You are on page 1of 6

a.

Data DO :

ANALISA DATA Post partum Etiologi Post partum Adaptasi Fisiologi Vagina dan perineum Masalah Nyeri

DS : klien mengeluh nyeri pada perineum, klien merasa takut

jahitannya akan terbuka jika mau berkemih.

Trauma mekanik Nyeri Proses involusi Peningkatan kadar oksitosin

peningkatan kontraksi uterus Nyeri

DO : DS : sampai saat ini setelah 4 jam pertama melahirkan belum berani berkemih

Post partum penatalaksanaan episiotomi terdapat luka pada perineum belum berani berkemih Gangguan pola eliminasi

Gangguan eliminasi

pola

DO : DS : merasa senang dengan

Post partum Adaptasi psikologis Taking hold ( ketergantungan mandiri)

Kurang pengetahuan

kelahiran anak pertama ini namun merasa bingung karena belum tahu cara merawat bayi dan cara Belajar mengenai perawatan diri dan bayi Butuh informasi Kurang pengetahuan

menurunkan berat badan

d. No. 1.

DIAGNOSA KEPERAWATAN DAN INTERVENSI Diagnosa Gangguan rasa nyaman nyeri dengan trauma jalan lahir yang ditandai dengan DO : DS : klien mengeluh nyeri pada perineum, klien merasa takut berhubungan laserasi atau Tujuan Setelah dilakukan Intervensi 1. Kaji nyeri, karakteristik tingkat nyeri, Rasional 1. Mengetahui seberapa berat nyeri

perawatan selam ... hari nyeri klien berkurang

tempat nyeri, skala nyeri.

yang dialami pasien.

dengan kriteria hasil : Klien tidak nyeri Klien menyatakan menyatakan 2. Inspeksi perineum episiotomi. adanya dan daerah daerah 2. Mengidentifikasi sumber ketidaknyamanan. dan

Perhatikan laserasi

nyaman Skala nyeri berkurang Klien dapat

edema,

dan ketidaknyamanan. 3. Anjurkan penggunaan kompres perineum, es pada 3. Memberi anestesi

jahitannya akan terbuka jika mau berkemih.

beraktivitan tanpa merasa nyeri. Ekspresi nyaman. klien

lokal, meningkatkan vasokonstriksi,dan mengurangi edema dan vasodilatasi.

khususnya

selama 24 jam pertama setelah melahirkan.

4. Inspeksi

perineum

4. Membantu mengendalikan

dalam

terhadap hemoroid.

hemoroid, menurunkan varises vulva. 5. Berikan panas lembab kompres ( mis, 5. meningkatkan sirkulasi pada perineum, meningkatkan oksigenasi dan nutrisi pada jaringan,

rendam duduk/bak mandi ) diantara 100 dan 105 F ( 38,0 sampai 43,2 C ) selama 20 menit, 3 sampai 4 kali sehari, setelah 24 jam pertama.

menurunkan edema dan meningkatkan penyembuhan.

6. Analgetik 6. Kolaborasi pemberian analgetik. Rasional : Analgetik dapat mengurangi nyeri 2. Gangguan eliminasi pola berhubungan Setelah perawatan tidak dilakukan selama...hari gangguan 1. Kaji fungsi urinarius, 1. Berkemih jumlah mengurangi nyeri

dapat

harus sedang

perhatikan frekuensi dan dalam jumlah berkemih per hari.

dengan rasa nyeri pada

terjadi

(100ml) untuk dikatakan

perineum dengan : DO :

ditandai

pola eliminasi buang air kecil dengan kriteri hasil : Klien tidak merasa 2. Kaji tinggi dan lokasi fundus sebelum

cukup.

Klien

harus

mengosongkan kandung kemih selama 5 sampai 7 kali per hari. 2. Kandung kemih

DS : sampai saat ini setelah 4 jam pertama melahirkan berani berkemih belum

nyeri pada saat buang air kecil. Mau berkemih

dan penuh mengubah tinggi fundus dan dapat kontraksi

setelah berkemih.

mengganggu

inovulasi uterus. 3. Instrusikan klien latihan 3. Meningkatkan ke perineum membantu

kegel 50 sampai 100 kali sirkulasi sehari. dan

mengatasi inkontinensia urin. 4. Anjurkan klien untuk 4. Air hangat yang

duduk dalm air hangat atau dialirkan di atas tubuh menggunakan mandi atau relaksasi perineum

pancuran hangat bila ia dan uretra memudahkan sulit berkemih. 5. Berikan rangsangan berkemih. 5. Rangsangan dengan pada air dapat

pada daerah atas symphisis simpisis dengan air dingin. dingin

meningkatkan tonus otot spincter dan buli-buli. 3. Kurang pengetahuan dengan Setelah dilakukan 1. Kaji pengetahuan klien, pemahaman kemampuan dan untuk 1. Biasanya informasi selama beberapa ditunjukan perawatan di

berhubungan

perawatan selama ...hari kurang pengetahuan dapat teratasi hasil : Klien dengan kriteria

tidak mengenal sumber informasi dengan DO : DS : merasa senang dengan kelahiran anak pertama ini namun ditandai

menerapkan konsep yang berhubungan perawatan diri. 2. Pastikan persepsi klien tentang persalinan dan dengan

rumah sakit

mengungkapkan pemahaman Klien mampu

2. terdapat

hubungan

antara lama persalinan dan

kelahiran, lama persalinan, dan tingkat

merasa bingung karena belum tahu cara

melakukan aktivitas yang perlu

kemampuan melakukan jawab aktivitas

untuk tanggung dan

kelelahan klien.

merawat bayi dan cara menurunkan berat badan

tugas

aktivitas perawatan diri/ perawatan bayi. 3. Berikan informasi 3. membantu mencegah

tentang

perawatan

diri,

infeksi, pemulihan

mempercepat

termasuk perawatan perineal perubahan dan hygiene, fisiologis,

dan penyembuhan, dan berperan pada adaptasi yang positif dari perubahan emosional. fisik dan

termasuk kemajuan normal dari rabas lokhia, kebutuhan untuk tidur dan istirahat, perubahan perubahan Biarkan klien mendemonstrasikan materi yang dipelajari, bila peran, dan

emosional.

diperlukan. 4. Berikan tentang peran informasi program

4. latihan tonus

membantu otot,

meningkatkan sirkulasi, menghasilkan yang seimbang, tubuh dan

latihan pascapartum progresif.

meningkatkan perasaan sejahtera secara umum.

a.

ANALISA DATA BBL

Data DO : DS :

Etiologi Bayi lahir

Masalah Resiko perubahan suhu tubuh

Lemak masih sedikit

Adaptasi

Bayi belum mampu mengatur suhu tubuh

Resiko perubahan suhu tubuh DO : DS : Tali pusat masih basah Bayi lahir Resiko tinggi infeksi

Resiko tinggi infeksi

b.

DIAGNOSA KEPERAWATAN DAN INTERVENSI

No.

Diagnosa

Tujuan

Intervensi

Rasional

1.

Resiko perubahan suhu tubuh berhubungan dengan keridakmampuan bayi mengatur suhu tubuh

Setelah dilakukan perawatan selama .. hari suhu tubuh terjaga dengan kriteria hasil Dapat mempertahankan suhu

Diskusikan pentingnya termoregulasi pada bayi baru lahir.

Lingkungan rumah yang termonetral dibutuhkan untuk membantu kemampuan termoregulasi bayi itu

Demonstrasikan teknik yang tepat untuk mengkaji suhu aksila

sendiri. Teknik yang tidak tepat dapat menimbulkan keidakakuratan hasil

Perhatikan tanda-tanda iritablitas

Menunjukkan hipotermia atau hipertemia

Kaji lingkungan terhadap kehilangan termal, melalui konduksi, konveksi, radiasi, dan evaporasi

Suhu tubuh bayi baru lahir berfluktuasi dengan cepat sesuai dengan perubahan suhu lingkungan

2.

Resiko tinggi infeksi berhubungan dengan tali pusat yang masih basah

Setelah dilakukan perawatan selama .. hari tidak ada tanda-tanda infeksi dengan kriteria hasil Bebas dari tanda-tanda infeksi

Cucui tangan dan instrusikkan orang tua melakukannya sebelum memegang bayi

Meminimalkan introduksi bakteri dan penyebaran infeksi

Diskusikan perawatan kulit, termasuk mandi setiap hari atau kurang sesuai indikasi

Petunjuk bagi orang tua untuk membantu mereka melindungi kulit bayi yang rapuh dari kerusakan atau kekeringan berlebihan

Inspeksi tali pusat

Tali pusat adalah sisi terbuka yang rentan terhadap infeksi

Tinjau ulang perawatan tali pusat yang tepat

Menurunkan kemungkinan infeksi; meningkatkan perngeringan.

Daftar Pustaka Bobak, Irene. 2005. Buku Ajar keperawatan Maternitas. Jakarta : EGC. Doenges, Marlynn. 2001. Rencana Perawatan Maternal/ Bayi Edisi 2 . Jakarta : EGC. Nike, alih bahasa. 2007. Buku Saku Manajemen Masalah Bayi Baru Lahir. Jakarta : EGC Simkin, Penny. 2007. Kehamilan, Melahirkan & Bayi. Jakarta : Arcan http://erlitagustin04.blogspot.com/2010/11/aspek-sosial-budaya-pada-bayi-baru.html (Erlit Agustin. 2010. Aspek Sosial Budaya pada Bayi Baru Lahir. Diakses pada 08 Juni 2013, jam 20.00 WIB) http://www.clubnutricia.co.id/my_baby/babys_immunity/article/immunization_schedule (Dr. Rini. 2009. Jadwal Imunisasi. Diakses tanggal 08 Juni 2013 jam 20. 30 WIB) http://www.scribd.com/doc/47348822/Proses-Laktasi-Dan-Menyusui (Novrita Tri Yulvia M.Keb.Proses Laktasi dan Menyusui. Diakses tanggal 08 Juni 2013 jam 20.35 WIB)

You might also like