You are on page 1of 2

NAMA/NO.

URUT : RENY YUSTINA/12222001 TUGAS : REVIEW JURNAL (Yuan Ding, Ole-Kristian Hope, Thomas Jeanjean, and Herve Stolowy (2007). Dierences between domestic accounting standards and IAS: Measurement, determinants and implications. Journal of Accounting and Public Policy 26, 138). : TEORI AKUNTANSI

MATA KULIAH

Penelitian ini menganalisis faktor-faktor penentu dan efek dari perbedaan antara Domestic Accounting Standard (DAS) dan International Accounting Standard (IAS). Peneliti menggunakan daftar ekstensif perbedaan antara DAS dan IAS untuk membuat dua indeks, yaitu absensi dan divergensi. Tujuannya adalah untuk menganalisis perbedaan akuntansi internasional dengan mengembangkan ukuran yang lebih refined mengenai perbedaan antara DAS dan IAS, mengeksplorasi implikasi dari perbedaan antara DAS dan IAS terhadap manajemen laba dan sinkronisitas harga saham, serta menyelidiki hubungan yang kompleks antara faktor institusi dan perbedaan antara DAS dan IAS. Dengan mengeksplorasi implikasi dari variasi dalam absensi dan divergensi pada kualitas pelaporan keuangan, penelitian ini secara tidak langsung menyoroti keuntungan dan kerugian dari mengadopsi satu set seragam IAS di seluruh dunia. Sampel dalam penelitian ini sejumlah 30 negara untuk tahun 2001. Model penelitian ini adalah memisahkan perbedaan antara DAS dan IAS sebagai absensi dan divergensi, meneliti determinan kelembagaan (legal origin, pemusatan kepemilikan sebagai proksi untuk struktur tata kelola, pembangunan ekonomi, pentingnya profesi akuntansi, dan pentingnya pasar ekuitas) sebagai penentu potensial dari perbedaan antara DAS dan IAS yang mempengaruhi absensi dan divergensi, dan meneliti bagaimana dampak absensi dan divergensi terhadap kualitas pelaporan keuangan yang diproksikan dengan manajemen laba dan sinkronisitas harga saham. Variabel yang digunakan diantaranya absensi dan divergensi, manajemen laba, sinkronisitas harga saham, pembangunan ekonomi, logaritma ukuran geografis, varians dalam pertumbuhan GDP, logaritma jumlah saham yang terdaftar, indeks industri herfindahl, indeks negara herfindahl, dan indeks good government. Hipotesis diuji dengan menggunakan regresi bertahap (stepwise regression). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pentingnya pasar ekuitas berhubungan negatif dengan adanya DAS. Ada hubungan positif antara konsentrasi kepemilikan dan absensi. Ada hubungan positif signifikan antara divergensi dan tingkat pembangunan ekonomi dan pentingnya profesi akuntansi dan hubungan negatif antara divergensi dan pentingnya pasar ekuitas. Tingkat absensi lebih tinggi di negara-negara kurang berkembang dengan ekuitas pasar dan dengan konsentrasi kepemilikan yang lebih tinggi. Divergensi antara DAS dan IAS secara positif terkait dengan pembangunan ekonomi dan kekuatan profesi akuntansi tetapi dibatasi oleh pentingnya pasar ekuitas. Tingkat absensi yang lebih tinggi terkait dengan manajemen laba dan sinkronisitas yang lebih tinggi dari harga saham. Hal ini menunjukkan bahwa memperluas cakupan isu akuntansi oleh DAS sangat penting untuk meningkatkan transparansi dan untuk menekan manajemen laba. Keterkaitan antara divergensi DAS dari IAS dengan sinkronisitas rendah tapi berhubungan tidak signifikan dengan manajemen laba. Hal ini menunjukkan bahwa divergen dari IAS bisa berarti standar lebih baik disesuaikan dengan kebutuhan lingkungan hukum dan bisnis lokal. Penelitian ini juga memberikan bukti bahwa negara-negara berkembang sering memperlakukan IAS sebagai titik acuan dan sebagai cara untuk meng-upgrade sistem akuntansi mereka. Sampai saat ini, negaranegara maju lebih ekonomis dan lebih percaya diri dalam mengeksplorasi pilihan akuntansi independen yang sesuai dengan konteks mereka sendiri, tanpa mengacu pada IAS. Akibatnya, DAS mereka menyimpang dari IAS. Di negara-negara dengan pasar ekuitas sangat maju lebih cenderung

untuk mengamati standar mirip dengan IAS. Ini konsisten dengan ide bahwa IAS dikembangkan terutama untuk perusahaan publik. Keterbatasan penelitian ini adalah sampel yang relatif kecil karena pengamatan pada tingkat negara, sehingga tidak mampu untuk bersama-sama mempertimbangkan faktor determinan dan konsekuensi ekonomi dari perbedaan standar akuntansi keuangan. Oleh karena itu, peneliti menyarankan untuk penelitian di masa depan agar menggunakan sampel yang lebih besar (dan mungkin menggunakan data tingkat perusahaan).

You might also like