You are on page 1of 1

Amalan Khusus Awal dan Akhir Tahun

Segala puji bagi Allah. Shalawat dan salam semoga terlimpah kepada baginda Rasulullah saw. Sebagian kaum muslimin melakukan amalan khusus yang terkait dengan awal dan akhir tahun Hijriyah. Amalan khusus ini berupa puasa dan doa di awal dan akhir tahun. Apakah amalan ini ada dalilnya? Sejauh yang saya ketahui, tidak ada dalil atau contoh dari Nabi saw, sahabat dan ulama salaf tentang amalan khusus ini. Maka hendaknya kaum muslimin tidak melakukan amalan khusus ini. Memang amalan ini disebutkan dari kitab-kitab sejenis primbon, misalnya, kitab yang berjudul Majmu Lathif yang diberi judul Indonesia Primbon Kecil, diterbitkan oleh Maktabah al-Munawwir, Semarang. Markaz al-Fatwa di bawah pimpinan Dr. Abdullah Faqih sebagaimana tercantum dalam Maktabah Syamilah pernah ditanya mengenai amalan khusus akhir tahun. Amalan khusus ini berupa wudhu, kemudian shalat sunnah Dhuha dua rakaat dan berdoa dengan doa, allahumma ma amiltu... dst. Doa ini dibaca setelah Zhuhur, sebelum Asar, dan sebelum Maghrib. Barangsiapa yang melakukan ini, setan berkata, Kami bersusah payah setahun untuk menggoda orang ini. Dan orang ini merusak susah payah kami dalam satu waktu. Jawaban Markaz al-Fatwa berikut ini. Segala puji bagi Allah. Shalawat dan salam semoga tercurah kepada Nabi Muhammad dan para sahabatnya. Amma badu. Masalah ini tersebut di dalam sebagian kitab yang tidak memperhatikan kesahihan hadits, seperti kitab Hasyiyah Syaikh Kanun ala al-Banani. Kami telah menelitinya dalam kitab-kitab hadits secara umum dan kami tidak menemukannya. Maka yang benar, menjauhi amalan tersebut, karena setiap bidah itu sesat. Segala kebaikan ada di dalam ittiba (perbuatan yang mengikuti Sunnah) dan segala keburukan ada di dalam ibtida (perbuatan bidah). Puasa yang terkait dengan bulan Muharram adalah puasa sunnah secara umum yang tidak dikhususkan pada tanggal-tanggal tertentu, karena Muharram tersmasuk bulan-bulan Haram (mulia) dan puasa Asyura. Dua puasa ini ada dalilnya yang shahih dari Nabi Muhammad saw. Maka hendaknya kita melakukan amalan yang jelas-jelas ada dasarnya saja. Adapun yang belum jelas, hendaknya kita tinggalkan demi kemanfaatannya di akhirat. Wallhu alam. 30 Syaban 1432/26 November 2011

You might also like