You are on page 1of 52

KETRAMPILAN KLINIK di KEDOKTERAN

Dr Agung Widianto, SpB Koordinator Ketrampilan Medik Fakultas Kedokteran Universitas Islam Indonesia

Pendahuluan
Keterampilan medik adalah serangkaian kegiatan psikomotorik yang berhubungan dengan medik atau kedokteran Menunjang setiap proses klinik dari anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang (untuk penegakan diagnosis) sampai dengan terapi

Laboratorium Keterampilan Medik (Skills Lab)


Skills lab merupakan suatu fasilitas untuk berlatih keterampilan klinik dalam suasana laboratorium, sebelum mahasiswa berhadapan langsung dengan pasien sesungguhnya.
Pelatihan keterampilan medik mulai semester 1 sampai dengan semester 8, dengan tema yang sesuai dengan tema blok.

Five Stars Doctor


Care Provider (Penyelenggara Pelayanan) Decision Maker (Pembuat keputusan) Communicator (Komunikator) Community Leader (Panutan Masyarakat) Manager (Pengatur)

Skills Lab bertujuan untuk melatih ketrampilan klinis mahasiswa dengan menggunakan modelmodel pembelajaran yang ada seperti manequine, phantom, simulasi pasien, dll.

Deskripsi Kegiatan keterampilan medik merupakan salah satu komponen dalam sistem pembelajaran di Fakultas Kedokteran yang menggunakan sistem Problem Based Learning (PBL).

Kegiatan ini diarahkan pada upaya pengenalan sejak dini mahasiswa pada keterampilan klinik yang harus dikuasai sebagai seorang dokter (early clinical exposure).

Untuk itu, di FK UII kegiatan keterampilan medik mulai diberikan sejak semester 1, dengan materi yang disesuaikan dengan blok yang sedang berlangsung. Dengan demikian kegiatan keterampilan medik mendukung sistem pembelajaran yang terintegrasi dalam blok.

Jenis Kegiatan dan Penilaian


Jenis kegiatan keterampilan medik yang diberikan pada mahasiswa FK UII meliputi keterampilan komunikasi, pemeriksaan fisik dan keterampilan terapetik (tindakan).

Materi keterampilan tiap blok ditentukan bersama-sama antara koordinator blok dengan koordinator keterampilan medik. Demikian juga dengan persentase nilai keterampilan medik dalam blok. Sistem penilaian : bobot penilaian keterampilan medik dalam blok adalah 0-30%.

Kegiatan keterampilan medik merupakan wahana bagi mahasiswa untuk belajar keterampilan klinis dengan setting dokterpasien namun dilakukan dalam suasana latihan. Hal ini memungkinkan mahasiswa untuk mengulang dan terus berlatih melakukan prosedur-prosedur yang diajarkan sampai dia menjadi terampil.

Bentuk Kegiatan

Bentuk kegiatan dalam laboratorium keterampilan medik meliputi praktikum terbimbing, praktikum mandiri, serta ujian ketrampilan medik yang dilaksanakan tiap akhir blok.

Pada akhir masa studi Program Pendidikan Umum dan Pendidikan Terintegrasi, sebelum mahasiswa mengikuti pendidikan klinik (koasistensi), mahasiswa wajib mengikuti Ujian Pre Pendidikan Klinik (Predik) yang merupakan integrasi berbagai topik keterampilan medik yang telah dipelajari.

Fasilitas Fasilitas yang dimiliki Laboratorium Keterampilan Medik adalah dua ruang penyimpanan alat dan administrasi Laboratorium Keterampilan Medik, 33 ruang kegiatan keterampilan medik (sama dengan ruang tutorial), serta 1 minihospital.

Minihospital Fakultas Kedokteran Universitas Islam Indonesia merupakan miniatur rumah sakit dengan desain dan peralatan yang memadai dan mutakhir. Minihospital ini dirancang untuk kegiatan keterampilan medik mandiri bagi mahasiswa serta untuk berbagai event lainnya seperti Training of Instructor.

Laboratorium Keterampilan Medik juga mempunyai manekin-manekin baik untuk keterampilan diagnostik maupun terapetik yang cukup lengkap, video/VCD pembelajaran dan alat serta bahan yang memadai untuk seluruh kegiatan.

Setiap kegiatan keterampilan medik terjadwal setiap kelompok mahasiswa didampingi oleh Instruktur Keterampilan Medik yang telah terlatih melalui TOI (Training of Instructor)

Mahasiswa dilatih dalam kelompok kecil terdiri dari 12-14 orang, didampingi oleh seorang instruktur.

Pasien simulasi digunakan untuk mahasiswa semester lanjut dalam penanganan pasien integrative dan pada saat ujian keterampilan

Area Kompetensi KIPDI III


Area Kompetensi 1: Keterampilan Komunikasi Efektif Area kompetensi 2: Keterampilan Klinik Dasar Area Kompetensi 3: Keterampilan menerapkan dasar ilmu biomedik, klinik, perilaku dan epidemiologi dalam praktik kedokteran keluarga di layanan primer

Pelayanan kedokteran yang komprehensif, kontinyu, koordinatif dan kolaboratif Individu sebagai anggota keluarga, komunitas, masyarakat dan lingkungan Dokter bekerjasama dengan profesi lain Semua harus dikomunikasikan secara efektif

Keterampilan Komunikasi Efektif

Keterampilan Komunikasi Efektif


Memperhatikan aspek sosio budaya, etika dan norma setempat Komunikasi ilmiah untuk pengelolaan pasien Kerjasama dengan profesi lain, pasien, keluarga dan masyarakat Komunikasi verbal dan non verbal

Keterampilan Komunikasi Efektif


Anamnesis Konseling Penjelasan Prosedur dan Negosiasi Pembuatan Keputusan keluargaPersetujuan Tindakan Medik (Informed Consent) Pendidikan Pasien

Keterampilan Komunikasi Efektif


Menjelaskan Berita Buruk (Blok Kardiovaskuler) Menggali stressor psikososial dan kasus sensitif (Blok Kesehatan Jiwa) Menggali simtomatologi pasien dengan gangguan jiwa (Blok Kesehatan Jiwa) Konseling KB (Blok Reproduksi)

Keterampilan Pemeriksaan Fisik Sesuai Masalah Pasien


Pemeriksaan kejiwaan (Blok kesehatan Jiwa) Pemeriksaan fungsi umum Pemeriksaan fisik neonatus (Blok Kesehatan Anak) Pemeriksaan fisik anak (Blok Kesehatan Anak) Pemeriksaan wanita hamil (ANC dan Leopold) (Blok Reproduksi) Assessment Geriatri (Blok Usia Lanjut)

Prosedur Klinik Rutin


Pungsi Vena (Blok Darah) Resusitasi Kardiopulmoner (Blok Trauma) Pungsi Arteri Kontrol/pemeriksaan perdarahan masif Insersi pipa NGT (Nasogastric Tube) (Blok Sistem Digestiva) Bekerja dengan prinsip sterilitas (Teknik Aseptik, Blok SPTPI)

Prosedur Klinik Rutin


Upaya umum dengan hati-hati dan waspada (Universal Precaution) Membuat sediaan pap smear fiksasi dan pengirimannya Menjahit kulit dan jaringan subkutan (Blok Biomedis dan Blok Trauma) Menyuntik (intrakutan, subkutan, intramuskular dan intravena) (Blok Kesehatan Anak) Memasang kateter Folley (Blok Uropoetika) ACLS lengkap

Prosedur Klinik Rutin


Pertolongan persalinan partus normal (Blok Reproduksi) Insisi dan drainase pada kelainan superfisial kulit Perawatan dasar luka (Blok Biomedis, Blok SPTPI, Blok Trauma) Membuat sediaan apus tenggorok Sirkumsisi

Prosedur laboratorium dasar dan prosedur diagnostik


Kemampuan Menggunakan Mikroskop (Blok Introduksi) Pengecatan Gram (Blok Introduksi), Ziehl Nielsen (Blok Respirasi), Pengecatan KOH (Blok Organ Indera), EKG dan interpretasinya (Blok Kardiovaskuler) USG (belum diajarkan) Interpretasi hasil foto Roentgen (Blok Gerak, Respirasi, Trauma) Pemeriksaan Darah Rutin (Hb, Hmt, KED, Identifikasi Lekosit (Blok SPTPI dan Blok Darah)

Prosedur laboratorium dasar dan prosedur diagnostik


Pemeriksaan Tinja (Blok Digesti) Pemeriksaan Urin (Blok Uropoetika) Test Kehamilan (PP test/HCG test-Blok Reproduksi Sediaan apus vagina (Blok Reproduksi) Sediaan apus darah tipis dan tebal (Blok SPTPI)

Prosedur Klinik Awal Kegawatdaruratan


Pasien tak sadar (Blok Trauma dan Kegawatdaruratan) Kegawatdaruratan jantung paru-Resusitasi Jantung paru Otak/RJPO (Blok Trauma dan Kegawat daruratan) Pemasangan ET (Blok Trauma dan Kegawatdaruratan) Multipel Trauma: Pembalutan, Pembidaian, Pasang Gips (Blok Trauma dan Kegawatdaruratan)

METODE BELAJAR KETERAMPILAN MEDIK DI FK UII


Kegiatan Keterampilan Medik dengan Instruktur 2 kali/minggu (Selasa dan Kamis @ 2 jam) Kegiatan Mandiri Ujian Keterampilan Medik tiap akhir blok Bimbingan Keterampilan Medik > WAJIB bagi yang tidak lulus 1 stasion/lebih dengan membayar 10 ribu/stasion/mahasiswa

METODE BELAJAR KETERAMPILAN MEDIK DI FK UII


Ujian Perbaikan Keterampilan Medik tiap akhir tahun Ujian PRE PENDIDIKAN KLINIK (PREDIK) pada akhir pendidikan tahap S1 untuk SYARAT KOAS Nilai Keterampilan Medik menyumbang 0-30% nilai akhir blok

METODE BELAJAR KETERAMPILAN MEDIK DI FK UII


Ada role play/bermain peran (teman sendiri yang menjadi naracoba, contoh anamnesis) Ada probandus/pasien simulasi (pada pemeriksaan fisik maupun pada saat ujian) Menggunakan manekin/alat bantu dan peraga Menggunakan alat medis sesungguhnya

ATURAN MAIN DI KETERAMPILAN MEDIK


Datang tepat waktu Memakai baju yang sopan sesuai aturan FK UII NO JEANS..! Meminjam alat ke Laboratorium Keterampilan Medik sebelum kegiatan dan mengembalikan dalam keadaan lengkap Mengganti bila merusakkan

ATURAN MAIN DI KETERAMPILAN MEDIK


Kehadiran minimal 60% untuk syarat ujian Ada passing grade tiap topik keterampilan medik (60-75), bila tidak mencapai passing grade nilai dinolkan/tidak lulus

Tidak lulus ujian keterampilan medik: wajib ikut bimbingan keterampilan medik dan membayar, tidak ikut bimbingan nilai blok tidak keluar! Ada ujian perbaikan keterampilan medik tiap akhir tahun (membayar)hanya boleh bagi yang sudah ikut bimbingan!

UJIAN KETERAMPILAN MEDIK


Menggunakan sistem OSCE (Objective Structured Clinical Examination) Diselenggarakan tiap akhir blok Menggunakan checklist untuk penilaian yang objektif dan ada passing grade Terdiri dari beberapa stasion Evaluator = Instruktur

You might also like