You are on page 1of 27

Very Early Mobilization After Stroke Fast-Track Retrun to Walking Further Result From the phase II AVERT Randomized

Controlled Trial
Ali rohmad

ABSTRAK
LATAR BELAKANG DAN TUJUAN
Mempercepat kemandirian fungsional adalah tujuan yang penting pada orang yang mengalami stroke

METODE
Very Early Rehabilitation Trial (AVERT) adalah fase II uji coba terkontrol secara acak. Kelompok VEM mendapat intervensi mobilisasi lebih awal dan intensif, sedengkan kelompok kontrol sesuai standar . Terdapat tujuan primer (berjalan tanpa bantuan 50m) dan sekunder (kemandirian fungsional ADL dan motorik).

ABSTRAK
HASIL
Dalam 2 rumah sakit dengan rata usia 74,7 ( n=71) Cox regresi kelompok VEM lebih cepat daripada Kelompok Kontrol (P=0,032: median 3,5 vs 7.0) Regresi multivariat terhadapat kemandirian fungsional, bermakna pada bulan ke-3 untuk barthel indeks (P=0,008) dan Rivermead Motor Assessment bulan ke-3 (P=0,050) ke-12 (P=0,024)

KESIMPULAN
Mobilisasi lebih cepat dan intensif dapat mempercepat berjalan tanpa bantuan dan kemandirian fungsional

PENDAHULUAN
Konsekuensi dari iskemia otak atau perdarahan, dalam 12 bulan sepertiganya meninggal dan sisanya dengan kecacatan.
Pemulihan tidak sama, paling cepat dalam 6 bulan. Wade dan Hewer mepalorkan pemulihan 3-6 minggu semua pasien dan 6 bulan mencapai kemandirian funsionalnya Di lain studi, 2/3 pasien tidak mampu berjalan, 95% dari pasien sembuh dalam 3 bulan pertama, Umur, tingkat keparahan dan diabetes mempengaruhi penyembuhan

PENDAHULUAN

Masih terbatas penelitian terhdapah kecepatan pemulihan pasien stroke. Sebuah Metaanalis, jika mobilisasi lebih cepat memberikan efek positif pada bulan ke-6. Penyembuhan lebih cepat pada pasien dirawat di Unit stroke daripada di bangsal umum. Hipotesa penulis, mobilisasi lebih awal dan intensif lebih bagus, terlihat dalam bulan ke-3 sampai ke-12

METODE
DESIGN
RCT, Double blind. Dilakukan di 2 rumah sakit besar di Melbourne, Australia dan sudah mendapat izin

POPULASI
Inklusi :
Umur >18 tahun Memenuhi pemeriksaan fisik (TD sistolik 120-220 mmhg, denyut jantung 40 hingga 100 bpm, saturasi oksige >92 % dan suhu < 38,5) Dapat dilakukan pengacakan dalam waktu 24 jam setelah gejala timbulnya stroke pertama atau berulang

Eksklusi :
Skore mRS >3, Perburukan dalam satu jam pertama masuk rumah sakit (stroke senter atau perawatan intensif), progesif bersama dengan gangguan neurolgisnya Sindrom koroner akut Kegagalan jantung Fraktur tungkai bawah Perawatan yang bersifat paliatif

PROSEDUR
Informed consent, Pasien diberitahu bahwa mereka akan diberikan salah 1 dari 2 jenis rehabilitasi. Computer-generated, pengacakan secara blok dan pembagian melalui amplop yang dibagikan ke pasien Pengacakan berdasar skor NIHSS untuk mengurangi ketidakseimbangan kelompok

INTERVENSI
Kedua kelompok VEM dan SC menerima perawatan standar dari lingkungan terapis dan staf keperawatan di unit stroke. pasien group VEM mulai memobilisasi secepatnya, praktis setelah pengacakan, dan juga menerima tambahan pelatihan mobilisasi 2 kali dalam sehari ( menggandakan dosis mobilisasi) Dikirim ke fisioterapi setalh 14 hari sampai keluar dari unit stroke. Dan pemkembangan pasien di catat oleh tenaga ahli (TD, saturasi dll)

STANDAR PENGUKURAN
Penilaian awal meliputi umur, jenis kelamin, jenis stroke yang sesuai dengan Oxfordshire Stroke klasifikasi, skore NIHSS, diabetes serta faktor resiko stroke, pengaturan hidup prestroke, dan tingkat prestroke fungsional pada mRS. Skala mobilitas untuk stroke akut digunakan untuk menetapkan dasar pembatasan dalam kemampuan pasien dan informasi dari skala ini digunakan untuk memandu level intervensi VEM

HASIL PENGUKURAN
Penilaian pada 7 dan 14 hari dan 3, 6, dan 12 bulan. Untuk analisis data, hasil utama adalah waktu untuk berjalan 50 m. Di definisikan berjalan sebagai "berjalan tanpa bantuan oleh bantuan manusia untuk jarak kontinu 50 meter " Indeks Barthel dan RMA dinilai pada bulan 3 dan 6 Indeks barthel untuk ADL ( independen =20, tergantung 1-19) RMA untuk aktivitas motorik (terganggu 0-9, tidak terganggu 10-13)

ANALISIS STATISTIK
70 pasien yang sudah dianggap cukup aman untuk dilakukan penilain 3 bulan setelah stroke Karena sepertiga pasien stroke meninggal dalam 12 bulan pertama, Dalam studi ini, semua pasien yang meninggal diberikan skor 0 pada skala Barthel dan Rivermead untuk semua waktu. Analisis multivariabel digunakan untuk memperhitungkan faktor demografi dan stroke terkait yang mempengaruhi tujuan penelitian

DAY to WALKING
Cox regresi ditambahn untuk menilai variabel prognostik yang penting

BARTHEL INDEX
Mann-Whitney U tes digunakan untuk menilai perbedaan antara kelompok dalam skor Barthel. Fisher tes yang tepat digunakan untuk mendeteksi perbedaan kelompok. Multivariabel analisis regresi logistik, dilakukan untuk mengetahui pengaruh Kelompok (VEM atau SC) terhadap faktor resiko

RIVERMEAD MOTOR ASSESSMENT


Mann-Whitney U test. Tes Fisher digunakan untuk mendeteksi perbedaan kelompok. Analisis Multivariabel regresi logistik kemudian dilakukan pada data biner Rivermead dalam cara yang sama seperti yang dijelaskan untuk Indeks Barthel

HASIL
Tujuh puluh satu pasien direkrut dari 2004 sampai 2006:
60 dari Rumah Sakit Austin dan 11 dari Rumah Sakit St Vincent (Gambar 1). Tercatat, 58% dari sampel memiliki tingkatan stroke sedang atau parah. Tiga pasien kehilangan data dalam penelitian ini, dengan distribusi kelompok (2 VEM, 1 SC), usia (58,82 dan 86), skore NIHSS (1, 5 dan 7)

DAY to WALKING
86% pasien tidak bisa berjalan atau diperlukan bantuan langsung untuk berjalan jarak pendek (skala mobilitas untuk skor berjalan pada akut Stroke 1 sampai 4: VEM n = 34, sc n = 27)
Hanya 14% dari pasien yang dinilai sebagai mampu berjalan dengan supervisi (VEM n = 4, sc n = 6). Median adalah 3,5 (kisaran interkuartil [IQR] = 1,5 sampai 14,0) pada kelompok VEM dan 7.0 (IQR = 2,0-20,0) di group SC

2 minggu setelah stroke, 67% (22 dari 33) dari kelompok VEM telah kembali ke berjalan tanpa bantuan ,50% (16 dari 32) dari kelompok SC.

BARTHEL INDEX
Proxy responden memberikan jawaban untuk 21% dari 3 bulan yang selamat dan 17% dari 12 bulan yang selamat (terutama karena pasien yang mengalami kesulitan komunikasi).
Pada bulan ke 12,39% dari pasien memiliki Hasil yang baik di kedua kelompok VEM (median = 18,0, IQR = 0.0 sampai 20,0) dan kelompok SC (median = 18.0, IQR = 7.0 sampai 20.0). Pada regresi logistik multivariat, memiliki hasil baik pada bulan ke 3 maupun bulan ke 12. tetapi kurang jelas pada kelompok VEM pada bulan 12

RIVERMEAD MOTOR ASSESSMENT


Pada bulan 3, 62 % VEM memiliki hasil baik (23 dari 37), 56 % (18 dari 32) dari SC
Skor pada Rivermead di 12 bulan berbeda antar kelompok, dengan 53% dari VEM pasien memiliki hasil yang baik (median = 10,0, IQR = 0,0-11,0) dibandingkan dengan 45% dari SC pasien (median = 9.0, IQR = 1,0-11,0) Dari hasil regresi logistik multivariat, mempunyai hasil baik pada bulan ke 3 dan 12

DISKUSI
Kelompok VEM lebih cepat mencapai tujuan penelitian dan mampu memberikan harapan pada pasien,
lama tinggal di rumah sakit lebih pendek untuk VEM dibandingkan dengan pasien SC (median 6 vs 7 hari), pulang ke rumah (32% vs 24%). Sesuai Penelitian oleh Indredavik et al, tentang mobilisasi dini dan waktu keluar RS peningkatan aktivitas fisik berfungsi untuk meminimalkan kerusakan otot dan penurunan fungsi kardiorespirasi

DISKUSI
Hipotesa dari penulis sesuai dengan hasil penelitian ini.
Pada Tabel 3 dan 4 menunjukkan, interval kepercayaan mempengaruhi kelompok VEM, dan perlu di konfirmasi phase III Usia, tingkat keparahan mempengaruhi hasil dari indeks barthel dan skor RMA Sesuai dengan temuan sebelumnya. Diabetes tidak mempunyai pengaruh dengan kemandirian fungsional baik ADL maupun motorik

DISKUSI
Kelemahan indeks barthel tentang keparahan stroke sudah diminimalisir.
Peniliain kematian dalam indeks barthel dan RMA, berbeda. Kematian diberikan skor 0 untuk Barthel dan Rivermead untuk mencegah terlalu tinggi pemulihan dalam kelompok Penelitian ini memberikan bukti dan harapan pada pasien dan dokter tentang harapan penyembuhan paska stroke

Yang perlu di konfirmasikan percobaan tahap ke III

You might also like