You are on page 1of 9

REAKSI TANAH TUJUAN Agar mahasiswa dapat membandingkan masing-masing metode penentuan pH tanah.

Agar mahasiswa dapat menyebutkan keuntungan dan kerugian penentuan pH tanah masingmasing metode. Agar mahasiswa dapat menentukan nilai pH masing-masing contoh tanah. Agar mahasiswa dapat menentukan factor-faktor yang menyebabkan perbedaan nilai pH tanah pada masing-masing contoh tanah yang digunakan. Agar mahasiswa dapat meramalkan pengaruh yang mungkin terjadi pada pH enam contoh tanah yang digunakan. Agar mahasiswa dapat mengetahui upaya-upaya yang mungkin dilakukan untuk mencapai pH netral dan optimal bagi pertumbuhan tanaman. DASAR TEORI Reaksi tanah menunjukkan sifat kemasaman atau alkalinitas tanah yang dinyatakan dengan nilai pH. Nilai pH menunjukkan banyaknya konsentrasi ion hydrogen (H+) di dalam tanah. Makin tinggi kadar ion H+ di dalam tanah, semakin masam tanah tersebut. Di dalam tanah selain H+ dan ion-ion lain ditemukan pula ion OH-, yang jumlahnya berbanding terbalik dengan banyaknya H+. Pada tanah-tanah yang masam jumlah ion H+ lebih tinggi daripada OH-, sedang pada tanah. alkalis kandungan OH- lebih banyak daripada H+. Bila kandungan H+ sama dengan OH- maka tanah bereaksi netral yaitu mempunyai pH = 7 (Hardjowigeno, 2003). pH dapat didefinisikan sebagai kemasaman atau kebasaan relatif dari suatu bahan. Skala pH mencakup dari nilai 0 (nol) sampai 14. pH dikatakan netral apabila memiliki nilai 7, asam apabila dibawah 7, dan basa apabila nilai diatas 7 pH dapat dipengaruhi oleh dekomposisi bahan organik, bahan induk, pengandapan, vegetasi alami, kedalaman tanah, dan penggenangan.Telah ditandai bahwa pH tertentu cenderung dikaitkan dengan suatu kumpulan bagian kondisi tanah. Tanah dengan pH 8 dan diatasnya biasanya didominasi oleh hidrolisa karbonat dan mereka terutama dikembangkan dari bahan induk yang berkapur. Pelapukan dan pencucian berlangsung minimal. hidrolisis karbonat dan untuk

mengurangi perluasan hidrolisa basa dapat ditukar, mengendalikan pH pada beberapa Entisol muda dan Inceptisol, tanah dengan regim kelembaban tanah ridik, ridisol dan beberapa vertisol, dimana kandungan liat yang menggembung yang tinggi menghambat pemindahan basa dalam karbonat melalui pencucian. Pada prinsipnya penetapan pH dengan pH meter adalah dengan mengambil contoh tanahkemudian diberi aquades lalu diaduk sampai menjadi suspensi tanah, kemudian didiamkan, kemudian elektrodenya dimasukkan dan jarumnya akan menunjukan angka yang menggambarkan pH. (Bale, Anwar) Dari pengukuran pH dengan air, dapat diperkirakan: pH < 3,5 berhubungan dengan pembasahan dan pengeringan tanah, maka berarti terdapat sulfat masam (cat clay) di dalam tanah. pH < 4,5 kemungkinan banyak terdapat H dapat ditukar disamping Al. pH 4,5 - 5,8 pada tanah mineral cukup banyak Al yang dapat ditukar yang dapat menganggu pertumbuhan tanaman, dan kejenuhan basa rendah pH 4,0 5,2 cukup banyak Al+H dapat ditukar yang dapat menggangu pertumbuhan tanaman. pH 5,8 6,5 ada exchange acidity yang mungkin berasal dari hidroksil Al atau gugus fungsional dari bahan organic. Kejenuhan basa 70-90 % , tergantung dari jenis mineral litanya. pH 6,5 8,0 kejenuhan basa 100% , tidak Al yang dapat ditukar. pH 8,0 8,5 kejenuhan basa 100% , terdapat CaCO3 bebas. Kation yang dapat dipertukarkan terutama Ca+Mg.

pH 8,5 10,0 banyak mengandung garam mudah larut, daya hantar listrik tinggi. Na dapat ditukar tinggi tapi belum cukup bagi horizon natrik. pH > 10 tanah jenuh dengan Na = tanah alkali (Hardjowigeno, Sarwono. 1994) Keadaan pH enam contoh tanah: Regosol: bahan induknya berasal dari abu vulkanik, bukit pasir, batuan sedimen pH 6-7 Latosol: di Indonesia banyak ditemukan di daerah dengan bahan induk batuan liat. Bersifat asam-agak asam dengan kejenuhan basa rendah Mediteran: Terbentuk sebagai hasil pelarutan batuan kapur Bersifat agak asam-agak basa (5,5 8,0) Andosol: Tanah yang berkembang dari bahan vulkanik, mengandung lempung juga. pH 4,5-6 (kandungan bahan organiknya 8-30 %) Grumusol: bahan induknya terutama bersifat alkalis, misalnya batuan sedimen kapur, batuan beku basa, atau endapan alluvium dari bahan tersebut. pH berkisar 6,0-8,2 Rendzina: di Indonesia di temukan di daerah kapur. Hanya sedikit pencucian sehingga kejenuhan basa tinggi pH berkisar 7,8-8,4 (Darmawijaya, Isa. 1997)

20

ALAT DAN BAHAN Contoh Tanah Grumusol, Regosol, Mediteran, Rendzina, Latosol, dan Andosol pH stick pH meter aquades KCl 1N Botol plastic CARA KERJA Cara pH stick pH H2O enam contoh tanah segar lapangan yang tersedia diambil kira-kira sebanyak 5 gram air suling sebanyak 12.5 L ditambahkan dan diaduk sebaik baiknya (tanah:air = 2:5) untuk masing-masing jenis tanah. Dibiarkan kira-kira 15menit kemudian diaduk kembali pH dimasukkan stick dalam larutan jernih pH stick diambil kemudian dikibas-kibaskan hingga warna kilat air menghilang warna pada pH stick dengan standar warna pH yang terdapat pada kotak pH kemudian dibandingkan pH KCl Cara A.1 sampai A.6 diulangi dengan menggunakan larutan KCl 1 N Cara pH meter pH H2O enam contoh tanah segar lapangan yang tersedia diambil kira-kira sebanyak 5 gram air suling sebanyak 12.5 L ditambahkan dan diaduk sebaik baiknya (tanah:air = 2:5) untuk masing-masing jenis tanah. Dibiarkan kira-kira 15menit kemudian diaduk kembali pH suspensi diukur dengan pengukur pH pH KCl

Semua langkah A.1 sampaiu A.4 diulangi dengan mengganti H2O dengan KCl 1 N dan mengukur pH menggunakan pH meter.

DATA DAN HASIL PENGAMATAN


22

Tabel hasil pH tanah Desis tanah Andosol Regosol Grumusol Mediteran Rendzina PEMBAHASAN Pengkuran dengan menggunakan pH stick lebih cepat dan praktis untuk dilakukan dibandingkan dengan menggunakan pH meter. Tetapi hasil yang didapat dengan pH stick kurang akurat dan bersifat subjektif karena pengamat satu dengan pengamat yang lan mempunyai pendapat/penafsiran yang berbeda pada saat pH stick dicocokkan dengan indicator warna pH. Sedangkan jika menggunakan pH meter hasilnya akan lebih akurat. Kelemahan dari pH meter adalah tingkat kesensitifan yang tinggi. Jika alat yang dimasukkan pada suspensi tanah bergeser sedikit saja, maka pengukuran akan berubah. Pengukuran pH KCl dilakukan untuk membandingkan dengan pH air. Perbandingan masing masing contoh tanah : Andosol Bersifat sama (pH 4,5-6). Menurut pengamatan dengan ph stick, andosol bersifat asam, yaitu memiliki pH 6, hal ni menunjukkan andosol lebih asam dibandingan dengan H2O. Begitu juga dengan pengukuran dengan menggunakan pH meter, hasil yang didapat bahwa androsol bersifat asam (5,42) dibanding dengan H2O (6,39). Regosol Tanah cenderung bersifat netral (pH 6-7). Tanah regosol menunjukkan sifat yang cenderung netral baik diukur dengan pH stick maupun pH meter, dengan pH 6,6 dan 6,58. Grumusol Tanah grumusol bersifat asam basa. Pada pengukuran grumusol mempunyai pH lebih rendah daripada pH H2O. ini seperti tanah androsol tetapi sifatnya lebih netral. Mediteran Tanah mediteran lebih cenderung bersifat asam-agak basa (ph 5,5-8). Pada KCl 6 6,6 6 6,6 7 pH stick H2O 7 7 7 7 8 KCl 5,45 6,56 5,42 4,60 6,32 pH meter H2O 6,39 6,28 6,39 5,65 6,8

pengamatan dngan pH stick maupun pH meter, tanah mediteran memiliki pH lebih rendah dibandingkan pH H2O. tanah mediteran cenderung bersifat asam (pH 6,6 dengan pH stick dan 4,60 dengan pH meter) Rendzina Secara teori tanah rendzina akan bersifat basa (7- 8-8,4). Tetapi dalam pengukuran dengan pH stick tanah rendzina bersifat netral dengan pH 7. Sedangkan dengan menggunakan pH meter pHnya adalah 6,32. pH tanah bergantung pada jenis tanah dan bahan penyusunnya. Tanah dari abu vulkanik memiliki pH cenderung basa, tanah dari bahan organic pHnya cenderung asam. Tanah dipengaruhi letak topografi tanah tersebut. Dalam pengamaan dengan menggunakan pH stick maupun pH meter karens setiap alat memiliki kekurangan masing-masing. Pengukuran pH dengan menggunakan H2O hanya menghitung kandungan H+ dalam tanah. Sedangkan pengukuran dengan KCl akan menghitung kandungan H+ dalam tanah maupun serapanny. pH tanah yang potensial sangat baik untuk pertumbuhan tanaman. KESIMPULAN pH tanah bergantung pada jenis tanah dan unsure tanah yang membentuk tanah tersebut penggunaan pH meter akan lebih akurat dibandingkan dengan pH stick pengukuran pH dengan penambahan KCl dilakukan unutk membandingkan dengan pH air pH tanah Andosol 5,45 ; Regosol 6,65 ; Grumusol 5,42 ; Mediteran 4,60 ; Rendzina 6,32

24

DAFTAR PUSTAKA Ali, Kemas. 2005. Dasar-dasar Ilmu Tanah. PT Raja Grafindo: Jakarta. Hardjowigeno, Sarwono, 1993. Klasifikasi Tanah dan Pedogenesis. Akademika Presindo: Jakarta Mashum, Manshur. 2003. Biologi Tanah. Departemen Pendidikan Nasional: Jakarta

26

You might also like