You are on page 1of 17

Avertebrata (Invertebrata) merupakan hewan yang tidak memiliki tulang belakang.

Hewan avertebrata dapat tersusun oleh satu sel maupun banyak sel. Avertebrata yang tersusun oleh satu sel (uniselluler) maka seluruh aktivitas kehidupannya dilakukan oleh sel itu sendiri. Sedangkan hewan avertebrata yang tersusun oleh banyak sel (multiselluler) selselnya mengalami deferensisasi dan spesialisasi membentuk jaringan dan organ tubuh. Dalam klasifikasi, avertebrata dikelompokkan menjadi 9 filum yaitu Porifera, Platyhelminthes, Nemathelminthes, Annelida, Mollusca, Echinodermata, Coelenterata, dan Arthropoda. PORIFERA Porifera berasal dari kata porus yang berarti lubang kecil dan faro yang berarti membawa atau mengandung. Porifera dapat diartikan sebagai hewan yang tubuhnya

mengandung lubang-lubang kecil atau hewan berpori-pori, porifera memiliki sistem kanal atau saluran air untuk mensirkulasikan air di dalam tubuhnya. Porifera memiliki bentuk yang bermacam macam, misalnya seperti ja,bangan, piala, terompet dan ada yang bercabangcabang. Tumbuhannya melekat pada dasar perairan. Pada bagian tengah terdapat ruangan yang disebut dengan spongosol. Pada ujung atas terdapat lubang besar yang disebut dengan oskulum. Tipe lapisan embryonal porifera yaitu diploblastik. Tersusun atas epidermis dan endodermis sedangkan lapisan mesoderm masih berupa gelatin. Pada lapisan epidermis terdapat sel-sel epithelium pipih yang dsiebut dengan sel pinakosit. Sel-sel tersebut akan membentuk lubang kecil dan lapisannya dilapisi oleh porosit. Porosit berfungsi sebagai pengendali membuka dan menutupnya ostium. Pada bagian mesoglea merupakan lapisan pembatas pada lapisan dalam dan lapisan luar. Pada bagian tersebut terdapat sel amoeboit dan sel skleroblas. Sel amoeboit berfungsi untuk mengangkut makanan dan sisa metabolisme dari satu sel ke sel yang lain. Sedangkan sel skleroblas berfungsi sebagai pembentuk spikula ( penguat dinding yang lunak). Lapisan endoderm mengandung sel-sel berleher yang disebut sel koanosit. Sel koanosit dilengkapi oleh flagella yang berfungsi untuk menangkap makanan dan enzim untuk mencerna makanan secara ekstraselluler, yang hasil proses pencernaannya akan diberikan ke sel amoeboid.

Berdasarkan sirkulasi air yang terjadi dalam tubuh porifera, terdapat 3 type yaitu : 1. Type Ascon Jika air masuk melalui pori-pori diteruskan secara langsung menuju bagian spongocoel (rongga). Kemudian keluar melalui oskulum. Tipe saluran ini yang paling sederhana diantara saluran yang lain. Tipe ini terdapat pada : Leucosolenia sp, Grantia sp. 2. Type Sycon Jika air masuk melalui pori-pori diteruskan ke saluran yang bercabang-cabang ke rongga-rongga yang berhubungan langsung dengan spongosol. Kemudian keluar melalui oskulum. Tipe ini terdapat pada Euplectella , Scypha sp. 3. Type Leucon Jika air masuk melalui pori-pori kemudian ke saluran bercabang-cabang yang tidak berhubungan langsung dengan spongosol. Kemudian keluar melalui oskulum. Tipe saluran ini paling komplek. Tipe saluran ini terdapat pada hewan Euspongia Spongilla sp. Berdasarkan susunan rangka porifera, terdapat 3 kelas yaitu : 1. Calcarea Golongan ini mempunyai spikula dari zat kapur dan hidup pada perairan dangkal. contoh : Sycon sp, Clathrina sp, Leucosolenia sp, Grantia sp, Spykula sp. 2. Hexactinellida Golongan mempunyai spikula dari zat kersik dan hidup pada perairan dalam. contoh : Euplectella sp, Pheronemo sp. 3. Demospongiae Golongan ini bertulang lunak karena tidak memiliki rangka. Jika ada, rangka hanya terdiri dari spongin.contoh: Phyllospongia sp. Perkembangbiakan berlangsung secara seksual dan aseksual. Perkembangbiakan aseksual yaitu dengan pembentukan kuncup dan pembentukan butir benih (gemulae). Peranan porifera dalam Euspongia sp, Spongi;;a sp, Callyspongia sp,

Gemullae dibentuk ketika kondisi lingkungan kurang baik.

kehidupan yaitu berperan dalam ekosistem air, sebagai bahan pembersih atau penggosok ketika mandi ( Demospongia).

COELENTERATA Coelenterata merupakan hewan yang mempunyai rongga besar di tengah tubuhnya yang berfungsi seperti usus. Rongga tersebut disebut rongga gastrovascular. Rongga ini hanya mempunyai satu lobang yang berfungsi sebagai mulut dan lubang pengeluaran sisa pencernakan. Coelenterata hidup di laut dan beberapa di air tawar. Mempunyai sel-sel penyengat (nematokist) yang berfungsi untuk mempertahankan diri dan mangsa. Tubuh tesusun atas 2 lapisan embryonal yaitu diploblastik. melumpuhkan Pada lapisan

epidermisterdapat nematokist. Pada lapisan mesoglea terdapat bahan sirkulasi. Sedangkan lapisan endoderm terdapat rongga gastrovascular. Coelenterata terbagi menjadi 3 kelas, yaitu : 1. Hydrozoa

dari gelatin untuk

Hydrozoa mengalami pergantian fase dari polip (bentuk mnyerupai tabung dengan mulut dan tentakel di bagian atas) ke medusa ( bentuk mnyerupai cakram dengan tentakel di sekeliling tepi tubuhnya). Contohnya : a. Obelia (dalam bentuk polip dan medusa). b. Hydra (dalam bentuk polip) Hydra menggantungkan tubuhnya pada tumbuhan air atau batu dengan menempalkan pangkal tubuhnya yang berbentuk cakram. Pada ujung tubuhnya terdapat lubang mulut yamempunyai tentakel yang dilengkapi dengan alat knidoblas (mengandung nematokis yaitu sengat yang mengeluarkan racun). Pada Hydra sistem respirasi dilakukan dengan cara difusi. Sedangkan sistem saraf terdiri dari sel-sel saraf yang memiliki juluran-juluran yang sama panjangnya. Susunan tersebut disebut dengan susunan saraf difus. Sistem pencernaan pada Hydra dibantu dengan adanya rongga gastrovaskuler. Dinding rongga gastrovaskuler mengeluarkan enzim untuk mencerna makanan. Perkembangbiakan pada Hydra dapat dilakukan dengan cara seksual dan aseksual. Perkembangbiakan seksual yaitu dengan pembuahan sel telur oleh spermatozoid. Sedangkan perkembangbiakan aseksual dengan cara membuat kuncup yang bentuknya mnyerupai Hydra dewasa pada sisi samping tubuh.

2. Scyphozoa Berasal dari kata scyphos yang berarti tutup dan zoon yang berarti hewan. Bentuk dari tubuh Scyphozoa menyerupai mangkok yang transpran dan berukuran besar. Contohnya Aurelia aurita ( hidup di laut mempunyai bentuk dominan medusa). Scyphozoa mengalami metagenesis yaitu perkembangbiakan seksual yang diikuti oleh perkembangbiakan aseksual dalam satu generasi. Pembuahan spermatozoid dan telur menjadi zigot. Zigot melekat pada sekeliling mulut dan tumbuh menjadi larva disebut dengan planula. Planula tumbuh menjadi polip yang bentuknya sepsrti terompet disebut skifistoma. Kemudian timbullah sekat-sekat yang disebut strobila. Tiap buku strobila akan terlepas menjadi efira. Kemudian akan tumbubh menjadi ubur-ubur baru. Sedangkan perkembangbiakan aseksualnya dengan membentuk kuncup di sisi samping tubuh. 3. Anthozoa Anthozoa berasal dari kata anthos berarti bunga dan zoon berarti hewan. Sehingga Anthozoa berarti hewan yang bentuknya seperti bunga. Contohnya Anemon laut dan hewan-hewan karang. Tubuh Anthozoa berbentuk silinder pendek. Pada salah satu

ujungnya terdapat mulut berupa celah yang dikelilingi oleh tentakel yang mengandung nematolis. Pada ujung lain yang berupa lempeng untuk melekatkan diri pada sustu dasar. Di bagian bawah mulut terdapatkerongkongan yang disebut dengan stomodeum. Sepanjang stomodeum terdapat saluran sempit bersilis disebut dengan sifonoglia. Di bawah stomodeum terdapat rongga gastrovaskuler.

PLATYHEMNTHES Platyhelminthes berasal dari kata platy berarti pipih dan hemins berarti cacing. Kelompok cacing ini mempunyai tubuh memanjang pipih dorsoventral tanpa segmentasi atau ruas-ruas. Tubuhnya bersimetri bilateral dan tersusun atas 3 lapisan yaitu lapisan epidermis, lapisan mesodermis, dan lapisan endodermis. Pada lapisan epidermis lunak dan bersilia. Pada lapisan mesodermis dalam perkembangan selanjutnya akan membentuk alat reproduksi, jaringan otot, dan jaringan ikat. Pada bagian endodermis dalam perkembangan selanjutnya akan membentuk gastrovaskuler sebagai saluran pencernaan. Sistem pencernaan pada hewan ini belum sempurna yaitu berupa rongga

gastrovaskuler yang terletak di tengah tubuh. Sedangkan sitem ekskresi bersifat sederhana yaitu tersususn dari sel-sel bersilia (sel api atau sel-sel bulu getar). Sistem saraf terdiri dari

dua ganglia otak yang dilengkapi dengan saraf-saraf tepi sehingga membentuk saraf tangga tali. Perkembangbiakan terjadi secara seksual dan aseksual. Perkembangbiakan secara seksual dengan cara perkawinan silang dan berlangsung fertilisasi internal. Sedangkan secara aseksual dengan cara regenerasi yaitu individu baru berasal dari bagian tubuh induknya. Platyhelminthes dibedakan menjadi 3 kelas : 1. Turbellaria (cacing bulu getar) Cacing ini bersifat karnivor dan dapat ditemukan di perairan, genangan air, kolam atau sungai. Panjang tubuh sekitar 5-25 mm. Cacing ini menggunakan silia yang terdapat pada epidermis atas. Gerakannya lentur di sepanjang lendir yang disekresikannya. Contohnya : Planaria 2. Trematoda (cacing hisap) Semua anggota kelompok cacing ini bersifat parasit pada manusia atau hewan. Permukaan tubuh tidak bersilia namun diliputi kutikula. Cacing ini memliki alat hisap satu atau lebih yang terdapat di sekitar mulut dan atau bagian di bagian ventral tubuhnya. Alat hisap dilengkapi dengan gigi kitin. Contohnya : Fasciola hepatica (cacing hati), Chlonorchis sinensis (hidup pada daging ikan air tawar ), Schistosoma japonicom, Schistosoma mansoni, Schistosoma haematobium, Fasciolopsis buski, Paragonimus westermani. 3. Cestoda (cacing pita) Tubuhnya pipih dan terdiri dari rangkaian segmen yang masing-masing proglotid. Proglotid tersebut semakin ke belakang maka semakain membesar. Bagian skoleks dilengkapi dengan alat penghisap yang berkait yang digunakan untuk menempel pada tubuh inang. Alat ini disebut dengan rostelum. Segmentasi cacing pita yang terdiri dari proglotid-proglotid tersebut merupakan koloni dari individu-individu yang dihasilkan melalui cara strobilasi. Contohnya : Taenea solium (cacing pita pada babi), Taenea saginata (cacing pita pada sapi), Diphyllobothrium latum, Echinococcus granulosus (cacing pita pada anjing), Hymenolephis (cacing pita kerdil).

NEMATHELMINTHES Nemathelminthes berasal kata nematos berarti benang dan hemins yang berarti

cacing. Cacing ini disebut juga cacing gilik. Nemathelminthes dapat dijumpai di darat, air tawar, dan air laut. Bentuknya tubuhnya gilik panjang dengan simetris bilateral. Tubuhnya tidak memiliki silia dan tidak bersegmen dilapisi oleh kutikula transparan. Sistem pencernaan sudah lengkap dan memiliki cairan pseudoselom yang membantu sirkulasi makanan ke seluruh tubuh. Saluran pencernaan berupa pipa lurus yang dimulai dari kerongkongan dilanjutkan ke usus dan berakhir di anus. Untuk sistem ekskresi terdiri dari dua sluran lateral yang bermuara di sebuah lubang di bagian ventral. Sistem respirasi dengan pertukaran gas secara difusi melalui permukaan tubuh. Sedangkan sistem sarafnya dengan adanya ganglion serebral dan berkas saraf longitudinal. Perkembangbiakan nemathelminthes dengan cara seksual. Pada umumnya cacing betina lebih besar daripada cacing jantan. Perbedaan lain terdapat pada bagian posterior. Pada hewan jantan di dekat lubang anal terdapat tonjolan yang disebut dengan penial setae yang digunakan untuk kopulasi. Contoh dari Nemathelminthes :
a.

Ascaris lumbricoides Cacing ini hidup sebagai parasit pada tubuh manusia hewanini bersifat kosmopolit. Bentuk tubuhnya bulat panjang dengan bagian ujung-ujung yang meruncing. Mulut treletak pada bagian anterior dan dilengkapi dengan 3 buah bibir. Tubuh cacing betina lebih besar daripada tubuh cacing jantan.

b. c. d.

Ascaris megalochephala, cacing perut pada kuda Ascaris suilae, cacing perut pada babi Ancylostoma duodenale Cacing ini parasit di usus manusia dan banyak dijumpai di daerah pertambangan. Cacing ini menghisap darah sehingga dapat mengakibatkan kematian. Saat menghiap darah, cacing mengeluarkan zat anti koagulan yang mencegah terjadinya pembekuan darah.

e. f.

Necator americanus, cacing tambang di america Oxyuris vermicularis/ Enterobius vermicularis

Cacing kremi pada manusia yang masuk melalui makanan. Cacing ini hidup pada usus besar. Cacing betina ini panjangnya antara 9-15 mm.
g.

Wuchereria branchrofti/ Filaria branchrofti Cacing ini sebagai penyebab penyakit kaki gajah (elefantiasis) yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Culex vatican.

h.

Trichinella spirallis, cacing cambuk

ANNELIDA Cacing ini bertubuh simetri bilateral dan dilapisi oleh kutikula. Ruas tubuhnya tidak hanya bagian luar namun juga bagian dalamnya. Setiap ruas memiliki alat reproduksi, alat ekskrei, otot dan pembuluh darah. Antara ruas satu dengan yang lainnya berhubungan sehingga terlihat bentuk seperti cincin yang terkoordinasi. Segmentasi yang demikian disebut dengan metameri. Lapisan tubuh ada 3 lapis atau triploblastik yaitu terdiri dari endodermis, mesodermis, dan ektodermis. Sistem pencernaan sudah lengkap terdiri dari mulut yang berhubungan dengan faring, esofagus, tembolok, ampela, intestinum, dan anus. Alaat ekskresi berupa sepasang nefridia yang terdapat pada tiap-tiap segmen yang disebut metanefridia. Sistem peredaran darah tertutup. Alat pernafasan berupa kulit. Perkembangbiakan dengan seksual dan aseksual. Annelida dibedakan menjadi 3 kelas, yaitu : 1. Polychaeta Polychaeta berarti cacing berambut banyak. Tubuhnya memiliki banyak rambut yang tumbuh pada parapodia. Pada masing-masing ruas tubuhnya terdapat sepasang parapodia. Panjang tubuhnya antara 5-10 cm dengan diamter 2-10mm. Pada bagian anterior tubuh terdapat kepala yang dilengkapi dengan mata, tentakel, serta mulut yang berahang. Kelompok cacing ini meliputi Neanthes virens, Arenicola marina, Eunice viridis (cacing wawo), Lysidicol oele (cacing palolo). 2. Oligochaeta Oligochaeta merupakan cacing yang memiliki sedikit rambut pada ruas-ruas tubuhnya. Di antara ruas-ruas tubuhnya tidak terdapat parapodia. Kepala cacing berukuran kecil tanpa alat peraba dan mata. Sebagian ruas tubuhnya yaitu antara segmen ke 32-37 mengalami penebalan yang disebut dengan klitelium berfungsi untuk perkembangbiakan seksual. Kelompok cacing inin meliputi Lumbricus terestris

(cacing tanah), Moniligaster houteni (cacing tanah di Sumatra), Pherichaeta musica (cacing hutan). 3. Hirudinea (golongan lintah) Tubuh cacing ini tidak memiliki rambut dan parapodia. Bentuk tubuhny apipih. Di kedua ujungnya terdapat alat hisap. Alat ini digunakan untuk menempel pada korban dan menghisap darah.. kelompok cacing ini meliputi Hirudo medicinalis, Hirudinaria javanica, Haemadipsa zeylanice.

ARTHROPODA Arthropoda berasal dari kata arthron yang berarti ruas dan podos yang berarti kaki. Hewan ini mempunyai kaki yang beruas-ruas. Tubuh hhewan ini simetri bilateral, beruas-ruas dan mempunyai kerangka luar dari bahan kitin . kerangka luar berfungsi untuk melindungi alat-alat dalam dan pemberi bentuk tubuh. Kerangka luar disekresikan oleh epidermis dan mengalami pergantian kulit. Sistem organ sudah lengkap, meliputi : sistem peredaran darah, pencernaan, syaraf, pengeluran, pernafasan, indera dan perkembangbiakan. Alat pencernaan makanan lengkap terdiri dari mulut, kerongkongan, usus, dan anus. Sistem peredaran darah terbuka dan tidak mengandung hemoglobin sehingga darah tidak berwarna merah. Alat peredaran darah terdiri dari jantung dan pembuluh darah. Hewan ini bernafas dengan menggunakan insang, trakea, permukaan tubuh, dan paru-paru buku. Ekskresi dilakukan dengan klenjar hijau. Reproduksi secara seksual dan aseksual. Sistem saraf berupa tangga tali. Alat indera berupa antena sebagai alat peraba dan mata sebagai alat penglihat. Alat gerak berupa kaki dan sayap. Arthropoda terdiri dari 4 kelas, yaitu : Crustacea, Arachnida, Insecta, dan Miriapoda 1. Crustacea Tubuh bersegmen terdiri dari cephalothorax (kepala dan dada tidak dapat dipisahkan) dan abdomen (perut). Bagian anterior tubuh besar dan lebar, sedangkan posteriornya sempit. Pada kepala terdapat 2 pasang antena, 1 pasang mandibula, 1 pasang maksila pertama, dan 1 pasang maksila kedua. Rangka luar dari kitin. Kaki 1 pasang pada setiap ruas tubuh. Sistem pencernaan terdiri dari tembolok, lambung otot, dan lambung kelenjar. Sistem peredaran darah terbuka. Sistem respirasi terdiri dari insang. Reproduksi terjasi secara seksual yaitu pembuahan eksternal. Contoh Crustacea : Cambarus sp (udang air tawar), Panulirus sp (udang laut), Pagurus sp (rajungan), Cancer sp (kepiting)

Crustacea menurut ukuran tubuhnya, dibedakan menjadi Malacostrata dan Entomostrata. Entomostrata merupakan hewan-hewan penyusun zooplankton di perairan. Kelompok Entomostrata dibedakan menjadi 4 ordo yaitu Branchiopoda, Ostracoda, Copepoda, dan Cirripedia. Branchiopoda bertubuh pucat dan transparan, contohnya

Daphnia sp. Ostracoda berukuran milimeter, alat gerak berupa antena, contohnya Gammarus sp. Copepoda dapat terlihat antara sephalotorak dan abdomen, contohnya Lernea Malacostrata umumnya terdiri dari 14 segmen. Delapan

cyprinaceae. Sedangkan untuk

segmen depan merupakan sefalotoraks dan enam segmen belakang membentuk abdomen. Malacostrata dibedakan menjadi Isopoda, Stomatopoda, dan Decapoda.

2. Arachnida Tubuh terdiri dari kepala-dada (cephalothorax) dan perut (abdomen). Bagian sefalotoraks meliputi 4 pasang kaki, 1 pasang kelisera,1 pasang pedipalpus, 8 buah mata sederhana, dan organ spinerets. Kelisera berbentuk seperti catut/ gunting yang digunakan untuk melindungi mangsanya. Pedipalpus berbentuk seperti kaki yang digunakan untuk memegang mangsanya. Sistem respirasi terdiri paru-paru buku. Sistem pencernaan terdiri mulut, perut, usus halus, usus besar, kantung, feses, anus. Sistem peredaran darah terbuka. Sistem saraf berupa persatuan ganglion-ganglion. Reproduksi terjadi secara seksual. Arachida dibedakan menjadi 3, yaitu : a. Scorpionidae Memiliki alat penyengat dibagian poterior kelisera dan pedipalpus besar. Contohnya Heterometrus cyaneus (kalajengking) dan Chelifer cancroides (kalabuku) b. Arachnida Alat mulut berada di depan anus. Organisme ini dapat membuat jaring-jaring. Contoh Mygale javanicus (laba-laba burung), Nephila maculata (laba-laba raksasa), Heteropoda (laba-laba pemburu) c. Acarina Organisme ini termasuk dalam arthropoda parasit. Contoh : Sarcoptes scabei (kutu kudis), Rhipicephaluas sanguineus (caplak anjing), Ctenocephalides cannis (pinjal anjing), Ctenocephalides felis (pijal kucing), dan Tungau

3. Insecta Tubuh dibedakan menjadi caput (kepala), thorax (dada) dan abdomen (perut). Pada kepala terdapat mata, antena dan alat mulut (rahang muka, rahang tengah, rahang belakang). Pada dada terdiri dari 3 segmen yaitu protoraks, mesotoraks, dan metatoraks. Sistem pernafasan terdiri dari trakea berspirakel. Sistem pencernaan makanan terdiri dari mulut, kerongkongan, lambung, usus, anus. Sistem peredaran darah terbuka. Darah tidak mengandung Hb. Sistem saraf disebut tangga tali dengan alat penerima rangsangan. Sistem ekskresi terdiri dari buluh malphigi. Menurut tipe mulut, insekta digolongkan menjadi 4 yaitu : a. Mulut menggigit dan mengunyah b. Mulut menggigit dan menjilat c. Mulut menusuk dan mengisap d. Mulut mengisap

Dalam hidupnya insekta mengalami metamorfosis atau perubahan bentuk tubuh. Metamorfosa dibedakan menjadi 2 yaitu metamorfosa sempurna (holometabola) dan

metamorfosa tidak sempurna (hemimetabola). Metamorfosa sempurna tahapnya yaitu telur larva - pupa (kepompong) - imago (dewasa). Contoh : kupu-kupu, nyamuk, lebah. Metamorfosa tidak sempurna tahapnya yaitu telur - nimpha - imago (dewasa). Berdasarkan bentuk sayap, insekta dibedakan menjadi 9 ordo, yaitu Orthoptera,

Isoptera, Hemiptera, Homoptera, Odonata, Coleoptera, Lepidoptera, Diptera, dan Hymenoptera.

a. Ordo Orthotera (serangga bersayap lurus) Orthoptera bersayap 2 pasang. Alat mulut berfungsi untuk menggigit. Sayap depan disebut tegmina (bentuknya lurus menyempit dan kuat), sedang sayap belakang tipis seperti membran. Mengalami metamorfosa tidak sempurna. Contoh : Isostura sp (belalang padang), Gryllus sp (jangkrik), Tenodera aridifolia (belalang sembah), Phasmida (belalang daun), Kecoak

b. Ordo Isoptera (Archiptera) Serangga ini memiliki rahang besar dan menonjol. Sayap 2 pasang dan menyempit. Mengalami metamorfosa tidak sempurna. Contoh :Rayap (terdiri dari : rayap raja, rayap ratu, rayap prajurit, rayap pekerja)

c. Ordo Hemiptera (serangga bersayap tidak sama) Serangga ini merupakan serangga hama. Alat mulut berfungsi untuk menusuk dan menghisap. Ada yang bersayap dan tidak bersayap. Serangga ini mengalami

metamorfosa tidak sempurna. Contoh : Nilaparvata lugens (wereng), berbagai hama padi, Leptocorsita acuta (walang sangit), Kutu busuk.

d. Ordo Homoptera (serangga bersayap sama) Alat mulut untuk menghisap. Sayap 4 buah atau tidak bersayap. Mengalami metamorfosa tidak sempurna. Contoh :Pediculus humanitis capitis (kutu manusia) , Coccidae (kutu perisai), Phthirus pubis (kutu alat kelamin), Tonggeret padi , Kutu anjing

e. Ordo Odonata Serangga ini bersifat predator. Serangga ini memiliki 2 pasang dan kepala dapat digerakan dengan bebas. Mengalami metamorfosa sempurna. Contoh : Capung

f. Ordo Coleoptera Serangga ini bertubuh keras. Mempunyai 2 pasang sayap. Sayap depan keras dan tebal dengan permukaan halus yang mengandung zat tanduk disebut elitra. Sayap belakang dapat dilipat waktu istirahat. Mengalami metamorfosa sempurna. Contoh :Sitophylus oryzae (kutu beras), Coccinella sp (kepik emas), Kumbang kayu, Kumbang kulit,Kumbang kapas

g. Ordo Lepidoptera (golongan kupu-kupu) Serangga ini memiliki 2 pasang sayap. Bersisik dan warna bermacam-macam.. Alat mulut untuk menghisap (dewasa) tetapi waktu masih larva mulut untuk mengunyah atau menggigit. Mengalami metamorfosa sempurna. Contoh : Kupu-kupu

h. Ordo Diptera (serangga bersayap dua) Serangga ini memiliki 1 pasang sayap karena sayap belakang mengalami penyusutan maka terbentuklah bulatan-bulatan kecil yang disebut halter. Mengalami metamorfosa sempurna. Contoh : Anopheles sp (nyamuk malaria), Culex sp (nyamuk biasa) , Musca domestica (lalat rumah)

i. Ordo Hymenoptera (serangga bersayap empat) Serangga ini memiliki 2 pasang sayap. Pada serangga betina dilengkapi dengan alat bertelur (ovipositor) dan alat penyengat. Mulut berfungsi untuk menjilat dan mengunyah, Mengalami metamorfosis sempurna. Contoh : Apis mellifera madu), Vespula maculata (tawon endas) , Semut hitam , Lebah dengung (lebah

Insekta dapat menguntungkan dan merugikan bagi kehidupan. Insekta

dapat

menguntungkan karena sebagai serangga penyerbuk, predator, penghasil bahan makanan dan industri, komponen dalam ekosistem. Dapat merugikan karena penyebab penyakit pada hewan dan manusia, hama pada tanaman pertanian, vektor atau pembawa berbagai penyakit.

4. Myriapoda Tubuh terdiri atas kepala dan perut yang beruas-ruas. Di bagian kepala terdapat satu pasang antena sebagai alat peraba dan 1 pasang mata tunggal. Alat gerak terdapat di setiap segmen, dimana jumlah kaki pada Chilopoda dan Diplopoda tiap segmen berbeda. Eksoskleton terdiri dari kulit keras dari zat kitin yang berfungsi untuk melindungi alat-alat dalam, melekatnya otot, dan memberi bentuk tubuh. Sistem pencernaan lengkap dan mempunyai kelnjar ludah. Sistem respirasi terdiri dari 1 pasang trakea berspirakel yang terletak di kanan dan kiri setiap ruas. Sistem peredaran darah bersifat terbuka. Sistem ekskresi berupa 2 pasang pembuluh malphigi. Sistem saraf dengan sistem saraf tangga tali. Reproduksi dengan cara seksual yaitu pertemuan ovum dan sperma. Myriapoda terbagi menjadi 2 kelas yaitu Chillopoda dan Diplopoda a. Chilopoda Tubuh gepeng beruas-ruas. Setiap ruas terdiri atas sepasang kaki. Segmentasi dibedakan antara kepala dan badan. Kepala terdapat sepasang antena, mulut dan mata. Alat mulut ujungnya seperti cakar (berperan sebagai taring berbisa). Contoh : Scolapendra heros (kelabang atau lipan) b. Diplopoda Tubuh bulat panjang dan bersegmen. Pada tiap ruas terdapat dua pasang kaki. Segmentasi dibedakan antara kepala dan badan. Kepala terdapat sepasang antena pendek, mempunyai taring tidak berbisa. Hidup di tempat yang lembab (darat). Contoh : Julus virgatus (keluwing atau hewan kaki seribu)

MOLLUSCA

Organisme ini memiliki tubuh lunak terbungkus oleh cangkang yang mengandung zat kapur atau tidak bercangkang. Cangkang tersebut berguna untuk melindungi organ-organ dalam dan isi rongga perut. Bersifat triploblastik coelomata. Alat gerak berupa kaki yang berfungsi untuk merayap dan menangkap mangsanya. Memiliki sistem pencernaan, syaraf, ekskresi, otot dan reproduksi. Mollusca dibedakan menjadi 5 kelas, yaitu Gastropoda, Scaphopoda, Pelecypoda dan Cephalopoda. Amphineura,

Amphineura

Organisme ini hidup di laut. Kaki dan perutnya melekat pada batu-batuan. Pada rongga mantel terdapat insang. Hewan yang termasuk dalam kelompok ini Chiton. Bentuk tubuhnya bulat telur, pipih, dan simetris bilateral. Mulut tidak berkembang dengan baik dan terletak di bagian kepala sedangkan anus terletak pada bagian anterior. Hewan ini tidak memiliki tentakel dan mata. Permukaan dorsal ditutupi oleh mantel yang dilengkapi 8 kepingan kapur yang mengandung berlapis-lapis serabut insang. Organ pencernaan dimulai dari mulut yang dilengkapi dengan radula dan gigi, faring, perut, usus halus, anus. Sistem saraf berupa cincin esofagus dan 2 cabang saraf yang

mensarafi mantel dan daerah kaki. Sistem peredaran darah terbuka. Ekskresi dibantu dengan sepsang ginjal yang bermuara ke arah posterior. Reproduksi secara seksual yaitu pertemuan ovum dan sperma.

Gastropoda

Organisme ini hidup di air tawar, laut dan darat. Tubuh terbagi atas kepala, leher, kaki, alat-alat dalam. Pada bagian kepala terdapat sepasang tentakel pendek sebagai alat pembau dan sepasang tentakel panjang sebagai alat penglihat. Di bawah kepala terdapat kelenjar mukosa yang menghasilkan lendir untuk membasahi kaki sehingga mudah bergerak. Kakinya lebar pipih dan selalu basah agar mudah untuk merayap. Kaki sebenarnya perut yang tersusun oleh otot yang sangat kuat dan dapat bergerak bergelombang. Umumnya mempunyai cangkok (rumah), ada yang memiliki cangkok tunggal, ganda, atau tanpa cangkang. Bentuk cangkangnya bervariasi yaitu ada yang bulat, bulat panjang, bulat kasar, atau bulat spiral. Namun ada siput yang tidak mempunyai cangkang yang disebut

siput telanjang. Fungsi cangkang untuk melindungi kepala, kaki dan alat dalam. Pada keadaan bahaya cangkang ditutup oleh epifragma. Pada bagian dalam cangkang terdapat mantel yang membungkus seluruh tubuh gastropoda. Sistem respirasi pada hewan ini yang hidup di air dengan insang sedangkan yang hidup di darat dengan paru-paru. Alat pencernaan meliputi rongga mulut, kerongkongan, kelenjar ludah, tembolok, lambung, anus. Sistem peredaran darahnya terbuka. Organ ekskresi berupa nefridium. Susunan saraf Perkembangbiakan secara seksual. berupa ganglion yang bercabang di seluruh tubuh.

Pelecypoda Organisme ini mempunyai kaki pipih seperti kapak untuk membuat lobang. Cangkok terdiri dari 2 bagian yang dihubungkan semacam engsel (bivalvia). Insang berupa lembaran yang berlapis-lapis (Lamellibranchiata). Cangkok tersusun atas 3 lapisan, yaitu : a. Periostrakum merupakan lapisan luar yang tipis gelap dan tersusun dari zat tanduk. Lapisan ini berguna untuk melindungi cangkang dari asam karbonat dalam air. b. Prismatik karbonat. c. Nakreas merupakan lapisan dalam yang dihasilkan oleh seluruh permukaan mantel. Lapisan ini disebut lapisan mutiara Sistem pencernaan dengan cara makanan masuk bersama air ke mulut karen adanya silia apada palpus labialis. Esofagus pendek menghubungkan mulut dengan lambung. Sesudah dicerna di lambung , makanan kemudian diserap di usu dan sisanya dibuang ke anus. Sistem peredaran darah terdiri atas jantung, saluran darah, dan rongga sinus. Sistem saraf terdiri dari beberapa ganglion. keseimbangan Alat indera tidak berkembang namun terdapat alat merupakan lapisan tengah yang tersusun atas kristal-kristal kalsium

yang terletak di belakang ganglion pedal dan ophradium. Contoh dari

Pelecypoda yaitu Tiram (Mytelus sp, Ostrea sp) , Ketam (Anodonta sp) , Remis (Buccinus sp, Asaphis detlorata), Terredo navalis.

Cephalopoda

Organisme ini memiliki kaki di kepala, mata besar. Terdapat tentakel disekeliling mulut dan corong yang merupakan saluran keluar dari rongga mantel. Kebanyakan Cephalopoda mempunyai kantong atau kelenjar tinta. Umumnya tidak bercangkok kecuali pada Nautilus. Hewan yang termasuk dalam kelompok ini yaitu Nautilus, Loligo indica (cumi-cumi), Octopus sp (gurita), Sephia. Kelas Cephalopoda terbagi menjadi 2 ordo yaitu tertrabanchiata dan dibranchiata. Pada tetrabranchiata memiliki cangkang luar dari kapur yang membelit dan memiliki beberapa lengan. Hewan ini mempunyai 2 pasang insang, 2 pasang nefridia, serta tidak mempunyai kantung tinta dan kromatofora. Pada dibranchiata memiliki lengan lebih sedikit daripada tetrabranchiata. Hewan ini mempunyai 1 pasang insang, 1 pasang nefridia, serta mempunyai kantung tinta dan kromatofora. Organ pencernaan dimulai dari rongga mulut yang dikelilingi tentakel, kemudian menuju faring, esofagus, lambung, usus halus, dan anus. Peredaran darahnya bersifat ganda dan tertutup. Organ ekskresi berupa nefridium. Sistem saraf terdiri dari 3 pasang ganglion. Reproduksi terjadi secara seksual yaitu dengan fertilisasi internal.

ECHINODERMATA Echinodermata berarti hewan yang berkulit duri. Tubuh echinodermata tidak

bersegmen. Pada waktu larva simetri tubuhnya bilateral, tetapi setelah dewasa simetri radial. Hewan ini mempunyai kaki amburakral, tidak berkepala, dan tidak mempunyai otak. Epidermisnya halus dan diperkuat oleh kepingan kapur yang disebut laminae (osikula). Epidermis dilengkapi dengan tonjolan duri-duri halus dari kapur. Mesodermis mengandung endoskeleton yang dapat digerakkan dan terikat lempengan kalkareus yang biasanya berpola tertentu. Pada mesodermis biasanya terdapat duri-duri. Sistem pencernaannya lengkap tetapi sederhana. Sistem sirkulasi radial mengalami reduksi. Sistem respirasi bermacam-macam, ada yang menggunakan kaki tabung, insang kecil, atau pohon respirasi. Sistem saraf berupa cincin di sekitar mulut dan sistem saraf radial. Sistem reproduksi dengan cara seksual dan aseksual. Secara aseksual dengan regenerasi. Reproduksi secara seksual denagn fertilisasi telur dan sperma di dalam air. Echinodermata dapat dibedakan menjadi 5 kelas, yaitu Ophiouroidea, Asteroidea, Crinoidea, Echinoidea, Holothuroidea 1. Ophiouroidea Tubuh Ophiuroidea berbentuk bola cakram kecil dengan 5 lengan bulat panjang. Di bagian lateral berduri, sedangkan di bagian dorsal dan ventral tidak berduri. Lengan terdiri

atas ruas-ruas yang sama, masing-masing terdapat osikula silindris. Lengannya panjang dan fleksibel karena adanya empat otot di antara 2 osikula silindris. Kaki amburakral disebut tentakel yang dilengkapi alat hisap dan alat-alat sensoris. Sistem respirasi dilakukan oleh 5 pasang kantung kecil yang bercelah di sekitar mulut. Sistem pencernaan makanan terdapat dalam bola cakram.

2. Asteroidea Organisme ini berbentuk seperti bintang laut atau segi lima. Permukaan tubuh bagian dorsal berkulir duri tumpul dan tersususn dari zat kapur. Di bagian dasar diantara duri-duri terdapat pediselaria yan merupakan modifikasi dari duri. Pediselaria berfungsi untuk menangkap mangsa,, melindungi insang dermal, dan mencegah tubuh agar tidak tertimbun pasir. Di bagian dorsal terdapat anus, sedangkan di bagian ventral terdapat mulut. Mulut dikelilingi oleh membran peristom dengan 5 alur amburakral. Sistem vaskular air (amburakral) dimulai dari madreporit (tempat masuknya air) kemudian menuju ke saluran batu yang menuju ke bawah dan berhubungan dengan saluran cincin yang melingkar dareah mulut. Pada masing-masing lengan dari setiap saluran radial terdapat saluran pendek yang disebut saluran lateral, saluran ini membentuk kaki amburakral dan ampula. Sistem pencernaan dimulai dari mulut, kerongkongan, lambung, usus , dan anus. Sistem ekskresi dilakukan oleh sel-sel amoebosit yang terdapat dalam cairan selom. Sistem saraf berupa batang saraf radial yang terdapat pada setiap lengan dengan letak memanjang di atas amburakral yang akhirnya dengan cincin saraf oralis.

3. Crinoidea Bentuk tubuhnya menyerupai bunga lili. Tubuhnya tersusun dari lempeng kapur dan berbentuk cangkir (kaliks). Dari kaliks tersebut terdapt 5 lengan lentur. Hewan ini memiliki bagian tentakel pendek. Beberapa jenis Crinodea memilik tangkai sebagai alat perekat sehingga bentuknya seperti sebuah pohon yang terdiri dari batang dan akar. Mulut terletak di daerah oral, sedangkan anus di dareah aboral. Hewan ini tidak mempunyai madreporit. Sistem saraf terletak di aboral. Reproduksi terjadi secara seksual dan aseksual. Reproduksi aseksual dengan cara regenerasi bagian tubuh. Reproduksi seksual dengan cara fertilisasi eksternal. Contoh : Lilia laut

4. Echinoidea

Organisme ini berbentuk bundar tak berlengan tetapi memiliki duri yang dapat digerakkan. Cangkangnyatersusun dari lempeng kapur yang membentuk bola. Pada

cangkang terdapat tonjolan yang merupakan tempat persendian berduri. Di antara duri-duri terdapat pediselaria yang berfungsi untuk menangkap makanan dan membersihkan tubuh. Letak madreporit di daerah aboral. Saluran cincinya melingkari kerongkongan. Saluran radial berada di dalam cangkang yang berhubungan dengan kaki amburakral. Sistem pencernaan berupa saluran panjang dan melingkar di dalam cangkang. Sistem saraf berupa cincin yang melingkari mulut dan bercabang ke saraf radial. Respirasi dilakukan oleh 10 insang. Contoh : Arbacia punctulata, Tripneustes sp, Eucidaris sp.

5. Holothuroidea Holothuroidea tidak berduri dan memiliki banyak endoskeleton yang tereduksi.

Tubuh bulat memanjang tertutup oleh kulit yang berkutikula dan tidak bersilia. Di bawah kulit terdapat dermis yang mengandung osikula, selapis otot melingkar, dan 5 otot ganda yang memanjang. Dengan adanya lengan berotot ini, timun laut dapat bergerak memanjnag memendek. Pada bagain anterior terdapat 10-30 tentakel yang mirip dengan kaki buluh. Di dareah ventral terdapat tiga daerah kaki yang dilengkapi dengan alat hisap yang berfungsi untuk bergerak. Alat respirasi berupa saluran bercabang-cabang seperti pohon. Saluran pencernaan bulat panjang dengan posisi merentang di atas rongga tubuh dalam selom. Contoh: Teripang atau mentimun laut

You might also like