Professional Documents
Culture Documents
Dokter Muda Ilmu Penyakit Dalam RSUD dr Soewondo Pati Universitas Islam Sultan Agung Semarang
Hipertensi atau tekanan darah tinggi merupakan gangguan sistem peredaran darah yang menyebabkan kenaikan tekanan darah di atas normal, yaitu >140/90 mmHg..
Hipertensi
Salah satu jenis penyakit Sillent Kiler / tanpa tanda dan gejala yang khas
Berdasarkan laporan dari Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, kasus tertinggi hipertensi adalah kota Semarang yaitu sebesar 101.078 kasus (Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, 2009)
Hipertensi sekunder(10%)
Merupakan hipertensi yang penyebabnya dapat
diketahui secara pasti, seperti kondisi fisik yang ada sebelumnya, seperti gangguan pembuluh darah dan penyakit ginjal.
KLASIFIKASI
KRISIS HIPERTENSI Keadaan ditandai dengan peningkatan tekanan darah yang sangat tinggi dan telah terjadi kelainan organ target. URGENCY (Mendesak) Hypertension
>180/110 mmHg Gejala sakit kepala hebat , sesak nafas > 220/140 mmHg Gejala sesak, nyeri dada, gangguan kesadaran
FAKTOR PENCETUS
Obesitas /
Minuman
Kurang olah raga
beralkohol
Penyakit
Stress
kencing manis
dan jantung
gejala
Tidak ada gejala Sakit kepala
Penglihatan kabur
Berdebar-debar
Mengatasinya bagaimana?
HINDARI STRESS
KONTROL KE DOKTER BILA GEJALA MULAI MENGGANGGU AKTIVITAS DAN KONTROL TEKANAN DARAH SECARA TERATUR
MAKANAN (DIIT)
Cukup energi, protein mineral dan vitamin Bentuk makanan sesuai dengan keadaan penyakit Jumlah garam disesuaikan dengan berat tidaknya timbunan garam atau air Jumlah garam dibatasi (garam dapur tidak > 1/4 1/2 sdt/hari
Bahan makanan yang diperbolehkan : semua bahan makanan segar atau diolah tanpa garam, terigu,kacang-kacangan dan hasil olahannya, beras, ketan, ubi, mie tawar, margarin tanpa garam, buah- buahan segar seperti : semangka,melon, pepaya, pier dan lain-lain
daging atau ikan paling banyak 100 gram (2 potong sedang = 2 x6 x 4 cm untuk daging dan 2 x 6 x2 cm untuk ikan)
Dibatasi
Makanan yang berkadar lemak jenuh tinggi (otak, ginjal, paru, minyak kelapa, gajih).
Makanan yang diolah dengan menggunakan garam natrium (biscuit, craker, keripik dan makanan kering yang asin).
Makanan dan minuman dalam kaleng (sarden, sosis, korned, sayuran serta buah-buahan dalam kaleng, soft drink).
Makanan yang diawetkan (dendeng, asinan sayur/buah, abon, ikan asin, pindang, udang kering, telur asin, selai kacang).
Susu full cream, mentega, margarine, keju mayonnaise, serta sumber protein hewani yang tinggi kolesterol seperti daging merah (sapi/kambing), kuning telur, kulit ayam).