You are on page 1of 2

RITUAL PERAYAAN BAKAR

TONGKANG DI BAGANSIPIAPI
DIWARNAI LOMBA SAMPAN KOTAK
Bagansiapiapi
Perayaan Ritual Bakar Tongkang tahun ini dibuat sangat berbeda tidak
kalah meriahnya dengan tahun lalu yakni ditambah dengan
perlombaan pacu sampan kotak, acara dimulai pada sore hari senin
(8/6) yaitu arak arakan masyarakat chinese membawa masing masing
nama dewa dan nama marga ke tempat areal bakar tongkang,
menurut Ah Lim, ada sekitar 100 nama dewa lebih seperti dewa
harimau, dewa bangau putih, dewa kwan tong, dewa Nacha dll,
menurut kepercayaan, ritual ini seperti menghormati dan mengantar
dewa ketempat pembakaran agar diberkahi, acara serupa seperti ini
akan dilakukan nantinya pada hari puncak Ritual Bakar Tongkang.
Jumlah tamu yang nginap di hotel mengalami kenaikan terutama hotel
kelas Melati, menurut keterangan dari receptionis hotel Bagan, kamar
hotel tersebut terisi penuh, menurutnya tamu yang menginap terdiri
dari tamu dari turis domestik dan luar negeri yakni Malaysia dan
Singapore, sedangkan tamu Bule dari luar negeri tidak ada, ” Tahun
kemarin ada Pak” ujar Receprionis. ” dari Inggris” tambahnya.

Pada pagi hari selasa (9/6) jam 09. 00 pagi diadakan lomba pacu
sampan kotak yang diikuti sebanyak 71 sampan, masyarakat sangat
antusias menantikan acara lomba sampan kotak, mereka rela berpanas
panasan menunggu acara digelar, tampak sejumlah organisasi lokal
serta siswa siswi sekolah menunggu untuk menyambut kedatangan
Menteri dan Gurbernur yang diriingi Marching Band. sebelum acara
lomba dilaksanakan pejabat yang diundang yakni Menteri Bappenas,
Paskah Suzetta,Gubernur Riau dan Kapolda Riau serta beberapa
Muspida tampak terlihat hadir untuk menyaksikan acara tersebut,
pada sambutannya Menteri sangat antusias dengan acara Ritual kali
ini, ia berpesan agar acara ini bisa dilanjutkan dan lebih ditingkatkan
tahun depan, memang semula rencana Pemda Rokan Hilir
mengundang Menteri Pariwisata, Jero Wacik untuk hadir namun karena
berhalangan ada agenda Pemerintahan di Bali maka Menteri Bappenas
yang bisa memenuhi undangan Pemda Rokan Hilir, seusai sambutan
diiringi bunyi letusan bunyi pistol tiga kali maka dimulailah lomba pacu
sampan kotak, terlihat beberapa sampan di hiasi dengan accesories
yang berbau adat Chinese, bunyi petasan diatas sampan menyambut
kedatangan pejabat pusat dan daerah tersebut, pada hari yang sama
jam 13.00 Wib dilanjutkan dengan acara puncak yakni Ritual Bakar
Tongkang, bunyi bunyian mendengung dari alat musik loya serta bau
asap dan abu yang terbang dari hio yang dibakar tampak mengepul
hingga membuat mata memerah, acara ini untuk mengingatkan
masyarakat chinese pada sejarah disaat marga Ang yang terdiri dari
18 orang merantau ke Bagan pada tahu 1826 SM salah satunya adalah
perempuan. Mereka ini sebelumnya adalah penduduk asli RRC yang
migran ke Desa Songkla Thailand tahun 1825 masehi. Ketika pecah
kerusuhan di Desa Songkla Thailand antara warga Desa Songkla
dengan etnis Tionghoa ini tahun 1825 masehi, etnis Tionghoa
menyelamatkan diri pindah ke Bagan dengan tiga tongkang kayu
mengarungi lautan. Di tengah perjalanan di laut, dua tongkang
tenggelam, dan satu tongkang selamat berlabuh di Bagan. Sebelum
tiba di Bagan mereka berlabuh terlebih dahulu di Kerajaan Kubu.
Namun karena merasa kurang aman, akhirnya etnis Tionghoa ini
pindah ke daratan Bagan. Satu tongkang yang selamat, menurut
kisahnya disebabkan karena terdapat patung Dewa Tai Sun di haluan
tongkangnya, yaitu satu-satunya dewa tak punya rumah, yang
hidupnya hanya menggembara. Sedangkan dewa Ki Ong Ya diletakkan
di rumah kapal (magun). Karena ada kedua dewa ini di dalam
tongkang, maka selamatlah mereka menempuh perjalanan yang penuh
tantangan itu. Dari peringatan acara Bakar Tongkang tahun 2005 ini
sebenarnya ada sesuatu yang tergandung di dalamnya, yaitu ingin
melaksanakan sembahyang untuk mendapatkan berkat,
keberuntungan, kemudahan rezeki, sekaligus menyampaikan pesan
sejarah. Tapi juga terdapat potensi pariwisata. Ada sekitar 25.000
wisatawan nusantara dan mancanegara berkunjung ke Bagan saat itu.
Mereka selain melaksanakan ritual sembahyang, bakar hio, bakar kim,
juga ikut dalam iring-iringan tongkang ke lokasi pembakarannya di
Jalan Perniagaan ujung Bagansiapi- api.

You might also like