You are on page 1of 6

LAPORAN PRAKTIKUM AMDAL (ANALISIS MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN)

KELOMPOK 1 : BAHRUL AMIN KHOIRULLOH ANDRI SAGITA (2100610001) (2100610002) (2100610008)

AHMAD SAHLAN (2100610004) FAHMI BAHARUDIN(2100610013)

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS ISLAM MALANG MALANG 2012

Bab II 2.1. Lokasi Proyek PT PG Krebet Baru terletak di Desa Krebet, Kecamatan Bululawang, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur. Secara geografis PT PG Krebet Baru terletak pada koordinat 112 0 37 30 BT dan 7 0 58 10 LS. Wilayah penyebaran kebun tebu berada pada ketinggian 300-600 m dpl.

2.2. Iklim Daerah Lokasi Menurut klasifikasi iklim Schmidth dan Ferguson wilayah PG. Krebet Baru termasuk dalam tipe iklim C (agak basah) dengan jumlah rata- rata bulan kering (CH < 60 mm) adalah 4 bulan dan jumlah rata- rata bulan basah (CH > 100 mm) adalah 7 bulan. Wilayah PG. PG. Krebet Baru memiliki suhu rata-rata minimum 21 C dan suhu rata-rata maksimum 33 C. Jenis tanah wilayah PG. Krebet Baru pada umumnya berupa tanah latosol, mediterania, sedikit regosol, dan aluvial. Derajat keasaman (pH) tanah berkisar antara 5.5 6.5. Tekstur tanah beragam mulai dari lempung, lempung berpasir, lempung

berdebu, hingga lempung liat berdebu. Topografi kebun beragam dari dataran, perbukitan, dan pegunungan dengan kemiringan lahan 38 %. Sebagian besar bahan baku tebu yang dikirim ke PG. Krebet Baru adalah TR (tebu rakyat). Lebih dari 99 % pasokan bahan baku tebu didapat dari tebu rakyat. Tebu rakyat terbagi menjadi dua, yaitu TR Kredit dan TR Mandiri. Keseluruhan TR tersebut tersebar ke dalam wilayah kerja PG. Krebet Baru yang terbagi dalam empat afdeling, yaitu rayon utara seluas 5.171,7 ha, rayon tengah seluas 6.068,2 ha, rayon timur seluas 5.476 ha, dan rayon selatan seluas 4.081 ha (masa tanam 2008/2009). Sehingga luas total keseluruhan tebu rakyat yang memasok PG. Krebet Baru adalah 20.796,9 ha. (mahendra, 2009) 2.3. Hidrologi Pencemaran air merupakan persoalan khas yang terjadi di dari badanbadan air di Indonesia. Sumber pencemaran air beberapa penelitian terakhir mengindikasikan sebagian besar sungai utama di Indonesia telah tercemar baik oleh limbah industri maupun limbah domestik, bahkan dibeberapa tempat seperti di sebagian wilayah kota industri tingkat pencemaran air permukaan sudah melebihi batas ambang yang diperkenankan untuk konsumsi bahkan untuk irigasi pertanian. Seperti permasalahan yang dihadapi masyarakat desa Lumbangsari yang sebagian besar areal persawahannya yaitu sekitar 140 ha dari 150 ha menggunakan air irigasi dari limbah pabrik gula Krebet, sehingga tanaman padi tidak dapat tumbuh secara baik. Air limbah pabrik gula Krebet yang dialirkan ke sawah dalam keadaan panas, berbau busuk dengan warna air yang hitam. Untuk itu diperlukan manajemen pengelolaan air irigasi yang tepat untuk hal ini sebelum terlambat, seperti halnya kasus-kasus lingkungan yang lain. Penelitian ini bertujuan: Mengetahui kelayakan kualitas air irigasi di desa Lumbangsari, Kabupaten Malang. Penelitian dilaksanakan mulai bulan September sampai Nopember 2008. Lokasi penelitian dilakukan di Desa Lumbangsari, Kecamatan Bululawang. Alat yang digunakan dalam penelitian: 1) 3 botol plastik (pada 3 saluran dengan 3 titik pengambilan), 2) 1 buah spidol, 3) 1 buah buku catatan. Adapun pelaksanaan penelitian ini yaitu sebelum dipergunakan untuk pengambilan sampel air, botol plastik dibersihkan terlebih dahulu. Setelah pengambilan dan botol penuh berisi sampel air maka catat waktu pengambilan (jam, lokasi pengambilan dan tanggal pengambilan). Pengambilan sampel air dilakukan

pada 3 saluran dan 3 titik pengambilan, dengan periode pengambilan yaitu pada tanggal yang sama. Sampel air yang telah diambil dibawa ke Laboratorium Kualitas Air Jasa Tirta Malang untuk dianalisa. Metode yang digunakan untuk menganalisa daya hantar listrik (DHL) adalah Conductivity meter, Nitrat, Nitrit dan RSC adalah Spectrophotometri, Biological Oxygen Demand (BOD) adalah Dissolved oxygen before and after incubation, dan suhu dengan menggunakan termometer. Hasil analisa sifat fisika dan kimia air irigasi di laboratorium pada saluran primer nilai parameter suhu 45 o C, daya hantar listrik (DHL) 2210,67 mhos/cm, Biological Oxygen Demand (BOD) 111,48 mg/l, zat organik (KmnO4) 141,21 mg/l, nitrat 19,34 mg/l, nitrit 6,59 mg/l, dan Residual Sodium Carbonat (RSC) 15,42 meg/l. Pada saluran sekunder nilai-nilai parameter menunjukkan penurunan yaitu suhu 45 o C, daya hantar listrik (DHL) 1945,33 mhos/cm, Biological Oxygen Demand (BOD) 104,23 mg/l, zat organik (KmnO4) 132,86 mg/l, nitrat 11,21 mg/l, nitrit 6,01 mg/l, dan Residual Sodium Carbonat (RSC) 13,66 meq/l. Pada saluran tersier nilai-nilai parameter menunjukkan penurunan yaitu suhu 42,67 o C, daya hantar listrik (DHL) 1791,17 mhos/cm, Biological Oxygen Demand (BOD) 92,21 mg/l, zat organik (KmnO4) 128,21 mg/l, nitrat 9,66 mg/l, nitrit 5,62 mg/l, dan Residual Sodium Carbonat (RSC) 13,45 meq/l. Tetapi nilai tersebut masih berada di atas standar baku mutu kualitas air irigasi untuk pertanian, sehingga air ini dikatakan tercemar atau tidak layak digunakan untuk keperluan irigasi. 2.4. Flora, Fauna dan Ekologi 2.4.1 Flora Berdasarkan pengamatan visual yang kami laksanakan di tepian sungai Bengawan Solo di dapatkan hasil bahwa yang tanaman yang mendomoniasi di kawasan tersebut adalah beringin . Hasil selengkapnya dapat dilihat pada table hasil pengamatan yang kita lakukan dengan radius sekitar 200 m dari lokasi pabrik : No. 1 1. 2. 3. Nama Spesies Tumbuhan Ficus benjamina Family Bambusaseae Musa paradisiaca Tectona gandis Jumlah individu 18 9 8 7

5. 6

Pithecellobium dulce (Roxb.) Be Leucaena leucocephala

1 1

2.4.2 FAUNA Pengamatan fauna dilakukan dengan cara yaitu apabila ditemui jenis fauna disekitar lokasi pabrik. Sehingga dapat diketahui jenis fauna yang ditemui berdasarkan table berikut : No. 1. 2. 3. 4. Jenis binatang Suku ;Scicindae (kadal) Ordo : Odonata (Capung ) Famili: Formicidae Famili Falidae (kucing) Jumlah individu 5 1 30 1

2.4.3 Ekologi Konsep ekologi industri terkait secara dekat dengan proses produksi bersih (cleaner production) dan merupakan komplementer satu dengan lainnya. Kedua konsep melibatkan pencegahan pencemaran dalam rangka melindungi lingkungan dan meningkatkan efisiensi ekonomi. Produksi bersih lebih memfokuskan pada aspek pengurangan limbah, sementara ekologi industri lebih menekankan pada pendauran suatu limbah yang terbentuknya tidak bisa dihindari (unavoidably produced waste) dengan mensinergikan antara unit satu dengan lainnya atau antara satu industri dengan industri lainnya. Selain terjadi pemanfaatan suatu material yang dihasilkan oleh suatu unit oleh unit lain, juga dimungkinkan terjadinya integrasi energi dari suatu unit oleh unit lain di dalam suatu kawasan. Pada kawasan pabrik gula Krebet diketahui lokasi dekat dengan jalan raya dan permukiman warga , diketahui juga pembuangan limbah cair pabrik ke sungai,sehingga kondisi sungai disekitar pabrik ,keruh dan berwarna hitam,selain itu bau yang timbul cukup menyengat.Kemudian tanaman disekitar pabrik tumbuh tidak baik.

Daftar Pustaka

1.Makalah Seminar Departemen Agronomi dan Hortilkultura 26 November 2009 PENGELOLAAN TANAMAN TEBU ( Saccharum officinarum L.) DI PG. KREBET BARU, PT. RAJAWALI I, MALANG, JAWA TIMUR (DENGAN ASPEK KHUSUS PEGELOLAAN KEBUN BIBIT DATAR) Maintenance of Sugarcane ( Saccharum officinarum L.) in Unit PG. Krebet Baru PT. Rajawali I, Malang, East Java (With Special Aspect The Management of Seedcane Nursery) Bagus Mahendra 2. SWANTOMO, DENI. 2007. KAJIAN PENERAPAN EKOLOGI INDUSTRI DI INDONESIA. Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir (STTN) BATAN

You might also like