You are on page 1of 9

ACARA I BENTUK DAN UKURAN A. PENDAHULUAN 1.

Latar Belakang Indonesia merupakan negara agraris yang mempunyai hasil pertanian yang melimpah dan beraneka ragam. Hasil pertanian yang melimpah dan beraneka ragam tersebut mempunyai bentuk dan ukuran yang bervariasi. Bentuk dan ukuran yang bervariasi tersebut membuat bahan pangan tersebut mempunyai ciri khas masing-masing. Dalam proses pengepakan, pendistribusian dan penyimpanan mengetahui bentuk dan ukuran suatu bahan pangan wajib diketahui sehingga ketiga proses tadi dapat dilakukan dengan mudah. Penentuan bentuk dan ukuran bisa dilakukan dengan menera berat bahan, panjang, lebar tinggi, diameter wadah. Sehingga bisa diperkirakan beberapa Pengukuran terhadap isi bahan dibagi menjadi dua, yaitu isi relatif dan isi absolut. Isi absolute adalah besar ruang yang diperlukan atau ditempati
oleh suatu bahan. Isi absolute dapat ditera dengan beberapa cara. Untuk bahan teratur bentuknya ditera secara formula matematik, sedangkan untuk yang tidak teratur bentuknya dilakukan dengan cara mecelupkan bahan ke dalam wadah berisi air. Isi relative adalah besarnya ruangan yang harus ditambahkan pada isi absolute suatu bahan agar dapat menempati ruangan.

2. Tujuan Praktikum Tujuan dari praktikum bentuk dan ukuran adalah 1. Menentukan bentuk, ukuran, serta isi absolut bahan pangan atau wadahnya a. Bahan/ alat berbentuk teratur : petridish dan loyang persegi b. Bahan berbentuk tidak teratur : buah-buahan dan umbi-umbian 2. Menentukan isi relatif bahan pangan dari biji-bijian B. TINJAUAN PUSTAKA Pengukuran adalah suatu teknik untuk mengaitkan suatu bilangan pada suatu sifat fisis dengan membandingkannya dengan suatu besaran standar

yang telah diterima sebagai suatu satuan. Kebanyakan pengukuran yang di lakukan di laboraturium disederhanakan sedemikian rupa sehingga pada dasarnya merupakan pengukuran suatu jarak. Dengan menggunakan pengukuran ini dapat kita peroleh besaran yang diinginkan (Alonso, Finn, 1994). Buah tomat muda berwarna hijau dan tidak enak dimakan. Setelah tua tomat berwarna merah dan dagingnya lunak. Di dalam ruang buah banyak terdapat biji. Bentuk buahnya ada yang bulat, bulat pipih, dan ada pula yang seperti bola lampu. Buahnya berdaging dan banyak mengandung air, dan tersusun dalam tandan. Daunnya bercelah dengan tulang daun menyirip dan tersusun dalam sebuah tangkai bersama (Sunarjono, 2004). Satuan dasar dalam Sistem Internasional untuk berat yang sekarang dipakai adalah kilogram, bukan lagi pound. Ada pendapat bahwa perlu dicari nama baru untuk kilogram, karena satuan tersebut satu-satunya satuan dasar yang memakai imbuhan dengan pengertian perkalian. Kuantita yang semula diukur dengan pounce sekarang diukur dengan gram (Kasmidjo, 2000). Pada umumnya buah salak berbentuk bulat atau bulat telur terbalik dengan bagian ujung runcing dan terangkai rapat dalam tandan buah yang muncul dari ketiak pelepah daun. Kulit buah tersusun seperti sisik-sisik berwarna cokelat kekuningan sampai cokelat kehitaman. Daging buah tidak berserat berwarna putih kekuningan, kuning kecokelatan, atau merah tergantung varietasnya. Rasa buah manis, manis agak asam, manis agak sepet atau manis bercampur sepet (Nazaruddin, Kristinawati, 1992). Bunga kedelai disebut bunga kupu-kupu yang biasa bergerombol di bawah ketiak daun dengan jumlah bunga 13-15 buah, tetapi

C. METODOLOGI 1. Alat Timbangan Gelas ukur 1000 ml Jangka sorong Petridish Loyang persegi (kuboid)

2. Bahan Buah-buahan Umbi-umbian Biji-bijian

3. Cara Kerja a. Menentukan bentuk, ukuran dan isi absolut bahan pangan 1. Bahan yang teratur bentuknya, bahan: petridish, loyang persegi Bahan

Diukur panjang, lebar, tinggi dan diameternya

Ditentukan volumenya

2. Bahan yang tidak teratur bentuknya bahan: buah-buahan, umbiBahan

Dimasukkan dalam gelas ukur 100 ml berisi aquades 500 ml

Ditentukan volumenya

b. Menentukan isi relatif bangan pangan Bahan biji-bijian

Dimasukkan wadah yang telah diketahui volumenya sampai penuh

Ditimbang beratnya

Ditentukan

Isi relatif tiap gram Rumus = isi/gram bahan

Isi relatif tiap butir Rumus = isi/jumlah tiap butir

D. HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Percobaan Pengukuran Ukuran dan Isi Absolut Bahan yang Teratur Bentuknya Tabel 1.1 Data Hasil Pengukuran Ukuran dan Isi Absolut Bahan yang Teratur Bentuknya Kelompo Diamete bahan k r (cm) 9 9,3 10 8,913 11 8,84 12 8,9025 petridish 13 8,905 14 8,945 15 9,2 16 3,04 9 10 11 12 kubus besar 13 14 15 16 9 10 11 12 kubus kecil 13 14 15 16 Sumber : Laporan Sementara Pembahasan Pada acara mengenai ukuran dan isi absolute bahan yang teratur bentuknya digunakan wadah berupa petridish, kubus besar, kubus kecil. Pengukuran diameter, panjang, lebar, dan tinggi dilakukan dengan jangka sorong. Diameter, panjang, lebar dan tinggi digunakan untuk menghitung Panjang (cm) 8,20075 8,3 8,32 8,3025 8,44 8,31 8,45 6,035 3,6125 3,735 3,71 3,201 3,84 3,7 3,4 4,01 Lebar (cm) 3,5 3,6 3,71 3,604 3,8075 3,643 4,05 5,01 3,6125 3,735 3,71 3,201 3,84 3,7 3,4 4,01 Tinggi (cm) 1,41 1,405 1,54 2,103 2,935 1,445 1,7 1,02 4,12 4,3 4,205 4,2015 4,1375 4,32 4,35 3,015 4,3075 4,205 4,205 4,204 4,2175 4,235 4,6 4,01 Volume (cm3) 20,58741 87,326 94,47 29,393 182,7 90,7607 24,555 7,3997 118,25 128,484 129,797 125,718 132,96 130,7808 148,868 91,1596 56,21 58,661 57,878 43,076 161,1952 57,97715 45,354 64,4812

volume. Volume petridish dapat dicari melalui rumus d2 t,


sedangkan volume kuboid besar dan kuboid kecil diperoleh dengan

mengalikan panjang lebar dan tingginya. Berdasarkan hasil praktikum didapatkan hasil sebagai berikut : kelompok 9 volume petridish 20,58741, kuboid kecil 56,21, kuboid besar 118,25. Sedangkan untuk kelompok 10 volume petridish 87, 326, kuboid kecil 58,661, kuboid besar 128,484. Kelompok 11 volume petridish 94,47 , kuboid kecil 57,878, kuboid besar 129,797. Kelompok 12 volume petridish 29,393, kuboid kecil 43,076, kuboid besar 125,718. Kelompok 13 volume petridish 182,7, kuboid kecil 161,1952, kuboid besar 132,96. Kelompok 14 volume petridish 90,7607, kuboid kecil 57,97715, kuboid besar 130,7808. Kelompok 15 volume petridish 24,555, kuboid kecil 45,354, kuboid besar 148,868. Kelompok 16 volume petridish 7,3997, kuboid kecil 64,4812 dan kuboid besar 91,1596. Volume tiap wadah berbeda, hal ini di pengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor tersebut di antaranya adalah panjang, lebar, dan tinggi, untuk wadah yang berbentuk kuboid. Dan diameter serta tinggi untuk wadah berbentuk petridish. 2. Percobaan Pengukuran Isi Absolut Bahan yang Tidak Teratur Tabel 1.2 Data Hasil Pengukuran Isi Absolut Bahan yang Tidak Teratur Kelompok 9 10 11 12 13 Bahan volume awal (ml) 600 500 500 500 500 300 500 500 volume akhir (ml) 720 600 575 590 570 418 590 600 volume bahan (ml) 120 100 75 90 70 118 90 100

Ubi jalar ungu Wortel Kentang Tomat Manggis 14 Salak 15 Jeruk 16 Apel Sumber : Laporan Sementara Pembahasan

Pada acara pengukuran isi absolute bahan yang tidak teratur bentuknya tiap kelompok diberikan sampel buah dan umbi yang berbeda untuk diamati. Sampel yang diberikan berupa ubi jalar ungu, wortel, kentang, tomat, manggis, salak, jeruk, dan apel. Cara kerja percobaan ini pertama-tama gelas ukur diisi aquades 500 ml kecuali untuk salak gelas ukur hanya diisi 300 ml. Setelah itu sampel tersebut dimasukkan ke dalam masing-masing gelas ukur dan amati volume akhir yang di tunjukkan gelas ukur. Isi absolut atau isi sesungguhnya merupakan besar ruang sesungguhnya yang diperlukan oleh bahan untuk menempati. Selisih antara volume awal dikurangi volume akhir itulah yang dimaksud isi absolut (Anonim, 2012). Dari praktikum diperoleh hasil isi absolut bahan dari kelompok 9 diperoleh isi absolut dari ubi jalar ungu sebesar 120 ml, dari kelompok 10 isi absolut dari wortel 100 ml, dari kelompok 11 diperoleh isi absolut kentang 75 ml, dari kelompok 12 diperoleh isi absolut tomat 90 ml, dari kelompok 13 diperoleh isi absolut manggis sebesar 70 ml, dari kelompok 14 diperoleh isi absolute dari salak sebesar 118 ml, dari kelompok 15 diperoleh isi absolute jeruk sebesar 90 ml, dan dari kelompok 16 diperoleh isi absolute dari apel sebesar 100 ml. Dari hasil data bisa diketahui bahwa ubi jalar ungu memiliki isi absolute terbesar sebesar 120 ml dan manggis memiliki isi absolute terkecil sebesar 70 ml. Besar kecilnya isi absolute dipengaruhi oleh 3. Percobaan Pengukuran Isi Relatif Biji-Bijian Tabel 1.3 Data Pengukuran Isi Relatif Biji-Bijian

kelompok 9 10 11 12 13 14 15 16 9 10 11 12 13 14 15 16 9 10 11 12 13 14 15 16

wadah

petridish

kubus besar

kubus kecil

bahan volume wadah kacang kedelai putih 20,58741 kacang kedelai hitam 87,638 kacang tolo 94,47 kacang hijau 29,393 biji saga 182,7 biji kecipir 90,7607 kacang merah 24,555 kacang tanah 7,3997 kacang kedelai putih 118,25 kacang kedelai hitam 128,484 kacang tolo 129,797 kacang hijau 125,718 biji saga 132,96 biji kecipir 130,7808 kacang merah 148,868 kacang tanah 91,1596 kacang kedelai putih 56,21 kacang kedelai hitam 58,661 kacang tolo 57,878 kacang hijau 43,076 biji saga 16,1952 biji kecipir 57,97715 kacang merah 45,354 kacang tanah 64,4812

massa bahan 52,5 38,2 50 110,7 84,3 61,9 57,1 59,4 92,4 74,8 106,9 103,5 95,5 87,3 89,3 67,3 40,9 90 125,1 46,5 42,6 38,8 39,4 35,5

jumlah biji isi relatif/gram 362 0,392 1102 2,294 744 1,889 1559 0,265 292 2,167 215 1,4662 160 0,43 188 0,125 764 1,729 1310 1,718 943 1,214 1447 1,214 332 1,392 301 1,498 237 1,667 217 1,354 313 1,374 564 0,652 433 0,463 684 0,926 147 0,38 137 1,49425 167 1,151 118 1,816

isi relatif/ butir 0,0568 0,08 0,127 0,018 0,626 0,4221 0,153 0,039 0,155 0,097 0,138 0,086 0,401 0,4345 0,628 0,42 0,179 0,104 0,134 0,062 0,11 0,4233 0,271 0,546

Sumber : Laporan Sementara Pembahasan Pada acara pengukuran isi relatif bahan pangan biji-bijian tiap kelompok diberikan sampel biji-bijian yang berbeda untuk diamati. Sampel yang diberikan berupa kacang kedelai putih. Kacang kedelai hitam, kacang tolo, kacang hijau, biji saga, biji kecipir, kacang merah dan kacang tanah. Cara kerja percobaan ini pertaman-tama hitung volume wadah petridish, kuboid besar dan kecil. Timbang masing-masing massa bahan lalu hitung jumlah biji dalam tiap wadah. Isi relatif di hitung dari volume wadah dibagi dengan massa bahan. Banyak biji dalam ketiga wadah tersebut terbeda-beda, hal ini tergantung pada volume dari ketiga wadah tersebut. Semakin besar volumenya maka semakin banyak bisi yang bisa ditampung. Namun jika semakin sedikit volumenya maka semakin sedikit biji yang mampu di tampung. Yang mempengaruhi isi relatif per gram di pengaruhi oleh berat dari biji keseluruhan yang timbang, apabila dengan isi relatif yang sama

namun dengan berat berbeda yang lebih berat akan menghasilkan isi relatif per gram yang lebih kecil dari pada jika isi relatif sama namun dengan berat yang lebih kecil. Isi relatif per butir dipengaruhi volume wadah yang menentukan banyaknya butir yang mampu tertampung dalam suatu wadah.

E. KESIMPULAN

www. Idtesis.com. Kandungan Gizi dari lidah buaya Kasmidjo, 1992. Pengantar Ilmu Pangan, Nutrisi dan Mikrobiologi. Gadjah mada university press: Yogyakarta.

You might also like