Keamanan Pangan
Kandungan Gizi
CPO mempunyai kandungan gizi baik karena bersifat non-kolesterol dan non-trans fat. Selain itu memiliki keseimbangan komposisi asam lemak yang baik serta mengandung asam linoleat yang merupakan asam lemak esensial (Dr. Purwiyatno, 2007). Minyak sawit memiliki kandungan beta keroten atau pro-vitamin A dan vitamin E. Secara alami, minyak sawit merupakan sumber asam lemak tidak jenuh tunggal (MUFA = Mono Unsaturated Fatty Acid) dan asam lemak tidak jenuh ganda (PUFA = Poly Unsaturated Fatty Acid). Di dalam satu gram minyak sawit terdapat 9 Kcal energi, yaitu 2 kali lebih banyak dibanding satu gram protein (4 Kcal) atau karbohidrat (4 Kcal).
20 20
Nilai Kesehatan
Minyak sawit menyimpan kandungan Mono Unsaturated Fatty Acid (MUFA) atau Omega 9 yang cukup tinggi. Lalu, mempunyai kandungan asam lemak jenuh (palmitat) sebesar 40%. Walaupun kandungan asam palmitat yang terdapat di dalam minyak sawit cukup tinggi, tetapi mempunyai nilai positif karena dapat menurunkan kolesterol LDL (Prof. Tien R Muchtadi). Oleh karena itu, kandungan Omega 9 di dalam minyak sawit berfungsi mencegah penyakit jantung koroner. Dengan memiliki kandungan betakaroten, minyak sawit menyimpan vitamin A, yang berfungsi sebagai antioksidan untuk membantu penguatan sistem kekebalan tubuh dan mengurangi resiko penyakit kanker, jantung, dan katarak. Dibandingkan minyak nabati lain, minyak sawit mengandung vitamin E (tocopherol & tocotrienol) untuk mengurangi radikal bebas yang berbahaya dalam tubuh serta memperlambat proses penuaan.
Asam Lemak 12:0 14:0 16:0 16:1 18:0 18:1 18:2 18:3 20:0
Sumber: Maksi
% Lemak Total Kisaran 0,1 1,0 0,9 1,5 41,8 46,8 0,1 0,3 4,2 5,1 37,3 40,8 9,1 11,0 0,0 0,6 0,2 0,7 Rerata 0,2 1,1 44,0 0,1 4,5 39,2 10,1 0,4 0,4
21 21
Infrastruktur
Pelabuhan dan Jalan
Indonesia memiliki dua pelabuhan utama CPO yakni Dumai dan Belawan. Kapasitas Pelabuhan Dumai sebesar 5 juta ton CPO dan Pelabuhan Belawan mencapai 3,5 juta ton. Selain pelabuhan milik negara, terdapat 31 pelabuhan khusus CPO yang dimiliki dan dikelola oleh pihak swasta. Dengan memiliki produksi 20 juta ton, maka keberadaan pelabuhan khusus sangatlah penting dalam mendukung aktivitas ekspor. Tak hanya pelabuhan, dengan adanya perkebunan kelapa sawit infrastruktur jalan pun dilakukan perbaikan, baik oleh pemerintah daerah setempat atau inisiatif dari perusahaan perkebunan. Namun dalam kenyataannya hampir seluruh infrastruktur jalan yang terkait kebun kelapa sawit dibangun secara sukarela oleh perusahaan perkebunan.
22 22
23 23
24
EU-27
Kontribusi Sawit
juga sebagai sumber pendapatan devisa negara. tahunnya terus mengalami peningkatan.
914.000 Share: Indo : 478.000 Mal : 118.553 441.000 Share: Indo : 119.000 Mal : 129.396 800.000 Share: Indo : 411.000 Mal : 347.558
Kelapa sawit merupakan tanaman dengan nilai ekonomis tinggi lantaran salah satu tanaman penghasil minyak nabati. Bagi Indonesia tanaman yang berasal dari Afrika Barat mempunyai arti penting karena selain mampu menciptakan kesempatan kerja bagi masyarakat tetapi
Berdasarkan data Oil World konsumsi minyak sawit pada tahun 2007 mencapai 37,9 juta dan 2008 naik menjadi 42,3 juta ton. Sementara produksi minyak sawit pada tahun 2007 sebesar 40 juta ton dan meningkat pada tahun 2008 mencapai 42,2 juta ton. Makanya dengan terus meningkatnya jumlah penduduk dunia dan adanya perbaikan ekonomi dunia permintaan minyak sawit akan terus melonjak. Terutama negara India, Cina, Uni Eropa dan Timur Tengah sebagai pasar utama minyak sawit Indonesia.
Sumber: Oilworld diolah Ditjenbun * M. inti sawit, M. kapas, M. kc. Tanah, M. sesame, M. jagung, M. olive, M. jarak, M. bj. Rami, M. tung, Tallow
25 25
%
4,84 39,48 12,66 10,01 33,01 100,00
%
35,64 28,01 14,42 7,51 14,41 100,00
Produktivitas Ton/ha
4,26 0,41 0,66 0,43 0,25 0,58
Keterangan : * Produksi minyak sawit dan minyak inti sawit Sumber : Oil world 2009
26
2005/06
3.51 4.84 2.72 35.21 4.20 5.00 16.93 33.57 9.81 115.79
2006/07
3.33 5.01 2.88 37.57 4.53 4.67 17.45 35.79 10.27 121.50 3.44 5.09 2.92 39.72 4.77 4.86 18.42 37.71 8.93 125.86
2008/09
3.41 4.80 2.94 41.95 5.16 4.85 20.09 35.93 10.96 130.09
Ags 2009/10
3.60 4.76 2.96 44.44 5.25 5.03 21.27 37.26 11.12 135.69
Sep 2009/10
3.61 4.71 2.96 44.95 5.24 4.74 21.23 37.29 11.13 135.86
Production Cost ($/tonne) Sumber: Oil World diolah Pusat Data InfoSAWIT
27
GAPKI Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia Sudirman Park Rukan Blok B-18 Jl. K.H. Mas Mansyur, Kav. 35 Karet Tengsin, Jakarta Indonesia Majalah InfoSAWIT Komplek Bukit Permai Jl. Anjasmoro G2 No. 1 Cibubur, Jakarta Timur Indonesia
28