You are on page 1of 16

ACARA II

SISTEM SENSORI

A. Tujuan 1. Mengetahui letak reseptor sensorik pada organ sensorik 2. Mengetahui faktor-faktor yang memengaruhi kinerja reseptoe sensorik B. Dasar Teori Informasi dihantarkan melalui sistem saraf dalam bentuk impuls saraf, atau potensial aksi. Potensial aksi yang dipicu oleh cahaya yang mengenai mata sama seperti potensial aksi yang dipicu oleh udara yang bergetar di dalam telinga. Kemampuan untuk membedakan banyak jenis stimulus bergantung pada bagian otak yang menerima sinyal (Campbell:2004). Sensasi dan persepsi yang dikembangkan otak, diawali oleh resepsi sensoris. Sebagian besar reseptor sensoris adalah neuron atau sel-sel epitel yang terspesialisasi. Reseptor sensoris yang mendeteksi stimulus dari luar tubuh disebut eksteroreseptor. Reseptor yang menerima stimulus dari dalam tubuh disebut interoreseptor. Sel-sel reseptor berfungsi untuk mengubah stimulus menjadi potensial membran kemudian sinyal dihantarkan ke sistem saraf. Ada 4 fungsi yaitu transduksi sensoris, amplifikasi, transmisi,dan integrasi (Guyton:1993) Potensial aksi mencapai otak melalui neuron sensoris. Pada saat otak mengetahui adanya sensor kemudian otak menterjemahkannya melalui persepsi. Reseptor sensoris mendeteksi stimulus dari luar tubuh. Reseptor sensoris terletak di organ-organ tertentu yang disebut organ indera. Organ indra tersebut mencakup penglihatan (mata), penciuman (hidung), pendengaran (telinga), peraba (kulit), dan perasa (lidah) (Martini:2012). Berdasarkan jenis simulus, reseptor sensorik dapat dibagi menjadi 4 yaitu: 1. Mekanoreseptor

Mekanoreseptor dirangsang oleh perubahan bentuk fisik yang disebabkan oleh stimulus. Pembengkokan atau peregangan membran plasma meningkatkan permeabilitas terhadap ion natrium maupun kalium, yang menyebabkan depolarisasi (Kay: 1995). 2. Fotoreseptor Fotoreseptor mengandung molekul pigmen yang menyerap cahaya. 3. Kemoreseptor Sebagian hewan menggunakan inderanya untuk menemukan pasangan kawin, mengenali daerah yang ditandai dengan zat kimia, dan membantu penjelajahan selam migrasi. Pengecapan dan penciuman sangat penting bagi semua hewan untuk pencarian dan pengambilan makanan. 4. Termoreseptor Termoreseptor merupakan reseptor yang peka terhadap perubahan suhu lingkungan (Rastogi: 2007). C. Metode 1. Alat a. Cutton bud b. Cawan petri c. Gelas kimia d. Sapu tangan e. Kapas f. Syringe g. Tusuk gigi h. Pisau i. Jam/stopwatch

j. Spidol k. Penggaris l. Jangka m. Kertas karton n. Mata uang logam o. Senter 2. Bahan a. Es batu b. Air dingin c. Air hangat d. Bengkoang e. Apel f. Kentang g. Air putih h. Bawang merah dan bawang putih i. Jahe j. Kencur k. Minyak cengkih l. Larutan NaCl m. Larutan asam n. Larutan glukosa o. Larutan kopi tanpa gula p. Larutan masako

3. Cara kerja a. Pengecap Lidah dan gusi dibersihkan dari sisa makanan

Setiap larutan dituang di dalam cawan petri dan cutton bud direndam di dalamnya

Mata praktikan ditutup dan cutton bud yang sudah direndam disentuhkan pada pusat pengecap di lidah

Jawaban rasa benar + salah dan ntansitas rasa ditentukan

Percobaan sama diulangi pada setiap larutan b. Pembau Mata praktikan ditutup

Bahan uji dipotong

Bahan uji didekatkan ke hidung dan lubang hidung yang satunya ditutup kemudian ditanya bau apa

Percobaan diulangi untuk bahan uji yang lain

Bahan uji diberi jarak 1,5 cm di depan hidung praktikan kemudian udara dihirup

Diulangi berkali-kali sampai tidak merasakan bau

OFT dihitung kemudian ORF dihitung kemudian percobaan diulangi pada praktikan lain c. Habungan pembau dan pengecap Mata dan hidung paktikan ditutup

Lidah dibesihkan dengan kapas

Bahan diletakkan secara baergantian serta ditanya apa yang dirasakan

Percobaan diulangi dengan hidung terbuka

Percobaan diulangi pada praktikan yang lain d. Reseptor panas dingin Kotak dibuat sepanjang 28 mm dan dibagi menjadi 14 kotak pada tangan bagian dorsal

Jarum dimasukkan dalam gelas kimia berisi air hangat dan jarum lain pada air dingin sampai 5 menit

Masing-masing jarum disentuhkan sebentar pada seiap kotak secara berurutan

Hasil dicatat, tanda + merasakan dan tidak merasakan

Percobaan diulangi untuk tangan bagian ventral e. Pengaruh dingin terhadap rasa sakit Telapak tangan dicubit dengan intensitas sedang sampai merasakan sakit diteruskan sampai rasa nyeri

Cubitan diulangi beberapa saat setelah dibiarkan

Sekitar daerah cubitan diusap dengan es dengan gerakan memeutar dan dikeringkan

Waktu yang diperlukan sampai tidak merasakan sakit dicatat

Diulangi pada telapak tangan yang lain

Diulangi pada praktikan yang lain

f. Kepekaan sentuhan Mata praktikan ditutup dan lengan diletakkan diatas meja

Kaki jangka diletakkan pada jarak 3 cm dan disentuhkan dengan tekanan ringan pada bagian ventral lengan

Jarak kaki jangka diperkecil sampai praktikan merasakan 1 titik pada kedua kaki jangka

Data yang diperoleh dicatat

Diulangi pada lengan bagian dorsal, telapak tangan ventral-dorsal, dahi, pipi, bibir dan tangkuk

Percobaan yang sama diulangi pada praktikan lain g. Bintik buta 5 buah koin disusun berdiri lurus kebelakang dengan jarak 8 mm

Salah 1 mata praktikan ditutup dengan karton tebal dan mata yang satunya tertuju pada bagian tangah dai uang logam terdepan

Ditanya berapa koin yang tampak

Jarak antar uang logam diubah

Diulangi pada mata yang sebelah dan praktikan yang lain

h. Refleks pupil terhadap intensitas cahaya Pupil praktikan diukur dan dicatat

Praktikan diminta untuk memjamkan mata dan ditutup dengan tangan dan panggaria masih tetap dipegang

Praktikan diminta membuka mata secara mendadak kemudian diameter pupil diukur

Praktikan diminta kembali menutup mata

Secara mendadak mata dterangi dengan senter dan diameter pupil diukur dan diulangi pada praktikan lain i. Refleks pupil terhadap akomodasi mata Diameter pupil praktikan diukur saat keadaan normal

Praktikan diminta melihat benda yang letaknya jauh dan diameter pupil diukur

Praktikan diminta melihat benda yang letaknya dekat dan diameter pupil diukur

Percobaan diulangi pada praktikan yang lain D. Hasil dan pembahasan 1. Hasil pengamatan

a. Tabel 1. Pengecap Peta Rasa pada Lidah Manis Asin Uma mi (guri h) Praktikan +++ A Praktikan B + +++ ++ +++ +++ +++ ++ Asam Pahit

b. Pembau Praktikan A OFT : 54:50 (tidak merasa bau) 24:44 (mulai merasa bau lagi) ORF : 30:16 detik Praktikan B OFT : 01:55:6 menit 01:28:2 menit ORF : 27:4 detik Praktikan C OFT : 04:00:53 03:21:05 ORF : 39:48 c. Hubungan pembau dan pengecap

HIDUNG DAN MATA DITUTUP Na ma Sigit

Bahan Bengkoang Apel Kentang Bengkoang Apel Kentang

Rasa manis manis tawar manis manis tawar tawar manis tawar tawar manis tawar manis manis asam tawar manis manis asam

Bau tidak tidak tidak tidak tidak tidak tidak tidak tidak tidak tidak tidak bau bau bau

Benar/salah salah benar benar benar benar

Iis

Bengkoang Apel Kentang Bengkoang Apel Kentang

Aim

Bengkoang Apel Kentang Bengkoang Apel

Kentang tawar bau benar HIDUNG DIBUKA MATA DITUTUP Na ma Sigit Bahan Bengkoang Apel Kentang Iis Bengkoang Apel Kentang Aim Bengkoang Apel Rasa manis manis tawar tawar manis tawar manis manis asam Bau bisa bisa bisa bisa bisa bisa Benar/salah

Kentang

tawar

d. Reseptor panas dingin


Jarum Panas Dors al Ventral + + + + + + + + + + + + + + + + + + + + + + + + + + Jarum Dingin Dorsa l Ventral + + + + + + + + + + + + + + + + + + + + + + + + + + +

e. Pengaruh dingin terhadap rasa sakit


Tangan Kanan sblm es sesudah es Nind y Nida Ila awal sakit tidak sakit awal sakit tidak sakit awal sakit tidak sakit 5 18 3 8 6 8 12 20 6 10 3 4 satuan=detik Tangan Kiri sblm es 3 8 2 14 4 8 sesudah es 2 7 2 8 2 3

f. Kepekaan sentuhan
Lengan dors al Mustof a Meilan 2 2 ventr al 2 2,5 Telapak tangan dorsa ventral l

tengku k

bibi r 0,2 0,2

dahi

pipi

2 1 2,5 2 1 2 satuan=centimeter

1,5 1

1 1

g. Bintik Buta

Jarak mata ke logam 30 cm Praktikan A Kanan 3 logam 3 logam 3 logam Praktikan B Kanan 5 logam 5 logam 3 logam Kiri 5 logam 5 logam 3 logam Jarak (mm) 8 16 24 Kiri 4 logam 4 logam 3 logam Jarak (mm) 8 16 24

Keterangan: semakin jauh jarak logam maka semakin sedikit logam yang bisa dilihat. Kondisi praktikan -/+. Praktikan A (-). h. Reflek pupil terhadap intensitas cahaya Praktikan A Normal Gelap Terang Kecepatan pupil kembali ke ukuran semula Keterangan: ditempat gelap pupil membesar dan di tempat terang pupil mengecil. i. Refleks pupil terhadap akomodasi mata Diameter pupil (normal ) 0,5 cm 0,6 cm Benda Jauh 0,8 cm 0,8 cm Benda Dekat 0,4 cm 0,5 cm 0,4 0,6 0,3 2,48 Praktikan B 0,6 0,7 0,3 2,80

0,4 cm

0,9 cm

0,3 cm

2. Pembahasan Praktikan A adalah perempuan dan praktikan B adalah laki-laki. Masingmasing praktikan memliki kepekaan rasa yang berbeda. Peta rasa pada lidah bisa dijelaskan secara diskriptif. Paling ujung lebih peka terhadap rasa manis.lidah bagian tepi depan peka terhadap rasa asin, bagian tepi belakan lidah peka terhadap rasa masam, sedangkan bagian pangkal lidah peka terhadap rasa pahit. Walaupun area tersebut peka terhadap satu rasa, area tersebut masih dapat merasakan rasa lain namun tidak seberapa peka bila dibandingkan oleh satu rasa tersebut. Pengaruh suhu pada kepekaan reseptor rasa adalah saat suhu dingin berakibat semakin lambat dalam merasakan sebuah rasa. Selisih waktu sekitar 5 detik dibandingkan dengan suhu biasa. Pada percobaan kedua adalah reseptor pembau. Ada 3 praktikan yang menjadi probandus. Masing-masing mempunyai nilai OFT dan ORF yang berbeda-beda. Praktikan A nilai OFT= 54:50 detik, nilai ORF= 30:16 detik. Praktikan B nilai OFT= 105 menit, nilai ORF= 27:4 detik. Praktikan C mempunyai nilai OFT= 4 menit dan nilai ORF= 39 menit. Bau bahan uji yang paling merangsang adalah minyak cengkih. Pada percobaan ketiga yaitu hubungan antara reseptor pembau dengan pengecap. Bahan-bahan yang digunakan adalah apel, bengkoang, dan kentang. Saat mata dan hidung ditutup sebagian mampu menebak bahan uji dengan benar meskipun ada yang salah tetapi hanya satu kali saja. Ketika hidung dibuka dan mata tetap tertutup semua praktikan mampu menebak bau dari semua bahan uji dan tidak ada yang salah. Pada percobaan keempat yaitu reseptor panas dingin. Alat yang digunakan adlah jarum hangat dan jarum dingin. Ada 14 titik yang diuji pada tangan bagian ventral dan dorsal. Pada tangan bagian dorsal dengan jarum hangat ada dua titik yang tidak peka sedangkan pada bagian ventral merasakan semuanya. Pada jarum

dingin tangan bagian dorsal dapat merasakan semuanya pada semua titik sedangkan bagian ventral ada satu titik yang tidak merasakan. Percobaan kelima dan keenam adalah pengaruh dingin terhadap sakit dan kepekaan sentuhan. Ada 3 praktikan yang masing-masing membutuhkan waktu yang berbeda-beda untuk manghilangkan rasa sakit ketika mendapat cubitan sampai rasa nyeri. Antara tangan kanan dan kiri pun juga membutuhkan waktu yang berbeda. Rata-rata tangan kanan membutuhkan waktu lebih lama daripada tangan kiri. Hal tersebut disebabkan tangan kanan lebih sering digunakan daripada tangan kiri. Pada kepekaan sentuhan setiap bagian tubuh juga mempunyai kepekaan tyang berbeda. Bibir mempunyai kepekaan sentuhan paling kecil dibandngkan bagian tubuh yang lainnya. Antara laki-laki dan perempuan kepekaannya juga berbeda. Pada lengan bagian ventral lebih peka daripada bagian ventral karena lapisan kulitnya lebih tipis. Pada telapak tangan bagian ventral lebih peka daripada bagian dorsal. Daerah dahi, pipi, dan tengkuk rata-rata saat jarak antara 2 kaki jangka 12,5 cm hanya merasakan 1 titik. Indera sentuhan pada manusia menghandalkan mekanoreseptor yang merupakan modifikasi dendrit neuron sensoris yang dimodifikasi. Reseptor yang mendeteksi sentuhan lembut terletak di permukaan kulit. Reseptor yang merespon tekanan yang kuat terletak di lapisan kulit lebih dalam. Reseptor rasa sakit pada manusia merupakan kelompok dendrit telanjang pada epidermis kulit yang disebut nosisereseptor. Adanya stimulus atau rangsangan dari luar membuat sel mekanoreseptor permiabel terhadap ino natrium dan kalium sehingga terjadi potensial reseptor (depolarisasi). Pada percobaan bintik buta jarak yang dibuat antara logam dan mata adalah 30 cm. Praktikan A dengan kondisi mata (-) hanya melihat 3 logam dengan mata kanan dan 4 logam pada mata kiri dengan jarak antar logam 8, 16, dan 24 mm. Pada praktikan B dengan mata normal ketika jarak antar logam 8 dan 16 mm terlihat 5logam baik mata kiri maupun kanan. Sedangkan pada jarak 24 mm hanya terlihat 3 logam. Semakin jauh jarak logam maka semakin sedikit logam yang bisa dilihat.

Selanjutnya adalah refleks pupil terhadap cahaya. Saat kondisi normal diameter pupil 0,4 pada praktikan A dan 0,6 praktikan B. Ketika ditempat gelap pupil menjadi membesar dan ditempat terang pupil menjadi mengecil. Waktu yang dibutuhkan untuk mengembalikan pu[il ke ukuran semula sekitar 2-3 menit. Refleks pupil terhadap akomodasi mata tergantung pada jarak benda. Saat benda jauh maka pupil akan membesar dan saat benda jaraknya dekat maka pupil akan mengaecil. Faktor-faktor yang memengaruhi kepekaan masing-masing indra adalah umur, jenis kelamin, kepekaan reseptor jarak benda. Selain itu kecacatan pada alat indra juga memengaruhi kepekaan pada alat indera seperti mata (-) E. Keismpulan Letak reseptor pada masing-masing organ sensorik berbeda. Pada kulit letak reseptor sentuhan ada di permukaan sedangkan rasa sakit ada di lapisan kulit bagian dalam. Faktor-faktor yang memengaruhi kepekaan masing-masing indra adalah umur, jenis kelamin, kepekaan reseptor, jarak benda.

DAFTAR PUSTAKA

Campbell, Neil A.et al. 2004. Biologi Jilid 3 Edisi 5. Jakarta: Erlangga Guyton, D.C. 1993. Fisiologi Hewan Edisi 2. Jakarta: EGC Kay, Ian. 1998. Introduction to Animal Physiology. UK: BIOS Scientific Publisher Martini, Frederic H. Et al. 2012. Fundamental of Anatomy and Physiology Ninth Edition . New York: Pearson Education Inc. Rastogi, S.C. 2007. Essential of Animal Physiology Fourth Edition . New Delhi: New Age International (P) Limited Publisher

You might also like