You are on page 1of 30

BAB I PENDAHULUAN A.

Latar Belakang Matematika merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan teknologi modern, mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin dan memajukan daya pikir manusia. Perkembangan pesat di bidang teknologi informasi dan komunikasi dewasa ini dilandasi oleh perkembangan matematika di bidang teori bilangan, aljabar, analisis, teori peluang dan matematika diskrit. Untuk menguasai dan mencipta teknologi di masa depan diperlukan penguasaan matematika yang kuat sejak dini (Depdiknas, 2006). Mata pelajaran Matematika pada satuan pendidikan SMP/MTs meliputi aspek-aspek sebagai berikut. (1) Bilangan, (2) Aljabar, (3) Geometri dan Pengukuran (4) Statistika dan Peluang.(Depdiknas, 2006). Pendekatan pemecahan masalah merupakan fokus dalam pembelajaran matematika yang mencakup masalah tertutup dengan solusi tunggal, masalah terbuka dengan solusi tidak tunggal, dan masalah dengan berbagai cara penyelesaian. Untuk meningkatkan kemampuan memecahkan masalah perlu dikembangkan keterampilan memahami masalah, membuat model matematika, menyelesaikan masalah, dan menafsirkan solusinya (Depdiknas, 2006). Dalam menyelesaikan masalah dibutuhkan metode, strategi, pendekatan dan model yang tepat.Kita harus dapat membedakan yang mana disebut metode, strategi, pendekatan dan model. Metode pembelajaran dapat diartikan sebagai rencana yang sistematis untuk menyampaikan informasi (Gerlach & Elly, 1980 dalam Shadig, 2009). Metode juga dapat diartikan sebagai cara yang telah terpola tetap untuk memperoleh pengetahuan. Beberapa metode yang digunakan selama proses pembelajaran diantaranya adalah metode ceramah, tanya jawab, diskusi, demonstrasi, eksperimen, laboratorium, penemuan, investigasi, eksplorasi,

pemecahan masalah, permainan, matematika di luar kelas, pemberian tugas, bermain peran, dan pembelajaran kooperatif (Shadig, 2009). Strategi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah rencana cermat mengenai kegiatan untuk mencapai sasaran khusus. Dengan demikian strategi pembelajaran dapat pula disebut sebagai cara sistematik dalam

mengkomunikasikan isi pelajaran kepada siswa untuk mencapai tujuan belajar (Shadig, 2009). Supinah (2008) dalam Shadig 2009 menyimpulkan bahwa yang dimaksud dengan strategi pembelajaran adalah perpaduan dari (1) urutan kegiatan, cara pengorganisasian materi pelajaran dan siswa; (2) metode atau teknik pelajaran; (3) media pembelajaran yaitu berupa peralatan dan bahan pembelajaran; dan (4) waktu yang digunakan dalam proses pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditentukan. Pendekatan menurut Killen dalam Shadig (2009) ada dua yaitu pendekatan yang berpusat pada guru dan pendekatan yang berpusat pada siswa.Pendekatan yang berpusat pada guru menurunkan strategi pembelajaran langsung, sedangkan pembelajaran yang berpusat pada siswa menurunkan strategi pembelajaran seperti strategi inkuiri. Model pembelajaran menurut Toeti Soekamto & Winataputra (1995) dalam Shadig (2009) adalah kerangka konseptual yang menggambarkan prosedur yang sistematis dalam mengorganisasi pengalaman belajar bagi para siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran dan berfungsi sebagai pedoman bagi perancang pembelajaran dan para pengajar dalam merencanakan dan melaksanakan aktivitas pembelajaran belajar mengajar. Menurut Toeti Soekamto & Winataputra ada 10 model pembelajaran, di antaranya : model pencapaian konsep, model latihan penelitian, model sinektiks, model pertemuan kelas, model investigasi kelompok, model yurisprudensial, model latihan laboratoris, model kontrol diri dan model simulasi. Secara singkat menurut Soedjadi (2008), hierarkinya berikut. adalah sebagai

(1) Strategi pembelajaran (2) Pendekatan pembelajaran (3) Metode pembelajaran (4) Teknik pembelajaran Dalam kehidupan sehari-hari, kita dapat menggunakan bentuk aljabar untuk mempermudah memecahkan masalah, baik yang menyangkut persamaan maupun pertidaksamaan, (Dhurori, A & Markaban, 2010).Misalnya contoh

masalah sederhana di sekitar kita:Pak Karto berdagang buah di pasar, ia membawa satu kardus berisi 3 bungkus apelyang beratnya sama dan 4 bungkus jeruk yang beratnya sama. Berat satu kardustersebut 24 kg, jika harga satu kilogram apel Rp15.000,00 dan harga satu kilogramjeruk Rp9.000,00, berapa harga satu kardus buah yang dibawa pak Karto? Soal soal diatas dapat dibuat dalam bentuk persamaan aljabar.Untuk menyelesaikan soal soal aljabar kita dapat menggunakan metode pembelajaran pemecahan masalah, dengan pendekatan yang berpusat pada siswa, dengan model investigasi kelompok. Metode, pendekatan dan model di atas dipilih agar siswa dapat menemukan jawaban pertanyaan dengan cara yang lebih variatif, mandiri, saling menolong antar siswa namun tetap dalam kontrol dan pengawasan guru.

D. Rumusan pertanyaan / masalah 1. Apakah Strategi Pemecahan Masalah dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam Materi Persamaan garis lurus Kelas VIII Mts Nahdlatul Ulum 2 Bontoparang Kabupaten jeneponto.

BAB II KAJIAN TEORI

A. Materi Pra Syarat Untuk memahami pengertian dan konsep dasar persamaan garis Lurus ada baiknya mengulang kembali materi tentang sistem persamaan linier dua variabel , fungsi dan pemetaan. Pelajarilah uraian berikut secara saksama. Himpunan penyelesaian SPLDV dapat diselesaikan dengan 3 cara , yaitu : 1. Cara grafik 2. Cara substitus 3. Cara eleminasi 1. Cara Grafik Grafik untuk persamaan dua variabel berbentuk garis lurus. Bagaimana dengan SPLDV? Ingat, SPLDV terdiri atas dua buah persamaan dua variabel, berarti SPLDV digambarkan berupa dua buah garis lurus. Penyelesaian dapat ditentukan dengan menentukan titik potong kedua garis lurus tersebut. Contoh : Gunakan metode grafik, untuk menentukan penyelesaian SPLDV berikut. a. x + y = 2 b. 3x + y = 6 Jawab: Langkah pertama, menentukan titik potong terhadap sumbu x dan sumbu y pada masing-masing persamaan :

a. Persamaan x + y = 2 Titik potong dengan sumbu x, berarti y = 0. x+y=2 x+0=2 x=2 Diperoleh x + y = 2 dan y = 0, maka diperoleh titik potong dengan sumbu xdititik (2, 0). Titik potong dengan sumbu y, berarti x = 0. x+y=2 0+y=2 y=2

Diperoleh x = 0 dan y = 2, maka diperoleh titik potong dengan sumbu y (0, 2). b. Persamaan 3x + y = 6 Titik potong dengan sumbu x, berarti y = 0. 3x + y = 6 3x+ 0 = 6 3x = 6 x=2

Diperoleh x = 2 dan y = 0 maka diperoleh titik potong dengan sumbu xdititik (2, 0). Titik potong dengan sumbu y, berarti x = 0. 3x + y = 6 30+y=6 y=6

Diperoleh x = 0 dan y = 6 maka diperoleh titik potong dengan sumbu ydititik (0, 6).Langkah kedua, gambarkan ke dalam bidang koordinat Cartesius.Persamaan x

+ y = 2 memiliki titik potong sumbu di (2, 0) dan (0, 2)Persamaan 3x + y = 6 memiliki titik potong sumbu di (2, 0) dan (0, 6).

Langkah ketiga, tentukan himpunan penyelesaian SPLDV berikut.Perhatikan gambar tersebut, titik potong antara garis x + y = 2 dan 3x + y = 6 adalah(2, 0) Jadi, Hp = {(2, 0)} B. Persamaan Garis Lurus 1. sifat sifat persamaangaris lurus a. Persamaan garis lurus Persamaan garis lurus adalah suatu fungsi yang apabila

digambarkan kedalam bidang cartesius akan berbentuk garis lurus. Garis lurus ini mempunyai nilai kemiringan suatu garis yang dinamakan gradien (M). Bentuk umum persamaan garis lurus

adalah y = mx + c, dimana M disebut gradien dan c adalah konstanta.

b. Tabel dan gambar grafik Koordinat cartesius Koordinat cartesius digunakan untuk menyatakan letak atau posisi suatu titik. Koordinat cartesius terdiri dari absis dan ordinat. Sumbu x disebut absis dan sumbu y disebut ordinat. Dengan

demikian, absis dan ordinat merupakan pasangan koordinat(x,y). Perhatikan gambar berikut. Pada gambar tersebut terdapat koordinat A(4,3), B(-3,2), C(6,-1) y

3 B(-3,2) 2 1

A (4,3)

-3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6 -1 C(6,-1)

Gambar 2.

Gambar Grafik. Menggambar grafik dari persamaan garis lurus dapat dilakukan dengan membuat tabel pasangan koordinat dengan aturan yang telah ditentukan. Misalnya, menggambar grafik y = 2x dengan x adalah 3,-2,-1,0,1,2, dan 3. Untuk menyelesaikan persoalan tersebut, pertama kita membuat tabel bantu. Seperti berikut: x Y -3 -6 -2 -4 -1 -2 0 0 1 2 2 4 3 6

Maka diperoleh pasangan koordinat dari funsi tersebut adalah (-3,-6),(-2,-4), (-2,-1), (0,0), (1,20, (2,4), dan (3,6) Selanjutnya, koordinat koordinat tersebut diatas di masukkan ke cartesius.

c. Pengertian gradien Gradien adalah nilai yang menyatakan kemiringan suatu garis yang dinyatakan dengan m. Untuk mencari nilai gradien suatu garis dapat dilakukan dengan beberapa cara yaitu: i. Garis yang melalui titik (x1,y1) dan (x1, y2) Gardiennya m =
(x1,y1) (x2,y2) x y

Contoh Soal, Gradien garis lurus yang melalui titik (5,2) dan (-1,8) adalah... Jawab. m= x1= 5; x2= -1; y1 = 2, dan y2 = 8

nilai nilai tersebut disubtitusi ke persamaan gradien. m= ii. = = -1

Garis melalui pusat koordinat 0 dan melalui titik (x1,y1) Gradiennya m =


(x1,y1)

x y

Contoh ; Gradien garis melalui titik (0,0) dan 4,8) adalah... Jawab: Gradiennya m = = x1 = 4; y1 = 8

iii.

Garis memotong kedua sumbu a. Garis miring ke kanan y m=

x b. Garis miring ke kiri c. Garis miring ke kanan y m=-

iv.

Persamaan garis ax +by + c = 0, maka gradiennya (m) = contoh; gradien garis dengan persamaan 2x y -5 =0, adalah... jawab: 2x y -5 =0 a = 2, b = -1 dan c = -5 =2

v.

Garis sejajar sumbu x,


Y=b

Contoh; Gradien garis y = 4, adalah ... Jawab. y = mx + c -> y = 0x + 4 dijadikan ke bentuk persamaan ax + by + c = 0, menjadi 0x y + 4 = 0 -> a = 0; b = -1

m= vi.

= - =-

=0

Garis sejajar sumbu y m= x=a -> y = 0x + b (y = b)

contoh; gradien garis x = 2 adalah ... jawab persamaan umum gradien garis adalah y = mx + c -> mx = y c ->x = 0y c dijadikan ke bentuk persamaan ax + by + c = 0 menjadi x 0y 2 = 0 -> a = 1; b = 0. Selanjutnya, m= = - =- =

2. Menentukan Persamaan Garis Lurus a. Persamaan yang melalui titik 0 (0,0) dan bergradien m. Persamaan garisnya: y = mx (x,y)

b. Persamaan yang melalui titik (0,c) dan bergradien m Persamaan gradiennya; y = mx + c (x,y) (0,c)

c. Persamaan yang melalui titik (x1,y1) dan bergradien m Persamaan garisnya: y y1 = m (x x1) (x,y) Gradien m

Contoh; Persamaan garis lurus melalui titik (5, 10) dan bergradien 2 adalah.. Jawab; Diketahui m = 2; x1 = 5; y1 = 10 y y1 = m (x x1) y 10 = 2 (x 5) y 10 = 2x 10 y = 2x 10 + 10 y = 2x

d. Persamaan yang melalui titik (x1,y1) dan ( x2, y2) Persamaan garisnya: (x1,y1)

( x2, y2) Contoh. Persamaan garis lurus melalui titik (2,4) dan (-3,-2) adalah... Jawab Persamaan graisnya -> x1 = 2; x2 = -3, y1 = 4 dan y2 = -2 -> = 5 (y +4) = 2 ( x 2 ) -5y- 20 = 2x 4 -5y = 2x -4 + 20 -5y = 2x + 16 e. Persamaan garis yang memotong sumbu x dan sumbu y di titik (x1,0) dan (0, y1) Persamaan Garisnya; y1.x + x1.y = x1.y1

(0, y1)

(x1, 0)

contoh persamaan garis lurus melalui titik (4,00 dan (0,8) adalah ... jawab persamaan garisnya; y1.x + x1.y = x1.y1 -> x1 = 8;y1 = 4 8x + 4y = 4.8 8x + 4y = 32 2x + y = 8 Maka; y = 8 2x C. Hubungan antara dua garis lurus 1. Gradien dua garis sejajar Gradien dua garis lurus adalah sama Garis a sejajar dengan .a garis b. Jika gradien garis .b a = ma dan gradien b = mb, maka ma = mb

Persamaan garis yang sejajar dengan garis ax + by + c = 0 dan melalui titik (x1, y1) adalah ax + by = ax1 + by1 Contoh; Persamaan garis yang melalui titik (2,3) dan sejajar dengan garis 3x + 5y 15= 0 adalah.... Jawab : Cara 1: Cari gradien garis 3x+5y-15=0 y= x+3 gradiennya = m = 5y=-3x+15

karena sejajar, maka persamaan garis yang melalui titik (2,3) dengan gradien m = adalah

y -y1= m(x-x1) = 2;y1 = 3 y-3= y-3= (x-2) + dikali 5

5y- 15= - 3x + 6 3x + 5y = 21 Cara 2. Persamaan garis yang sejajar dengan garis ax + by + c = 0 dan melalui titik (x1, y1) adalah ax + by = ax1 + by1 garis 3x + 5y - 15 = 0, melalui titik ( 2, 3 ) a = 3, b = 5, x1 = 2; y1 = 3 persamaan garisnya; 3x + 5y = 3.2 + 5. 3 3x = 5y = 21 2. Gradien dua garis tegak lurus
a b

Garis a sejajar dengan garis b. Jika gradien garis a = ma dan gradien b = mb, maka ma = mb. maka ma .mb= -1

Contoh. Persamaan garis lurus melalui titik (3,50 dan tegak lurus garis 2x + y 5 = 0, adalah ... Jawab; Cara 1: Ditentukan dulu gradien garis 2x + y 5 = 0, y = -2 x + 5 -> gradien garisnya, m = -2 karena garis tegak lurus persamaan melalui titik (3,5) = persamaan garis lurus melalui titik (3,5) dengan gradien adalah: y- y1 =m(x x1) -> x1 = 3; y1 = 5, y 5 = (x 3) y 5 = 1/2x 3/2 -> dikalikan 2, diperoleh 2y 10 = x -3 2y x = 7

Cara 2. Persamaan garis yang tegak lurus dengan garis ax + by +c = 0 dan melalui titik (x1,y1) adalah ay bx = ay1 bx1 Garis 2x + y 5 = 0, melalui titiik (3,5) adalah A = 2; b = 1; x1 =3; y1 = 5, Persamaan garisnya: 2y x = 2.5 1.3 2y x = 7. D. Melalui titik potong dua dari dua garis lurus Titik potong dari dua garis lurus dapat dilakukan dengan 2 cara: 1. Subtitusi Dengan memasukkan salah satu variabel dari persamaan yang satu ke persamaan yang lain 2. Eliminasi Dengan mengeliminasi (menghilangkan) salah satu variabel dengan cara menyamakan variabel yang akan dieliminasi. Contoh: Tentukan titik potong garis 2x + y 6 = 0, dengan garis 2y x 7 = 0 Jawab Cara 1 (subtitusi) 2x + y 6 = 0 ...... (1) 2y x 7 = 0 -> x = 2y 7, ...... (2) Subtitusi persamaan 2 ke persamaan 1 2 (2y 7) + y 6 = 0 4y 14 + y + y 6 = 0 5y 20 = 0 5y = 20 y=4 masukkan nilai y = 4 ke persamaan 1 lagi; 2x + 4 6 = 0 2x - 2 = 0 2x = 2 X =1 Diperoleh titik potongnya adalah ( 1,4) Cara 2 (eliminasi): 2x + y 6 = 0 2y x 7 = 0 -> x 2y + 7 = 0

Eliminasi variabel x 2x + y 6 = 0 Ix1I 2x + y 6 = 0 X 2y + 7= 0 Ix2I 2x -4y +14= 05y 20 = 0 5y = 20 y =4 masukkan y = 4 : 2.4 x 7 = 0 8x7=0 1x=0 x =1 maka didapatkan titik potongnya (1,4)

B. Metode Pemecahan Masalah Masalah dikatakan bagi seseorang bila sesuatu itu baru sesuai dengan kondisi yang memecahkan masalah (tahap perkembangan mentalnya dan memiliki pengetahuan pra syarat) Dalam pemecahan masalah menurut Gagne dalam Simanjuntak (1993) : 1. Mengubah situasi pendidik (guru) mengajar pada situasi peserta didik belajar. 2. Dari pengalaman pendidik kepada pengalaman peserta didik. 3. Dari dunia pendidik ke dunia peserta didik 4. Pendidik menempatkan peserta didik pada pusat kegiatan belajar membantu mendorong peserta didik untuk belajar, bagaimana menyusun pertanyaa, bagaimana membicarakan dan menemukan jawab-jawaban persoalan. Menurut Tiro (2010) pemecahan masalah dapat dibedakan atas dua macam, yaitu (1) pemecahan masalah matematis dan (2) pemecahan masalah dengan model matematis.

Pemecahan masalah matematis Dalam pemecahan masalah matematis, alat yang digunakan adalah definisi, teorema atau hukum, yang lebih penting adalah penalaran kita. Pemecahan masalah dalam matematika mempunyai bentuk yang bermacam macam dan tingkat kesulitan yang berbeda beda. Masalah matematis antara lain berbentuk : 1. Membuktikan benarnya suatu pernyataan; 2. Membuktikan salahnya suatu pernyataan; 3. Mengkaji benar atau salahnya suatu pernyataan, kemudian

membuktikan hasil pengkajian tersebut; 4. Mencari jawaban suatu sistem persamaan, sistem pertidaksamaan, hitung deferensial dan integral, dan sebagainya. Penggunaan Model Matematis Terapan matematis memiliki tiga langkah pokok. 1. Pembentukan model, yaitu perubahan dari informasi dunia fisik yang diperoleh menjadi suatu bentuk atau model matematika dalam dunia abstrak. 2. Pemecahan matematis, yaitu perlakuan atau pengolahan dari model dengan metode matematis. Langkah ini akan mengarahkan pada suatu jawaban dari masalah yang diberikan dalam model tadi. 3. Penafsiran yaitu menterjemahkan kembali hasil pengolahan matematis ke dalam situasi fisik (kehidupan). (Tiro, 2010)

Dunia Nyata Masalah Identifikasi Masalah Penyelesaian masalah Intepretasi hasil Abstraksi (pemodelan)

Dunia Abstrak Model Matematika Manipulasi matematika Penyelesaian matematis

Dapat dijelaskan sebagai berikut 1. Model adalah representasi realistis yang ingin dijelaskan atau suatu penyederhanaan realitas yang cukup lengkap dan tegas atas sesuatu yang diselidiki serta aspek aspek dimensionalnya yang perlu dievaluasi. 2. Abstraksi atau pembentukan model adalah menerjemahkan masalah dari dunia nyata menjadi model matematika di dalam dunia abstrak. 3. Model matematika adalah alat bantu yang memberikan jawaban matematika sebagai masukan atau pertimbangan dalam menyelesaikan masalah. 4. Manipulasi matematika adalah alogaritma atau prosedur matematika untuk mendapatkan soal atau model matematika. 5. Interpretasi hasil, yaitu memilih penyelesaian matematika yang relevan untuk menyelesaikan masalah sebenarnya di dalam dunia nyata. Karakteristik pembelajaran berbasis masalah menurut (Rusman, 2012) adalah sebagai berikut : a. Permasalahan menjadi starting point dalam belajar; b. Permasalahan yang diangkat adalah permasalahan yang ada di dunia nyata yang tidak terstruktur; c. Permasalahan membutuhkan perspektif ganda (multiple perspectiveI). d. Permasalahan, menantang pengetahuan yang dimiliki oleh siswa, sikap, dan kompetensi yang kemudian membutuhkan identifikasi kebutuhan belajar dan bidang baru dalam belajar; e. Belajar pengarahan diri menjadi hal yang utama; f. Pemanfaatan sumber pengetahuan yang beragam, penggunaannya, dan evaluasi sumber informasi merupakan proses yang esensial dalam PBM;

g. Belajar adalah kolaboratif, komunikasi, dan kooperatif; h. Pengembangan keterampilan inquiry dan pemecahan masalah sama pentingnya dengan penguasaan isi pengetahuan untuk mencari solusi dari sebuah permasalahan; i. Keterbukaan proses dalam PBM meliputi sintesis dan integrasi dari sebuah proses belajar; dan j. PBM melibatkan evaluasi dan review pengalaman siswa dan proses belajar. Strategi Pemecahan Masalah pada Pembelajaran Sistem Persamaan Garis Lurus (SPLDV)(Dhurori & Markaban, 2010) Untuk menyelesaikan permasalah yang berkaitan dengan SPLDV dapat dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut. a. Memilih variabel, yakni memisalkan suatu kuantitas yang belum diketahui dengan variabel, misalnya x. b. Menyatakan setiap bilangan yang muncul pada soal dengan variabel yang telah dipilih. c. Menentukan hubungan antara variabel-variabel tersebut (model matematika). d. Menyelesaikan sistem persamaan tersebut dengan menggunakan metode grafik, substitusi, eliminasi atau gabungan antar ketiganya. e. Menjawab seluruh pertanyaan dari permasalahan tersebut. f. Menyatakan jawaban sesuai pertanyaan semula.

Menurut Rusman (2012)peran guru dalam pembelajaran berbasis masalah adalah (1) menyiapkan perangkat berpikir siswa; (2) menekankan belajar kooperatif; (3) memfasilitasi pembelajaran kelompok kecil dalam pembelajaran berbasis masalah; (4) melaksanakan pelajaran berbasis masalah.

D. Group Investigation.

Group investigation merupakan bentuk pembelajaran kooperatif yang berasal dari jamannya John Dewey tetapi telah diperbaharui dan diteliti pada beberapa tahun terakhir ini oleh Shlomo dan Yael Sharan, serta Rachel Lazarowitz di Israel (Slavin, 2005). Tahap Tahap Group Investigasi menurut Slavin (2005) adalah sebagai berikut 1. Mengidentifikasi topic dan mengatur murid ke dalam kelompok; 2. Merencanakan tugas yang akan dipelajari; 3. Melaksanakan investigasi; 4. Menyiapkan laporan akhir; 5. Mempresentasikan laporan akhir, dan; 6. Evaluasi;

BAB III PEMBAHASAN

Keterkaitan antara konten materi dengan strategi atau metode yang digunakan. Pembelajaran berbasis masalah merupakan penggunaan berbagai macam kecerdasan yang diperlukan untuk melakukan konfrontasi terhadap tantangan dunia nyata, kemampuan untuk menghadapi segala sesuatu yang baru dan kompleksitas yang ada (Tan, 2000 dalam Rusman, 2012). Menurut Rusman (2012) desain masalah memiliki ciri ciri sebagai berikut : a. Karakteristik; masalah nyata dalam kehidupan, adanya relevansi dengan kurikulum, tingkat kesulitan dan tingkat kompleksitas masalah, masalah memiliki kaitan dengan berbagai disiplin ilmu, keterbukaan masalah, sebagai produk akhir. b. Konteks; masalah tidak terstruktur, menantang, memotivasi, memiliki elemen baru. c. Sumber dan Lingkungan Belajar; masalah dapat memberikan dorongan untuk dipecahkan secara kolaboratif, independen untuk bekerja sama, adanya bimbingan dalam proses memecahkan masalah dan menggunakan sumber, adanya sumber informasi, dan hal hal yang diperlukan dalam proses pemecahan masalah. d. Presentasi; penggunaan scenario masalah, penggunaan video klip, audio, jurnal, dan majalah, web site.

Berdasarkan hal tersebut di atas, disusunlah contoh soal soal berbasis masalah. Sebagai berikut :

1. Empat tahun yang lalu, jumlah umur ayah dan ibu adalah 62 tahun. Enam tahun yang akan datang, umur ayah ditambah tiga kali umur ibu adalah 162 tahun. Berapakah umur ayah dan umur ibu saat ini? 2. Tiga tahun yang lalu umur Rini dua kali umur Dodi. Tujuh tahun yang akan datang jumlah umur mereka 59 tahun. Berapakah selisih umur Rini dan Dodi saat ini? 3. Pak Hasyim mempunyai kolam berbentuk persegi panjang. Lima kali panjang kolam ditambah lebar kolam sama dengan 20 m. Jika panjang kolam ditambah 5 m dan lebar kolam ditambah 4 m, maka kelilingnya menjadi 34 m. Berapakah luas kolam pak Hasyim mula-mula? Menurut Dhurori & Markaban (2010) untuk menyelesaikan permasalah yang berkaitan dengan SPLDV dapat dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut. a. Memilih variabel, yakni memisalkan suatu kuantitas yang belum diketahui dengan variabel, misalnya x. b. Menyatakan setiap bilangan yang muncul pada soal dengan variabel yang telah dipilih. c. Menentukan hubungan antara variabel-variabel tersebut (model matematika). d. Menyelesaikan sistem persamaan tersebut dengan menggunakan metode grafik, substitusi, eliminasi atau gabungan antar ketiganya. e. Menjawab seluruh pertanyaan dari permasalahan tersebut. f. Menyatakan jawaban sesuai pertanyaan semula.

Soal Nomor Satu

Empat tahun yang lalu, jumlah umur ayah dan ibu adalah 62 tahun. Enam tahun yang akan datang, umur ayah ditambah tiga kali umur ibu adalah 162 tahun. Berapakah umur ayah dan umur ibu saat ini? Penyelesaian Untuk menyelesaikan soal soal tersebut dilakukan langkah langkah sebagai berikut : a. Memilih variabel Misal, umur ayah saat ini x tahun dan umur ibu saat ini y tahun. b. Menyatakan setiap bilangan yang muncul pada soal dengan variabel yang telah dipilih. Empat tahun yang lalu umur ayah (x 4) tahun dan umur ibu (y 4) tahun. Selanjutnya, umur ayah enam tahun yang akan datang (x + 6) tahun dan umur ibu enam tahun yang akan datang (y + 6) tahun. c. Menentukan hubungan antara variabel-variabel tersebut Jumlah umur ayah dan ibu empat tahun yang lalu adalah 62 tahun, berarti(x 4) + (y 4) = 62 . Enam tahun yang akan datang umur ayah ditambah 3 kaliumur ibu adalah 162, berarti (x + 6) + 3(y + 6) = 162 e. Membuat tabel hubungan antara variabel-variabel sebagai berikut. Tabel. Hubungan antar variable Nama Umur 4 tahun yang lalu x4 y4 62 Umur sekarang Umur 6 tahun yang akan datang Ayah Ibu Jumlah Umur x y x+6 y+6 162

Dari informasi tersebut, diperoleh SPLDV berikut,

(x 4) + (y 4) = 62 (x + 6)+ 3(y + 6) =162

Menyelesaikan sistem persamaan tersebut dengan menggunakan metode substitusi, sehingga diperoleh (x 4) + (y 4) = 62 (x + 6)+ 3(y + 6) =162 x + 3y = 138 Dari persamaan x + y = 70 diperoleh y = 70 x Subtitusikan nilai 70 x untuk mengganti y pada persamaan x + 3y = 138, diperoleh x + 3(70 x) = 138 -2x = -72 sekarang) Sehingga y = 70 x = 70 36 = 34. Jadi y = 34 (umur ibu sekarang). f. Menyatakan jawaban sesuai pertanyaan. Jadi umur ayah dan ibu berturut turut saat ini adalah 36 tahun dan 34 tahun. x = 36 (umur ayah

x + y = 70

Nomor 2 Tiga tahun yang lalu umur Rini dua kali umur Dodi. Tujuh tahun yang akan datang jumlah umur mereka 59 tahun. Berapakah selisih umur Rini dan Dodi saat ini? Jawab : Untuk menyelesaikan soal tersebut dapat dilakukan langkah-langkah sebagai berikut: a. Memilih variabel Misal, umur Rini sekarang x tahun, umur Dodi sekarang y tahun. b. Menyatakan setiap bilangan yang muncul pada soal dengan variabel yang telah dipilih.

Umur Rini tiga tahun yang lalu (x 3) tahun, umur Dodi tiga tahun yang lalu (y 3) tahun. Umur Rini tujuh tahun yang akan datang (x + 7) tahun, umur Dodi tujuh tahun yang akan datang (y + 7) tahun. a. Menentukan hubungan antara variabel-variabel tersebut Tiga tahun yang lalu umur Rini dua kali umur Dodi, berarti (x 3) = 2(y 3)Tujuh tahun yang akan datang jumlah umur mereka 59 tahun, berarti (x+7)+(y+7)=59. b. Membuat tabel hubungan antara variabel-variabel sbb:

Tabel. Hubungan antar variabel Nama Umur 3 tahun yang lalu x3 y3 Umur sekarang Umur 7 tahun yang akan datang Ayah Ibu Jumlah Umur x y x+7 y+7 59

Dari informasi tersebut, diperoleh SPLDV berikut, (x -3) = 2(y 3) (x+ 7) + (y + 7) = 59

c. Menyelesaikan sistem persamaan tersebut dengan menggunakan metode substitusi, sehingga diperoleh SPLDV berikut, (x -3) = 2(y 3) (x+ 7) + (y + 7) = 59 x = 2y - 3 x + y = 45

Substitusi x dengan 2y 3 ke persamaan x + y = 45 sehingga diperoleh 2y 3 + y = 45 3y = 48 y = 16 (umur Dodi sekarang) Sehingga diperoleh nilai x = 2y 3 = 2 (16) 3 = 32 3 = 29. Jadi x = 29 (umur Rini sekarang). d. Menyatakan jawaban sesuai pertanyaan semula. Jadi, umur Rini dan Dodi saat ini berturut turut 29 tahun dan 16 tahun sehingga selisih umur mereka saat ini adalah 13 tahun.

Soal nomor 3 Pak Hasyim mempunyai kolam berbentuk persegi panjang. Lima kali panjang kolam ditambah lebar kolam sama dengan 20 m. Jika panjang kolam ditambah 5 m dan lebar kolam ditambah 4 m, maka kelilingnya menjadi 34 m. Berapakah luas kolam pak Hasyim mula-mula? Jawab : Untuk menyelesaikan soal di atas dapat dilakukan dengan langkah langkah sebagai berikut : a. Memilih variabel Misalkan panjang kolam x meter dan lebarnya y meter. b. Menyatakan setiap bilangan yang muncul pada soal dengan variabel yang telah dipilih. Lima kali panjang kolam, berarti 5x. Lebar kolam, berarti y.Panjang kolam ditambah 5, berarti (x + 5) , lebar kolam ditambah 5 berarti(y + 5). c. Menentukan hubungan antara variabel-variabel tersebut Lima kali panjang kolam ditambah lebarnya sama dengan 20 m, diperoleh persamaan 5x + y = 20 . Kelilingnya kolam 34 m., diperoleh persamaan 2(x + 5) + 2(y + 4) = 34 .

Dari informasi tersebut diperoleh SPLDV berikut 5x + y = 20 2(x + 5) + 2(y + 4) = 34 d. Menyelesaikan sistem persamaan tersebut dengan menggunakan metode substitusi, sehingga diperoleh5x + y = 20 diperoleh y = 20 5x, kemudian nilai y tersebutdisubstitusikan ke persamaan kedua, diperoleh 2(x + 5) + 2(20 5x + 4) = 34 <=> 2x + 10 + 40 10x + 8 = 34 <=>Sehinggadiperoleh: 8x = 34 58 = 24 <=>x = 3 (panjang kolam mula-mula)Dengan mensubstitusikan x = 3 pada persamaan 5x + y = 20 diperoleh y = 5 (lebar kolam mula-mula) e. Menyatakan jawaban sesuai pertanyaan semula. Jadi, panjang kolam 3 m dan lebar kolam 5 m, sehingga luasnya 15 m2.

BAB IV KESIMPULAN

A. Kesimpulan

B. Saran

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN 1. RPP 2. LKS 3. Evaluasi yang digunakan

You might also like