You are on page 1of 15

Peran Dunia Usaha dalam Pengelolaan Sumber Daya Air Terpadu

Disampaikan pada :

Seminar Nasional Air Tanah


Bandung, 26 November 2013

Agenda

ASPADIN Referensi Peraturan Perundangan Peran dunia usaha dalam pengelolaan SDA berkelanjutan Tantangan dunia usaha Penutup

ASPADIN

Adalah Asosiasi Perusahaan Air Minum Dalam Kemasan Indonesia. Berdiri sejak tahun 1994 ; saat ini anggota sebanyak 186 perusahaan dari total keseluruhan kurang lebih 500 perusahaan. Anggota nya merupakan perusahaan-perusahaan yang memproduksi minuman dalam kemasan, khususnya air putih (still water). ASPADIN merupakan salah satu asosiasi yang menjadi anggota Dewan Sumber Daya Air Nasional (DSDAN) Sebagai asosiasi perusahaan pengguna air, maka ASPADIN telah aktif dalam memberikan advokasi kepada pemerintah dalam penerbitan peraturan dalam pengelolaan SDA di Indonesia, dan memfasilitasi FGD antara pemerintah, masyarakat dan pelaku usaha Sebagai partner dengan Kementrian Perindustrian dalam penyusunan peraturan pemerintah.

Referensi Peraturan Perundangan


Sebagian peraturan perundangan sebagai acuan pengelolaan SDA :
o UU No 7 Tahun 2004 - tentang Sumber Daya Air o PP No 43 Tahun 2008 - tentang Air Tanah o Perpres 33 Tahun 2011 tentang Kebijakan Nasional Pengelolaan Sumber Daya Air

Beberapa hal yang harus di patuhi dunia usaha Seperti tercantum pada PP 43/2008
1. Pasal 53 Pengeboran & penggalian air tanah di larang dilakukan pada zona konservasi Pasal 56 Pengembangan air tanah harus melewati tahapan : a. Survei Hydrogeologi b. Explorasi dengan metoda geofisika, pengeboran atau penggalian c. Pengeboran atau penggalian exploitasi Pasal 67 Ijin peruntukan air tanah harus di sertai : a. Peruntukan dan kebutuhan air tanah b. Rencana pelaksanaan pengeboran c. UKL/UPL atau AMDAL Pasal 78 Setiap pemegang SIPA wajib memberikan paling sedikit 10 % dari total ijin untuk keperluan masyarakat setempat

2.

3.

4.

Perpres 33 TAHUN 2011 Kebijakan Nasional Pengelolaan SDA

MISI

1. Meningkatkan Konservasi SDA secara terus menerus 2. Mendayagunakan SDA untuk keadilan dan kesejahteraan masyarakat 3. Mengendalikan dan mengurangi daya rusak air 4. Meningkatkan peran masyarakat dan dunia usaha dalam pengelolaan SDA 5. Membangun jaringan sistem informasi SDA nasional yang terpadu antar sektor dan antar wilayah

Keterlibatan Dunia Usaha Menurut Perpres 33 Tahun 2011


Konservasi Sumber Air Secara Terus Menerus : Berkontribusi dalam peningkatan perlindungan dan pelestarian a. Memelihara daerah tangkapan air dan fungsi resapan b. Meningkatkan tampungan air & menambah ruang terbuka hijau

Perencanaan Konstruksi, Operasi & Pemeliharaan : 1. Keterlibatan dalam penyusunan pola dan rencana pengelolaan SDA di tingkat wilayah sungai 2. Berperan dalam proses pelaksanaan mencakup konstruksi serta operasi dan pemeliharaan 3. Berkontribusi dalam pembiayaan

Semua peraturan pemerintah tentang Sumber Daya Air sudah saling terkait dan konsisten.

Bagaimana Peran Dunia Usaha dalam Pengelolaan SDA ?

Peran Dunia Usaha dalam Pengelolaan SDA


Kuantitas
Menjaga kuantitas Sumber Daya Air agar selalu dalam jumlah yang Integrated Water Resources aman, dan neraca keseimbangan (water balance )dalam keadaan seimbang , Management dari sisi pengisian (recharge) dan sisi pengambilan ( discharge ).

Kualitas

Menjaga kualitas air (baik permukaan maupun bawah tanah), sehingga dapat di pergunakan untuk kepentingan bersama.

Kontinyuitas

Melakukan upaya penjagaan dan pemulihan sumber daya air (baik permukaan maupun bawah tanah) agar tetap terjaga kondisi kualitas dan kuantitasnya.

Aspek Aspek yang terkait dalam pengelolaan SDA


Teknis (Alam & Lingkungan)
Sosial & Ekonomi

Kelembagaan
Pendidikan

Pengelolaan SDA Terpadu

Pembiayaan

Berbagai Implementasi Program Pengelolaan SDA


Perlindungan & Pelestarian Sumber Daya Air

Pembangunan Sosial & Ekonomi

Water Conservation Program (Mechanic & vegetative)


Pendidikan Lingkungan

Pengelolaan Limbah

Rehab jaringan irigasi utk pertanian

Akses Air Bersih & Penyehatan Lingkungan / sanitasi

Pengelolaan Sumber Daya Air merupakan tanggung jawab bersama, sehingga pengelolaan SDA akan berhasil jika dilakukan oleh semua pemangku kepentingan, baik pihak pemerintah, pelaku usaha, akademisi maupun semua elemen masyarakat.

Di perlukan !!
Intitusi yang kuat untuk membangun sinergi dalam program Pengelolaan SDA

TANTANGAN DUNIA USAHA


Kejelasan implementasi dari peraturan perundangan yang berlaku :
1. Perpajakan - Perbedaan nilai pajak pada nilai air sebagai bahan baku dan sebagai bahan penolong. - Pajak dimasukkan dalam PAD, sehingga peruntukannya tidak langsung utk pengelolaan SDA. 2. Perbedaan pengertian antar daerah - 10 % dari ijin untuk masyarakat - Kewajiban konservasi di daerah resapan - 200 meter dari titik mata air

HARAPAN DARI DUNIA USAHA

Adanya petunjuk teknis dan petunjuk pelaksanaan yang jelas dari setiap peraturan pemerintah, yang dapat dengan mudah di laksanakan oleh dunia usaha. Adanya kesamaan visi dan misi dari pemerintah (baik dari tingkat pusat propinsi kabupaten) dalam implementasi perundangan dan perijinan pengunaan air. Adanya institusi yang kuat dari sisi pemerintah, yang dapat menjadi pelopor dan penggerak dari semua pemangku kepentingan (Pemerintah Akademisi Pelaku Usaha) untuk menjalankan pengelolaan SDA yang berkelanjutan.

Terima kasih atas perhatiannya

You might also like