You are on page 1of 3

Amalgam Adalah gabungan dari merkuri (Hg) dan satu atau lebih alloy logam yang lain.

Komponen utama amalgam adalah Perak (Ag) dan Timah. Sementara komponenkomponen tambahan yang tidak dominan ada Tembaga (Cu), Seng (Zn), Emas, Platinum, Paladium, Selenium. Pembagian amalgam secara umum adalah sebagai berikut : Menurut kandungan Tembaga (Cu): o Low Copper, lebih brittle, gampang korosi, kandungan tembaga 3-4 % o High Copper, lebih kuat, sifat fisik tinggi, tidak mudah korosi, kandungan tembaga 12-27 % Menurut bentuk partikelnya o Lathe Cut, potongan alloy yang dibuat sangat kecil o Spherical, alloy disemprotkan di gas inert sehingga membentuk gumpalan-gumpalan kecil o Admixed, campuran dari lathe cut dan spherical agar menghasilkan sifat positif dari keduanya.

Amalgam mempunyai sifat tahan tekanan (Compressive strength tinggi) dengan tingkat kekerasan 55GPa, lebih tinggi dari dentin dan GIC walaupun masih dibawah enamel, namun tidak tahan terhadap tarikan (Shear strength rendah). Selain itu amalgam mudah terjadi Creep (Molor), namun hal ini dapat dikurangi dengan meninggikan kadar Cu. Selain itu, jika amalgam didekatkan dengan amalgam atau logam lain, dapat terjadi Arus Galvani dan Galvanic Corossion dengan medium saliva, membuat pasien merasa ngilu setiap saat. Oleh karena itu, penggunaan amalgam dibatasi tidak lebih dari 7 gigi, itupun peletakannya dengan perhitungan cermat. Amalgam dapat dimanipulasi dengan mudah, dengan perbandingan Hg : Alloy = 1 : 1, langkah-langkahnya adalah : Triturasi Yaitu mengaduk alloy dengan merkuri agar seluruh permukaan alloy basah dengan Hg. Triturasi yang pas membuat campuran utuh, mengkilap dan kuat. Jika Over-Triturasi menyebabkan campuran panas, terlalu basah, lembek dan mengembang. Jika Under-Trituration, campuran menjadi kering, rapuh dan mudah korosi. Setelah ter-triturasi, amalgam haruslah diperas terlebih dahulu agar membuang kelebihan Hg Kondensasi

Proses pemasukan amalgam kedalam kavitas yang telah di preparasi secara bertahap agar seluruh ruangan terisi dan menambah sifat fisik dari amalgam. Carving Seperti namanya, carving adalah proses pengukiran amalgam agar menghasilkan lekuk dan ridge seperti gigi asli. Jika over-carve menyebabkan amalgam mudah retak dan oklusi jelek Burnishing Proses pembuangan merkuri sisa dan pemampatan amalgam yang telah berada didalam kavitas agar lebih kuat. Caranya dengan menekannekan kearah marginal Seal Penututupan dan penguncian amalgam dengan GIC tipis atau Luting Resin Komposit.

Biokompatibilitas Dapat terjadi alergi 1-2 hari setelah pemasangan dan dapat menyebabkan lesi, namun dapat hilang dengan sendirinya. Alergi ini terjadi tidak pada setiap orang. Terjadi amalgam tattoo, yaitu masuknya amalgam kedalam jaringan mulut menyebabkan pigmentasi biru atau hitam dan menonjol. Uap amalgam yang toksik untuk CNS jika telah melewati batas tertentu.

Amalgam memiliki keuntungan yaitu : Kuat menahan oklusi dan kompresi Umurnya panjang Resisten terhadap fraktur Dapat mempertahankan bentuk anatomis Manipulasi mudah

Namun memiliki kelemahan yaitu : Estetika nya jelek Dapat terjadi arus galvani dan galvanic corrosion

Rentan terhadap tarikan.

Referensi : Craig, Rober G. dan John M. Powers. 2002. Restorative Dental Materials 11th ed. Missouri: Mosby OBrien, William J. 2002. Dental Materials and Their Selection 3rd ed. New York: Quintessence

You might also like