You are on page 1of 2

AVOMETER

Avometer adalah singkatan dari Ampere, Voltage dan Ohm meter sehingga AVOmeter adalah alat yg berfungsi atau memiliki kegunaan untuk mengukur ketiga besaran listrik seperti arus listrik, tegangan listrik, tahanan listrik. Selain untuk mengukur ketiga besaran listrik tersebut AVOmeter dapat juga dipakai untuk mengukur kondisi komponen elektronika seperti transistor, resistor, kapasitor, tafo, dll . AVOmeter memiliki 10 bagian bagian, yaitu: 1. Daftar Scala Meter, fungsi dan kegunaannya adalah untuk memberikan pembacaan dari pengukuran. Pada daftra skala meter terdapat beberapa macam skala seperti tahanan dalam Ohm. Tegangan listrik AC/DC dalam Volt dan Kuat listrik DC dalam mA dan skala lainnya 2. Jarum penunjuk scala adalah berupa jarum penunjuk yg dapat digunakan sebagai alat penunjuk suatu harga tertentu dari hasil pengukuran 3. Pengatur Nol atau Ohm Adjusment adalah alat untuk menyetel kedudukan jarum penunjuk skala agar menunjukkan secara tepat pada angka nol pada waktu mengukur tahanan 4. Batas ukur Ohm adalah batas ukur tertinggi yg disesuaikan dengan nilai tahanan yang akan diukur 5. Tombol selector adalah tombol saklar yg dapat digunakan untuk memilih pola pengukuran seperti arus, tegangan dan tahanan 6. Batas ukur DCV adalah batas ukur tertinggi yg disesuaikan dengan tegangan DC yg akan diukur 7. Batas ukur ACV adalah batas ukur tertinggi yg disesuaikan dengan tegangan AC yg akan diukur 8. Lubang kabel pengukur adalah lubang bertanda Plus dan Negative yang dipakai untuk menghubungkan alat ukur dengan kabel pengukur atau Test Probe 9. Batas ukur DCmA, adalah batas ukur tertinggi yg disesuaikan dengan arus DC yg akan diukur 10 Pengatur jarum penunjuk scala, adalah alat untuk menyetel jarum penunjuk scala pada posisi nol

http://www.inverterplus.com/2010/12/avometer-adalah.html Dalam penggunaannya penting sekali untuk memperhatikan dan memilih skala pengukuran yang sesuai sebelum melakukan pengukuran. Biasakan untuk menggunakan skala paling tinggi pada saat awal pengukuran baik arus, tegangan ataupun hambatan listrik. Selanjutnya bisa diturunkan skalanya jika dirasakan hasil pengukuran masih belum mencukupi tingkat ketelitiannya. Sebagai contoh misalnya kita gunakan sebuah AVO meter analog untuk mengukur tegangan pada suatu sumber tegangan AC. Kita tempatkan saklar pada posisi VAC (pengukuran untuk tegangan AC), pilih skala tertinggi. Lihat simpangan jarumnya apakah sudah cukup untuk dapat terbaca ataukah simpangannya terlalu kecil sehingga sulit terbaca. Jika simpangan jarumnya terlalu kecil maka skala pengukuran bisa kita turunkan lagi sampai mendapatkan hasil simpangan yang

dapat terbaca dengan baik. Jangan memilih skala yang terlalu kecil sehingga jarum menyimpang melebihi batas maksimum pengukuran, ini dapat merusakkan AVO meter. Penting juga memperhatikan polaritas jika yang kita ukur berkaitan dengan arus dan tegangan DC. Jangan sampai terbalik karena dapat juga merusakkan AVO meter. Untuk AVO meter analog penting juga mengkalibrasi AVO meter sebelum digunakan untuk melakukan pengukuran, terutama dalam mengukur tahanan (resistor) agar hasil pengukurannya akurat. Caranya hubungkan tap2 AVO meter lalu putar penepat not (kalibrator) hingga jarum tepat menunjukkan angka 0 ohm, baru kemudian siap digunakan. Jika skala pengukuran diubah biasanya harus dikalibrasi lagi. Untuk AVO meter digital biasanya dilengkapi dengan kemampuan untuk mengukur kapasitas sebuah kapasitor serta hfe transistor, dan tanpa perlu dikalibrasi. Sepertinya memang lebih praktis tapi harganya juga praktis lebih mahal. Tapi ada juga AVO meter analog dengan merek tertentu yang lumayan mahal karena memang hasil bacaannya akurat dan bagus, cuma tetep bacanya mesti harus melirik simpangan jarum http://dasar-elektro.blogspot.com/2010/04/cara-membaca-avo-meter.html

You might also like