You are on page 1of 1

AMAL SANG PENGASIH

Amal Yang Tak Berbekas Seorang pengasih dalam segenap hidupnya memiliki panggilan kasih yang tiada batas dan tiada akhir. Inilah prinsip hidup dan motivator baginya untuk berjuang tiada henti demi wadah Ketuhanan dan umat manusia. Setiap pengorbanan dan pengabdiannya tiada lagi keakuan dan pamrih, sehingga amal yang dilakukan sepanjang hidupnya bebas dari bekas. Inilah yang disebut dengan amal yang tiada berbekas. Lebih mendalam lagi dijelaskan, amal Sang Pengasih adalah amal yang tidak berbekas sama sekali, tiada bekas pengabdian dan pengorbanan yang tersisa dalam hati, lebih-lebih tiada konsep amal sedikitpun. Beramal seumur hidup namun tak pernah merasa diri sedang atau pernah melakukan amal apapun. Seumur hidup senantiasa beramal materi, dharma dan tenaga, tak satupun amal yang terlewatkan, namun hingga akhir hayat masih merasa sangat bersalah, menganggap diri belum mampu menunaikan amal. alam hati penuh tobat dan memohon !ahmat Kasih "uhan #L$%&'( untuk mengampuninya. Inilah amal Sang Pengasih, amal yang tak berbekas. alam diri tiada lagi pikiran bahwa saya sedang beramal dan juga tak mengingat siapa yang telah mendapatkan man)aat dari perbuatan amalnya. *adi, baik diri yang beramal maupun orang lain yang menerima amal kedua-duanya tak pernah ada. emikianlah amal yang tak terbebas merupakan perwujudan hati ilahi dan pribadi maha metta lugu polos dari Sang &aitreya. Sebaliknya amal yang masih meninggalkan bekas, bukanlah amal sang pengasih. Begitu timbul niat keterikatan akan amal sendiri, maka ini bukan lagi amal yang tidak berbekas. Kalaulah masih terikat pada kemampuan dan kehebatan diri sendiri, ini lebih-lebih merupakan pikiran bodoh yang tidak memahami kebenaran. Inilah kemuliaan pribadi sang pengasih yang sangat luar biasa yang mampu menunaikan amal dengan tidak berbekas. Pada saat ingin beramal maka ia pun beramal, tanpa perlu berpikir banyak tentang diri sendiri. alam segenap hidup berjuang tiada henti namun sama sekali tidak beranggapan bahwa diri sendiri telah berkorban, berjerih payah dan menanggung banyak penderitaan. Sehingga dalam hati yang bebas keterikatan dan perjuangan yang bebas bekas inilah, yang membuat panggilan amal penuh kasih dalam jiwanya tak pernah kunjung padam, selalu mengayunkan langkah dedikasi yang tak pernah berhenti untuk terus berjuang dan berkorban demi wadah Ketuhanan dan umat manusia. emikianlah kehidupan dan pribadi mulia sang pengasih.
Sumber :

PUSDIKLAT BUDDHIS MAITREYA

You might also like