You are on page 1of 4

I.

Tujuan Mahasiswa dapat menjelaskan prinsip panel listrik Mahasiswa dapat menggambarkan rangkaian dalam AVR

II. Dasar Teori Sistem pengoperasian AVR berfungsi untuk menjaga agar tegangan generator tetap konstan dengan kata lain generator akan tetap mengeluarkan tegangan yang selalu stabil tidak terpengaruh pada perubahan beban yang selalu berubah ubah, dikarenakan beban sangat mempengaruhi tegangan output generator. Prinsip kerja dari AVR adalah mengatur arus penguatan pada exciter. Apabila tegangan output generator di bawah tegangan nominal tegangan generator, maka AVR akan memperbesar arus penguatan pada exciter. Dan juga sebaliknya apabila tegangan outpun generator melebihi tegangan nominal generator maka AVR akan mengurangi arus penguatan pada exciter. Dengan demikian apabila terjadi perubahan tegangan output generator akan dapat distabilkan oleh AVR secara otomatis dikarenakan dilengkapi dengan peralatan seperti alat yang digunakan untuk pembatasan penguat minimum ataupun maximum yang bekerja secara otomatis.

AVR dioperasikan dengan mendapat satu daya dari permanen magnet generator sebagai contoh AVR dengan tegangan 110 V, 20A, 400Hz. Serta mendapat sensor dari potencial transformer dan current transformer.

Bagian bagian pada unit AVR : a. Sensing circuit Tegangan tiga phasa generator diberikan pada sensing circuit melewati PT dan 90R terlebh dahulu, dan tegangan 3 phasa keluaran 90R diturunkan kemudian disearahkan dengan rangkaian dioda, dan diratakan oleh rangkaian kapasitor dan resistor dan tegangan ini dapat diatur dengan VR. Keuntungan dari sensing circuit adalah mempunyai respon yang cepat terhadap tegangan output generator. Output tegangan respon berbanding lurus dengan output tegangan generator b. Comparative amplifier Rangkaian comparative amplifier digunakan sebagai pembanding antara sensing circuit dengan set voltage. Besar sensing voltage dengan set voltage tidak mempunyai nilai yang sama sehingga selisih/rentang besar tegangan tersebut. Selisih tegangan disebut dengan error voltage. Ini akan dihilangkan dengan cara memasang VR pada set voltage dan sensing voltage. III. Alat yang digunakan 1. Auto Voltage Regulator 2. Toolbox IV. Langkah Kerja 1. Persiapkan alat praktikum yang akan digunakan 2. Buka cover Auto Voltage Regulator 3. Cek bagian yang rusak pada Auto voltage regulator 4. Gambar circuit auto voltage regulator

V. Data Percobaan\ Gambar circuit Auto Voltage regulator

Pada AVR, terdapat beberapa kerusakan seperti : 1. Terdapat komponen pada motor servo yang rusak 2. Terdapat kabel yang terlepas 3. Terdapat minyak pada kumparan yang mengering VI. Analisa Data Dari data percobaan yang sudah kita peroleh, maka kita dapat menganalisa beberapa hal sebagai berikut yaitu dengan adanya motor servo yang rusak dapat menghalangi kinerja pada AVR karena motor servo tersebut berfungsi sebagai pengatur pengubah tegangan secara otomatis, sehingga dengan adanya kerusakan pada bagian motor servo tersebut, AVR tidak bisa mengeluarkan tegangan secara otomatis. Sedangkan untuk kabel yang terlepas jelas dapat mengganggu kinerja dari AVR karena kabel berfungsi sebagai penghantar impuls listrik sehingga dapat menyalurkan listrik dari komponen satu ke komponen lainnya. Tetapi dengan adanya kerusakan pada saluran, maka suatu sistem tersebut akan mati total. Dengan kerusakan pada kumparan yang mengering akan membuat regulasi tegangan menjadi buruk karena sikat arang pada kumparan tersebut tidak bisa memberikan tegangan keluaran yang baik karena kumparan tersebut tertutup oleh kerak kerak minyak. VII.Kesimpulan Pada AVR tersebut terdapat beberapa kerusakan komponen pada circuit motor servo, saluran yang terlepas dan kumparan minyak yang mengering. Sehingga untuk mengembalikan performa, harus memperbaiki motor servo tersebut, menymbungkan saluran dan membersihkan kerak kerak minyak tersebut.

You might also like