You are on page 1of 13

AMBILOPIA DEFINISI Ambilopia berasal dari bahasa Yunani yaitu amblyos (tumpul) dan opia (penglihatan).

Dikenal juga dengan lazy eye atau mata malas.2 Ambilopia adalah berkurangnya visus atau tajam penglihatan unilateral atau bilateral walaupun sudah dengan koreksi terbaik tanpa ditemukannya kelainan struktur pada mata atau lintasan visual bagian belakang. al ini merupakan akibat pengalaman visual yang abnormal pada masa lalu (masa perkembangan visual) yang penyebabnya adalah strabismus atau mata juling! anisometropia atau bilateral ametrop yang tinggi serta ambliopia e"anopsia.2

EPIDEMIOLOGI #tudi mengenai insidens dan prevalensi se$ara khusus jarang dilakukan. %nsidens dan prevalensi ambliopia pada anak&anak di Amerika berkisar '( hingga )(! tergantung pada populasi yang diteliti dan kriteria de*inisi ambliopia yang dipakai. %ndia yang memiliki banyak masalah kesehatan mata memperkirakan bahwa prevalensi ambliopia adalah sebesar +!,(.2 Di %ndonesia! prevalensi ambliopia pada murid&murid kelas % #D di -otamadya .andung pada tahun'/0/ adalah sebesar '!)1( (#astraprawira! '/0/). 2ada tahun 2332 hasil penelitian mengenai ambliopia di Yogyakarta didapatkan insidensi ambliopia pada anak&anak #D di perkotaan adalah sebesar 3!2)(! sedagkan di daerah pedesaan sebesar 3!23( (#uhardjo et al! 2332). 2enyebab ambliopia terbanyak pada studi tersebut adalah anisometropia yaitu sebesar ++!+(. #edangkan penelitian tentang ambilopia pada )+.213 anak #D di ', ke$amatan di D%Y pada tahun 233) dengan kriteria ambliopia yaitu visus dengan koreksi terbaik 4 235,3 dan terdapat paling sedikit perbedaan 2 baris 6ptotipe #nellen antara mata kanan dan kiri! menggunakan teknik crowding phenomenon, neutral density filter dan tidak ditemukannya kelainan organik ternyata hanya menemukan prevalensi ambliopia sebesar 3!,)( (7riyanto! 2331). 2 8enis kelamin dan ras tampaknya tidak ada perbedaan. 9sia terjadinya ambliopia yaitu pada periode kritis dari perkembangan mata. :esiko meningkat pada anak yang perkembangannya terlambat! kelahiran prematur dan dijumpai adanya riwayat keluarga ambliopia.;

PATOFISIOLOGI #eperti yang dijelaskan sebelumnya bahwa terdapat suatu periode kritis dalam penglihatan. Dalam studi eksperimental pada binatang serta studi klinis pada bayi dan balita! mendukung konsep adanya suatu periode tersebut yang peka dalam berkembangnya keadaan ambliopia. 2eriode kritis ini sesuai dengan perkembangan sistem penglihatan anak yang peka terhadap masukan abnormal yang diakibatkan rangsangan seperti deprivasi! strabismus! atau kelainan re*raksi yang signi*ikan., 2eriode kritis tersebut adalah <; '. 2erkembangan tajam penglihatan dari 235233 (1513) hingga 23523 (151) yaitu pada saat lahir sampai usia ,&) tahun. 2. 2eriode yang berisko (sangat) tinggi untuk terjadinya ambliopia deprivasi yaitu di usia beberapa bulan hingga usia ;&0 tahun. ,. 2eriode dimana kesembuhan ambliopia mash dapat di$apai yaitu sejak terjadinya deprivasi sampai usia remaja atau bahkan terkadang usia dewasa. Ambliopia seharusnya tidak dilihat hanya dari masalah di mata saja tetapi juga kelainan di otak akibat rangsangan visual abnormal selama periode kritis perkembangan penglihatan. 2ada penelitian yang menggunakan hewan menunjukan bahwa ada pola distorsi pada retina dan strabismus pada perkembangan penglihatan awal dan bisa mengakibatkan kerusakan struktural dan *ungsional =ukleus >enikulatum ?ateral dan -orteks #triata (@right et al! '//)A Bittelman! 233,). Ambang sistem penglihatan pada bayi baru lahir adalah di bawah orang dewasa meskipun sistem optik mata memiliki kejernihan 23523. #istem penglihatan membutuhkan pengalaman melihat dan khususnya interaksi antara kedua jalur lintasan mata kanan dan kiri di korteks penglihatan untuk berkembang menjadi penglihatan seperti orang dewasa yaitu visus menjadi 23523 (AA6! #e$t ',! 233+). 2ada Ambliopia terdapat de*ek pada visus sentral! sedangkan medan penglihatan peri*er tetap normal.2 TANDA DAN GEJALA 7anda ambliopia dapat dilihat dari kebiasaan sehari&hari penderita dalam melihat sebuah objek. 7anda&tanda tersebut meliputi < 22 '. Bemi$ing&mi$ingkan mata 2. Bemiringkan kepala untuk melihat objek

,. Duduk terlalu dekat dengan objek ). Benutup sebelah mata saat memba$a ;. Bata terasa lelah 0. Beman*aatkan telunjuk saat memba$a /. 2eka terhadap $ahaya '3. #ering mengeluh sakit kepala

>ejala ambliopia meliputi semua kegiatan yang dilakukan penderita untuk melihat sebuah objek yang dapat ditinjau dan dinilai se$ara medis. .erikut adalah gejala&gejala dari ambliopia < 22 '. ilangnya sensitivitas kontras

2. Benurunnya tajam penglihatan terutama pada *enomena crowding ,. ilangnya sensitivitas kontras

+. Bata mudah mengalami *iksasi eksentrik ). Anisokoria 1. 7idak mempengaruhi penglihatan mata ;. Daya akomodasi menurun 0. C:> dan CC> penderita ambliopia selalu normal yang berarti tidak terdapat kelainan organik pada retina maupun korteks serebri.

DIAGNOSIS Ambliopia didiagnosis bila terdapat penurunan tajam penglihatan yang tidak dapat dijelaskan dengan mudah. 7etapi hal tersebut ada kaitannya dengan riwayat atau kondisi yang dapat menyebabkan ambliopia., 1.ANAMNESIS .ila menemui pasien yang diperkirakan ambliopia yang harus kita lakukan adalah menhajukan + pertanyaan penting yang harus kita tanyakan dan harus dijawab dengan lengkap yaitu <0

'. -apan pertama kali dijumpai kelainan amblyogenik D (seperti strabismus! anisometropia) 2. -apan penatalaksanaan pertama kali dilakukan D ,. 7erdiri dari apa saja penatalaksanaan itu D +. .agaimana kedisiplinan pasien terhadap penatalaksanaan ituD 8awaban dari keempat pertanyaan tersebut akan membantu kita dalam membuat prognosisnya tabel berikut.0 FAKTOR PRIMER YANG BERHUBUNGAN DENGAN PROGNOSIS AMBLIOPIA JELEK SEDANG Onset ano a!" ?ahir E usia 2 tahun A #!$o%en$& Onset M$n)s Ano a!$ Bent)& *a'$ A,a! Te'a($ F , tahun Onset *an -oreksi Te'a($ optikal! -oreksi optikal dan -oreksi optikal penuh dan kemajuan GA GA sedang signi*ikan. ?atihan *iksasi Adanya Ke(at)+an 7idak s5d kurang ?umayan s5d $ukup streosepsis dan alternasi. Hukup s5d sangat patut akomodasi! koordinasi mata! tangan! dan ' E , tahun 4 ' tahun SEDANG - BAIK 2 E + tahun BAIK SEMPURNA + E ; tahun

Ke#e'+as$!an

kemajuan GA minimal Patching! kemajuan Patching!

#ebagai tambahan! penting juga ditanyakan riwayat keluarga yang menderita strabismus atau kelainan mata lainnya! karena hal tersebut merupakan predisposisi seorang anak menderita ambliopia.;#trabismus dijumpai sekitar +( dari keseluruhan populasi. Irekuensi strabismus yang diwariskan berkisar antara 22( & 11(. Irekuensi esotropia diantara saudara sekandung pada orang tua tidak dijumpai kelainan tersebut adalah ')(. 8ika salah satu orang tuanya esotropia! *rekuensi meningkat hingga +3(. (%n*ormasi ini tidak mempengaruhi prognosis tetapi penting untuk keturunannya).0

2emeriksaan serta mengetahui perkembangan tajam penglihatan sejak bayi sampai usia / tahun adalah perlu untuk men$egah keadaan terlambat untuk memberikan perawatan.' -. PEMERIKSAAN LAIN U.$ /'o,*$n% P+eno ena

2enderita ambliopia kurang mampu untuk memba$a bentuk 5 huru* yang rapat dan mengenali pola apa yang dibentuk oleh gambar atau huru* tersebut. 7ajam penglihatan yang dinilai dengan $ara konvensional yang berdasar kepada kedua *ungsi tadi selalu mendekati normal./ 7elah diketahui bahwa penderita ambliopia sulit untuk mengidenti*ikasi huru* yang tersusun linear (sebaris) dibandingkan dengan huru* yang terisolasi! maka dapat kita lakukan dengan penderita diminta memba$a kartu snellen sampai huru* terke$il yang dibuka satu persatu atau yang diisolasi! kemudian isolasi huru* dibuka dan pasien di suruh melihat sebaris huru* yang sama. .ila terjadi penurunan tajam penglihatan dari huru* isolasi ke huru* dalam baris maka ini disebut adanya *enomena $rowding pada mata tersebut. Bata ini menderita ambliopia. ' al ini disebut Crowding Phenomenon. 7erkadang mata Ambliopia dengan tajam penglihatan 23523 (151) pada huru* isolasi dapat turun hingga 235'33 (15,3) bila ada interaksi bentuk (countour interaction)./

Ga #a'. %nterakti* #nellen./ U.$ Dens$t" F$!te' Net'a!

.alok yang

mengelilingi huru*

Dasar uji adalah diketahui pada mata yang ambliopia se$ara *isiologik berada dalam keadaan beradaptasi gelap sehingga bila pada mata ambliopia dilakukan uji penglihatan dengan intensitas sinar yang direndahkan (memakai *ilter density) tidak akan terjadi penurunan tajam penglihatan.'

Dilakukan dengan memakai *ilter yang perlahan&lahan di gelakan sehingga penglihatan pada mata normal turun )3( pada mata ambliopia *ungsional tidak akan atau hanya sedikit menurunkan tajam penglihatan pada pemeriksaan sebelumnya. ' Dibuat terlebih dahulu gabungan *ilter sehingga tajam penglihatan pada mata yang normal turun dari 23523 menjadi 235+3 atau turun 2 baris pada kartu pemeriksaan gabungan *ilter tersebut di taruh pada mata di duga ambliopia. ' .ila ambliopia adalah *ungsional maka paling banyak tajam penglihatan berkurang satu baris atau tidak terganggu sama sekali. .ila mata tersebut ambliopia organik maka tajam penglihatan akan sangat menurun dengan pemakaian *ilter tersebut. '

Ga #a'. 7es Iilter Densitas =etral' -eterangan < A. 2ada saat mata yang sehat ditutup! *ilter ditempatkan di depan mata yang ambliopik selama ' menit sebelum diperiksa visusnya. .. 7anpa *ilter pasien bisa memba$a 235+3. H. Dengan *ilter! visus tetap 235+3 (atau membaik ' atau 2 baris) pada Ambliopia *ungsional. D. Iilter bisa menurunkan visus , baris atau lebih pada kasus&kasus Ambliopia organik.

U.$ 0o't+1s Fo)' Dot

9ji untuk melihat penglihatan binokular! adanya *usi! korespondensi retina abnormal! supresi pada satu mata dan juling.' 2enderita memakai ka$a mata dengan *ilter merah pada mata kanan dan *ilter biru mata kiri dan melihat pada objek + titik dimana ' berwarna merah! 2 hijau ' putih. ?ampu atau pada titik putih akan terlihat merah oleh mata kanan dan hijau oleh mata kiri. ?ampu merah hanya dapat dilihat oleh mata kanan dan lampu hijau hanya dapat dilihat oleh mata kiri. .ila *usi baik maka akan terlihat + titik dan sedang lampu putih terlihat sebagai warna $ampuran hijau dan merah. + titik juga akan dilihat oleh mata juling akan tetapi telah terjadi korespondensi retina yang tidak normal. .ila dominan atau , hijau bila mata kiri yang dominan. .ila terlihat ) titik , merah dan 2 hijau yang bersilangan berarti maka berkedudukan esotropia. ' DIAGNOSIS BANDING 1. Gan%%)an Re2'a&s$ Tan(a A #!$o($a >angguan re*raksi pada miopi dan silindris menyebabkan penglihatan menurun unilateral atau bilateral tetapi tidak menyebabkan ambliopia. Anak E anak pada gangguan re*raksi dapat menyipitkan mata men$iptakan e*ek lubang jarum dan dapat memperbaiki penglihatan. Dalam ambliopia! visus tidak membaik dengan menyipitkan mata dan juga tidak meningkatkan hasil pada jarak pengujian tertentu. 23 -. Gan%%)an Pen%!$+atan F)n%s$ona! 2enurunan ketajaman visual bilateral pada anak yang disebabkan karena anak mengalami stres seperti kelahiran saudara baru! per$eraian atau kehilangan orang yang di$intai. #eorang anak dengan gangguan penglihatan *ungsional tidak akan menunjukkan *aktor risiko amblyogenik seperti strabismus! kesalahan bias yang signi*ikan dan kekeruhan media.23 PENATALAKSANAAN Ambliopia! pada kebanyakan kasus dapat ditatalaksana dengan e*ekti* selama satu dekade pertama. ?ebih $epat tindakan terapeutik dilakukan! maka akan semakin besar pula peluang keberhasilannya. .ila pada awal terapi sudah berhasil hal ini tidak menjamin

penglihatan optimal akan tetap bertahan! maka para klinisi harus tetap waspada dan bersiap untuk melanjutkan penatalaksanaan hingga penglihatan matang (sekitar umur '3 tahun).'3 2enatalaksanaan ambliopia meliputi langkah E langkah berikut <, '. Benghilangkan (bila mungkin) semua penghalang penglihatan seperti katarak. 2. -oreksi kelainan re*raksi. ,. 2aksakan penggunaan mata yang lebih lemah dengan membatasi penggunaan mata yang lebih baik. 1. Pen%an%&atan Kata'a& -atarak yang dapat menyebabkan ambliopia harus segera dioperasi! tidak perlu ditunda E tunda. 2engangkatan katarak kongenital pada usia 2&, bulan pertama kehidupan sangat penting dilakukan agar penglihatan kembali pulih dengan optimal. 2ada kasus katarak bilateral! interval operasi pada mata yang pertama dan kedua sebaiknya tidak lebih dari '& 2 minggu. 7erbentuknya katarak traumatika berat dan akut pada anak dibawah umur 1 tahun harus diangkat dalam beberapa minggu setelah kejadian trauma! bila memungkinkan. -atarak traumatika itu sangat bersi*at amblyopiogenik.'3 -egagalan dalam menjernihkan media! memperbaiki optikal dan penggunaan reguler mata yang terluka akan mengakibatkan ambliopia berat dalam beberapa bulan dan selambat E lambatnya pada usia 1 hingga 0 tahun. '3 2. Ko'e&s$ Re2'a&s$ .ila ambliopia disebabkan kelainan re*raksi atau anisometropia maka dapat diterapi dengan ka$amata atau lensa kontak.+ 9kuran ka$a mata untuk mata ambliopia diberi dengan koreksi penuh dengan penggunaan sikloplegia., .ila dijumpai miopia tinggi unilateral! lensa kontak merupakan pilihan karena bila memakai ka$amata akan terasa berat dan penampilannya (estetika) buruk. '3 -arena kemampuan mata ambliopia untuk mengatur akomodasi $enderung menurun maka ia tidak dapat mengkompensasi hyperopia yang tidak dikoreksi seperti pada mata anak normal. -oreksi aphakia pada anak dilakukan segera mungkin untuk menghindarkan terjadinya deprivasi penglihatan akibat keruhnya lensa menjadi de*isit optikal berat. Ambliopia anisometropik dan ambliopia isometropik akan sangat membaik walau hanya dengan koreksi ka$amata selama beberapa bulan., 3. O&!)s$ *an De%'a*as$ O(t$&a!

A. O&!)s$ 7erapi oklusi sudah dilakukan sejak abad ke&'0 dan merupakan terapi pilihan'' yang keberhasilannya baik dan $epat dapat dilakukan oklusi penuh waktu (full time) atau paruh waktu (part-time).'2 O&!)s$ Full Time 2engertian oklusi full- time pada mata yang lebih baik adalah oklusi untuk semua atau setiap saat ke$uali ' jam waktu berjaga (occlusion for all or all but one waking hour). Arti ini sangat penting dalam penatalaksanaan ambliopia dengan $ara penggunaan mata yang rusak. .iasanya penutup mata yang digunakan adalah penutup adesi* (adhesive patches) yang tersedia se$ara komersial., 2enutup (patch) dapat dibiarkan terpasang pada malam hari atau dibuka sewaktu tidur. -a$amata okluder (spectacle mounted ocluder) atau lensa kontak opak,! atau nnisa!s "un Patches+ dapat juga menjadi alternati* full-time patching bila terjadi iritasi kulit atau perekat patch&nya kurang lengket. "ull-time patching baru dilaksanakan hanya bila strabismus konstan menghambat penglihatan binokular karena full-time patching mempunyai sedikit resiko yaitu bingung dalam hal penglihatan binokular., Ada suatu aturan 5 standar mengatakan full-time patching diberi selama ' minggu untuk setiap tahun usia misalnya penderita ambliopia pada mata kanan berusia , tahun harus memakai full-time patch selama , minggu lalu dievaluasi kembali.'2 al ini untuk menghindarkan terjadinya ambliopia pada mata yang baik.; O&!)s$ Part-time 6klusi part-time adalah oklusi selama '&1 jam per hari akan memberi hasil sama dengan oklusi *ull&time. Durasi interval buka dan tutup patch&nya tergantung dari derajat ambliopia., mbliopia #reatment $tudies (A7#) telah membantu dalam penjelasan peranan full-time patching dibanding part-time. #tudi tersebut menunjukkan pasien usia ,& ; tahun dengan ambliopia berat (tajam penglihatan antara 235'33 J 15,3 dan 235+33 J 15'23 )! full-time patching memberi e*ek sama dengan penutupan selama 1 jam per hari. Dalam studi lain! patching 2 jam5hari menunjukkan kemajuan tajam penglihatan hampir sama dengan patching 1 jam5hari pada ambliopiasedang 5 moderate (tajam penglihatan lebih baik dari 235'33) pasien usia , E ; tahun. Dalam studi ini! patching dikombinasi dengan aktivitas melihat dekat selama ' jam5 hari.;

%dealnya terapi ambliopia diteruskan hingga terjadi *iksasi alternat atau tajam penglihatan dengan #nellen linear 23523 (151) pada masing E masing mata. penatalaksanaan harus tetap diteruskan./ B. De%'a*as$ O(t$&a! Betode lain untuk penatalaksanaan ambliopia adalah dengan menurunkan kualitas bayangan (degradasi optikal) pada mata yang lebih baik hingga menjadi lebih buruk dari mata yang ambliopia! sering juga disebut penalisasi (penalization). #ikloplegik (biasanya atropine tetes '( atau homatropine tetes )() diberi satu kali dalam sehari pada mata yang lebih baik sehingga tidak dapat berakomodasi dan kabur bila melihat dekat. 2endekatan ini mempunyai beberapa keuntungan dibanding dengan oklusi yaitu tidak mengiritasi kulit dan lebih baik dilihat dari segi kosmetis. Dengan atropinisasi! anak sulit untuk menggagalkan metode ini. Cvaluasinya juga tidak perlu sesering oklusi., Betode pilihan lain yang prinsipnya sama adalah dengan memberikan lensa positi* dengan ukuran tinggi (fogging)atau *ilter. Betode ini men$egah terjadinya e*ek samping *armakologik atropine., -euntungan lain dari metode atropinisasi dan metode non&oklusi pada pasien dengan mata yang lurus (tidak strabismus) adalah kedua mata dapat bekerjasama dan memungkinkan penglihatan binokular.'3 asil ini tidak selalu dapat di$apai. #epanjang terapi terus menunjukkan kemajuan maka

KOMPLIKASI #emua bentuk penatalaksanaan ambliopia memungkinkan untuk terjadinya ambliopia pada mata yang baik. 6klusi *ull&time adalah yang paling beresiko tinggi dan harus dipantau dengan ketat terutama pada anak balita. "ollow-up pertama setelah pemberian oklusi dilakukan setelah ' minggu pada bayi dan ' minggu per tahun usia pada anak (misalnya < + minggu untuk anak usia + tahun). 6klusi part-time dan degradasi optikal! observasinya tidak perlu sesering oklusi *ull&time tapi follow-up reguler tetap penting. asil akhir terapi ambliopia unilateral adalah terbentuknya kembali *iksasi alternat. 7ajam penglihatan dengan #nellen linear tidak berbeda lebih dari satu baris antara kedua mata. , @aktu yang diperlukan untuk lamanya terapi tergantung pada hal berikut <, Derajat ambliopia 2ilihan terapeutik yang digunakan

-epatuhan pasien terhadap terapi yang dipilih 9sia pasien

#emakin berat ambliopia dan usia lebih tua membutuhkan penatalaksanaan yang lebih lama. 6klusi full-time pada bayi dan balita dapat memberi perbaikan ambliopia strabismik berat dalam ' minggu atau kurang. #ebaliknya! anak yang lebih berumur yang memakai penutup hanya seusai sekolah dan pada akhir minggu saja membutuhkan waktu ' tahun atau lebih untuk dapat berhasil., PROGNOSIS #ekitar ;,( pasien menunjukkan keberhasilan setelah terapi oklusi pertama setelah ' tahun.; .ila penatalaksanaan dimulai sebelum usia ) tahun! visus normal dapat ter$apai. bisa disembuhkan s5d 0 tahun pada strabismus dan s5d '2 tahun pada anisometropi.2' Iaktor resiko gagalnya penatalaksanaan amblyopia adalah sebagai berikut <; 8enis Amblyopia < 2asien dengan anisometropia tinggi dan pasien dengan kelainan organik! prognosisnya paling buruk. 2asien dengan amblyopia strabismik prognosisnya paling baik. 9sia dimana penatalaksanaan dimulai < #emakin muda pasien maka prognosis semakin baik. Dalamnya amblyopia pada saat terapi dimulai < #emakin bagus tajam penglihatan awal pada mata amblyopia maka prognosisnya juga semakin baik. al ini semakin berkurang seiring dengan pertambahan usia. Basa sensiti* dimana amblyopia

DAFTAR PUSTAKA

'. 2ro*. dr. . #idarta %lyas! #p.BA mbilopia. %lmu 2enyakit Bata. 233). 8akarta < Iakultas -edokteran 9niversitas %ndonesia. 2. 2ro*. dr. @asisdi >unawan! #p.B (-)A %angguan Penglihatan Pada nak karena mbliopia dan Penanganannya. 2idato 2engukuhan 8abatan >uru .esar Iakultas -edokteran 9niversitas >ajah Bada. 233;. Yogyakarta< Iakultas -edokteran 9niverstas >ajah Bada. ,. Ameri$an A$ademy o* 6phthalmologyA 2ediatri$ 6phthalmologyA Hhapter ) < AmblyopiaA #e$tion 1A .asi$ and Hlini$al #$ien$e HourseA 233+ E 233)A p.1, E ;3. 4. ?ee!8A .ailey!>A 7hompson! GA Amblyopia (?aKy Cye). Available at< http<55www.allaboutvision.$om5$onditions5amblyopia.htm ). Amblyopia in Hommon Cye Honditions Disorders and Diseases. Available at< http<55www.middleseweye.$om5eyeL$onditions.htm 1. ?eske!B.H A awkins! ..# A #$reening< :elationship to diagnosis and therapy in DuaneMs Hlini$al 6phthalmologyA Hhapter )+A Golume )A :evised CditionA ?ippin$ott @illiams N @ilkinsA 233+A p.''. 7. Yen! -.> A Amblyopia. Available at < http<55www.emedi$ine.$om562 5topi$,'1.htm 0. /. Hiu*r*reda! -.8A ?evi!D.B A #elenow! A A Amblyopia .asi$ and Hlini$al Aspe$ts! .utterworth einemannA '//'. >reenwald! B.8A 2arks! B.BA in DuaneMs Hlini$al 6phthalmologyA Golume 'A :evised CditionA ?ippin$ott @illiams N @ilkinsA 233+A Hhapter '3 E p.'&'/A Hhapter '' p'&0. '3. =oorden!>.-.GA Atlas #trabismusA Cdisi +A C>HA 8akartaA '/00A p;0&/,. ''. ?angston! D.2A Banual o* 6$ular Diagnosis and 7herapyA )th CditionA ?ippin$ott @lliams N @ilkinsA 2hiladelphiaA p ,++&,+1. 12. 13. Amblyopia. Available at < http<55www.eyemdlink.$om5$ondition.aspD Bedi$al Cn$y$lopedia < Amblyopia. Available at< $ondition%DJ1+ http<55www.nlm.nih.gov5medlineplus5en$y5arti$le533'3'+.htm '+. D:. Bed. Dr. 8annes IritK 7an #p.BA Dr. Clisabet #urjani @idjajaA Bodul #kill ?ab .agian %2. Bata I- 9-%. 233). 8akarta< Iakultas -edokteran 9niversitas -risten %ndonesia. '). :iordan Cva! 2aulA @hit$her! 8ohn 2Gaighan N Asbury 6*talmologi 9mum. Cdisi ';. 233/. 8akarta< C>H.

'1. #herwood! ?auralee. #istem %ndera. Iisiologi Banusia< Dari #el ke #istem. Cdisi 2. 233'. 8akarta< C>H. 17. #treopsis. Available at< www.strabismus.org5allLaboutLstrabismus.html '0. %lyas #. -elainan re*raksi dan ka$amata. 2nd ed. 8akarta< .alai 2enerbit I-9%. 2331. '&'+! ,)&+0 '/. 2ro*. dr. . #idarta %lyas! #p.BA $trabismus. %lmu 2enyakit Bata. 233). 8akarta < Iakultas -edokteran 9niversitas %ndonesia. 23. Di**erential Diagnosis o* Amblyopia. Available at< http<55bestpra$ti$e.bmj.$om5best& pra$ti$e5monograph5''125diagnosis5di**erential.html 2'. Ilynn 87. Amblyopia< its treatment today and its portent *or the *uture. &inocul 'is $trabismus (. #ummer 2333A')(2)<'3/.
22. #igns and #ymptomps o* Amblyopia. Available at < http<55www.sne$.$om.sg5about5international5menuutama5kondisimataandperawatan5$ommon& problems52ages5?aKy&Cye.

You might also like