You are on page 1of 12

Pertemuan 2

MODUL RISET PUBLIC RELATIONS (3 SKS

POKOK BAHASAN Latar Belakang Penelitian Perumusan Masalah Wacana Riset Public Relations: Perencanaan Program

Menggunakan

Riset

untuk

DESKRIPSI
Pokok bahasan ini membahas tentang bagaimana menyusun judul penelitian dan apa yang melatarbelakangi peneliti memilih topik tersebut dengan menguraikan konsep-konsep risetnya, fenomena yang berkembang dan objek yang dipilih sebagai objek penelitian Mengapa peneliti memilih objek tersebut dan menjelaskan secara spesifik e!ident" gejala yang menyertainya #ekaligus membahas isi dari pokok permasalahan yang dipilih sesuai dengan latar belakang masalahnya #elain itu mendiskusikan $acana riset PR tentang signifikansi riset dalam mendukung perencanaan program PR

TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS


#etelah mengikuti mata kuliah ini diharapkan mahasis$a dapat menyusun latar belakang masalah penelitian dan pokok permasalahan dalam kertas k$arto %&, spasi ', huruf times ne$ roman dengan font (' )isertai daftar pustaka dan footnote untuk kutipan #erta mampu memahami penyusunan riset untuk perencanaan program komunikasi yang dituangkan dalam proposal skripsi

Pusat Pengembangan Bahan %jar - *MB

Farid Hamid S.Sos.,MSi RISET PUBLIC RELATION

Ris!" da# ma#a$!m!# PR Prof William +hling menggarisba$ahi manajemen PR sebagai:

,- pengambilan keputusan, aktifitas problem solving, yang secara esensial concern dengan seleksi dan spesifikasi tujuan akhir yang objetive, yang dicapai oleh sebuah organisasi atau kelompok dengan membangun, merencanakan, dan melaksanakan secara efektif dan efisien, diinginkan. untuk mencapai tujuan yang

Pengaturan manajemen PR adalah: ( mengkonseptualisasikan tugas yang spesifik dan merespon seperti

pendapatan, tujuan yang diinginkan, program strategis, pelaksanaan, pengorganisasian, admnistrasi dan e!aluasi ' Memonitor lingkungan organisasi untuk menganalisa dan menge!aluasi keuntungan dan percobaan yang meningkatkan interaksi dan hubungan dengan organisasi lain dan kelompok-kelompok sosial . & Merencanakan program PR untuk memperoleh keuntungan dan percobaan yang ditemukan dalam lingkungan Mengorganisasikan dan mengkoordinasikan sumber yang dapat diterima dari dalam maupun dari luar organisasi untuk mengimplementasikan program / 0 Mengaktifkan dan mengadministrasikan program komunikasi Mengkaji ulang dan menge!aluasi program kerja secara objektif

#ingkatnya, riset sangat penting bagi penyesuaian manajemen sebuah organisasi, adaptasi dan merespon perubahan lingkungan 1anpa dasar riset, PR hanya sebuah kegiatan teknis yang didukung keputusan manajemen tanpa partisipasi para praktisi

Ris!" da# Ma#a$!m!# PR %a#& o'$!("i) 2ager dan %llen mendefinisikan manajemen yang objektif sebagai: ,sistem manajemen total yang lebih memfokuskan pada hasil daripada aktifitas

Pusat Pengembangan Bahan %jar - *MB

Farid Hamid S.Sos.,MSi RISET PUBLIC RELATION

untuk e!aluasi penampilan3 sehingga ada hubungan antara MB4 5manajemen by objecti!e6 dan konsep PR sebagai pencapaian tujuan, fungsi tujuan langsung yang didesain untuk memperoleh konsekuensi baik dari lingkungan luar dan organisasi itu sendiri #eperti obser!asi Prof +hling: pengaruh orientasi sangat penting bagi manajemen PR dan kebanyakan apa yang dilalui dalam praktek PR yang secara singkat mengalami kegagalan, biasanya memanifestasikan manajemen itu sendiri sebagai manajerial tingkat rendah, persiapan non manajerial, dan presentasi pesan jurnalis

Ma#a$!m!# PR %a#& i*mia+ %da lima pendekatan dalam program manajemen: ( Pendekatan tanpa riset 5no research approach6 1eknisi PR mengoperasikan intuisi dasar mereka dan artistik judgement dan apa yang disebut #imon sebagai keputusan yang direncanakan Mereka tidak menggunakan riset untuk merencanakan, menga$asi, atau menge!aluasi program atau kegiatan spesifik 1ujuan dari pendekatan ini untuk menggeneralisasikan out put PR, biasanya dalam bentuk komunikasi dari manajemen kepada publik internal dan eksternal )alam pendekatan ini batas antara organisasi dan lingkungan relatif tidak dapat ditembus oleh input #ehingga dalam sistem tertutup ini moti!asi yang mendasari aktifitas atau kegagalan program dan strategi tertentu tidak dapat dihubungkan dengan kondisi spesifik dalam lingkungan Para praktisi yang mengoperasikan sistem ini mengeluh karena keputusan diambil setelah ada fakta, dan mereka kemudian berada dalam posisi sulit untuk mencoba menerangkan tentang manajemen keputusan dan kegiatan yang mereka bina karena tidak terkumpul ' Pendekatan informal Pendekatan ini digunakan untuk mengadakan $a$ancara pada beberapa orang yang kita yakini dapat dijadikan sebagai sumber utama dalam sebuah topik

Pusat Pengembangan Bahan %jar - *MB

Farid Hamid S.Sos.,MSi RISET PUBLIC RELATION

Pendekatan kegiatan media Para praktisi mengetahui bah$a orang-orang media dan publiknya dapat digunakan untuk membantu hasil riset, terutama dalam jajak pendapat #ebagai bagian dari program strategi, riset digunakan untuk generalisasi berita atau perhatian dalam memperoleh informasi

&

Pendekatan +!aluasi )alam pendekatan ini riset tidak dipandang sebagai hal yang esensial untuk merencanakan sebuah program seperti riset untuk menelusuri implementasi dan menilai pengaruhnya )engan pemahaman riset seperti ini memungkinkan para praktisi untuk menggunakan riset dalam menga$asi pelaksanaan penga$asan dan tata-cara penyesuaian program

Pendekatan 7lmu Manajemen )alam pendekatan ini riset adalah inti dari bagaimana sebuah fungsi diatur Pertama, riset dilakukan untuk mendefinisikan situasi permasalahan dengan tujuan untuk membangun sebuah program PR 8edua, riset dilakukan untuk memonitor pelaksanaan program dalam menilai akuntabilitas dan penyesuaian strategis 8etiga, riset digunakan untuk mengukur efektifitas berkenaan dengan tujuan dan objektifitas

A. LATAR BELAKAN, PENELITIAN


)alam latar belakang penelitian, peneliti diharapkan mampu mememberikan alasan menyangkut ketertarikannya pada topik tertentu dalam bidang komunikasi umumnya atau Public Relations khususnya 1entu saja hal tersebut dilakukan tidak sekedar menjelaskan, namun juga melihat topik tersebut secara kritis dengan argumentasi yang logis dan dirumuskan dalam rumusan masalah yang akan ditelitinya 9al tersebut berkaitan dengan kemampuan peneliti dalam merumuskan pokok permasalahan penelitiannya Peneliti harus memahami apa yang mendasari penelitian ilmiah Penelitian ilmiah selalu dimulai dari suatu masalah dan oleh karenanya penentuan masalah merupakan tahap paling krusial )imana tahap-tahap penelitian yang dianggap ilmiah meliputi criteria : kriteria bah$a topik penelitian tersebut berdasarkan fakta, bebas dari prasangka serta dapat dipergunakannya prinsip-prinsip analisa *ntuk penelitian yang

Pusat Pengembangan Bahan %jar - *MB

Farid Hamid S.Sos.,MSi RISET PUBLIC RELATION

menggunakan pendekatan kuantitatif, dapat pula menggunakan hipotesa, menggunakan ukuran yang obyektif dan menggunakan teknik kuantifikasi Peneliti dapat juga menyertakan data-data statistik untuk menunjukkan aktualitas dan trend atau perkembangan fenomena yang menjadi latar belakang masalah penelitian Peneliti dapat juga menyertakan hasil studi pendahuluannya 5pre-eliminary study6 atas fenomena tertentu yang berupa data-data kuantitatif ataupun kutipan $a$ancara )imana penelitian itu sendiri merupakan cara ilmiah 5rasional, sistematis, empiris dan prediktif6 untuk mendapatkan data yang !alid, reliable dan obyektif dengan tujuan untuk penemuan, pembuktian dan pengembangan yang memiliki kegunaan tertentu berupa upaya memahami, memecahkan dan mengantisipasi masalah #elanjutnya latar belakang masalah juga menguraikan rincian fakta-fakta pendukung dari berbagai data sekunder yang ada #umber data sekunder diperoleh dari sumber manapun: buku, makalah, media massa, jurnal, $a$ancara dengan tokoh kunci, laporan penelitian, laporan tahunan perusahaan, dsb #ehingga dalam latar belakang masalah ini, mengarahkan peneliti memfokus pada permasalahan yang lebih sempit 8onteks permasalahan bisa berupa tinjauan historis, ekonomis, sosial, dan kultural Penggambaran akan konteks permasalahan penelitian dapat dilakukan dengan menunjukkan fenomena-fenomena, fakta-fakta empiris atau kejadian-kejadian aktual yang terjadi di masyarakat yang sudah terpublikasikan melalui media massa, buku-buku, hasil-hasil penelitian sebelumnya, atau sumber lainnya Latar belakang masalah berisi uraian atau informasi mengenai fenomena yang berhubungan dengan topik penelitian %pa yang menjadi masalah penelitian dan alasan mengapa masalah tersebut perlu diteliti )isamping itu, perlu dijelaskan secara gamblang konsep riset yang menjadi fokus penelitian 8onsep riset inilah yang nantinya akan menjadi acuan

Pusat Pengembangan Bahan %jar - *MB

Farid Hamid S.Sos.,MSi RISET PUBLIC RELATION

utama kerangka pemikiran dan metode penelitiannya %rtinya konsep riset itu akan mengarahkan implikasinya keseluruh bagian-bagian isi riset tersebut #elanjutnya peneliti di$ajibkan untuk menjelaskan alasan pemilihan objek penelitian yang terfokus pada organisasi tertentu, lembaga tertentu, sistem sosial tertentu, komunitas tertentu, indi!idu tertentu ataupun gejala sosial tertentu Mengapa memilih objek tersebut, bukan objek yang lain, apa keterkaitannya dengan konsep yang sudah dibahas sebelumnya #erta bagaimana komparasi antar objek tersebut, apakah ada perbedaan dan mengapa muncul perbedaan, sehingga diputuskan salah satu objek untuk diteliti Pada dasarnya dalam bagian latar belakang penelitian atau yang kadangkadang dikategorikan sebagai bagian pendahuluan ini dijelaskan mengenai apa yang mendorong peneliti untuk melakukan penelitian ini Biasanya alasan yang diajukan oleh peneliti adalah adanya kesenjangan antara apa yang diinginkan 5keadaan yang ideal atau yang semestinya6 dengan keadaan yang ada pada saat penelitian tersebut akan dilakukan %gar peneliti dapat merumuskan latar belakang dan alasan atau pentingnya penelitian yang dilakukan, mereka harus sanggup menangkap adanya celah atau kesenjangan sebagai gejala yang ideal *ntuk dapat melihat adanya kesenjangan ini memang diperlukan ,rasa tanggap3 yang baik 1idak semua orang dikaruniai kecermatan dalam tingkat yang tinggi *ntuk mencapai tingkat tanggap yang tinggi diperlukan latihan berdiskusi ilmiah dengan ka$an atau kegiatan : kegiatan ilmiah yang lain #ecara singkat latar belakang penelitian yang akan dilakukan dalam peta keilmuan yang menjadi perhatian peneliti pada topik tertentu dalam bidang komunikasi, baik yang menyangkut Broadcasting, Public Relations maupun Marketing ;ommunication and %d!ertising, serta 8omunikasi <isual latarbelakang penelitian ini diuraikan: Penelitian ilmiah selalu dimulai dari suatu masalah dan oleh karenanya penentuan masalah merupakan tahap paling penting Pernyataan tentang gejala"fenomena yang akan diteliti, boleh diangkat dari masalah teoretis )alam

Pusat Pengembangan Bahan %jar - *MB

Farid Hamid S.Sos.,MSi RISET PUBLIC RELATION

atau diangkat dari masalah praktis Berdasarkan itu peneliti menegaskan permasalahan yang akan ditelitinya %rgumentasi tentang pemilihan topik penelitian 5menunjukkan

permasalahan sebagai perbedaan antara das sein 5kenyataan6 dan das sollen 5konsep atau teori yang ada6 #ituasi yang melatarbelakangi masalah 5yang dipermasalahkan6 7ntisari dari kerangka teori yang menjadi masalah

B. PERUMUSAN MASALAH
)alam sebuah penelitian, problematika merupakan kunci dari kegiatannya )ari problematika penelitian inilah tujuan penelitian, hipotesis, populasi dan sample, teknik untuk mengumpulkan dan menganalisis data ditentukan Problematika penelitian merupakan pertannyaan yang dijadikan tonggak bagi peneliti dengan tegas mengemukakan problematika, terlebih dahulu harus memberikan batasan Batasan pengertian adalah bagian dari proposal maupun laporan penelitian tempat peneliti memberikan penjelasan kepada orang tentang hal-hal yang berkenaan dengan kegiatan penelitiannya Pentingnya peneliti memberikan penjelasan tentang pengertian ini adalah agar orang lain yang berkepentingan dengan penelitian tersebut mempunyai persepsi yang sama dengan peneliti #edangkan batasan masalah, untuk sampai ke tahapan tersebut peneliti terlebih dahulu harus mencoba mendaftar sebanyak-banyaknya masalah yang menjadi ganjalan di alam pikirannya, yang sekiranya dapat dicarikan ja$abannya melalui kegiatan penelitian yang akan dilakukan 1ahap ini dinamakan tahap identifikasi masalah )ari banyak masalah-masalah yang berhasil didaftar atau diidentifikasikan tersebut, dengan menyesuaikan diri pada keterbatasan : keterbatasan yang dimiliki, peneliti hanya memilih satu atau beberapa masalah yang dipandnag penting dan berguna untuk dicarikan pemecahannya #ecara urut maka tahap penelitian dalam memilih masalah penelitian adalah sebagai berikut: ( Peneliti merasakan ada ganjalan dalam pikirannnya Peneliti merasakan adanya masalah yang perlu dipecahkan melalui penelitian

Pusat Pengembangan Bahan %jar - *MB

Farid Hamid S.Sos.,MSi RISET PUBLIC RELATION

' .

Peneliti mencoba mendaftar sebanyak-banyaknya masalah yang dapat dicari ja$abannya melalui penelitian 5identifikasi masalah6 Peneliti memilih satu atau lebih masalah yang akan dicari ja$abannya melalui penelitiannya 5batasan masalah6 Pokok permasalahan berisi substansi dari permasalahan yang akan

dikaji Perumusan masalah membantu pembaca untuk mengetahui dengan jelas"mudah, permasalahan yang sedang menjadi perhatian peneliti Merumuskan masalah dengan cara menjabarkannya menjadi pertanyaanpertanyaan pokok yang akan dicari ja$abannya Beberapa hal diba$ah ini menjelaskan hal tersebut: ( Merupakan permasalahan di bidang 7lmu 8omunikasi menyangkut bidang Public Relations, Broadcasting, Marketing ;ommunication dan <isual ;ommunication Beberapa contoh permasalahan berikut yang =biasanya> tercermin dalam ,?udul"1opik Permasalahan #kripsi3: Broadcasting: @ungsi kontrol Media Massa Aratifikasi orientasional pada khalayak pemirsa siaran 1< Alobal 5#tudi *ses and Aratification 8halayak Pemirsa ;22 di ?akarta6 Public Relations: Penggunaan #pecial +!ent dalam mempertinggi citra perusahaan 5kasus Panasonic Aobel6 Manajemen krisis 8ehumasan Bom Bali atas $isata$an asing 9ubungan antara pesan-pesan atraktif dengan perubahan #ikap 5studi eksperimental iklan kampanye partai politik pada pemilu 'BB& 6 %nalisa Wacana 7klan kampanye partai P)7 Perjuangan pada Pemilu 'BB& %d!ertising: -

Pusat Pengembangan Bahan %jar - *MB

Farid Hamid S.Sos.,MSi RISET PUBLIC RELATION

'

Permasalahan dirumuskan secara jelas dan pada akhirnya terfokus pada suatu ,inti permasalahan3 7nti permasalahan biasanya diformulasikan dalam bentuk,statemen"pertanyaan3 Lihat contoh berikut: Bagaimana 8ompasiana mengungkapkan kontrol sosialnya

berdasarkan sistem pers yang berlaku saat iniC %pakah terdapat hubungan antara karakteristik dan terpaan media dengan moti!asi dan gratifikasi orientasional pada pemirsa ;22C Bagaimana )eparsenibud menangani manajemen krisis BaliC Bagaimana pesan-pesan yang mengandung unsur aktraktif dapat merubah sikap berdasarkan faktor kepercayaan dan e!aluasi mereka pada iklan kampanye partai politikC Bagaimana $acana iklan kampanye P)7 PerjuanganC Bom

Pada intinya peneliti akan melakukan keinginan untuk meneliti karena merasa mempunyai ,ganjalan problematika3, untuk itu harus dipertimbangkan beberapa hal: a Permasalahan tersebut harus sesuai dengan bidang ilmu yang sudah dan atau sedang dialami )alam khasanah keilmuan dikenal adanya peta keahlian 5eDpertice6 *ntuk dapat melaksanakan kegiatan penelitian dengan baik, seseorang harus menguasai dua hal: yaitu materi 5substance6 dari bidang ilmu yang akan diteliti dan teknik atau metodologi untuk melakukan penelitiannya dengan baik dan benar )engan memilih permasalahan penelitian yang sesuai dengan bidang ilmu yang digeluti, maka sudah terpenuhi sekurang-kurangnya satu dari persyaratan bagi peneliti b Permasalahan yang dipilih harus sesuai dengan minat calon peneliti 8egiatan penelitian bermula dari menyusun proposal yang menuntut ketelitian, kecermatan dan kesabaran yang tidak kecil dari pelakunya c Permasalahan yang dipilih harus penting dalam arti mempunyai kemanfaatan yang luas #eperti pada umumnya kegiatan penelitian menuntut tenaga, pikiran, biaya dan $aktu dari peneliti yang tidak sedikit

Pusat Pengembangan Bahan %jar - *MB

Farid Hamid S.Sos.,MSi RISET PUBLIC RELATION

4leh karena itu hasilnya harus memadai, paling tidak harus seimbang dengan semua hal yang telah dikorbankan untuk itu d Permasalahan penelitian harus dapat ditangani oleh peneliti Banyak diantara calon peneliti berkeinginan untuk memilih permasalahan yang sesuai dengan bidangnya serta sangat menarik perhatian peneliti tersebut Perumusan Masalah yang merupakan substansi dari permasalahan yang akan dikaji )engan adanya perumusan masalah ini akan membantu pembaca untuk mengetahui dengan jelas dan mudah permasalahan yang sedang menjadi perhatian peneliti *ntuk itu secara singkat dalam merumuskan masalah penelitian harus memperhatikan: Menyatakan dengan jelas, tegas, dan konkrit masalah yang akan diteliti Berhubungan dengan suatu persoalan teoretis atau praktis Berorientasi pada teori 5teori merupakan body of knowledge). )inyatakan dengan kalimat 1anya 5C6 atau pernyataan yang mengandung masalah

H-'-#&a# A#"ara *a"ar'!*a(a#& masa*a+ d!#&a# r-m-sa# masa*a+ #ecara singkat dapat dijelaskan bah$a dalam latarbelakang masalah berisi penggambaran kondisi riil objek penelitian yang biasanya berada dalam tataran kontekstual #edangkan rumusan masalah merupakan perbedaan atau kesenjangan antara kondisi riil dengan tataran teoretis

Pusat Pengembangan Bahan %jar - *MB

Farid Hamid S.Sos.,MSi RISET PUBLIC RELATION

L%1%RB+L%8%2A M%#%L%9

1ataran 8ontekstual

P+R*M*#%2 M%#%L%9

8+#+2?%2A%2 %21%R% 1%1%R%2 1+4R+17# E 8421+8#1*%L

172?%*%2 P*#1%8%

1ataran 1eoretis

Pusat Pengembangan Bahan %jar - *MB

Farid Hamid S.Sos.,MSi RISET PUBLIC RELATION

Da)"ar Ba.aa#/
( ' *sing Research in Public Relations: %pplications to Program

Management, Alen M Broom dan )a!id M )oFier, Prentice 9all, (GGB Manajemen Penelitian, #uharsimi %rikunto, Rineka ;ipta ?akarta, 'BB.

Pusat Pengembangan Bahan %jar - *MB

Farid Hamid S.Sos.,MSi RISET PUBLIC RELATION

You might also like