You are on page 1of 12

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Sejarah Alzheimer


Alzheimer merupakan salah satu bentuk demensia. Demensia adalah gejala kerusakan otak yang mengganggu kemampuan seseorang untuk berpikir, daya ingat, dan fungsi berbahasa.Alzheimer bukan penyakit menular, melainkan merupakan sejenis sindrom dengan apoptosis sel-sel otak pada saat yang hampir bersamaan, sehingga otak tampak mengerut dan mengecil. Alzheimer juga dikatakan sebagai penyakit yang sinonim dengan orang tua. Penyakit alzheimer ditemukan pertama kali pada tahun 19 ! oleh seorang ahli Psikiatri dan neuropatologi yang bernama Alois Alzheimer. "a mengobser#asi seorang $anita berumur %1 tahun, yang mengalami gangguan intelektual dan memori serta tidak mengetahui kembali tempat tinggalnya, sedangkan $anita itu tidak mengalami gangguan anggota gerak,koordinasi dan reflek. Pada autopsi tampak bagian otak mengalami atropi yang difus dan simetri, dan secara nikroskopik tampak bagian kortikal otak mengalami neuritis pla&ue dan degenerasi neurofibrillary.

'eskipun sudah ditemukan hampir satu abad yang lalu, Alzheimer tidak seterkenal penyakit yang lain seperti hipertensi, (indrom Pernafasan Akut Parah )(A*(+ atau pun penyakit jantung. 'ungkin karena gejala penyakit Alzheimer tidak segera terlihat, berbeda dengan hipertensi yang dapat dipantau melalui pemeriksaan tekanan darah. Penyakit Alzheimer tidak terdeteksi karena adanya anggapan bah$a sering lupa adalah hal yang $ajar dialami orang berusia lanjut karena faktor usia. Padahal mungkin saja ,sering lupa, tersebut merupakan tanda a$al penyakit Alzheimer. Penyakit Alzheimer menjadi lebih dikenal secara meluas setelah mantan Presiden Amerika (erikat yang ke-- , *onald *eagan mengemukakan keadaan dirinya dalam suratnya yang tertanggal % .o#ember 199-. Penelitian klinis terbaru menunjukkan bah$a konsumsi suplemen asam lemak omega-/ dapat memperlambat laju penurunan fungsi kognitif penderita alzheimer ringan.

1.2 Mekanisme Penyakit Alzheimer


Penyakit Alzheimer adalah penyakit pada syaraf yang sifatnya irreversible, akibat dari penyakit ini berupa kerusakan ingatan, penilaian, pengambilan keputusan, orientasi fisik secara keseluruhan dan pada cara berbicara. Diagnosis yang didasarkan pada ilmu syaraf penyebab kepikunan hanya dapat dilakukan dengan cara otopsi. 0anda-tanda umum yang muncul berupa hilangnya neuron, pikun, cairan ektraseluler yang mengandung peptida 1-amyloid dan kusutnya neurofibril serta terjadinya hiperfosforilasi dari mikrotubular protein tau. Pasien umumnya mengalami atrofi kortikal )penyusutan+ dan berkurangnya neuron secara signifikan, terutama saraf kolinergik. 2erusakan saraf kolinergik terjadi terutama pada daerah limbik otak dan korteks. Pada Alzheimer terjadi penurunan jumlah enzim kolin asetiltransferase di korteks serebral dan hippocampus yang menyebabkan penurunan sintesis asetilkolin di otak .

Pasien Alzheimer di otaknya juga dijumpai lesi yang disebut senile (amyloid) plaques dan neurofibrillary tangles, yang terpusat pada daerah yang sama di mana terjadi defisit kolinergik sehingga menyebabkan plak tersebut berisi deposit protein yang disebut 3-amyloid. Neurofibrillary tangles terdiri dari dua serabut terpilin yang tidak larut, yang terdapat pada sel-sel otak. (erabut-serabut ini terutama terdiri suatu protein yang disebut tau, yang membentuk bagian dari suatu microtubules. Pada penderita Alzheimer4s, protein tau ini menjadi tidak normal dan menyebabkan struktur mikrotubulus menjadi rusak. (ementara itu, amyloid merupakan istilah umum untuk fragment protein yang diproduksi tubuh secara normal. 5eta-amyloid adalah fragment protein yang terpotong dari suatu protein yang disebut amyloid precursor protein )APP+, yang dikatalisis oleh 1-secretase.

Pada otak orang sehat, fragmen protein ini akan terdegradasi dan tereliminasi. 3-amyloid sendiri juga dijumpai pada geriatri yang normal, tetapi tidak terkonsentrasi pada korteks atau sistem limbik. Pada pasien Alzheimer, fragmen ini terakumulasi membentuk plak yang keras dan tidak larut. 3-amyloid membentuk plak karena berikatan dengan suatu protein yang disebut apolipoprotein 6- )Apo6-+ yang kemudian menjadi insoluble.

1.3 ETIOLO I
Penyebab yang pasti belum diketahui. Dasar kelainan patologi penyakit alzheimer terdiri dari degenerasi neuronal, kematian daerah spesifik jaringan otak yang mengakibatkan gangguan fungsi kognitif dengan penurunan daya ingat secara progresif. Adanya defisiensi faktor pertumbuhan atau asam amino dapat berperan dalam kematian selektif neuron. 2emungkinan sel-sel tersebut mengalami degenerasi yang diakibatkan oleh adanya peningkatan calsium intraseluler, kegagalan metabolisme energi, adanya formasi radikal bebas atau terdapatnya produksi protein abnormal yang non spesifik. Penyakit alzheimer adalah penyakit genetika, tetapi beberapa penelitian telah membuktikan bah$a peran faktor genetika, tetapi beberapa penelitian mengatakan bah$a peran faktor non-genetika )lingkungan+ juga ikut terlibat, dimana faktor lingkungan hanya sebagai pencetus faktor genetika. 5eberapa tahun terakhir ini, banyak peneliti menggunakan inhibitor untuk pengobatan simptomatik penyakit alzheimer, dimana penderita alzheimer didapatkan penurunan kadar asetilkolin. 7ntuk mencegah penurunan kadar asetilkolin dapat digunakan anti kolinesterase yang bekerja secara sentral seperti fisostigmin, 08A )tetrahydroaminoacridine+. Pemberian obat ini dikatakan dapat memperbaiki memori danapraksia selama pemberian berlangsung. 5eberapa peneliti menyatakan bah$a obat-obatan anti kolinergik akan memperburuk penampilan intelektual pada orang normal dan penderita alzheimer.

1.!

e"ala #an tin$kat ke%arahan %enyakit


Ada / tahap gejala terjadinya penyakit alzheimer 9

Pa#a taha% a&al, penderita Alzheimer akan mengalami gejala-gejala seperti orang pelupa alias pikun. 2eluhan utama disini adalah gangguan daya ingat )memori+. :ang menjadi sasaran adalah ingatan baru, sedangkan ingatan lama masih terekam dengan baik. 'isalnya sudah membuat rencana untuk esok pagi mau rapat ke mana dan mau ketemu dengan siapa. 0etapi akhirnya apa yang sudah direncanakan menjadi bubar semua alias tidak ingat sama sekali.

Pa#a taha% ke#'a, tanda-tanda di atas kian jelas, baik dalam kegagalan emosi, sosial, dan intelektualnya. Pasien tidak lagi mengelola dirinya sendiri apalagi pekerjaannya. Penyebab utama adalah hilangnya daya ingat dan hilangnya inisiatif. ;aya bahasanya menjadi monoton dan lamban. Dalam menyatakan pikirannya tidak dapat to the point, dan banyak kalimat yang diulang-ulang. 8al ini dikarenakan oleh banyaknya perbendaharaan kata yang hilang pada $aktu dia mengungkapkannya.

Pa#a taha% keti$a, kegagalan dalam berbahasa sudah sampai pada puncaknya. Penderita Alzheimer tidak dapat lagi mengerti ucapan seseorang dan mengekspresikan jalan pikiran melalui bicaranya. Dia hampir tidak bisa berbicara sama sekali. Penderita Alzheimer dapat menjadi agresif, cepat marah dan kehilangan minat untuk berinteraksi atau hobi yang pernah diminatinya. Penderita tingkat menengah atau parah dapat menunjukkan tingkah laku aneh, seperti menjerit, terpekik atau mengikuti orang ke mana saja, bahkan $alau orang tersebut ke <=.

;ejala-gejala Demensia Alzheimer sendiri meliputi gejala yang ringan sampai berat. (epuluh tanda - tanda adanya Demensia Alzheimer adalah 9

;angguan memori yang memengaruhi keterampilan pekerjaan. (eperti> lupa meletakkan kunci mobil, lupa nomor telepon, lupa mencampurkan gula dalam minuman, garam dalam masakan atau cara-cara mengaduk air.

2esulitan melakukan tugas yang biasa dilakukan. (eperti> tidak mampu melakukan perkara asas seperti menguruskan diri sendiri.

2esulitan bicara dan berbahasa

Disorientasi $aktu, tempat dan orang. (eperti> lupa saat itu hari apa, bulan apa, saat itu ada di mana atau tidak tahu arah. 8al tersebut menjadi sebab mengapa pasien lansia sering tersesat karena lupa jalan pulang atau bahkan pergi dari rumah karena merasa ia berada di tempat yang asing.

2esulitan mengambil keputusan yang tepat 2esulitan berpikir abstrak. (eperti9 kesulitan untuk menghitung uang.

(alah meletakkan barang Perubahan mood dan perilaku. (eperti> menjadi agresif, cepat marah dan kehilangan minat untuk berinteraksi atau hobi yang pernah diminatinya.

Perubahan kepribadian. (eperti> menjerit, terpekik dan mengikut pera$at ke mana saja $alaupun ke <=.

8ilangnya minat dan inisiatif.

2ebanyakan penderita Alzheimer meninggal dunia akibat radang paru-paru atau pneumonia karena mereka tidak dapat melakukan berbagai akti#itas fisik lainnya. :ang menyedihkan, adalah bah$a orang yang sakit itu sendiri tidak memahami apa yang terjadi pada diri mereka dan memerlukan bantuan orang lain. 5erita buruknya penyakit Alzheimer ini, tidak dapat disembuhkan. 0etapi, gejalanya masih dapat dikendalikan dengan obatobatan. ?bat-obatan yang diberi pada tingkat a$al, dapat membantu ingatan penderita seperti fungsi kognitif, akti#itas dan tingkah laku sehari - hari.

Oran$ yan$ (erisik) men#erita Alzheimer


@ Penderita hipertensi dengan usia di atas - tahun @ Penderita diabetes @ 2urang berolahraga @ 2adar kolesterol yang tinggi @ Aaktor keturunan - memiliki keluarga yang menderita Alzheimer pada usia % -an.

BAB II I*I
2.1 PEN OBATAN DAN ME+ANI*ME +E,-A OBAT AL.HEIME,
Pengobatan penyakit alzheimer masih sangat terbatas oleh karena penyebab dan patofisiologis masih belum jelas. Pengobatan simptomatik dan suportif seakan hanya memberikan rasa puas pada penderita dan keluarga. Pemberian obat stimulan, #itamin 5, =, dan 6 belum mempunyai efek yang menguntungkan. Peran kinase pada lintasan molekular neuron terus dipelajari, namun beberapa lintasan utama telah ditemukan. Penyakit Alzheimer )PA+ adalah penyakit degeneratif ((P yang timbul karena adanya atrofi korteks serebri dan berkurangnya neuron korteks dan subkorteks. 5anyak neurotransmiter sentral yang berkurang sejalan dengan berkembangnya penyakit ini, tetapi hilangnya neuron korteks dan subkorteks menyebabkan defisiensi A=h terutama di dasar otak depan. 2enyataan ini dan pengamatan efek atrofi yang dapat memicu keadaan yang mirip dengan gejala penyakit alzheimer menjadi dasar munculnya Bhipotesis kolinergikC dan mendorong dikembangkannya zat kolinergik sentral. 0akrin adalah antikolinesterase yang pertama di manfaatkan dalam mengatasi penyakit alzheimer, tetapi efek toksiknya pada hati telah mengurangi popularitasnya. ?bat yang ditemukan berikutnya, donepezil, lebih dapat ditoleransi karena sifatnya selektif di ((P. Rivastigmine dan galantamin adalah temuan berikutnya yang memperlihatkan efekti#itas dan keamanan yang sama dengan donepezil. (elain itu, memantine juga berkhasiat dalam penanganan penyakit alzheimer.

Adapun obat-obat yang digunakan untuk mengobati maupun untuk menghambat penyakit ini adalah sebagai berikut9 1.D)ne%ezil

Donepezil % D 1 mg per hari dapat memperbaiki fungsi kognitif dan fungsi klinis global pada penyakit alzheimer yang ringan sampai sedang, bahkan penggunaan jangka lama mungkin memperlambat berlanjutnya gejala sampai %% minggu.

Donepezil tersedia dalam bentuk tablet oral. 5iasanya diminum satu kali sehari, dengan dosis a$al % mg pada malam hari. 5ila dosis ini dapat diterima selama - D E minggu, maka dosis dapat dinaikkan kalau perlu sampai 1 mg. Di dalam hati donepezil dimetabolisir dan dieksresi le$at urin. 6fek samping yang sering terjadi se$aktu minum Donepezil adalah o sakit kepala, o nyeri seluruh badan, o lesu, o mengantuk, o mual, o muntah, o diare, o nafsu makan hilang, o berat badan turun, o kram dan nyeri sendi, o insomnia, dan o meningkatkan frek$ensi buang air kecil.

2. ,i/asti$mine

*i#astigmine adalah obat yang diminum secara oral untuk mengobati penyakit Alzheimer taraf rendah hingga medium. (etelah enam bulan pengobatan dengan *i#astigmine, F%-/ G penderita dinilai membaik pada tes memori, pengertian dan akti#itas harian dibandingkan pada pasien yang diberikan plasebo hanya 1 -F G. Pemberian obat ini dikatakan dapat memperbaiki memori dan apraksia selama pemberian berlangsung. 5eberapa peneliti menyatakan bah$a obat-obatan anti kolinergik akan memperburuk penampilan intelektual pada orang normal dan penderita alzheimer. *i#astigmine biasanya diberikan dua kali sehari setelah makan. 2arena efek sampingnya pada saluran cerna pada a$al pengobatan, pengobatan dengan *i#astigmine umumnya dimulai dengan dosis rendah, biasanya 1,% mg dua kali sehari, dan secara bertahap ditingkatkan tidak lebih dari F minggu. Dosis maksimum biasanya hingga E mg dua kali sehari. Hika pasien mengalami gangguan pencernaan yang bertambah parah karena efek samping obat seperti mual dan muntah, sebaiknya minum obat dihentikan untuk beberapa

dosis lalu dilanjutkan dengan dosis yang sama atau lebih rendah. (ekitar setengah pasien yang minum *i#astigmine menjadi mual dan sepertiganya mengalami muntah minimal sekali, seringkali terjadi pada pengobatan di beberapa minggu pertama pengobatan se$aktu dosis ditingkatkan. Antar seperlima hingga seperempat pasien mengalami penurunan berat badan se$aktu pengobatan dengan *i#astigmine )sekitar ! hingga 1 poun+. (eperenam pasien mengalami penurunan nafsu makan. (atu dari lima puluh pasien mengalami pusing. (ecara keseluruhan, 1% G pasien )antara sepertujuh atau seperenam+ tidak melanjutkan pengobatan karena efek sampingnya.

3. Memantine

'emantin adalah obat yang diminum secara oral untuk mengobati penyakit Alzhaimer taraf (edang hingga berat dengan mekanisme keja dapat menghambat kejadian eIitotoIicity dan menghambat degenerasi sel syaraf. ?bat ini dia$ali dengan dosis rendah % mg setiap minggu dilakukan selama / minggu untuk mencapai dosis optimal F mgJhari.

'ekanisme aksi Alzheimer dengan 'emantine 9 a+ 'emantine mempunyai efek memblok akses glutamate menuju reseptor antagonis ).'DA+. b+ (ehingga terjadi perbaikan transmisi signal psiological. c+ Pendeteksian signal akan stabil )pada Alzheimer deteksi signalnya dihambat+. Antioksidan K dapat memperlambat progresi#itas penyakit. =ontoh 9 Litamin 6, (elegillin )'A?-"+. Alternati#e terapi =ontoh 9 6kstrak ;inko 5iloba K besifat neuroprotectif karena mampu mengurangi kerapuhan kapiler, mempunyai efek antioksidan, dan dapat menghambat terjadinya agregrasi platelet. Dilaporkan juga dapat memperbaiki gejala kognitif dan fungsi social dari pasien Alzheimer.

?bat ini bekerja di jaringan sel komunikasi otak. 2adang-kadang dikombinasikan dengan cholinesterase inhibitor. 6fek samping yang paling umum dari obat memantine adalah pusing.

!.

alantamin ;alantamine digunakan untuk mengobati gejala penyakit Alzheimer dalam taraf ringan

sampai sedang. ;alantamine tidak akan menyembuhkan penyakit Alzheimer, namun dapat meningkatkan kemampuan berpikir beberapa pasien Alzheimer.

Pada penyakit Alzheimer, terjadi perubahan kimia di otak. (alah satu perubahan a$al yang besar adalah kurangnya bahan kimia yang disebut asetilkolin )Ach+. Ac8 membantu otak untuk bekerja dengan baik. ;alantamine memperlambat pemecahan Ac8 sehingga lebih lama tersimpan di otak. .amun, ketika penyakit Alzheimer semakin memburuk, Ac8 yang tersedia semakin berkurang sehingga galantamine tak lagi bekerja dengan baik. ?bat ini hanya tersedia dengan resep dokter dan tersedia dalam bentuk sediaan9 0ablet, 2apsul )6Itended *elease+, Marutan.

D)sis 5entuk sediaan tablet atau larutan oral9 obat dimunum saat sarapan dan makan malam. 5entuk sediaan eItended-release kapsul9 obat diminum saat sarapan. 7ntuk bentuk sediaan larutan dan tablet9 De$asa9 7ntuk pertama kali, - mg dua kali sehari. Dokter mungkin meningkatkan dosis secara bertahap. 7ntuk bentuk sediaan kapsul eItended-release9 De$asa9 7ntuk pertama kali, N mg sekali sehari. Dokter mungkin meningkatkan dosis secara bertahap.

E0ek *am%in$ (ulit atau sakit buang air kecil 2ehilangan nafsu makan 2ehilangan minat atau kesenangan 'ual dan muntah 2elelahan 5erat badan turun

2.2 Pen1e$ahan
'engonsumsi minyak ikan, berolahraga rutin dan mengisi teka teki silang adalah akti#itas yang disebut-sebut bermanfaat bagi otak. 0etapi menurut kajian terbaru, tidak ada bukti kuat bah$a semua itu dapat mencegah penyakit Alzheimer. (ebuah panel ahli yang terdiri dari para ahli menyimpulkan, suplemen, obat atau interaksi sosial juga belum terbukti dapat mencegah penyakit degenerasi otak tersebut. 2elompok ahli itu mengamati puluhan riset yang menunjukkan cara-cara untuk mencegah Alzheimer, penyakit yang merusak otak dan tidak dapat diobati. 0etapi belum menemukan satu pun bukti yang cukup kuat akan dampaknya bagi pencegahan. Ada definisi yang tidak konsisten tentang penyakit Alzheimer dan penurunan kondisi kognitif yang menyebabkannya. Para dokter juga tidak sepenuhnya memahami bagaimana penyakit itu berkembang. =ontohnya, ada ketidaksepakatan tentang apakah plak amiloid yang ditemukan dalam otak penderita menjadi penyebab penyakit itu atau hanya sekadar gejala. (aat ini hanya ada sedikit obat untuk mengobati Alzheimer, tetapi efeknya hanya sementara.(erangan penyakit Alzheimer ditandai dengan kehilangan daya pikir secara bertahap, dan akhirnya dapat menjadi cacat mental total. ;ejala a$al Alzheimer adalah mudah lupa pada hal-hal yang sering dilakukan dan hal-hal baru. Penderita juga mengalami disorientasi $aktu dan mengalami kesulitan fungsi kognitif yang kompleks seperti matematika atau akti#itas organisasi. Alzheimer berat ditandai dengan kehilangan daya ingat yang progresif sampai mengganggu akti#itas sehari-hari, disorientasi tempat, orang dan $aktu, serta mengalami masalah dalam pera$atan diri , seperti lupa mengganti pakaian.Penderita penyakit itu biasanya juga mengalami perubahan tingkah laku seperti depresi, paranoia, atau agresif. ?rang yang mempunyai ri$ayat keluarga Alzheimer mempunyai risiko mengalaminya dan risiko tersebut makin meningkat apabila kedua orang tua mengidap Alzheimer.

10

BAB III PENUTUP

3.1 +E*IMPULAN
(ejumlah ahli kedokteran menyimpulkan, gaya hidup sangat berpengaruh terhadap kepikunan. ;aya hidup yang dimaksud adalah kebiasaan buruk yang sering dilakukan, misalnya merokok, minuman yang mengandung alkohol, penggunaan obat bius dan sebagainya, makanan yang berkadar lemak tinggi. 2ebiasaan buruk tersebut di luar dugaan ternyata bisa menyebabkan para pelakunya cepat pikun dan pelupa. Dan bila ditelaah lebih lanjut, kebiasaan buruk tersebut mempercepat munculnya penyakit yang sering dialami oleh orang-orang zaman sekarang seperti hypertensi atau tekanan arah tinggi, penyakit jantung koroner, penyakit kencing manis, dan obesitas atau kegemukan. ;angguan itu pada gilirannya semakin meningkat resiko penyakit Alzheimer. (elain kebiasaan buruk seperti yang kita sebutkan di atas, kepikunan bisa timbul bersamaan keracunan yang terjadi dalam tubuh seseorang, misalnya akibat gangguan organ hati dan ginjal. Dalam keadaan yang seperti ini, zat-zat yang semestinya dita$arkan racunnya oleh hati, kemudian dikeluarkan oleh ginjal, tetap berada dalam aliran darah dan meracuni otak. 5egitu pula seorang petinju yang kepalanya sering dihantam la$an, juga sangat rentan terhadap kepikunan. "ngat petinju besar 'uhammad Ali yang kena penyakit Parkinson yang berjalan seperti orang sempoyongan. (tres juga dapat menjadikan seseorang mudah mengalami kepikunan. 'enurut Oe#an 2hachanurian dari 0he .ational "nstitute of Aging, Mos Angeles, Amerika (erikat, sel-sel di hippocampus )bagian otak sebelah dalam+ terpaksa bekerja lebih keras pada kondisi stres. Akibatnya, otak menjadi lelah dan mudah rusak. 0idak seperti sel-sel tubuh lainnya, sel otak yang rusak tidak bisa diganti. Dengan makin banyak jumlah penderita Alzheimer, juga penyakit kepikunan lainnya, kita perlu berusaha melakukan tindakan-tindakan pre#entif, antara lain dengan menghentikan kebiasaan-kebiasaan buruk seperti yang telah disebutkan di atas. :ang menjadi masalah sekarang bagaimana kita manfaatkan hidup bila sudah atau menjelang usia lanjut agar tidak terhanyut dengan kepikunan yang berlarut-larut.

11

DA2TA, PU*TA+A

Anonim, 2007, Farmakologi dan Terapi, Edisi kelima, Departemen "erapeutik akultas #edokteran $ni%ersitas &ndonesia, 'akarta.

armakolo!i dan

Anonim,2009, Animasi Alzheimer, (ttp)**+++.(ealt(about.,om*animation*3*7*brain.(tml -diakses tan!!al 17 'uli 2009.. Anonim, 2009, Gejala Alzheimer, (ttp)**+++.al/(eimersour,es.,om*o0*!uides*s1mptoms o0 al/(eimer*brain.(tml -diakses tan!!al 17 'uli 2009.. Anonim, 2009, Penyakit Alzheimer, (ttp)**beda(2iskandar3204apardi38.pd0* -diakses tan!!al 17 'uli 2009.. "4a1, "an 5oan, 2007, Obat-Obat Penting Khasiat Penggunaan dan E ek-E ek !ampingnya, 6etakan keenam, 7enerbit 7" Ale8 9edia #omputindo, 'akarta 4322444.

12

You might also like