You are on page 1of 3

Amalan Salafus Shalih dalam Ramadhan Bulan Ramadhan sangat dimuliakan Allah Ta`ala melebihi bulan lainnya dengan

beberapa keistimewaan dan keutamaan, di antaranya adalah: Bau mulut orang yang berpuasa di sisi Allah lebih wangi danipada aroma kesturi. Para malaikat rnemohonkan ampunan untuk orang yang sedang berpuasa sampai mereka berbuka. Setiap hari Allah menghias syurga seraya berfirman: Sudah dekat saatnya hamba-hambaKu yang shalih dibebaskan dari beban dan derita, lalu mereka datang menuju kepadamu (syurga). Pada bulan Ramadhan syetan-syetan dibelenggu. Pintu-pintu syurga dibuka dan semua pintu neraka ditutup rapat. Pada bulan Ramadhan terdapat Lailatul Qadar yang lebih baik dari seribu bulan. Barangsiapa tak mendapatkan kebaikan malam itu maka tak akan mendapat segala kebaikan. Orang yang berpuasa, pada akhir malam bulan Ramadhan diberi ampunan. Sebagian penghuni neraka dibebaskan Allah pada setiap malam bulan Ramadhan. Karena itu, jika demikian keistimewaan dan keutamaan bulan Ramadhan, maka dengan apa kita harus menyambutnya? Apakah dengan senda gurau, begadang, atau kita merasa sedih dengan kedatangannya dan berat hati rnenyambutnya? Na'udzubillah min dzalik. Hamba yang taat, akan menyambut bulan Ramadhan dengan taubat yang sungguh-sungguh, tekad yang bulat untuk memanfaatkannya dan mengisi kesempatan ini dengan amal shalih. Semoga Allah memberikan maunah (pertolongan) agar kita dapat beribadah derigan sebaikbaiknya. Selanjutnya berikut ini kami sampaikan beberapa amal kebajikan yang ditekankan pada bulan Ramadhan: 1. PUASA Rasulullah SAW bersabda: Setiap amal baik manusia adalah untuknya, dan satu kebaikan akan dibalas sepuluh sampai tujuh puluh kali lipat. Allah Ta'ala berfirman: (KecuaIi puasa, ia untukku, Akulah yang akan membalasnya. Bagi orang yang berpuasa ada dua kebahagiaan; Kebahagiaan ketika berbuka dan kebahagiaan ketika menemui Rabbnya. Sungguh, bau mulut orang yang berpuasa di sisi Allah lebih harum dari aroma kesturi (HR. Bukhari dan Muslim). Beliau juga bersabda: Barangsiapa tidak meninggalkan ucapan dan perbuatan dusta, maka Allah tidak butuh dengan puasanya dari makan dan minum (HR.Bukhari). Maka jika Anda berpuasa hendaklah telinga, mata, mulut dan semua anggota tubuh juga ikut berpuasa. Janganlah ketika Anda berpuasa sama seperti ketika Anda tidak berpuasa. 2. QIYAMULLAIL Qiyamullail adalah kebiasaan Nabi dan para sahabatnya. Aisyah berkata: "Jangan kamu tinggalkan shalat malam. Karena sesungguhnya Rasulullah tidak pernah meninggalkannya. Dan jika sakit atau kecapaian, Beliau melakukannya dengan duduk." Rasulullah bersabda: Barangsiapa shalat rnalarn di bulan Ramadhan karena iman dan mengharap pahala (dari Allah), niscaya diampuni dosa-dosanya yang telah lalu. (Hadits Mutaffaq Alaih). Alqamah bin Qais menuturkan: Suatu malam aku bersama Abdullah bin Masud. Ia bangun di awal malam lalu shalat dan membaca seperti bacaan imam masjid di kampungnya, ia membacanya dengan tartil dan memperdengarkannya kepada orang lain, tanpa melagukannya. Sampai waktu malam yang

tersisa hanya seperti antara waktu adzan Maghrib dan selesai shalat Maghrib, baru kemudian ia shalat witir. Saudaraku Sebaiknya. Anda menyempurnakan salat tarawih bersama imam agar tercatat sebagai yang melaksanakan Qiyamul Lail. Nabi bersabda : Barang siapa mendirikan sholat malam bersama dengan imamnya sampai selesai, dicatat baginya shalat satu malam." (HR. Penulis Kitab Sunan). 3. BERSEDEKAH Diriwayatkan dalam Shahih Al-Bukhari dan Muslim, dari Ibnu Abbas ra., ia berkata: "Nabi SAW adalah orang yang paling dermawan, dan beliau lebih dermawan lagi pada bulan Ramadhan, saat beliau ditemui Jibril untuk membacakan padanya Al Quran. Jibril menemui beliau setiap malam pada bulan Ramadhan, lalu membacakan kepadanya Al-Quran. Rasullullah ketika ditemui Jibril lebih dermawan dalam kebajikan dari pada angin yang berhembus." (HR. At-Tirmidzi). Zaid bin Aslam meriwayatkan dari ayahnya, Ia berkata: Saya mendengar Umar bin Khaththab ra. berkata, "Nabi memerintahkan kami bersedekah dan kebetulan sekali saya memiliki harta. Maka kukatakan, Bulan ini aku akan mengungguli Abu Bakar, lalu aku datang membawa setengah hartaku." Nabi bertanya kepadaku, "Apa yang kau tinggalkan untuk keluargamu?" Akupun menjawab, "(Sama) seperti itu." Setelah itu datanglah Abu Bakar, ia rnenyedekahkan seluruh harta kekayaannya. Nabi bertanya, "Apa yang kamu tinggalkan bagi keluargamu?" Abu Bakar menjawab, "Kami tinggalkan bagi mereka Allah dan RasulNya." Maka aku (Umar) berkata (kepada Abu Bakar), "Sungguh aku tidak akan pernah bisa rnengunggulimu dalam berbagai hal." Saudaraku, Bersedekah di bulan Ramadhan memiliki keistimewaan dan kekhususan. Maka bergegaslah untuk melakukannya sesuai dengan kondisi dan kemampuan yang ada. Bersedekah di bulan Ramadhan memiliki berbagai bentuk antara lain : A. Memberi Makan Orang beriman senantiasa berupaya dapat memberi makan dan mengutamakannya di samping ibadah-ibadah lain, baik itu dengan orang yang lapar atau teman yang taat, tidak disyaratkan kepada orang fakir. B. Memberi Hidangan Berbuka Kepada Orang yang Berpuasa Nabi SAW Bersabda : " Barang siapa memberikan hidangan berbuka kepada orang yang berpuasa maka baginya pahala seperti pahala orang tersebut, tanpa dikurangi sedikit pun pahalanya." (HR Ahmad, An-Nasai, Albani menyatakan hadits ini shahih) 4. BERSUNGGUH-SUNGGUH DALAM MEMBACA AL-QURAN Di dalam membaca Al Quran, ada dua hal yang perlu diperhatikan: A. Memperbanyak bacaan Al-Quran Bulan Ramadhan adalah bulan Al Quran, maka seyogyanya setiap muslim selalu membacanya, sebagaimana yang dilakukan oleh Nabi dan para sahabatnya. B. Menangis Ketika membaca Al Quran

Ketika seorang beriman membaca Al Quran, mereka benar-benar meresapi, merenungkan dan memahaminya hingga betul-betul tenggelam dalam pengaruh Al Quran yang menggetarkan hati mereka. Al-Baihaqi meriwayatkan, Abu Hurairah RA berkata, "Ketika turun ayat: "Maka apakah karnu merasa heran atas pemberitaan ini, lalu kamu tertawa dan tidak menangis." (An-Najm: 5960), menangislah para ahli shuffah sehingga air mata mereka mengalir membasahi pipi. Ketika Nabi mendengar isak tangis mereka beliau pun ikut menangis bersama mereka. Lantas beliau bersabda: Tidak akan masuk neraka orang yang rnenangis karena takut kepada Allah. 5. ITIKAF DI MASJID HINGGA MATAHARI TERBIT Nabi bersabda: Barangsiapa shalat fajar dengan berjamaah lalu duduk berdzikir (mengingati Allah sampai terbit matahari, kemudian shalat dua rakaat, maka baginya pahala seperti (pahala) haji dan umrah yang sempurna, sempurna, sempurna." (HR.At-Tirmidzi, Al-Albani menyatakan hadits shahih).

You might also like