You are on page 1of 13

Let life continue

Buklet kecil ini ditujukan bagi pasien yang mendapatkan terapi Avastin

Buklet edukasi untuk pasien

Daftar Isi
Apa yang perlu Anda ketahui tentang Avastin? Avastin adalah obat inovatif dari kelas baru

2 3 5 7 8 9 10 10 12 12 13 15 18 20

Bagaimana Avastin bekerja? Menjalani terapi dengan Avastin Cara pemberian Avastin Efek samping Avastin

Buklet ini ditujukan bagi Anda yang menerima terapi Avastin, dan berisi informasi tentang Avastin secara ringkas. Semoga bisa membantu Anda lebih memahami terapi yang diberikan oleh dokter Anda.

Efek samping kemoterapi Mengapa neutropenia perlu diwaspadai? Bagaimana cara saya mendeteksi kemungkinan saya terkena neutropenia? Apakah netropenia dapat dihindari? Penyebaran Sel Kanker Berperan aktif dalam terapi Buku harian terapiku Lengkapi Informasi
2

Jangan lupa untuk selalu berkonsultasi ke dokter.


1

Apa yang perlu Anda ketahui tentang Avastin ?

Avastin adalah obat inovatif dari kelas baru.


Di Indonesia Avastin telah mendapatkan persetujuan dari Badan POM (Pengawasan Obat dan Makanan) untuk mengobati kanker kolorektal yang sudah mencapai stadium metastatis. Di Amerika, selain kanker kolorektal metastasis, Avastin juga sudah mendapatkan persetujuan FDA (Food and Drug Administration) untuk mengobati kanker paru jenis NSCLC (Non Small Cell Lung Cancer Kanker Paru Jenis Karsinoma Bukan Sel Kecil), kanker ginjal metastasis, glioblastoma dan kanker payudara metastasis. Avastin disebut sebagai obat anti-angiogenesis dan berbeda dibanding obat-obat lain yang dipergunakan untuk mengobati kanker kolorektal. Avastin juga BUKAN obat kemoterapi. Meskipun demikian, Avastin diberikan bersamaan (kombinasi) dengan kemoterapi serta mengacu pada panduan pengobatan yang berlaku. Avastin termasuk dalam kelompok obat targeted therapy atau terapi fokus sasaran. Istilah terapi fokus sasaran ini untuk
2 3

membedakan Avastin dari kemoterapi. Kemoterapi tidak hanya bekerja menghancurkan sel kanker tapi juga mengenai sel sehat, sedangkan terapi fokus sasaran menghentikan pertumbuhan sel kanker dengan cara menghambat molekul tertentu yang berperan penting dalam proses pertumbuhan tumor dan perubahan sel menjadi ganas, tanpa mengganggu sel sehat. Avastin juga disebut sebagai terapi antibodi monoklonal. Antibodi adalah protein yang secara alami dihasilkan oleh sistem kekebalan tubuh yang membantu mengidentifikasi dan melindungi tubuh dari benda asing. Para peneliti di laboratorium membuat tiruan atau meng-klon satu jenis antibodi ini sehingga disebut antibodi monoklonal. Dalam pengobatan kanker, antibodi monoklonal ini bekerja dengan menyerang substansi tertentu dalam tubuh yang membantu pertumbuhan sel.

Bagaimana Avastin bekerja?


Avastin adalah obat anti-angiogenesis karena cara kerjanya yang menghambat proses angiogenesis (pembentukan pembuluh darah baru). Proses pembentukan pembuluh darah baru ini sebetulnya normal seperti pada perkembangan embrio, penyembuhan luka, menstruasi dan perkembangan plasenta. Akan tetapi, ternyata pada sel kanker proses ini juga terjadi, bahkan lebih cepat. Selama sebuah tumor berukuran lebih kecil dari 1-2 millimeter, tumor tersebut menerima oksigen dan nutrisi dari pembuluh darah yang terdekat. Tetapi saat tumor terus berkembang, maka tumor tersebut akan kekurangan oksigen dan nutrisi. Agar bisa tumbuh dan menyebar, tumor memerlukan asupan oksigen dan nutrisi yang terus menerus, dan ini diperoleh dengan cara membentuk pembuluh darah baru sendiri. Proses pembentukan pembuluh darah (angiogenesis) tersebut dibantu oleh Vascular Endothelial Growth Factor (VEGF) atau faktor pertumbuhan pembuluh darah, yaitu protein yang merangsang pertumbuhan, daya tahan dan penggandaan

sel pembuluh darah. VEGF juga mendukung pemeliharaan pembuluh darah sehingga bisa memastikan sel darah yang belum matang dapat bertahan hidup. VEGF berperan dalam mencegah proses kematian sel secara normal (apoptosis). Avastin bekerja dengan cara menghambat kerja VGEF sehingga proses angiogenesis atau pertumbuhan pembuluh darah baru pada tumor terhambat. Avastin menutup akses pasokan darah yang sangat penting untuk pertumbuhan tumor. Dengan cara ini, Avastin bisa menyebabkan pembuluh darah tumor mengecil, asupan oksigen dan nutrisi terhambat, mencegah penyebaran kanker ke seluruh tubuh (metastasis) dan meningkatkan efektifitas kemoterapi pada tumor.

Menjalani terapi dengan Avastin

Keterangan gambar: (1) Avastin meluruhkan pembuluh darah tumor yang sudah ada. (2) Avastin menormalisasi pembuluh darah tumor, sehingga kemoterapi bisa masuk ke dalam sel tumor secara optimal. (3) Avastin menghambat pertumbuhan pembuluh darah baru tumor.

Efek samping Avastin


Seperti halnya pengobatan lain, Avastin juga bisa menyebabkan efek samping pada beberapa pasien. Efek samping pemberian kombinasi Avastin dengan kemoterapi yang umum terjadi adalah mimisan yang biasanya hanya ringan, tekanan darah tinggi, adanya protein dalam urin serta beberapa efek samping lain seperti lemas, nyeri, diare dan menurunnya jumlah sel darah putih yang umumnya ringan dan bisa diatasi. Selalu konsultasikan ke dokter jika Anda mengalami efek samping tersebut.

Cara pemberian Avastin


Avastin diberikan secara perlahan melalui infus (IV intravenous infusion). Infus pertama akan berlangsung sekitar 90 menit, sedangkan pemberian infus berikutnya bisa lebih cepat, yaitu sekitar 30 hingga 60 menit bila infus pertama ditoleransi dengan baik. Selama infus Avastin berlangsung, perawat/dokter akan terus memantau untuk memastikan Anda tidak mengalami gangguan yang serius akibat infus tersebut. Untuk terapi kanker kolorektal metastasis, Avastin diberikan sekali setiap dua atau tiga minggu bersama dengan kemoterapi dengan jangka waktu sesuai rekomendasi dokter Anda. Jika Anda mengalami efek samping yang diakibatkan oleh kemoterapi, mungkin saja dokter akan menghentikan atau mengganti obat kemoterapi Anda, tetapi Avastin bisa diteruskan.
8

Pada beberapa kasus, efek samping terapi kombinasi Avastin dan kemoterapi yang serius bisa terjadi, diantaranya adalah kebocoran usus dan penyembuhan luka yang lama, meningkatnya risiko stroke atau gangguan jantung terutama jika pasien berusia diatas 65 tahun, tekanan darah tinggi, gagal ginjal dan gangguan sistem syaraf dan penglihatan serta neutropenia (penurunan jumlah sel darah putih jenis netrofil). Efek samping yang serius meskipun jarang tapi bisa juga berakibat fatal sehingga mungkin dokter menghentikan pemberian Avastin sementara atau seterusnya. Karena setiap pasien berbeda, maka efek samping yang akan muncul pada seorang pasien tak bisa diperkirakan. Tanyakan ke dokter untuk memastikan Anda mendapat informasi yang memadai tentang efek samping yang mungkin muncul.
9

Efek samping kemoterapi


Pada pengobatan kombinasi kemoterapi dan terapi fokus sasaran seperti Avastin, efek samping yang terjadi bisa diakibatkan oleh obat kemoterapi. Karena kemoterapi juga menyerang sel sehat, maka efek sampingnya akan lebih banyak dibanding terapi fokus sasaran. Beberapa diantara efek samping kemoterapi adalah mual, muntah, tenggorokan kering atau sulit menelan, diare atau sembelit, rambut rontok, tangan gemetar, kulit kering, lelah, pendarahan atau risiko infeksi. Efek samping yang penting untuk diwaspadai dari kemoterapi adalah penurunan sel darah putih secara drastis atau disebut neutropenia yang bisa meningkatkan risiko pasien kanker terkena infeksi dan mengancam nyawa pasien. Sel darah putih bertanggungjawab untuk melawan infeksi. Pasien dinyatakan menderita neutropenia kronis bilamana ia mengalaminya selama lebih dari 3 bulan. Semakin lama Anda mengalami neutropenia, risiko terkena infeksi makin tinggi dan bisa menyebabkan penundaan kemoterapi yang bisa membahayakan jiwa. Beberapa gejala umum neutropenia diantaranya demam, infeksi yang kerap terjadi, sariawan, diare, rasa terbakar saat kencing, adanya pembengkakan dan/atau rasa sakit yang tidak lazim saat luka, serak di tenggorokan, nafas yang tersengalsengal dan rasa dingin yang menggigil.

Mengapa neutropenia perlu diwaspadai?


Neutropenia atau menurunnya jumlah sel darah putih secara drastis sangat berbahaya. Sel darah putih bertanggungjawab untuk melawan infeksi. Jumlah sel darah putih yang rendah berarti sistem kekebalan tubuh Anda tidaklah sekuat yang seharusnya dan terjadi peningkatan risiko infeksi sehingga terjadi penghentian/penundaan jadwal kemoterapi Anda. Neutropenia bisa terjadi tanpa terdeteksi, tetapi umumnya bisa diketahui saat seorang pasien mengalami infeksi berat.
10 11

Bagaimana cara saya mendeteksi kemungkinan saya terkena neutropenia? Neutropenia dapat dideteksi dini dengan pemeriksaan darah rutin berkala. Dokter Anda biasanya akan menyarankan pemeriksaan darah sebelum memulai kemoterapi, dan secara berkala sesudah kemoterapi untuk memonitor kadar sel darah putih Anda. Bila sel darah putih Anda rendah, pemberian kemoterapi dapat ditunda atau dosis kemoterapi Anda dikurangi.

Penundaan dan pengurangan dosis dapat membuat kemoterapi Anda menjadi kurang efektif . Konsultasikan dengan dokter jika merasakan gejala neutropenia dan mintalah terapi yang tepat.

Apakah neutropenia dapat dihindari? Ya, neutropenia dapat dihindari dengan cara pemberian obat-obatan yang membantu merangsang produksi sel darah putih, yang dikenal dengan sebutan G-CSF (Granulocyte Colony Stimulating Factor). G-CSF diberikan satu hari setelah dosis kemoterapi terakhir setiap siklusnya untuk mencegah turunnya kadar sel darah putih pasien. Obat tersebut diberikan dengan cara suntikan subkutan (dibawah kulit) dengan rasa sakit minimal. Ada G-CSF yang diberikan setiap hari seperti filgrastim (Neupogen), dan ada juga yang diberikan sekali setiap siklus kemoterapi seperti PEGfilgrastim (Neulastim) sehingga pasien membutuhkan suntikan yang lebih sedikit. Selain efek samping, pasien juga harus mewaspadai penyebaran lanjut yang mungkin terjadi. Salah satu penyebaran yang sering terjadi pada kanker paru

Penyebaran Sel Kanker

12

13

adalah penyebaran ke tulang atau MBD (Metastatic Bone Disease) yaitu penyebaran sel-sel kanker dari tumor melalui aliran darah hingga ke tulang. MBD menyebabkan rasa sakit, tulang retak, penekanan pada tulang belakang, hypercalcemia (adanya kandungan kalsium yang tinggi di dalam aliran darah) dan akibat-akibat klinis lainnya. Insiden rasa sakit pada tulang atau Metastatic Bone Pain (MBP) terjadi pada sekitar dua pertiga dari pasien MBD. Beberapa jenis terapi tersedia untuk kasus MBD, diantaranya adalah ibandronate (dipasarkan dengan nama Bondronat) yang dapat diberikan secara oral atau melalui infus. Studistudi menunjukkan bahwa Ibandronate efektif menurunkan kerusakan tulang yang disebabkan oleh kanker dan memiliki sejumlah manfaat lain, diantaranya: Terbukti mengurangi rasa nyeri secara bermakna Tidak perlu melakukan pemeriksaan ginjal rutin setiap kali pemberian infus Ibandronate oral memiliki profil keamanan pada saluran pencernaan yang sangat baik

Berperan aktif dalam terapi


Berperan aktif dalam terapi akan membantu Anda mengontrol terapi yang Anda jalani. Berikut ini adalah beberapa hal yang bisa Anda lakukan agar lebih terlibat dalam terapi Anda: 1. Memahami terapi Anda. Ketahuilah obat yang diberikan kepada Anda dan manfaat yang diharapkan. Buatlah catatan tentang terapi apa saja yang diberikan, efek samping yang mungkin terjadi serta jadwal pengobatan. Jangan ragu untuk bertanya kepada dokter agar mendapatkan informasi yang jelas. 2. Bicarakan dengan dokter mengenai tujuan pengobatan Anda. Anda dan dokter tahu perjalanan penyakit Anda. Diskusikan target hasil pengobatan yang dapat dicapai dan apa yang bisa Anda harapkan dari pengobatan menggunakan Avastin. Dengan cara ini, Anda akan bisa fokus pada pencapaian target pengobatan.

14

15

3. Buat catatan tentang kondisi Anda. Catatan ini akan membantu memantau kondisi Anda. Tuliskan didalamnya kondisi fisik Anda, efek samping yang mungkin Anda rasakan dan kemudian dilaporkan ke dokter Anda. Mengetahui kondisi Anda akan membantu dokter merawat Anda dengan lebih baik. 4. Usahakan terlibat dalam pembuatan keputusan. Dengarkan saran-saran dari dokter Anda dan apa yang mereka harapkan dari Anda. Memahami alasan pemberian

terapi tertentu akan membuat Anda lebih mampu mengendalikan situasi. Ingatlah selalu bahwa dokter yang merawat Anda memiliki pengetahuan yang luas dan pengalaman dalam merawat kanker. Selalu diskusikan dengan dokter Anda jika ada pertanyaan tentang terapi kanker Anda dan terapi dengan Avastin. 5. Terapkan pola makan yang baik. Tahukah Anda bahwa makanan yang Anda konsumsi selama terapi kanker akan membantu Anda mempertahankan berat badan, kekuatan, mencegah rusaknya jaringan, membangun kembali jaringan dan melawan infeksi? Sangat penting bagi Anda untuk mempertahankan berat tubuh dan mengkonsumsi makanan yang sehat untuk mempertahankan energi Anda. Ini mungkin tak mudah dilakukan karena pengobatan kanker dan kemoterapi mungkin menghilangkan nafsu makan Anda serta menurunkan kemampuan tubuh memproses nutrisi, dan masih dipersulit dengan efek samping kemoterapi yang mungkin mengurangi kemampuan Anda untuk makan. Nutrisi yang paling Anda perlukan meliputi protein, karbohidrat, lemak, air, vitamin dan mineral.

16

17

18

Buku harian terapiku

Kunjungan Berikutnya

bersama dengan tim paramedis yang merawat Anda.


Jadwal Kunjungan
Tujuan Kunjungan
(diagnosis/ terapi/ pengobatan)

mencatat tekanan darah Anda, kadar protein dalam urin,

pengobatan. Bawalah buku ini setiap kali Anda menjalani


Catatan: Apa yang saya rasakan/ Adakah efek samping?
Yang perlu diingat/ tanyakan

siklus pengobatan Anda sehingga anda dapat mengulasnya


Tekanan darah Kadar protein dalam urin

Buku harian ini merupakan salah satu cara bagi Anda untuk

pengobatan lain yang mungkin sedang Anda jalani, masalah

lainnya yang mungkin Anda alami selama atau setelah siklus

Pengobatan lainnya

Tanggal: Bertemu dengan: Tanggal: Bertemu dengan: Tanggal: Bertemu dengan: Tanggal: Bertemu dengan: Tanggal: Bertemu dengan: Tanggal: Bertemu dengan: Tanggal: Bertemu dengan: Tanggal: Bertemu dengan: Tanggal: Bertemu dengan: Tanggal: Bertemu dengan:

19

Tanggal: Bertemu dengan:

Obat kanker saya


Nama Obat Tanggal Terapi Cara Pemakaian Obat (suntik/ infus/ pil) Catatan

Lengkapi Informasi
Sumber informasi utama tentu saja dokter Anda. Saat ini juga banyak tersedia informasi di internet yang bisa Anda akses dengan mudah. Salah satu situs yang memberikan informasi tentang kanker dan Avastin, adalah http://www.avastin.com dan http://kanker.roche.co.id

20

21

Informasi yang terdapat dalam buklet ini bersifat umum dan hanya untuk tujuan edukasi semata, BUKAN untuk menggantikan saran dokter. Anda harus selalu berkonsultasi dengan dokter. Untuk informasi lebih lanjut, silakan hubungi:

22

PT.Roche Indonesia PO.Box 4214 Jakarta 12042 Telepon +62-21 3041 3000 Fax +62-21 514 000 36 www.roche.co.id

You might also like