Professional Documents
Culture Documents
=
. 2.3
( ) ( )
e b
d c e b
h h
h h h h
=
................... 2.4
2
1 2
Q
Q Q
=
.. 2.5
Pada tekanan rendah, kerja pompa
menjadi kecil dan dapat diabaikan
dibandingkan dengan besaran lain, maka
effisiency thermis menjadi
e b
c b
h h
h h
th
=
q
...... 2.6
2.3 Turbin
Turbin adalah mesin penggerak
dimana energi fluida kerja dipergunakan
langsung untuk memutar roda turbin. Jadi,
berbeda dengan yang terjadi pada mesin
torak, pada turbin tidak terdapat bagian
mesin yang bergerak translasi. Bagian
turbin yang berputar dinamai rotor atau
roda turbin, sedangakan bagian yang tidak
berputar dinamai stator atau rumah turbin.
Roda turbin terletak didalam rumah turbin
dan roda turbin memutar poros daya yang
menggerakkan atau memutar bebanya
(generator listrik, pompa, kompresor,
baling-baling atau mesin lainnya).
Didalam turbin fluida kerja mengalami
proses ekspansi, yaitu proses penurunan
tekanan dan mengalir secara kontinu.
Fluida kerjanya dapat berupa air , uap air,
atau gas. Contoh sebuah turbin dapat
dilihat pada gambar 2.3.
Gambar 2.3 Sebuah Turbin Air
(KAPLAN)
(sumber: buku Turbin Air)
Ada beberapa kesamaan teori dari
turbin air dan pompa air, dengan
perbedaan utama energi transfer yang
berbalikan. Turbin air mengubah energi
potensial dari air menjadi energi mekanis
putaran poros. Sedangkan pompa air
mengubah energi mekanis putaran poros
menjadi gerak aliran air.
Turbin air bertujuan terutama
untuk mendapatkan unjuk kerja optimum
dalam pemanfaatan energi air pada suatu
kondisi operasi tertentu. Formula yang
digunakan kebanyakan diperoleh secara
empiris, berdasarkan pengalaman,
eksperimen atau analisis dimensi.
Dasar kerja turbin air yang sangat
sederhana ini sudah diketemukan sebelum
dimulai tahun . masehi. Teknologi turbin
air merupakan pengembangan dari kincir
air (water weel). Perbedaan utama dari
kincir air dan turbin air adalah bahwa
kincir air hanya mengubah kecepatan
aliran, sedangkan turbin mengubah arah
dan kecepatan aliran.
2.4 Prinsip Kerja Turbin
Pada roda turbin terdapat sudu dan
fluida kerja mengalir melaui ruang
diantara sudu tersebut. Apabila kemudian
ternyata bahwa roda turbin dapat berputar,
maka tentu ada gaya yang bekerja pada
sudu. Gaya tersebut timbul karena
terjadinya perubahan momentum dari
fluida kerja yang mengalir diantara sudu.
Jadi, sudu haruslah dibentuk sedemikian
rupa sehingga dapat terjadi perubahan
momentum pada fluida kerja tersebut. Hal
ini akan dijelaskan dengan
mempergunakan gambar 2.5. Pada gambar
2.6 diperlihatkan irisan melintang sudu
pada suatu jarak tertentu dari sumbu roda
turbin. Kemudian dibeberkan diatas
bidang datar, seperti terlihat pada gambar
dibawah ini.
Gambar 2.5 Sebuah Roda Turbin
(sumber: buku Penggerak Muka
Turbin)
PENGUMPULAN DATA
Pengumpulan data dalam penulisan
skripsi ini adalah berupa pengambilan
data-data eksperimen berupa besarnya
radiasi matahari pada waktu pengujian,
besarnya temperatur refigeran yang
megalir pada pipa kolektor berdasarkan
variasi dari besarnya laju aliran refrigeran
yang mengalir.
3.1 Presedur Pengujian
Pengujian ini menggunakan 2 unit
parabolic solar concentrator yang
dirangkai secara seri. Untuk mengetahui
temperatur masuk dan keluar dari pipa
kolektor selama pengujian, maka dipasang
3 termometer raksa di ujung-ujungnya.
Termometer lain juga digunakan untuk
mengukur temperatur refrigeran dalam
tangki dan temperatur ambient (udara).
Data-data hasil pengujian dicatat
setiap 5 menit dengan lamanya pengujian
kurang lebih 6 jam setiap harinya selama
pengujian berlangsung. Data-data yang
didapatkan berupa data hasil pengukuran
temperatur dan radiasi dari masing-masing
waktu pengujian. Pengujian dilakukan
beberapa kali untuk mendapatkan data
dengan variasi debit aliran refrigeran.
3.2 Komponen Pengujian
1. Panel Parabolic Solar Concentrator
2. Termkopel
3. Termometer
4. Tangki Air
5. Katup dan Bypass
6. Pompa Air
7. Flowmeter
8. Pyranometer
3.3 Instalasi Pengujian
Kami melakukan 3 variasi debit
aliran yaitu 8, 5, & 3 liter/menit. Lamanya
proses pengambilan data untuk masing-
masing debit refrigeran yaitu selama 3
hari. Proses pengambilan data dilakukan
pada satu harinya selama 6 jam, pada
pukul 9 pagi sampai 3 sore. Interval
pengambilan data masing-masing harinya
diambil selama 5 menit sekali. Sebelum
pengambilan data pada awal pengujian,
pompa di jalankan kurang lebih selama 10
sampai 5 menit. Langkah ini bertujuan
agar sistem menjadi stabil karena terdapat
sisa-sisa air didalam pipa yang mengalir
aliran.
PENGOLAHAN & ANALISA
DATA
Setelah dilakukan pengambilan
data dari pengujian selama kurang lebih 6
jam, dengan selang waktu pengambilan
selama 5 menit, maka diperoleh Data
temperatur yang diperoleh merupakan data
besarnya temperatur di bagian dalam pipa
sebelum dan sesudah melewati panel
parabolic solar concentrator.
Berikut merupakan hasil data
teknis yang diperoleh dari pembacaan alat
dan tabel saturated refrigerant-134a untuk
debit aliran 3 LPM, 5LPM dan 8LPM.
4.1 Data Teknis
4.1.1 Debit 3 LPM :
- Asumsi : Efisiensi turbin
0
0
90 ) ( =
T
q
- Data tabel saturated refrigerant-
134a:
Entalpi (h) =
kg
kj
82 , 27 4
Sat. liquid (h
f
) =
kg
kj
35 . 9 7
Evap. (h
fg
) =
kg
kj
35 . 3 8
Entropy (S) =
k kg
kj
1,6993
Sat. liquid (S
f
) =
k kg
kj
0,48920
Sat. liquid (S
fg
) =
k kg
kj
0,41749
uap m
.
=
s
kg
05 , 0
Temperatur rata-rata (T) = 65
0
C
4.1.2 Debit 5 LPM :
- Asumsi : Efisiensi turbin
0
0
90 ) ( =
T
q
- Data tabel saturated refrigerant-
134a:
Entalpi (h) =
kg
kj
426,63
Sat. liquid (h
f
) =
kg
kj
35 . 9 7
Evap. (h
fg
) =
kg
kj
35 . 3 8
Entropy (S) =
k kg
kj
1,7024
Sat. liquid (S
f
) =
k kg
kj
0,48920
Sat. liquid (S
fg
) =
k kg
kj
0,41749
uap m
.
=
s
kg
08 , 0
Temperatur rata-rata (T) =
60,40
0
C
4.1.3 Debit 8 LPM :
- Asumsi : Efisiensi turbin
0
0
90 ) ( =
T
q
- Data tabel saturated refrigerant-
134a:
Entalpi (h) =
kg
kj
421,52
Sat. liquid (h
f
) =
kg
kj
35 . 9 7
Evap. (h
fg
) =
kg
kj
35 . 3 8
Entropy (S) =
k kg
kj
1,7092
Sat. liquid (S
f
) =
k kg
kj
0,42302
Sat. liquid (S
fg
) =
k kg
kj
0,49012
uap m
.
=
s
kg
133 , 0
Temperatur rata-rata (T) = 46
0
C
4.2 Perhitungan
performance/kebutuhan turbin
pada PLTS
4.2.1 Dengan mengggunakan debit
sebesar 3LPM
Gambar 4.1. skema balance energi
turbin 3 LPM
Gambar 4.2. diagram proses 3
LPM
4.2.1.1 Persamaan balance energi
di turbin:
( ) ( )
t
T
W E E
dt
dE
+ =
|
.
|
\
|
4 3
- Asumsi : - aliran
~stasioner
- 0 , 0 ~ A ~ A EP EK
- Maka:
4 3
E E W
T
=
4 3
h h W
T
=
- Kerja turbin isentropik:
s
h h Wts
4 3
=
4.2.1.2. Estimasi h
4s
:
fg s f s
S X S S S + = =
4 4 3 4
fg
f
s
S
S S
X
4 3
4
=
k kg
kj
k kg
kj
k kg
kj
X
s
=
0,41749
0,48920 1,6993
4
k kg
kj
k kg
kj
X
s
=
0,41749
2101 , 1
4
kg
kj
X
s
898 , 2
4
=
Maka:
4 4 4 4 fg s f s
h X h h + =
kg
kj
kg
kj
kg
kj
h
s
35 , 83 898 , 2 35 . 9 7
4
+ =
kg
kj
h
s
60 , 316
4
=
4.2.1.3 Estimasi h
4
:
s Ts
T
T
h h
h h
W
W
4 3
4 3
= = q
Jadi: ( ) | |
s t
h h h h
4 3 3 4
= q
(
|
.
|
\
|
=
kg
kj
kg
kj
kg
kj
h 60 , 316 82 , 427 9 . 0 82 , 427
4
kg
kj
kg
kj
h 96 , 102 82 , 427
4
=
kg
kj
h 86 , 324
4
=
4.2.1.4 Kerja yang dihasilkan
turbin:
4 3
h h Wt =
kg
kj
kg
kj
86 , 324 82 , 427 =
kg
kj
96 , 102 =
kg
j
102960 =
4.2.1.5 Daya yang dihasilkan
turbin:
uap m Wt Wt
- -
=
s
kg
kg
j
05 , 0 102960 =
s
j
5148 = = 5148 W
= 148 , 5 kW
4.2.2 Dengan mengggunakan debit
sebesar 5 LPM
Gambar 4.3. skema balance energi
turbin 5 LPM
Gambar 4.4. diagram proses 5
LPM
4.2.2.1 Persamaan balance energi
di turbin:
( ) ( )
t
T
W E E
dt
dE
+ =
|
.
|
\
|
4 3
- Asumsi : - aliran
~stasioner
- 0 , 0 ~ A ~ A EP EK
- Maka:
4 3
E E W
T
=
4 3
h h W
T
=
- Kerja turbin isentropik:
s
h h Wts
4 3
=
4.2.2.2 Estimasi h
4s
:
fg s f s
S X S S S + = =
4 4 3 4
fg
f
s
S
S S
X
4 3
4
=
k kg
kj
k kg
kj
k kg
kj
X
s
=
0,41749
0,48920 1,7024
4
k kg
kj
k kg
kj
X
s
=
0,41749
1,2132
4
kg
kj
X
s
905 , 2
4
=
Maka:
4 4 4 4 fg s f s
h X h h + =
kg
kj
kg
kj
kg
kj
h
s
35 , 83 905 , 2 35 , 79
4
+ =
kg
kj
h
s
73 , 309
4
=
4.2.2.3 Estimasi h
4
:
s Ts
T
T
h h
h h
W
W
4 3
4 3
= = q
Jadi: ( ) | |
s t
h h h h
4 3 3 4
= q
(
|
.
|
\
|
=
kg
kj
kg
kj
kg
kj
h 73 , 309 63 , 426 9 . 0 63 , 426
4
kg
kj
kg
kj
h 25 , 105 63 , 426
4
=
kg
kj
h 38 , 321
4
=
4.2.2.4 Kerja yang dihasilkan
turbin:
4 3
h h Wt =
kg
kj
kg
kj
38 , 321 63 , 426 =
kg
kj
25 , 105 =
kg
j
105250 =
4.2.2.5 Daya yang dihasilkan
turbin:
uap m Wt Wt
- -
=
s
kg
kg
j
08 , 0 105250 =
s
j
8420 = = 8420
W
= 8,42 kW
4.2.3 Dengan mengggunakan debit
sebesar 8 LPM
Gambar 4.5. skema balance energi
turbin 8 LPM
Gambar 4.6. diagram proses 8
LPM
4.2.3.1 Persamaan balance energi
di turbin:
( ) ( )
t
T
W E E
dt
dE
+ =
|
.
|
\
|
4 3
- Asumsi : - aliran
~stasioner
- 0 , 0 ~ A ~ A EP EK
- Maka:
4 3
E E W
T
=
4 3
h h W
T
=
- Kerja turbin isentropik:
s
h h Wts
4 3
=
4.2.3.2 Estimasi h
4s
:
fg s f s
S X S S S + = =
4 4 3 4
fg
f
s
S
S S
X
4 3
4
=
k kg
kj
k kg
kj
k kg
kj
X
s
=
0,49012
0,42302 1,7092
4
k kg
kj
k kg
kj
X
s
=
0,49012
28618 , 1
4
kg
kj
X
s
624 , 2
4
=
Maka:
4 4 4 4 fg s f s
h X h h + =
kg
kj
kg
kj
kg
kj
h
s
35 , 83 624 , 2 35 , 79
4
+ =
kg
kj
h
s
45 . 375
4
=
4.2.3.3 Estimasi h
4
:
s Ts
T
T
h h
h h
W
W
4 3
4 3
= = q
( ) | |
s t
h h h h
4 3 3 4
= q
(
|
.
|
\
|
=
kg
kj
kg
kj
kg
kj
h 45 , 375 52 , 421 9 . 0 52 , 421
4
kg
kj
kg
kj
h 64 . 95 52 , 421
4
=
kg
kj
h 877 , 325
4
=
4.2.3.4 Kerja yang dihasilkan
turbin:
4 3
h h Wt =
kg
kj
kg
kj
877 , 325 52 , 421 =
kg
kj
643 , 95 =
kg
j
95643 =
4.2.3.5 Daya yang dihasilkan
turbin:
uap m Wt Wt
- -
=
s
kg
kg
j
133 , 0 95643 =
s
j
5 , 12720 = = 5 , 12720 W
= 7205 , 12 kW
KESIMPULAN
5.1 Kesimpulan
Setelah melalui proses panjang,
mulai dari pengujian, pengambilan data,
dan pengolahan data ada beberapa
kesimpulan yang dapat dikemukakan oleh
penulis, secara umum isi kesimpulan yang
akan disajikan dibawah ini cenderung
bersifat analisis dan terfokus pada unit
turbin .
Dari hasil perhitungan secara
teoritis dan pengolahan data maka
diperoleh performance /kebutuhan untuk
masing-masing laju aliran sebagai berikut:
1. Untuk debit sebesar 3 LPM :
Uap yang keluar dari turbin
kg
kj
86 , 324 =
Kerja yang dihasilkan
turbin
kg
j
102960 =
Daya yang dihasilkan
turbin= 148 , 5 kW
2. Untuk debit sebesar 5 LPM:
Uap yang keluar dari turbin
kg
kj
38 , 321 =
Kerja yang dihasilkan
turbin
kg
j
105250 =
Daya yang dihasilkan
turbin= 8,42 kW
3. Untuk debit sebesar 8 LPM:
Uap yang keluar dari turbin
kg
kj
877 , 325 =
Kerja yang dihasilkan
turbin
kg
j
95643 =
Daya yang dihasilkan
turbin= 7205 , 12 kW
Dari data perhitungan secara
teoritis dapat disimpulkan bahwa semakin
besar debit yang digunakan maka semakin
besar pula daya yang dihasilkan.
5.2 Saran
Dari hasil pengujian parabolic solar
collector, berdasarkan analisa turbin dapat
disarankan beberapa hal :
- Perlu diperhatikan kondisi pipa
di parabolic solar collector,
terutama sebelum melakukuan
pengujian.
- Untuk mengurangi heat loss,
sebaiknya gunakan pipa
absorber dengan selubung
trasparan.
- Periksa Kondisi sambungan
secara rutin jika kurang sesuai
kemungkinan besar akan terjadi
kebocoran yang mengakibatkan
volume fluida kerja didalam
sistem berkurang.
- Perlu pengembangan lebih
lanjut untuk mendapat
performa yang lebih baik lagi.
DAFTAR PUSTAKA
1. Arismunandar, Wiranto. Penggerak
Muka Turbin, ITB, Bandung, 1988.
2. Dietzel, FritzSriyono Dakso.
Turbin Pompa Dan Kompresor,
Erlangga, Jakarta, 1990
3. Paryatmo, Wibowo. Turbin Air,
Graha Ilmu, Jakarta, 2007.
4. Saad, Michel A. Termodinamika
Prinsip Dan Aplikasi, Prenhallindo,
Jakarta, 2000.
5. William C Reynolds, Henry C.
Perkins, Filiono Harahap.
Thermodinamika Teknik,
Erlangga, Jakarta,1991