Profesi AP Dan Kode Etik Profesi 2012

PROFESI AKUNTAN PUBLIK DAN KODE ETIK PROFESI
2009
Rifki Gunawan, SE., Ak., M.Ak
Create PDF files without this message by purchasing novaPDF printer (http://www.novapdf.com)
Informasi Akuntansi bagi Pengguna Laporan Keuangan

Manajemen KAP Shareholders Investor Audit
Eksternal
Perusahaan
Laporan Keuangan
Kreditur Laporan Audit/Opini LK Audited Suplier Pemerintah Masyarakat
2009
Latar Belakang Dibutuhkan Auditor: Agency Problem
Manajemen ingin memperoleh reward maksimal ingin melaporkan informasi keuangannya yang baik
Shareholders ingin memperoleh informasi keuangan yang transparan & akuntabel ingin memperoleh keuntungan maksimal dengan membayar manajemen minimal
2009
Kebutuhan Pihak yang Independen

Manajemen perlu pihak ketiga yang menguji laporan keuangannya agar dapat dipercaya stakeholders Stakeholders perlu pihak ketiga yang menguji laporan keuangan manajemen untuk memperoleh keyakinan yang memadai terhadap keandalan dan kredibilitas laporan keuangan untuk pengambilan keputusan Pihak ketiga: pihak yang profesional dan independen
2009 Rifki Gunawan, SE., Ak., M.Ak 4
Profesi Akuntan Publik

Sebagai pihak yang menyediakan jasa audit akuntansi dan keuangan Sebagai pihak yang independen
Akuntan Publik
Sebagai pihak yang dipercaya manajemen dan stakeholders Sebagai pihak yang profesional
2009
Tugas yang Diharapkan Dilakukan oleh Sebuah Profesi

Profesional dituntut untuk memelihara: Kompetensi atas keahlian yang dimiliki, Obyektivitas dalam memberikan jasa, Integritas dalam berurusan dengan klien, Kerahasian informasi klien, Kedisiplinan terhadap anggota yang tidak menjalankan kewajiban sesuai dengan standar profesi Kode etik dan etika profesi
Profesi Akuntan Publik

Adalah Akuntan yang telah memperoleh izin dari Menteri Keuangan untuk memberikan jasa (KMK No.423/KMK.06/ 2002) Akuntan Publik memiliki nomor register yang terdaftar dalam IAPI Auditor independen (external auditor) umumnya adalah Akuntan Publik
Perbedaan Profesi Akuntan Publik dengan Profesi Lain

Akuntan Publik
dibayar oleh klien namun bekerja untuk publik sehingga harus independen dan tidak membela klien
Profesi lain
dibayar oleh klien bekerja untuk klien tersebut sehingga dapat dipengaruhi dan menuruti klien. Contoh: Dokter, Pengacara, Notaris, dsb.
Kesenjangan Harapan (Expectation Gap)

Stakeholders: Shareholders
Laporan keuangan audited dijamin bebas dari salah saji dan kecurangan manajemen: Auditor harus mendeteksi fraud yang terjadi Auditor memeriksa seluruh bukti-bukti laporan keuangan Opini unqualified menjamin perusahaan tidak bangkrut
Auditor
Auditor hanya menyatakan kewajaran laporan keuangan Prosedur audit tidak didesain khusus untuk mengungkap kasus fraud Auditor menggunakan teknik sampling dalam melakukan audit terhadap bukti-bukti Auditor hanya memprediksi going concern perusahaan
Organisasi Profesi Akuntan versi IAI

Akuntan Publik Akuntan Manajemen Akuntan Sektor Publik
Di Amerika: AICPA Sejak tahun 2007 menjadi IAPI Sejak tahun 2009 menjadi IAMI
Akuntan Pendidik
Pengembangan Karir di Bidang Akuntansi 10
2012
Kantor Akuntan Publik

Adalah suatu bentuk organisasi (badan usaha) yang telah memperoleh izin dari Menteri Keuangan sebagai wadah penyediaan jasa oleh profesi akuntan publik di bidang akuntansi berdasarkan SPAP kepada masyarakat
2009
11

Type of Firm The Big 4 Affiliates Intl Firm National/ Local Firm Total
2009
Number of Firms 4
Number of Partners > 10 2 1
505
Rifki Gunawan, SE., Ak., M.Ak 12
Sumber: Directory KAP 2012 IAPI

The Big Four Osman Bing Satrio dan Rekan (Deloitte Touche & Tohmatsu (DTT)) Haryanto Sahari & Rekan (Pricewaterhouse Coopers (PwC)) Purwantono, Sarwoko dan Sandjaja (Ernst and Young Global (E&Y)) Siddharta Siddharta dan Widjaja (Klynveld Peat Marwick Goerdeler (KPMG)) Afiliasi dengan KAP Asing (non Big 4) (RSM Intl, Morison Intl, Grant Thornton, Moore Stephens, Nexia, Kingston Sorel, BDO Global, dsb) KAP Nasional/Lokal (Sukrisno Agoes, Jamaludin Ishak, Ilya Alvianty, dsb)
The Big Five Era (1998 2002)

Arthur Andersen Pricewaterhouse Coopers (1998) Deloitte & Touche Tohmatsu (1990) Ernst & Young (1989) Klynveld Peat Marwick Goerdeler (1987)
2009
14
The Big Four Era (2002 - Now)

Pricewaterhouse Coopers (1998) Deloitte & Touche (1990) Ernst & Young (1989) Klynveld Peat Marwick Goerdeler (1987)
2009
15
Struktur Organisasi KAP

(Partner) (> 10 th) Manager (> 7 th) Supervisor (> 5 th)
Team Leader(PIC)(> 3 th)
Senior Auditor (> 2 th) Junior Auditor (< 2 th)
2012
Pengembangan Karir di Bidang Akuntansi
16
Reward Auditor*
Junior Auditor Senior Auditor Team Leader (PIC) Supervisor Manager Partner (Rekan) Rp 2 5jt / bulan Rp 5 8jt / bulan Rp 8 12jt / bulan Rp12 20jt / bulan Rp20 50jt / bulan Rp50 150jt / bulan
*(reward belum termasuk lembur, bonus, fee dapat klien). Di Akuntan Publik banyak lembur sehingga payroll akhir bulan akan lebih besar.
2012 Pengembangan Karir di Bidang Akuntansi 17
Kebutuhan Pengalaman di KAP
2009
18
Penetapan Standar
Standar Akuntansi Standar Profesional Standar Etika (Kode Etik Profesi) Standar Pengendalian Mutu
2009
19
Standar Akuntansi
Acc. Standard US GAAP IAS PSAK IFRS Organizer FASB IASB IAI IAPI IASB, FASB Region Amerika Serikat Eropa, Amerika Indonesia Seluruh Dunia
US GAAP, IAS, PSAK, IFRS Manajer dasar penyusunan laporan keuangan Auditor dasar penentuan pendapat (opini) Pemakai LK dasar interpretasi laporan keuangan
Tahapan Konvergensi PSAK - IFRS

Tahap Adopsi
Adopsi seluruh IFRS terakhir ke dalam PSAK
Tahun 2007-2010
Tahap Persiapan
Penyiapan seluruh infrastruktur pendukung untuk implementasi PSAK yang sudah mengadopsi seluruh IFRS
Tahun 2011
Tahap Implementasi
Penerapan PSAK yang sudah mengadopsi seluruh IFRS bagi perusahaan-perusahaan yang memiliki akuntabilitas publik
27/09/2012
Tahun 2012
2009
21
Standar Auditing/Profesional
GAAS SPAP
sebagai dasar auditor dalam melaksanakan pekerjaan audit
2009
22
Akuntan Publik vs Auditor Independen

Akuntan Publik menyediakan berbagai jasa yang diatur SPAP (auditing, atestasi, akuntansi dan non atestasi) Auditor Independen menyediakan jasa audit atas dasar standar auditing yang ditetapkan dalam SPAP
Jenis-Jenis Akuntan dan Auditor

Akuntan Publik Akuntan Manajemen Akuntan Pemerintah Akuntan Pendidik Auditor Independen (Eksternal) Auditor Internal Auditor Pemerintah
2009
24
Harapan Terhadap Auditor

Melaksanakan audit dengan kompetensi teknis, integritas, independen, profesional, dan objektif Mendeteksi dan melaporkan salah saji material Memberikan informasi laporan keuangan yang sebenarnya (tidak menyesatkan)
2009
25
Standar Auditing Standar Atestasi Standar Jasa Konsultasi Standar Jasa Akuntansi dan Review Standar Pengendalian Mutu
Standar Auditing
Standar Umum 3 standar
1. Keahlian dan pelatihan teknis yang memadai 2. Independensi dalam sikap mental 3. Penggunaan kemahiran profesional dengan cermat dan seksama
Standar Pekerjaan Lapangan 3 standar

1. Perencanaan dan supervisi yang memadai 2. Pemahaman yang memadai atas SPI 3. Mendapatkan bukti audit yang kompeten dan cukup
Standar Pelaporan 4 standar

1. Pernyataan kesesuaian laporan keuangan dengan prinsip akuntansi 2. Pernyataan ketidakkonsistenan dalam penerapan prinsip akuntansi 3. Pengungkapan informasi yang memadai 4. Pernyataan pendapat secara keseluruhan atas asersi
2009
27
Etika Profesi
Etika profesi dikeluarkan oleh IAI sebagai organisasi profesi akuntan untuk mengatur perilaku anggotanya dalam menjalankan praktek profesinya Etika profesi disebut dengan istilah: Kode Etik Profesi.
2009
28
Kerangka Kode Etik IAI

IAI PUSAT PRINSIP ETIKA
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. Tanggung Jawab Profesi Kepentingan Umum (Publik) Integritas Objektivitas Kompetensi dan Kehati-hatian Profesional Kerahasiaan Perilaku Profesional Standar Teknis
IAI KAP
100 Independensi Integritas Objektivitas
ATURAN ETIKA
200 Standar Umum Prinsip Akuntansi 300 Tanggung Jawab Kepada Klien 400 Tanggung Jawab Kepada Rekan 500 Tanggung Jawab dan Praktik Lain
RAPAT ANGGOTA KAP PENGURUS IAI KAP DEWAN SPAP

29
INTERPRETASI ATURAN ETIKA TANYA DAN JAWAB

2009 Rifki Gunawan, SE., Ak., M.Ak
Prinsip Etika 1: Tanggung Jawab Profesi

Dalam melaksanakan tanggung jawabnya sebagai profesional, setiap anggota harus menggunakan pertimbangan moral dan profesional dalam semua kegiatan yang dilakukannya.
2009
30
Prinsip Etika 2: Kepentingan Publik

Setiap anggota berkewajiban untuk bertindak dalam kerangka pelayanan kepada publik, menghormati kepercayaan publik, dan menunjukkan komitmen atas profesionalisme.
2009
31
Prinsip Etika 3: Integritas

Untuk memelihara dan meningkatkan kepercayaan publik, setiap anggota harus memenuhi tanggung jawab profesionalnya dengan integritas setinggi mungkin.
2009
32
Prinsip Etika 4: Objektivitas

Setiap anggota harus menjaga objektivitasnya dan bebas dari benturan kepentingan dalam pemenuhan kewajiban profesionalnya.
2009
33
Prinsip Etika 5: Kompetensi dan Kehati-hatian Profesional

Setiap anggota harus melaksanakan jasa profesionalnya dengan keahlian yang dimilikinya dan dengan tingkat kehati-hatian serta mempunyai kewajiban untuk mempertahankan pengetahuan dan keterampilan profesional berdasarkan perkembangan praktik, legislasi, dan teknik yang paling mutakhir.
2009
34
Prinsip Etika 6: Kerahasiaan

Setiap anggota harus menjaga kerahasiaan informasi yang diperoleh selama melakukan jasa profesional dan tidak boleh memakai atau mengungkapkan informasi tersebut tanpa persetujuan, kecuali bila ada hak atau kewajiban profesional atau hukum untuk mengungkapkannya.
2009
35
Prinsip Etika 7: Perilaku Profesional

Setiap anggota harus berperilaku yang konsisten dengan reputasi profesi yang baik dan menjauhi tindakan yang dapat mendiskreditkan profesi.
2009
36
Prinsip Etika 8: Standar Teknis

Setiap anggota harus melaksanakan jasa profesionalnya sesuai dengan standar teknis dan standar profesional yang telah ditetapkan.
2009
37
Prinsip-Prinsip Etika AICPA

1. 2. 3. 4. Tanggung jawab Kepentingan publik Integritas Objektivitas dan independensi 5. Kecermatan atau keseksamaan (kehatihatian profesional) 6. Lingkup dan sifat jasa
IKATAN AKUNTANSI INDONESIA
100. INDEPENDENSI, INTEGRITAS DAN OBJEKTIVITAS 101. Independensi. Dalam menjalankan tugasnya anggota KAP harus selalu mempertahankan sikap mental independen di dalam memberikan jasa profesional sebagaimana diatur dalam Standar Profesional Akuntan Publik yang ditetapkan oleh IAI. Sikap mental independen tersebut harus meliputi independen dalam fakta (in facts) maupun dalam penampilan (in appearance). 102. Integritas dan Objektivitas. Dalam menjalankan tugasnya anggota KAP harus mempertahankan integritas dan objektivitas, harus bebas dari benturan kepentingan (conflict of interest) dan tidak boleh membiarkan faktor salah saji material (material misstatement) yang diketahuinya atau mengalihkan (mensubordinasikan) pertimbangannya kepada pihak lain.
Independensi
Independensi dalam Fakta (in Fact): Auditor benar-benar mempertahankan perilaku yang tidak bias (independen) di sepanjang audit Independensi dalam Penampilan (in Appearance): Pemakai laporan keuangan memiliki kepercayaan atas independensi tersebut.
2009
41
200. STANDAR UMUM DAN PRINSIP AKUNTANSI. 201. Standar Umum. Anggota KAP harus mematuhi standar berikut ini beserta interpretasi yang terkait yang dikeluarkan oleh badan pengatur standar yang ditetapkan IAI: A. Kompetensi Profesional. Anggota KAP hanya boleh melakukan pemberian jasa profesional yang secara layak (reasonable) diharapkan dapat diselesaikan dengan kompetensi profesional. B. Kecermatan dan Keseksamaan Profesional. Anggota KAP wajib melakukan pemberian jasa profesional dengan kecermatan dan keseksamaan profesional. C. Perencanaan dan Supervisi. Anggota KAP wajib merencanakan dan mensupervisi secara memadai setiap pelaksanaan pemberian jasa profesional. D. Data Relevan yang Memadai. Anggota KAP wajib memperoleh data relevan yang memadai untuk menjadi dasar yang layak bagi kesimpulan atau rekomendasi sehubungan dengan pelaksanaan jasa profesionalnya.
202. Kepatuhan terhadap Standar. Anggota KAP yang melaksanakan penugasan jasa auditing, atestasi, review, kompilasi, konsultansi manajemen, perpajakan atau jasa profesional lainnya, wajib mematuhi standar yang dikeluarkan oleh badan pengatur standar yang ditetapkan oleh IAI. 203. Prinsip-Prinsip Akuntansi. Anggota KAP tidak diperkenankan: (1) menyatakan pendapat atau memberikan penegasan bahwa laporan keuangan atau data keuangan lain suatu entitas disajikan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum atau
(2) menyatakan bahwa ia tidak menemukan perlunya modifikasi material yang harus dilakukan terhadap laporan atau data tersebut agar sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku, apabila laporan tersebut memuat penyimpangan yang berdampak material terhadap laporan atau data secara keseluruhan dari prinsip-prinsip akuntansi yang ditetapkan oleh badan pengatur standar yang ditetapkan IAI. Dalam keadaan luar biasa, laporan atau data mungkin memuat penyimpangan seperti tersebut diatas. Dalam kondisi tersebut anggota KAP dapat tetap mematuhi ketentuan dalam butir ini selama anggota KAP dapat menunjukkan bahwa laporan atau data akan menyesatkan apabila tidak memuat penyimpangan seperti itu, dengan cara mengungkapkan penyimpangan dan estimasi dampaknya (bila praktis), serta alasan mengapa kepatuhan atas prinsip akuntansi yang berlaku umum akan menghasilkan laporan yang menyesatkan.
300. TANGGUNG JAWAB KEPADA KLIEN 301. Informasi Klien yang Rahasia. Anggota KAP tidak diperkenankan mengungkapkan informasi klien yang rahasia, tanpa persetujuan dari klien. Ketentuan ini tidak dimaksudkan untuk : (1) membebaskan anggota KAP dari kewajiban profesionalnya sesuai dengan aturan etika kepatuhan terhadap standar dan prinsipprinsip akuntansi
(2) mempengaruhi kewajiban anggota KAP dengan cara apapun untuk mematuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku seperti panggilan resmi penyidikan pejabat pengusut atau melarang kepatuhan anggota KAP terhadap ketentuan peraturan yang berlaku (3) melarang review praktik profesional (review mutu) seorang Anggota sesuai dengan kewenangan IAI atau (4) menghalangi Anggota dari pengajuan pengaduan keluhan atau pemberian komentar atas penyidikan yang dilakukan oleh badan yang dibentuk IAI-KAP dalam rangka penegakan disiplin Anggota.
Anggota yang terlibat dalam penyidikan dan review diatas, tidak boleh memanfaatkannya untuk keuntungan diri pribadi mereka atau mengungkapkan informasi klien yang harus dirahasiakan yang diketahuinya dalam pelaksanaan tugasnya. Larangan ini tidak boleh membatasi Anggota dalam pemberian informasi sehubungan dengan proses penyidikan atau penegakan disiplin sebagaimana telah diungkapkan dalam butir (4) di atas atau review praktik profesional (review mutu) seperti telah disebutkan dalam butir (3) di atas.
302. Fee Profesional. A. Besaran Fee Besarnya fee Anggota dapat bervariasi tergantung antara lain : risiko penugasan, kompleksitas jasa yang diberikan, tingkat keahlian yang diperlukan untuk melaksanakan jasa tersebut, struktur biaya KAP yang bersangkutan dan pertimbangan profesional lainnya. Anggota KAP tidak diperkenankan mendapatkan klien dengan cara menawarkan fee yang dapat merusak citra profesi. Isu Perang harga, berapakah batasan minimal fee yang dapat merusak citra profesi?
B. Fee Kontinjen Fee kontinjen adalah fee yang ditetapkan untuk pelaksanaan suatu jasa profesional tanpa adanya fee yang akan dibebankan, kecuali ada temuan atau hasil tertentu dimana jumlah fee tergantung pada temuan atau hasil tertentu tersebut. Fee dianggap tidak kontinjen jika ditetapkan oleh pengadilan atau badan pengatur atau dalam hal perpajakan, jika dasar penetapan adalah hasil penyelesaian hukum atau temuan badan pengatur. Anggota KAP tidak diperkenankan untuk menetapkan fee kontinjen apabila penetapan tersebut dapat mengurangi indepedensi.
400. TANGGUNG JAWAB KEPADA REKAN SEPROFESI 401. Tanggung jawab kepada rekan seprofesi. Anggota wajib memelihara citra profesi, dengan tidak melakukan perkataan dan perbuatan yang dapat merusak reputasi rekan seprofesi.
402. Komunikasi antar akuntan publik. Anggota wajib berkomunikasi tertulis dengan akuntan publik pendahulu bila menerima penugasan audit menggantikan akuntan publik pendahulu atau untuk tahun buku yang sama ditunjuk akuntan publik lain dengan jenis dan periode serta tujuan yang berlainan. Akuntan publik pendahulu wajib menanggapi secara tertulis permintaan komunikasi dari akuntan pengganti secara memadai.
Akuntan publik tidak diperkenankan menerima penugasan atestasi yang jenis atestasi dan periodenya sama dengan penugasan akuntan yang lebih dahulu ditunjuk klien, kecuali apabila penugasan tersebut dilaksanakan untuk memenuhi ketentuan perundangundangan atau peraturan yang dibuat oleh badan yang berwenang.
500. TANGGUNG JAWAB DAN PRAKTIK LAIN 501. Perbuatan dan perkataan yang mendiskreditkan. Anggota tidak diperkenankan melakukan tindakan dan/atau mengucapkan perkataan yang mencemarkan profesi. 502. Iklan, promosi dan kegiatan pemasaran lainnya. Anggota dalam menjalankan praktik akuntan publik diperkenankan mencari klien melalui pemasangan iklan, melakukan promosi pemasaran dan kegiatan pemasaran lainnya sepanjang tidak merendahkan citra profesi.
503. Komisi dan Fee Referal. A. Komisi Komisi adalah imbalan dalam bentuk uang atau barang atau bentuk lainnya yang diberikan atau diterima kepada/dari klien/pihak lain untuk memperolah penugasan dari klien/pihak lain. Anggota KAP tidak diperkenankan untuk memberikan/menerima komisi apabila pemberian/penerimaan komisi tersebut dapat mengurangi independensi. B. Fee Referal (Rujukan). Fee referal (rujukan) adalah imbalan yang dibayarkan/diterima kepada/dari sesama penyedia jasa profesional akuntan publik. Fee referal (rujukan) hanya diperkenankan bagi sesama profesi.
504. Bentuk Organisasi dan Nama KAP. Anggota hanya dapat berpraktik akuntan publik dalam bentuk organisasi yang diizinkan oleh peraturan perundang-undangan yang berlaku dan atau yang tidak menyesatkan dan merendahkan citra profesi.
Standar Pengendalian Mutu

SPM, SPAP Independensi, Penugasan Personel, Konsultasi, Supervisi, Pemekerjaan, Pengembangan Profesional, Promosi, Penerimaan dan Keberlanjutan Klien, Inspeksi SPM, SQCS Independence, integrity and objectivity, Managing personel (personnel management), Acceptance and continuity clients (acceptance and continuance of clients and engagements), Performing engagements (engagement performance) and Monitoring quality control policies and procedures.
Rifki Gunawan, SE., Ak., M.Ak 56
2009
Tantangan Masa Depan

Perkembangan teknologi dan informasi Keahlian multidimensi Persaingan bisnis Mempertahankan klien Tuntutan hukum
Kesimpulan
Accountant Public Accountability Public Trust dan Accountability Management Accountability
Integrity Due professional Care Independent
Trust Integrity Fairness Transparency Accountability
2009
58
Discussion Forum
2009
59

Profesi AP Dan Kode Etik Profesi 2012

Uploaded by

Document Information

Copyright

Available Formats

Share this document

Share or Embed Document

Sharing Options

Did you find this document useful?

Is this content inappropriate?

Copyright:

Available Formats

Profesi AP Dan Kode Etik Profesi 2012

Uploaded by

Copyright:

Available Formats

PROFESI AKUNTAN PUBLIK DAN KODE ETIK PROFESI

Rifki Gunawan, SE., Ak., M.Ak

Informasi Akuntansi bagi Pengguna Laporan Keuangan

Kreditur Laporan Audit/Opini LK Audited Suplier Pemerintah Masyarakat

Rifki Gunawan, SE., Ak., M.Ak

Latar Belakang Dibutuhkan Auditor: Agency Problem

Rifki Gunawan, SE., Ak., M.Ak

Kebutuhan Pihak yang Independen

Profesi Akuntan Publik

Rifki Gunawan, SE., Ak., M.Ak

Tugas yang Diharapkan Dilakukan oleh Sebuah Profesi

Profesi Akuntan Publik

Perbedaan Profesi Akuntan Publik dengan Profesi Lain

Kesenjangan Harapan (Expectation Gap)

Organisasi Profesi Akuntan versi IAI

Kantor Akuntan Publik

Rifki Gunawan, SE., Ak., M.Ak

Kantor Akuntan Publik

Number of Partners > 10 2 1

Sumber: Directory KAP 2012 IAPI

Kantor Akuntan Publik

The Big Five Era (1998 2002)

Rifki Gunawan, SE., Ak., M.Ak

The Big Four Era (2002 - Now)

Rifki Gunawan, SE., Ak., M.Ak

Struktur Organisasi KAP

Senior Auditor (> 2 th) Junior Auditor (< 2 th)

Pengembangan Karir di Bidang Akuntansi

Kebutuhan Pengalaman di KAP

Rifki Gunawan, SE., Ak., M.Ak

Rifki Gunawan, SE., Ak., M.Ak

Tahapan Konvergensi PSAK - IFRS

Rifki Gunawan, SE., Ak., M.Ak

sebagai dasar auditor dalam melaksanakan pekerjaan audit

Rifki Gunawan, SE., Ak., M.Ak

Akuntan Publik vs Auditor Independen

Jenis-Jenis Akuntan dan Auditor

Rifki Gunawan, SE., Ak., M.Ak

Harapan Terhadap Auditor

Rifki Gunawan, SE., Ak., M.Ak

Standar Pekerjaan Lapangan 3 standar

Standar Pelaporan 4 standar

Rifki Gunawan, SE., Ak., M.Ak

Rifki Gunawan, SE., Ak., M.Ak

Kerangka Kode Etik IAI

RAPAT ANGGOTA KAP PENGURUS IAI KAP DEWAN SPAP

INTERPRETASI ATURAN ETIKA TANYA DAN JAWAB

Prinsip Etika 1: Tanggung Jawab Profesi

Rifki Gunawan, SE., Ak., M.Ak

Prinsip Etika 2: Kepentingan Publik

Rifki Gunawan, SE., Ak., M.Ak

Prinsip Etika 3: Integritas

Rifki Gunawan, SE., Ak., M.Ak

Prinsip Etika 4: Objektivitas

Rifki Gunawan, SE., Ak., M.Ak

Prinsip Etika 5: Kompetensi dan Kehati-hatian Profesional

Rifki Gunawan, SE., Ak., M.Ak

Prinsip Etika 6: Kerahasiaan

Rifki Gunawan, SE., Ak., M.Ak

Prinsip Etika 7: Perilaku Profesional

Rifki Gunawan, SE., Ak., M.Ak

Prinsip Etika 8: Standar Teknis

Rifki Gunawan, SE., Ak., M.Ak

Prinsip-Prinsip Etika AICPA