You are on page 1of 50

SARTIKA SABHINAYA

Identitas Pasien
Nama Usia Jenis Kelamin Alamat Pekerjaan : : : : : Sdr. F K 17 tahun Laki-laki Gunungsari, Grabag, Magelang Pelajar

Anamnesa
KU : Terdapat benjolan di lutut kanan RPS : Pasien datang ke poli bedah RST dr.Soedjono pada tanggal 10 Januari 2013. Pasien mengeluh terdapat benjolan di lutut kanan. Awalnya 1,5 tahun yang lalu pasien bermain bola, lalu karena lapangan tempat bermain bola tidak rata, saat berlari pasien mengaku merasa keseleo pada lutut kanannya dan terasa sakit seperti ingin terlepas. Setelah itu pasien diurut beberapa kali, lalu keluhannya menghilang. Selang 1 bulan kemudian, lutut kanannya mengalami pembengkakan, lalu pasien berobat ke puskesmas Grabag I, dan dilakukan penyedotan pada lutut kanannya dengan hasil berupa cairan. Lama kelamaan pasien mengeluh sering merasakan sakit setiap pasien berolahraga, kurang lebih rasa sakit tersebut berlangsung 2 jam. Akhirnya pasien memutuskan untuk berobat ke RST. RPD : Sebelumnya tidak pernah seperti ini

Pemeriksaan Fisik
KU Kesadaran TV : Sakit sedang : Compos Mentis, E4V5M6 : TD 110/70 mmHg N 54x/menit RR 20x/menit S 36oC

Thoraks : Cor Inspeksi : Ictus Cordis tidak terlihat Palpasi : Ictus Cordis tidak teraba Perkusi : Batas jantung normal Auskultasi : BJ I II reguler Pulmo Inspeksi Palpasi Perkusi Auskultasi

: Simetris : vocal fremitus kanan dan kiri simetris : sonor di kedua lapang paru : vesikuler +/+, ronki -/-, whezing -/-

Abdomen : Inspeksi Palpasi Perkusi Auskultasi


Ekstremitas : Akral hangat

: normal : nyeri tekan (+) daerah suprapubik : tympani : BU (+)

Status Lokalis : Look terdapat benjolan di lutut kurang lebih 4 cm, memar (-), edema (-) Feel nyeri tekan (-), pulsasi a. dorsalis pedis (+), akral hangat (+), sensasi (+), capp refill (< 2) Move gerakan aktif dan pasif tidak terhambat

Assessment Avulsi ACL


Planning Diagnosis : DL, RO genue

Terapi : - Premed fobet 1 gr - Rencana OP rekonstruksi ACL & pemasangan gips - Terapi Rehabilitasi/Fisioterapi (cara berjalan : non weight bearings partial weight bearings weight bearings)

Monitoring : KU, tanda vital, perbaikan/perburukan gejala Edukasi : Penjelasan mengenai penyakit yang dialami pasien , dan rencana terapinya

Parameter WBC (103/mm3) RBC (106/mm3) HGB (gr/dl) HCT (%) PLT (103/mm3) PCT (%) MCV (m3) MCH (pg)

Hasil 7.6 5.20 14.1 44.1 335 0.43 83.6 26.7

Nilai rujukan 3.5 10.0 3.80 5.80 11 16.5 35.0 50.0 150 - 390 .100 - .500 80 97 26.5 33.5

MCHC (gr/dl)
RDW (%) MPV ( m3) PDW (%) % Lym % Mon % Gran # Lym # Mon

31.9
10.9 10.1 10.0 22.3 11.7 66.0 1.7 0.9

31.5 35
10.0 - 15.0 6.5 11.0 10.0 18.0 17.0 48.0 4.0 10.0 43.0 76.0 1.2 3.2 0.3 0.8

# Gran

5.0

1.2 6.8

Follow Up
11/1/13 S :

Terdapat benjolan di lutut (+), demam (-)

O : TD 120/90 mmHg N 80 x/menit S 36oC St Generalis dalam batas normal St Lokalis Look = terdapat benjolan di lutut kurang lebih 4 cm, memar (-), edema (-) Feel = nyeri tekan (-) Move = gerakan aktif A : Avulsi ACL

P : Pro rekonsruksi ACL Post OP Rekonstruksi ACL : RL : D5 2:1 20-30 tpm, ketorolak 3x30, cefotaxim 3x1, kalnex 3x500, foto ulang genue. Obat oral post OP diberikan paracetamol 2x500 mg, sukralfat sirup 2x I cth, Vit C 3x200 mg

Parameter WBC (103/mm3) RBC (106/mm3) HGB (gr/dl) HCT (%) PLT (103/mm3) PCT (%)

Hasil 9.2 5.38 15.3 45.0 305 0.224

Nilai rujukan 3.5 10.0 3.80 5.80 11 16.5 35.0 50.0 150 - 390 .100 - .500

MCV (m3)
MCH (pg) MCHC (gr/dl) RDW (%) MPV ( m3) PDW (%) % Lym % Mon % Gran # Lym # Mon

84
28.5 34.1 14.4 7.3 14.8 31.3 5.5 63.2 2.8 0.5

80 97
26.5 33.5 31.5 35 10.0 - 15.0 6.5 11.0 10.0 18.0 17.0 48.0 4.0 10.0 43.0 76.0 1.2 3.2 0.3 0.8

Parameter Glukosa (mg/dl) Uerum (mg/dl)

Hasil 95 27

Nilai rujukan 70 115 0 50

Kreatinin (mg/dl)
SGOT (U/L) SGPT (U/L)

1.2
16 8

0 1.3
3 35 8 41

12/1/13 S: (-) O: TD 120/90 mmHg N 88 x/menit S 36oC St Generalis dalam batas normal St Lokalis Look = terdapat luka bekas OP yang tertutup oleh perban Feel = nyeri tekan (+) Move = gerakan sedikit terbatas A: P: Post OP rekonstruksi ACL hr I Terapi lanjut

Fractura avulsi tibia

plateau dengan curiga fractura pada meniscus intercondilaris tibiae dextra dalam fixasi 2 buah screw, kedudukan cukup baik Pneumatisasi soft tissue susp sellulitis A : Alignment dan Aposisi baik B : Bone tidak terdapat fraktur C : Cartilago baik S : Tidak dapat dinilai

13/1/13 S: (-) O: TD 130/90 mmHg N 80x/menit S 36oC St Generalis dalam batas normal St Lokalis Look = terdapat luka bekas OP yang tertutup oleh perban Feel = nyeri tekan (-) Move = gerakan sedikit terbatas A: P: Post OP rekonstruksi ACL hr II Terapi lanjut

14/1/13 S : Nyeri (-) O: TD 120/80 mmHg N 80 x/menit S 36oC St Generalis dalam batas normal St Lokalis Look = terdapat luka bekas OP yang tertutup oleh perban Feel = nyeri tekan (-) Move = gerakan sedikit terbatas A : Post OP rekonstruksi ACL hr III

P : Ganti oral ciprofloksasin 2x500, paracetamol 3x500, vit C 3x200, glukosamin 2x1, mobilisasi 2 kruk (NWB)

15/1/13 S: (-) O: TD 120/80 mmHg N 80 x/menit S 36oC St Generalis dalam batas normal St Lokalis Look = terdapat luka bekas OP yang tertutup oleh perban Feel = nyeri tekan (-) Move = gerakan sedikit terbatas A: P: Post OP rekontruksi ACL hari IV terapi oral, cek ulang DL, fisioterapi NWB

Parameter
WBC (103/mm3) RBC (106/mm3) HGB (gr/dl) HCT (%) PLT (103/mm3) PCT (%) MCV (m3) MCH (pg)

Hasil
6.0 4.72 12.3 36.8 275 0.33 78.1 26.0

Nilai rujukan
3.5 10.0 3.80 5.80 11 16.5 35.0 50.0 150 - 390 .100 - .500 80 97 26.5 33.5

MCHC (gr/dl)
RDW (%) MPV ( m3) PDW (%) % Lym % Mon % Gran # Lym # Mon

33.4
10.7 12.7 9.7 11.9 6.1 82.0 0.7 0.4

31.5 35
10.0 - 15.0 6.5 11.0 10.0 18.0 17.0 48.0 4.0 10.0 43.0 76.0 1.2 3.2 0.3 0.8

16/1/13 S : (-) O: TD 120/70 mmHg N 96 x/menit S 36oC St Generalis dalam batas normal St Lokalis Look = terdapat luka bekas OP yang tertutup oleh perban Feel = nyeri tekan (-) Move = gerakan sedikit terbatas A: P : Post OP rekonstruksi ACL hari V terapi oral, rencana besok pasang gips di OK

17/1/13 S :

(-)

O: TD 120/80 mmHg N 80 x/menit S 36oC St Generalis dalam batas normal St Lokalis Look = terdapat luka bekas OP yang tertutup oleh perban Feel = nyeri tekan (-) Move = gerakan sedikit terbatas

A :

Post OP rekonstruksi ACL hari VI, Post OP (reposisi dengan gips)

P : infus RL : D5 2:1, cefazolin 3x1 & xetrolat 3x3 (1 hari saja stop ganti oral)

18/1/13 S : sedikit nyeri pada luka bekas OP dan sulit digerakkan O: TD 120/80 mmHg N 80x/menit S 37oC Status generalis dbn Status lokalis Look : terpasang bebat perban Feel : hangat +, NT +, capillary refill +<2 detik Move : gerakan ekstremistas inferior sinistra terbatas

A : Post OP rekonstruksi ACL hari VII, Post OP (reposisi dengan gips) hari I P : terapi lanjut

3/6/13 S: pengangkatan screw


O: TD 110/60 mmHg N 80x/menit S 36oC Status generalis dbn Status lokalis : Look : terdapat bekas op pada genue dextra Feel : NT (-) Move : gerakan aktif dan pasif tidak terbatas A: P: Post OP rekonstruksi ACL dextra pro aff screw

Parameter WBC (103/mm3) RBC (106/mm3) HGB (gr/dl) HCT (%) PLT (103/mm3) PCT (%) MCV (m3) MCH (pg) MCHC (gr/dl) RDW (%) MPV ( m3) PDW (%) % Lym % Mon % Gran # Lym # Mon # Gran

Hasil 7.8 5.64 15.7 47.0 303 0.214 83 27.8 33.4 14.4 7.1 17.1 36.7 9.1 34.2 2.8 0.7 4.3

Nilai rujukan 3.5 10.0 3.80 5.80 11 16.5 35.0 50.0 150 - 390 .100 - .500 80 97 26.5 33.5 31.5 35 10.0 - 15.0 6.5 11.0 10.0 18.0 17.0 48.0 4.0 10.0 43.0 76.0 1.2 3.2 0.3 0.8 1.2 6.8

Parameter Glukosa (mg/dl) Uerum (mg/dl)

Hasil 83 29

Nilai rujukan 70 115 0 50

Kreatinin (mg/dl)
SGOT (U/L) SGPT (U/L)

1.1
15 21

0 1.3
3 35 8 41

4/6/13 S :

(-)

O: TD 120/90 mmHg N 80 x/menit S 36oC Status generalis dbn Status lokalis Look : terdapat bekas op pada genue dextra Feel : NT (-) Move : gerakan aktif dan pasif tidak terbatas
A : Post OP rekonstruksi ACL dextra

P : pro aff screw Terapi post op : Infus RL : aminofluid 2:1 20-30 tpm, ketorolak 3x1, hipobac 2x1, kalnex 3x1, sadar baikbertahap makan, vit C 3x200 mg. Foto ulang genue dextra

A : Alignment dan

Aposisi baik B : Bone tidak terdapat fraktur C : Cartilago baik S : Soft tissue tidak dapat dinilai

5/6/13 S : nyeri pada bekas OP

O: TD 120/80 mmHg N 80 x/menit S 36oC Status generalis dbn Status lokalis Look : terdapat bekas op yang tertutup oleh perban pada genue dextra Feel : NT (+) Move : gerakan aktif dan pasif sedikit terbatas A:
P :

Post aff screw hari I


terapi lanjut

6/6/13 S : nyeri bekas OP berkurang O: TD 120/80 mmHg N 80 x/menit S 36oC Status generalis dbn Status lokalis Look : terdapat bekas op yang tertutup oleh perban pada genue dextra Feel : NT (+) Move : gerakan aktif dan pasif sedikit terbatas

A : P :

Post aff screw hari II Ganti oral vioquin 2x1, Q10 2x1, asam mefenamat 2x1, vit C 2x1

Definisi
Avulsi adalah cedera di mana struktur tubuh secara paksa terlepas dari titik normal insersi karena trauma atau operasi.

Etiologi
Mekanisme

cedera sering dikaitkan dengan perlambatan diikuti dengan pemotongan, berputar atau side stepping manuver, pendaratan canggung atau "out of control play

Jatuh dari tangga atau hilang satu langkah di tangga

adalah kemungkinan penyebab lainnya

Epidemiologi
Insiden cedera ACL dilaporkan 100.000 250.000 pertahunnya Kejadian cedera ini muncul tujuh kali lebih banyak pada atlet wanita

Sekitar 100.000 ACL rekonstruksi dilakukan setiap tahun Insiden tinggi pada olahraga yang berisiko tinggi seperti basket, bola sepak, ski

Klasifikasi
The American Orthopedic Society of Sports Medicine's Research and Education Committee , ketidakstabilitasan lutut yang diklasifikasikan menjadi : Langsung Rotatory Kombinasi

Gejala Klinis
Pasien selalunya merasa atau mendengar bunyi "pop" di

lutut pada saat cedera yang sering terjadi saat mengganti arah, pemotongan, atau pendaratan dari melompat (biasanya kombinasi hiperekstensi /poros)
Ketidakstabilan mendadak di lutut Lutut terasa goyah Nyeri di bagian luar dan belakang lutut.

Lutut bengkak dalam beberapa jam pertama

dari cedera
Gerakan lutut terbatas karena pembengkakan dan /

atau rasa sakit

Biomekanika
melibatkan manuver memutar terkait dengan perlambatan mendadak, abduksi / rotasi eksternal, hiperextention, atau jarang gerakan rotasi internal dan varus.

Pemeriksaan Klinik
Uji Drawer

Uji Lachman

pivot shift lateral

Diagnosis
X ray MRI

Arthroscopy

Penanganan
International Knee Documentation Committee: Level I loncatan, berputar, dan lompat tinggi Level II kerja berat, olahraga berat Level III perkerjaan keras, olahraga ringan Level IV aktivitas yang tak banyak bergerak dan tanpa olahraga
Pengobatan tanpa operasi mungkin dapat dipertimbangakan bagi pasien yang mengambil bagian di aktivitas di level III & IV.

Standar operasi Arthroscopy ACL Reconstruction yang

dipakai adalah Arthroscopic ACL Double Bundle Reconstruction


Setelah

luka bedah disembuhkan, direncanakan untuk fisioterapi

maka

akan

Komplikasi
Osifikasi pada ligamen

Terkadang cedera abduksi diikuti oleh osifikasi di dekat bagian atas perlekatan dengan ligamentum medial. Hal ini dapat ditemukan pada pemeriksaan xray Instabilitas Ketidakstabilan akan menyebabkan osteoartritis kedepannya

TERIMAKASIH

You might also like