You are on page 1of 2

Sistem Saraf Susunan saraf pada burung serupa dengan susunan saraf pada manusia dan hewan menyusui.

Segala kegiatan saraf di atur oleh susunan saraf pusat. Susunan saraf pusat terdiri dari otak dan sumsum belakang.Otak burung juga terdiri atas empat bagian ,otak besar,otak tengah,otak kecil dan sum-sum lanjutan.Selain otak kecil maka otak besar pada burung juga bisa tumbuh dengan baik.Otak besar burung berbeda dengan otak besar pada manusia. Permukaan otak besar pada burung tidak berlipat-lipat,sehingga jumlah neuron padda burung berkembang dengan membentuk dua gelembung.Perkembangan ini berhubungan dengan fungsi penglihatanya. Otak kecil pada burung mempunyai lipatan-lipatan yang memperluas permukaan sehingga dapat menampung sejumlah neuron yang cukup banyak.Perkembangan Otak kecil ini berguna bagi pengaturan keseimbangan burung di waktu terbang. Sistem Rangka a) Struktur rangka Burung memiliki struktur tulang yang beradaptasi untuk terbang.Adaptasi tulang burung adalah sebagai berikut : Burung memiliki paruh yang lebih ringan dibandingkan rahang dan gigi pada hewan mamalia. Burung memiliki sternum (tulang dada) yang pipih dan luas,berguna sebagai tempat pelekatan otot terbang yang luas. Tulang-tulang burung berongga dan ringan .Tulang-tulang tersebut sangat kuat karena memiliki struktur bersilang. Sayap tersusun dari tulang-tulang yang lebih sedikit dibandingkan tulang-tulang pada tangan manusia.Hal ini berfungsi untuk mengurangi berat terutama ketika burung terbang. Tulang belakang bergabung untuk memberi bentuk rangka yang padat,terutama ketika mengepakkan sayap pada saat terbang. Burung juga memiliki tulang-tulang yang khas yang sesuai untuk terbang.Anggota depan berubah fungsi menjadi sayap.Tulang dan dada membesar dan memipih sebagai tempat melekatnya otot-otot dan sayap.Hal ini memungkinkan burung untuk terbang. Berikut gambar struktur rangka pada burung (aves) b) Fungsi Rangka Berikut fungsi rangka pada burung perkutut : Tengkorak : Melindungi otak dan isi kepala Tulang leher : Untuk menghubungkan ke tempurung kepala. Tulang lengan : Untuk menggerakkan sayap. Tulang hasta : Tulang sayap yang menghubungkan dengan tulang lengan. Tulang pengumpil : Tulang sayap yang menghubungkan dengan tulang lengan. Korakoid : Penghubung tulang dada. Tulang dada : Tempat melekatnya oto untuk terbang.

Tulang rusuk : Tulang yang melindungi isi perut. Pelvis : Penghubung tulang ekor. Tulang ekor : Tulang penghubung dengan kloaka. Tulang kering : Penghubung tulang paha kebetis. Tulang paha : Untuk persendian. E. CARA HIDUP Burung berkembang biak dengan bertelur. Telur burung mirip telur reptil, hanya cangkangnya lebih keras karena berkapur. Beberapa jenis burung seperti burung maleo dan burung gosong, menimbun telurnya di tanah pasir yang bercampur serasah, tanah pasir pantai yang panas atau di dekat sumber air panas. Alih-alih mengerami burung-burung ini membiarkan panas alami dari daun-daun membusuk, panas matahari, atau panas bumi menetaskan telur-telur itu; persis seperti yang dilakukan kebanyakan reptil. Akan tetapi kebanyakan burung membuat sarang dan menetaskan telurnya dengan mengeraminya di sarang itu. Sarang bisa dibuat secara sederhana, dari tumpukan rumput, ranting, atau batu atau sekedar kaisan di tanah berpasir agar sedikit melengkuk sehingga telur yang di letakkan tidak mudah terguling. Namun ada pula jenis-jenis burung yang membuat sarangnya secara rumit, dan indah atau unik seperti jenis burung mayar alias tempua, rangkong, walet, dan namdur Anak-anak burung yang baru menetas umumnya masih lemah, sehingga harus dihangatkan, dan disuapin makan oleh induknya. Kecuali pada jenis-jenis burung gosong, dimana anak-anak burung itu hidup mandiri dalam mencari makanan dan perlindungan. Anak burung gosong bisa segera berlari beberapa waktu setelah menetas, bahkan adpula yang mampu terbang. Jenis-jenis burung umumya, memiliki rituaal berpasangan masing-masing. Ritual ini adalah proses untuk mencari dan memikat pasangan, biasanya dilakukan oleh burung jantan. Beberapa jenis tertentu seperti burung merak dan cendrawasi, jantannya melakukan semacam tarian untuk memikat si betina. Sementara burung manyar, jantan memikat pasangannya dengan memamerkan sarang setengah jadi yang dibuatnya. Bila si betina berkenan, sarang itu akan dilanjutkan pembuatannya oleh burung jantan hingga sempurna, akan tetapi bila betinanya tidak berkenan, sarang itu akan ditinggalkannya. F. HABITAT

You might also like