You are on page 1of 15

Polutan dan Toksikan Berbahaya Bagi Ternak dan Manusia

Diah Tri Widayati

Pengantar

Banyak industri setiap tahunnya menghasilkan limbah B3.

Rata-rata industri tersebut masih melakukan cara tradisional dalam pengelolaan limbah, menyalurkannya ke daerah aliran sungai (DAS) tanpa penyaringan terlebih dahulu.

Pada saat yang sama limbah padat B-3 mengancam kelestarian lingkungan tanah dan air. Menurut hasil penelitian Bank Dunia menyebutkan 61% industri di kota Semarang tidak melakukan apa pun dalam usaha pencegahan pencemaran lingkungan .

Menurut Sutrisno (Harian Suara Merdeka, 4 November 2004). Produksi limbah padat dan cair, baik yang berbahaya atau tidak, mengakibatkan sejumlah daerah aliran sungai (DAS) tercemar. Pencemaran pada beberapa titik anak sungai telah melebihi ambang batas yang di tentukan. Parameter pencemarannya yaitu Biological Oxygen Demand (BOD) dan Chemical Oxygen Demand (COD) yang yang tergolong tinggi pada beberapa titik. Tingginya kandungan BOD dan COD akan mencemari lingkungan baik tanah maupun air

Mekanisme pemaparan faktor-faktor lingkungan (Moeller, 1992)


Udara
Saluran pernafasan Saluran pencernaan Kulit Saluran pencernaan

Air

Manusia Ternak

Makanan

Saluran pencernaan

Kulit

Tanah

Tanah dan air sangat erat hubungannya dengan semua jenis makhluk hidup, baik tumbuhan, hewan maupun manusia. Bahkan untuk kelangsungan hidup tumbuhan, hewan maupun manusia memiliki ketergantungan yang sangat tinggi terhadap tanah dan air.

Penyakit menular umumnya disebabkan oleh makhluk hidup, ex. cholera, Typhus abdominalis, hepatitis A, dysentrie amoeba. Air juga dapat berperan sebagai sarang insekta yang membawa/menyebarkan penyakit pada masyarakat, diantaranya adalah Filariasis atau penyakit kaki gajah (Elephantiasis) dan penyakit demam berdarah atau Dengue Haemorrhagic Fever (DHF). Penyakit yang tidak menular terutama terjadi karena air telah terkontaminasi bahan berbahaya dan beracun. Menurut Mulia (2005) beberapa kasus keracunan akibat mengkonsumsi air yang terkontaminasi diantaranya adalah keracunan kobalt (Co) yang terjadi di Nebraska (Amerika), penyakit minamata yang disebabkan pencemaran pantai Minamata (Jepang) oleh Mercury (Hg), dan keracunan Cadmium di Toyoma (Jepang).

Pencemaran udara diawali oleh adanya emisi.

Emisi: jumlah polutan (pencemar) yang dikeluarkan oleh udara dalam satuan waktu

Emisi biogenik (biogenic emissions): emisi udara yang disebabkan oleh proses alam. Contohnya: gas Methane yang terjadi sebagai akibat dekomposisi bahan organik oleh bakteri pengurai Emisi antropogenik (anthropogenic emission): emisi udara yang disebabkan oleh kegiatan manusia. Contohnya adalah: hasil pembakaran bahan bakar fosil, pemakaian zat kimia yang disemprotkan ke udara

Beberapa jenis bahan pencemar udara:

Karbon Monoksida (CO) Merupakan gas yang tidak berwarna, tidak berbau dan tidak berasa Diproduksi oleh proses pembakaran yang tidak sempunadari bahan-bahan yang mengandung karbon Efel kesehatannya: O2Hb + CO menjadi COHb + O2 mengakibatkan berkurangnya kapasitas darah untuk menyalurkan O2kepada jaringan-jaringan tubuh

Nitrogen Oksida (NOx) Di Udara terutama berasal dari gas buangan hasil pembakaran yang keluar dari generator pembangkit listrik yang menggunakan gas alam Oksida nitrogen mempunyai 3 bentuk dengan sifat yang berbeda:

Nitrous Oxide (N2O) merupakan gas yang tidak berwarna dan dapat menyerap sinar ultra violet, sehingga memainkan peran yang penting dalam perubahan iklim di bumi Nitric Oxide (NO) merupakan gas yang tidak stabil, mudah teroksidasi di udara menjadi Nitrogen dioksida (NO2) Nitrogen dioksida (NO2) merupakan gas yang toxic bagi manusia dan hewan, dan umumnya pengganggu sistem pernafasan. Nitrogen dioksida masuk ke paru-paru dan membentuk asam nitrit (HNO2) dan asam nitrat (HNO3) yang merusak jaringan mucus

Belerang Oksida (SOx) Belerang oksida sering ditulis dengan SOx, terdiri atas gas sulfur dioksisa (SO2)dan gas sulfur trioksida (SO3) Prinsipnya semua sulfur yang memasuki atmosfer diubah dalam bentuk SO2dan hanya 1%-2% saja sebagai gas sulfur trioksida (SO3) Gas SO2 berbau tajam dan tidak mudah terbakar, gas ini yang ada di atmosfer menyebabkan iritasi daluran pernafasan dan kenaikan sekersi mucus Konsentrasi 500 ppm dapat menyebabkan kematian

Pencemaran SO2 di udara berasal dari sumber alamiah (gunung-gunung berapi, pembusukan bahan organik oleh mikroba, reduksi sulfat secara biologis) maupun buatan (pembakaran bahan bakar minyak, gas dan terutama batubara yang mengandung sulfur tinggi) SO3 bersifat reaktif, mudah bereaksi dengan uap air yang ada diudara membentuk asam sulfat sehingga dapat menimbulkan hujan asam

Volatil Organic Compounds (VOCs) Merupakan bahan kimia organik yang lepas sebagai gas di udara VOCs umumnya tersusun dari unsur Carbon dan hidrogen, ex. Gas methane (CH4) VOCs dapat terjadi secara alamiah tapi ada juga yang merupakan bahan kimia sintesis seperti benzene, toluene, formaldehyde, dll Secara umum teroksidasi menjadi CO dan CO2 di atmosfir Merupakan zat yang berkontribusi bagi terbentuknya photochemical oxidant (misalnya Ozon) Beberapa VOCs mengabsorbsi infra red, sehingga memberikan kontribusi pada perubahan iklim global, namun ada juga beberapa jenis VOCS yang bersifat toxic maupun carcinogenic

Photochemical Oxidants Merupakan produk dari reaksi atmosfir dengan dukungan energi matahari Salah satu reaksi penting disini adalah pelepasan atom oksigen tunggal dari gas NO2, kemudian atom oksigen tunggal ini berekasi dengan gas oksigen menghasilkan ozone (O3) Contoh reaksi photochemical: NO + VOC + O2 + Ultra violet O3, PAN dan Oxidant lainnya PAN: Peroxyacetyl Nitrat)

Partikel Partikel adalah pencemar udara yang dapat berada bersama-sama dengan bahan atau bentuk pencemar lainnya. Partikel dapat diartikan secara sempit sebagai bahan pencemar yang berbentuk padatan Beberapa partikel yang ada kaitannya dengan pencemaran lingkungan (Wardhana, 1995):

Aerosol adalah istilah umum yang menyatakan adanya pertikel yang terhambur dan melayang di udara Fog adalah aerosol yang berupa butiran air yang berada di udara Smoke atau asap adalah aerosol yang berupa campuran antara butir padatan dan cairan yang terhambur melayang di udara Dust atau debu adalah aerosol yang berupa butiran padat yang terhambur dan melayang di udara karena adanya hembusan angin

Mist artinya mirip dengan kabut, penyebabnya adalah buturan-butiran zat cair (bukan butiran air) yang terhambur dan melayang di udara Fume adalah aerosol yang berasal dari kondensasi uap logam Plume adalah asan yang keluar dari cerobong asap suatu industri Smog adalah bentuk campuran antara smoke dan fog

Tabel Baku Mutu Kualitas Udara Ambien


Waktu Pengukuran 24 jam 8 jam 24 jam Baku Mutu 0,01 ppm 20,00 ppm 0,05 ppm Metode Analisis pararosanilin NIDR Saltzman Peralatan Spektophotometer NIDR analyzer Spektophotometer

No. 1 2 3

Parameter SO2 CO NOx

4 5 6 7 8 9

Ox Debu Pb H2S NH3 HC

1 jam 24 jam 24 jam 30 menit 24 jam 3 jam

0,10 ppm 0,26 mg/m3 0,06 mg/m3 0,03ppm 2,00 ppm 0,24 ppm

Chem.lum gravimetrik gravimetrik Hgthiocyanat Nessler Flame-ionization

Spektophotometer Hi-volume sampler Hi-vol, AAS Spektophotometer Spektophotometer Gas Chromatography

You might also like