You are on page 1of 18

LAPORAN RESMI PRAKTIKUM DASAR-DASAR EKOLOGI ACARA I SALINITAS SEBAGAI FAKTOR PEMBATAS ABIOTIK

DISUSUN OLEH : NAMA NIM GOLONGAN KELOMPOK ASISTEN : MUCHAMAD NUR FANANI K : 12084 : A2 : 2 : KUSUMASIWI AWP

LABORATORIUM EKOLOGI TANAMAN JURUSAN BUDIDAYA PERTANIAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS GADJAH MADA YOGYAKARTA 2011

ACARA I SALINITAS SEBAGAI FAKTOR PEMBATAS ABIOTIK I TUJUAN 1. Mengetahui dampak salinitas terhadap pertumbuhan tanaman 2. Mengetahui tanggapan beberapa macam tanaman terhadap tingkat salinitas yang berbeda II TINJAUAN PUSTAKA Kata ekologi berasal dari bahasa Yunani yaitu oikos yang berarti rumah atau tempat untuk hidup dan logos yang berarti ilmu. Secara umum, ekoogi adalah ilmu yang mempelajari hubungan timbal balik antara organisme dan lingkungannya. Ekologi memuat tiga unsur penting yaitu materi, energi dan informasi. ingkungan suatu organisme dapat bersifat biotk dan abiotik. Salah satu prinsip utama ekosistem adalah adanya factor pembatas. !ada lingkungan abiotik, salah satu factor pembatasnya adalah salinitas "#aubenmire, 1$%2&. Salinitas adalah berat garam terlarut dalam gram per kilogram air laut. 'at()at terlarut yang membentuk garam yang kadarnya diukur dengan salinitas dapat dibagi menjadi * kelompok, yakni + konstituen utama+ ,l, -a, S.* dan Mg/ gas terlarut+ ,.2, -.2 dan .2/ unsur hara+ Si, - dan !/ unsur runut+ 0, 1e, Mn, !b dan 2g. 2abitat tanah yang dipengaruhi garam "jumlah banyak& cenderung menjadi daerah yang ekstrim dalam hal lain. Kadar garam yang tinggi pada tanah menyebabkan kesulitan untuk mendapatkan air dari tanah yang potensial airnnya negati3e, dan kesulitan mengataasi konsentrasi tinggi ion natrium, karbonat dan klorida yang mungkin beracun. Kadar garam akan mempengaruhi proses orfologi dan fisiologi pada tumbuhn yang berhubungan dengan keseimbangan air. 4umbuhan yang peka dengan kadar garam tinggi disebut sebagai glikofit dan tumbuhan yang mampu tumbbuh pada kadar garam tinggi disebut sebagai halofit "5nonim, 266*&. Salinitas dapat merusak tanaman dengan berbagai tingkat kerusakan. Kerusakan berbagai jenis tanaman salinitas dapat melalui dua aspek yaitu osmotik dan komposisi unsur hara. Salinitas mempengaruhi serapan dan keseimbangan tanaman. ,ekaman salinitas pada tanaman pangan dapat menyebabkan peertumbuhan tanaman menjadi

terganggu dan pada jenis yang rentan, menyebabkan tanaman tidak dapat tumbuh. !erbedaan tingkat toleransi dapat terjadi antar 3arietas juga dapat terjadi antar 3arietas karena perbedaan sifat genetik. Kenyataan ini menujukkan perlunya pengujian ketahanan beberapa 3arietas terhadap tingkat salinitas sebelum dilakukan penanaman di lapangan. 0nformasi tentang salinitas ini dapat dipakai untuk keperluan pemuliaan tanaman dalam mengembangkan bahan tanaman bagi program perluasan peekebunan terutama pada aerah pasang surut dengan kandungan garam cukup tinggi. 4anah salin potensial osmotik tanah akan semakin menurun, sedangkan air bergerak dari potensial air tinggi ke daerah dengan potensial air yang rendah. Keadaan ini diduga sebagai penyebab terganggunya sistem penyerapan air dan hara ke dalam tanaman. !eningkatan tarf salinitas secara nyata menurunkan tinggi tanaman, jumlah daun, diameter batang, bobot kering daun, dan jumlah akar primer. Sedangkan nisbah daun tajuk tidak dipengaruhi oleh perlakuan salinitas "0sna7an, 1$$8&. 4anaman merupakan organisme yang bersifat halofisik artinya, tanaman menyerap makanan dalam bentuk larutan. Semakin banyak unsur yang tekandung yang terkandung dalam larutan tersebut,maka 3ikositas larutan akan meningkat. 4anaman halofit memilii kemampuan meningkatkan konsentrasi osmotis geah tanaman dalam tingkat garam yang tinggi. Sbagian dari beberapa tanaman jeni halofit " #istichlis spicara & mngekresikan garam yang berlebihan, dan jenis tanaman ini mempunyai kemampuan untuk melakukan gutasi secara bebas melalui daun(daun yang dimiliki. 9aram tentu terkait dengan penyerapan air oleh glikofit, tanah yang salinitasnya tinggi benar(benat dipertimbangkan sebagai :fisologi kering;. <eberapa dekade lalu konsep dari fisiologi tertambat pada tanaman jenis halofit, tetapi penelitian membuktikan tidak adanya kesulitan dalam menyerap air dar larutan berkonsentrasi tinggi yang mengandung ion di dalamnya, tetapi juga menyerap air. #engan kondisi seperti ini, hanya masalah dalam mendefinisikan tanaman jenis halofit. <eberapa dari mereka bisa tumbuh mdah di ba7ah kondisi yang tidak asin. Yang paling penting dari segi osmotis lingkungan alami, dan tekanan osmotik dati halofit ber3ariasi berdasarkan tingkatsalinitas dan cadangan air yang juga mencakup konsentrasi larutan " =ichard and 9ary, 1$%*&. Kegagalan tumbuhan menyerap larutan makanan yaitu apabila 3ikositas "kekentalan& larutan sama atau lebih besar daripada 3ikositas cairan dalam tubuh

tumbuhan. Keadaan tersebut disebabkan karena garam(garam natrium terlarut, terutama -a,l. 9aram yang terlarut tadi kemudian dikonsentrasikan oleh proses penguapan dan ranspirasi tanaman. Konsenrasi garam yang rendah menekan pertumbuhan tanaman,tapi konsentrasi garam yang tinggi dapat menyebabkan kematian pada tanaman " Soepartini, 266>&. ?ntuk dapat bertahan hidup di dalam keadaan tertentu, suatu organisme harus mempunyai bahan(bahan penting yang diperlukan dalam untuk pertumbuhan dan perkembangbiakkan. Kehadiran dan keberhaslan suatu oganisme tergantung pada lengkapnya kompleks(kompleks keadaan. Ketiadaan atau kegagalan suatu organisme dapat dikendalikan oleh kekurangan atau kelebihan secara kualitatif atau kuantitatif dari salah satu dari beberapa faktor yang mungkin mendekati batas(batas toleransi " Soetrisno, 266*&. 4anah salin adalah tanah yang mengandung -a,l cukup tinggi sehingga mengganggu pertumbuhan tanaman. arutan garam pada tanah biasanya tersusun dari ion -a@, ,a2@, Mg2@, ,l(, ,.*2( dan ,.A(. 0on dari kadar garam yang tinggi meracuni mekanisme metabolit dan dapat mengganggu serapan berbagai unsure hara essensial dan metabolisme. 0on(ion tersebut dapat meracuni tanaman melalui berbagai cara, antara lain + 1.& dapat menjadi anti metabolit, 2.& mengendapkan atau mengikat berbagai metabolit, A.& dapat menjadi katalisator dalam mempercepat dekomposisi, *.& merusak sel sehingga permeabilitasnya terganggu, >.& berada pada tempat(tempat unsure essensial tetapi tidak menggantikan perananya "Keany and Bohn, 1$%>&. Badi, faktor(faktor ekologi atau lingkungan yang beranekaragam dapat berpengaruh terhadap ketidakadaan atau adanya, kesuburan atau kelemahan, keberhasilan atau kegagalan berbagai komunitas tumbuhan melalui takson(takson penyusunnya. .rganisme mempunyai batasan maksimal dan minimal terhadap factor lingkungan yang mempengaruhinya, yang hal ini sesuai dengan hokum toleransi Shelford "Sunarto, 2668&.

III METODOLOGI 5cara praktikum Salinitas Sebagai 1aktor !embatas 5biotik dilakukan di aboratorium Ekologi 4anaman, Burusan <budidaya !ertanian, 1akultas !ertanian, ?ni3ersitas 9adjah Mada, Yogyakartapada hari Selasa, 1> Maret 2611 jam 1A.A6C0<. bahan(bahan yang digunakan yaitu benih padi " Oriza sativa &, benih ketimun " Cucumis sativus) dan benih kedelai " Glycina max &, polybag, -a,l praktis, pupuk kandang dan kertaaas label. 5lat(alat yang digunakan yaitu timbanagn analitik, gelas ukur, Erlenmeyer, alat pengaduk, peralatan tanaman dan penggaris. 5dapun cara kerja yang digunakan dalam praktikum, pertama disiapkan polybag yang diisi tanah sebanyak $ polybag. 5pabila ada kerikil, sisa(sisa akar tanaman lain dan kotoran harus dihilangkan agar tidak mengganggu pertumbuhan tanaman. #ipilih biji yang sehat dari jenis tanaman yang akan diperlakukan. Selanjutnya ditanam > biji ke dalam masing(masing polybag. !enyiraman dilakukan setiap hari dengan air biasa. Setelah berumur 1 minggu, bibit dijarangkan menjadi 2 tanamanD polybag., dipilih bibit yang sehat. arutan -a,l dibuat dengan konsentrasi 2666 ppm,dan *666 ppm. Sebagai pembanding digunakan aEuades. Masing( masing perlakuan diulang tiga kali. Masing(masing konsentrasi larutan garam tersebut dituangkan pada tiap(tiap polybag sesuai perlakuan sampai kapasitas lapang. Folume masing(masing larutan untuk tiap(tiap polybag harus sama. 4iap polybag diberi label sesuai perlakuan dan ulanganya. abel harus mudah dibaca agar tidak tertukar dengan perlakuan lain saat pengamatan. !emberian larutan garam dilakukan setiap dua hari sekali tujuh hari pembrian. Selang hari diantaranya tetap dilakuksan penyiraman dengan air biasa dengan 3olume yang sama. !ercobaan dilakukan sampai tanaman berumur 21 hari, kemudian dilakukan pemanenan. #iusahakn akar tidak sampai rusakDpotong. !engamatan dilakukan setiap hari sampai hari ke 21 meliputi tinggi tanaman setiap 2 hari sekali "cm&, berat segar tanaman pada akhir pengamatan "gram&, panjang akar utama pada akhir pengamatan "cm&, abnormalitas tanaman "klorosis pada daun dan sebagainya&. #ata yang diperoleh dihitung reratanya "tiga ulangan pada tiap perlakuan&, selanjutnya gambar grafiktinggi tanaman pada masing(masing konsentrasi garam 3s hari pengamatan untuk masing(masnig tanaman, grafik panjang akar pada masing(masing konsentrasi garam 3s hari pengamatan untuk masing(masing tanaman,

diagram batang "histogram& rerata panjang akar pada akhir percobaan untuk ketiga jenis tanaman, histogram berart basah tanaman pada akhir percobaan.

IV HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN A H!"#$ P%&'!(!)!& #ari pengamatan yang dilakukan, diperoleh hasil sebagai berikut + ! T!*%$ T#&''# T!&!(!&

4anaman

!erlakuan 6 ppm 2666 ppm

1 16,1AA $,21G8 %,*GG8 18,$G8 18,$*2 1>,A$2 8,*2> 8,>GG8 %,*>%A

2 1G,*% A 1*,6G 8 1A,G2 > 2*,G2 > 2>,G8 > 1%,A2 > $,6>% A $,12> 16,8* 2

2ari !engamatan A * > 1$,12 26,>> > 18,> 1>,$1 2 28,61 8 28,$6 % 21,G1 8 16,1$ 2 16,A 12,6% A 26,6> 1%,% 18,G1 2 AG,$2 > A%,*G 8 2$,G$ 8 12,1A A 1A,21 8 1*,1G A % 1$,>1 8 1%,G> % *A,G$ 2 >6,>G 8 AG,16 > 1*,11 8 1*,%8 > 1G,12 2

G 21,6G 8 1$,%> % 1$,1> % *$,2> % >8,88 > *2,>8 > 1G,G> % 18,A1 8 1%,1* 2

8 21,A$ 2 26,26 G 1$,%$ 2 G6,G2 > G*,*G 8 *$,A$ 2 1$,%8 > 26,%6 % 26,%% A

% 22,A2 21,>8> 26,>%A G%,61A G8,18> >G,28> 22,A>% 2>,*18 2G,>2>

!adi *666 ppm 6 ppm Kacang panjang 2666 ppm *666 ppm Mentimun 6 ppm 2666 ppm *666 ppm

* T!*%$ J+($!, D!+&

4anaman !adi Kacang panjang Mentimun

!erlakuan 6 ppm 2666 ppm *666 ppm 6 ppm 2666 ppm *666 ppm 6 ppm 2666 ppm *666 ppm

1 1,GG8 1,GG8 1,> 2,1G8 2 2,1G8 2,>%A 2,>%A 2,GG8

2 1,8> 1,$18 1,$18 2,8> 2,GG8 2,>%A 2,GG8 2,GG8 2,86%

2ari !engamatan A * > 2,6%A 2,G 2,$18 2,1 2,8> A,6%A 2 2,GG8 2,$ A,AAA A,GG8 *,>%A A,AAA *,6%A *,>%A A,*18 A,GG8 *,*18 A A,GG8 * A A,GG8 A,$18 A,2> A,GG8 A,%AA

G A A,A A,AAA G,2> G,6%A >,*18 *,A *,2> *,2>

8 A,6%A A,> A,>%A 8 G,8 G,1G8 *,>%A *,> *,*18

% A,* A,GG8 A,8 8,2> G,8$2 G,> > *,$18 *,GG8

- T!*%$ P!&.!&' A/!0

!anjang akar !erlakuan !adi 6 ppm 2666 ppm *666 ppm 8,1%A 8,11> G,6$%A Kacang panjang 1*,>$ 1A,888 1A,8$8 Mentimun 22,>$ 2%,*8% 28,A82

1 T!*%$ B%0!) S%'!0 1!& B%0!) K%0#&' 4anaman !adi !erlakuan 6 ppm 2666 ppm *666 ppm 6 ppm Kacang panjang 2666 ppm *666 ppm 6 ppm Mentimun 2666 ppm *666 ppm <erat Segar 6,A82 6,A%AA 6,2G$% 12,818 16,A68 $,>*G8 $,*%%A 16,*2 $,>*AA <erat Kering 6,6$% 6,682 6,6G* A,8AG 2,*$G 1,8%2 1,>% 2,>>AA 2,%A

B PEMBAHASAN G0!2#/ )#&''# )!&!(!& 3" 4%&'!(!)!& 1 T!&!(!& P!1#

Konsentrasi -a,l mempengaruhi pertumbuhan tanaman padi. #ari grafik dapat di lihat bah7a pada padi yang diberi perlakuan 2666 ppm, pertumbuhannya stabil. 2al ini bisa terjadi dikarenakan pada 2666 ppm tanaman padi dapat beradaptasi dengan baik, tingkat salinitasnya tidak terlalu bersifat basa bagi tanaman padi itu sendiri. !ada perlakuan *666 ppm,tanaman padi pertumbuhannya tidak stabil, cenderung ekstrim. 2al ini karena pada perlakuan *666 ppm, tingkat salinitasnya terlalu tinggi. Sedangkan pada perlakuan 6 ppm, pertuumbuhan tanaman padi tidak stabil, a7al(a7al pertumbuhannya cepat, tetapi setelah pengamatan ke * pertumbuhan padi tidak secepat ketika pengamatan a7al. 2al ini karena pada perlakuan 6 ppm, tingkat salinitasnya terlalu rendah, sehingga pertumbuhanya kurang stabil kurang stabilnya pertumbuhan padi pada 6 ppm terjadi karena padi pada masa pertumbuhan lanjut menbutuhkan kadar garam yang lebih, sehingga pada grafik setelah pengamatan ke * yang kemungkinan padi membutuhkan kadar garam lebih tetapi tidak terpenuhi karena hanya diberi air biasa yang tidak ada kadar garanya, sehingga pertumbuhannya menjadi melambat. 2al ini menujukkan bah7a padi dapat menjadi toleran terhadap salinitas yang cukup tinggi "halofit&. 2 T!&!(!& M%)#(+&

<erdasarkan dari data yang diperoleh dari grafik, pertumbuhan mentimun pada perlakuan *666 ppm paling pesat dibandingkan dari perlakuan 6 ppm dan 2666 ppm. 2al ini terjadi karena pada dasarnya mentimun merupakan tanaman yang tahan terhadap salintas, dan mentimun juga merupakan tanaman yang membutuhkan garam yang cukup tinggi untuk pertumbuhan, sehingga pada perlakuan *666 ppm pertumbuhannya hingga pengamatan ke % paling tinggi. Sedangkan pada perlakuan 2666 ppm pertumbuhan juga lebih pesat dari pada perlakuan 6 ppm. 2al ini terjadi karena pada tanaman mentimun perlakuan 6 ppm tidak mendapatkan unsure hara yang dibutuhkan untuk pertumbuhannya, sehingga pertumbuhan tinggi pada perlakuan 6 ppm paling pendek dari pada perlakuan *666 ppm dan 2666 ppm. A.T!&!(!& K!-!&' P!&.!&'

<erdasarkan data yang diperoleh dari grafik, pada pertumbuhan kacang panjang perlakuan 6 ppm dan 2666 ppm berjalan bersamaan, sedangkan pada perlakuan *666 ppm pertumbuhannya berjalan lambat. ambatnya pertumbuhan pada perlakuan *666 ppm karena kacang panjang terlalu banyak dalam menyerap garam, sehingga pertumbuhannya pun melambat. 2al ini terjadi pada dasarnya tanaman kacang panjang merupakan tanaman yang membutuhkan salinitas hanya pada kadar yang cukup, sehingga bila terlalu banyak, yang terjadi adalah pertumbuhan tanaman menjadi melambat. Sedangkan pada perlakuan 2666 ppm pada pertengahan pengamatan pertumbuhannya lebih cepat dari pada 6 ppm. 2al ini terjadi karena tanaman kacang panjang memperoleh porsi hara salinitas yang pas, sehingga pertumbuhannya menjadi cepat.

G0!2#/ .+($!, 1!+& 3" 4%&'!(!)!& 1 T!&!(!& P!1#

Konsentrasi -a,l mempengaruhi pertumbuhan dan jumlah daun tanaman padi. #ari grafik dapat di lihat bah7a pada padi yang diberi perlakuan 2666 ppm, pertumbuhannya stabil. 2al ini bisa terjadi dikarenakan pada 2666 ppm tanaman padi dapat beradaptasi dengan baik, tingkat salinitasnya tidak terlalu bersifat basa bagi tanaman padi itu sendiri. !ada perlakuan *666 ppm,tanaman padi pertumbuhannya tidak stabil, cenderung ekstrim. 2al ini karena pada perlakuan *666 ppm, tingkat salinitasnya terlalu tinggi. Sedangkan pada perlakuan 6 ppm, pertuumbuhan tanaman padi tidak stabil, a7al( a7al pertumbuhannya cepat, tetapi setelah pengamatan ke * pertumbuhan padi tidak secepat ketika pengamatan a7al. 2al ini karena pada perlakuan 6 ppm, tingkat salinitasnya terlalu rendah, sehingga pertumbuhanya kurang stabil kurang stabilnya pertumbuhan padi pada 6 ppm terjadi karena padi pada masa pertumbuhan lanjut menbutuhkan kadar garam yang lebih, sehingga pada grafik setelah pengamatan ke * yang kemungkinan padi membutuhkan kadar garam lebih tetapi tidak terpenuhi karena hanya diberi air biasa yang tidak ada kadar garanya, sehingga pertumbuhannya menjadi melambat. 2al ini

menujukkan bah7a padi dapat menjadi toleran terhadap salinitas yang cukup tinggi "halofit&.

T!&!(!& M%&)#(+&

<erdasarkan dari data yang diperoleh dari grafik, pertumbuhan jumlah daun mentimun pada perlakuan *666 ppm paling pesat dibandingkan dari perlakuan 6 ppm dan 2666 ppm. 2al ini terjadi karena pada dasarnya mentimun merupakan tanaman yang tahan terhadap salintas, dan mentimun juga merupakan tanaman yang membutuhkan garam yang cukup tinggi untuk pertumbuhan, sehingga pada perlakuan *666 ppm pertumbuhannya hingga pengamatan ke % paling tinggi. Sedangkan pada perlakuan 2666 ppm pertumbuhan juga lebih pesat dari pada perlakuan 6 ppm. 2al ini terjadi karena pada tanaman mentimun perlakuan 6 ppm tidak mendapatkan unsure hara yang dibutuhkan untuk pertumbuhannya, sehingga pertumbuhan tinggi pada perlakuan 6 ppm paling pendek dari pada perlakuan *666 ppm dan 2666 ppm.

T!&!(!& K!-!&' 4!&.!&'

<erdasarkan data yang diperoleh dari grafik, pada pertumbuhan jumlah daun kacang panjang perlakuan 6 ppm dan 2666 ppm berjalan bersamaan, sedangkan pada perlakuan *666 ppm pertumbuhannya berjalan lambat. ambatnya pertumbuhan pada perlakuan *666 ppm karena kacang panjang terlalu banyak dalam menyerap garam, sehingga pertumbuhannya pun melambat. 2al ini terjadi pada dasarnya tanaman kacang panjang merupakan tanaman yang membutuhkan salinitas hanya pada kadar yang cukup, sehingga bila terlalu banyak, yang terjadi adalah pertumbuhan tanaman menjadi melambat. Sedangkan pada perlakuan 2666 ppm pada pertengahan pengamatan pertumbuhannya lebih cepat dari pada 6 ppm. 2al ini terjadi karena tanaman kacang panjang memperoleh porsi hara salinitas yang pas, sehingga pertumbuhannya menjadi cepat.

H#")6'0!( B%0!) B!"!, 1!& B%0!) K%0#&' T!&!(!& 4!1! M!"#&'-(!"#&' P%0$!/+!& A T!&!(!& P!1#

#ilihat dari histogram berat segar dan berat kering padi, pada perlakuan 2666 ppm memiliki berat segar yang paling tinggi, tetapi pada perlakuan 6 ppm memiliki berat kering yang paling berat. 2ali ini terjadi karena pada perlakuan 2666 ppm tanaman padi masih menyimpan garam yang diserapnya dari perlakuan sehingga berat segarnya lebih tinggi dari pada perlakuan 6 ppm. -amun, setelah dilakukan pengo3enan justru berat kering yang paling tinggi adalah 6 ppm. 2al ini kemungkinan terjadi karena pada perlakuan 6 ppm, padi tidak menyimpan garamnya sehingga pada keadaan segar beratnya lebih ringan dari pada 2666 ppm. !ada perlakuan *666 ppm berat kering dan berat basahnya paling kecil karena padi pada dasarnya hanya membutuhkan salinitas yang sedikit, sehingga pada saat pertumbuhannya tidak maksimal, karena terhambat oleh salinitas yang berlebihan yang berakibat terganggunya metaolisme tanaman padi dan pertumbuhannya menjadi terhambat.

Salinitas yang berlebih pada tanaman pada dasarnya akan mempengaruhi perkecambahan benih dan akan merusak serat dan jaringan tumbuhan.

B T!&!(!& M%)#(+&

<erdasarkan dari histogram berat segar mentimun dan berat kering mentimun, dapat dilihat bah7a yang mendominasi berat segar adalah perlakuan 2666 ppm, sedangkan berat kering yang mendominasi adalah perlakuan *666 ppm. 2al ini terjadi karena metimun perlakuan 2666 ppm kemungkinan memiliki diameter batang yang lebih tinggi dan masih menyimpan unsure haranya ketika dalam keadaan segar. -amun, pada berat kering justru perlakuan *666 ppm yang memiliki bobot yang paling berat. 2al ini kemungkinan terjadi karena pada perlakuan *666 ppm, meskipun pada keadaan segar bobotnya lebih ringan dari pada 2666 ppm, tetapi pada berat keringnya bobotnya melebihi perlakuan 2666 ppm. 2al ini terjadi karena mentimun pada perlakuan *666 ppm, mentimun tersebut pertumbuhannya lebih cepat dan memiliki isi yang lebih dari pada perlakuan 2666 ppm, karena memperoleh salinitas yang lebih dari pada yang perlakuan 2666 ppm. !ada dasarnya tanaman mentimun merupakan tanaman yang toleran terhadap salinitas "halofit&.

C T!&!(!& K!-!&' P!&.!&'

<erdasarkan histogram berat segar dan berat kering kacang panjang dapat dilihat bah7a, tanaman kacang panjang yang diberi perlakuan pemberian garam 2666 ppm dan *666 ppm beratnya berangsur menurun. <egitu pula dengan berat kering tanaman kacang panjang yang diberi perlakuan pemberian garam 2666 ppm dan *666ppm. 2al ini membuktikan bah7a tanaman kacang panjang merupakan tanaman yang rentan terhadap salinitas "glikofit&. 2al ini dapat dilihat dari histogram berat kering dan berat segar kacang panjang yang berat kering dan berat segar maksimalnya terletak pada perlakuan 6 ppm.

V KESIMPULAN 1& 4anaman dengan perlakuan konsentrasi -a,l praktis yang berbeda akan menghasilkan pertumbuhan yang berbeda pula. 2& 4aanaman dengan perlakuan konsentrasi perlakuan -a,l yang berbeda akan menghasilkan pertumbuhan yang berbeda pula. A& 4anaman metimun toleran terhadap kadar garam yang tinggi, sedangkan tanaman kacang panjang rentan terhadap kadar garam yang tinggi dan tanaman padi dapat tumbuh dengan baik pada kadar garam yang cukup. *& Kadar garam yang terlalu tinggi akan menghambat perkecambahan benih serat merusak jaringan tanaman >& 4anaman glikofit adalah tanaman yang rentan terhadap kadar garam tinggi. G& 4anaman halofit adalah tanaman yang toleran terhadap kadar garam tinggi. 8& !adi "Oryza sativa& dan mentimun "Cucumis sativus& merupakan salah satu contoh dari tanaman halofit, sedangkan kacang panjang " Vigna unguiculata& merupakan salah satu contoh tanaman glikofit. %& Salinitas akan mempengaruhi proses fisiologi dan morfologi dalam hubungannya dengan keseimbangan air dalam tubuh tanaman.

DAFTAR PUSTAKA 5nonim. 266*. Stress 4anaman.Hhttp+DD777.ino3asionline.comI. #iakses tanggal 18 Maret 2611. #aubenmire, =., 1. 1$%2. Plant and Environment. Bohn Cilley and Sons, ,anada. 0sna7an, 2., <. 1$$8. Permasalahan Salinitas Tanaman Budidaya. Bakarta, Erlangga. Keany and . Bohn. 1$%> Soil and Plant !nteraction "ith Salinity . 5griculture EJperiment. Station ?ni3ersity of ,alifornia, ,alifornia. =ichard, ,., S and 4.2. 9ary. 1$%*. Salinity Tolerance in Plants. Bhon Cilley and Sons. 0nc, -e7 York. Soepartini, M., S. 266>. Evaluasi kualitas dan sum#angan hara di $erairan di %a"a !emberitaan 4anah dan !upuk, 2G + 28(A6. Soetrisno, -. 266*. Peranan industry $ertanian dan $engem#angan lingkungan menu%u $ertanian #erkelan%utan, *6 + A8(A$. Sunarto. 2668. Toleransi kedelai $ada salinitas. <uletin 5gronomi, A$ + 28(A*.

You might also like

  • UAS 3 Dasgen Aziz 2004
    UAS 3 Dasgen Aziz 2004
    Document1 page
    UAS 3 Dasgen Aziz 2004
    Atma Ikhtiarsa Putra Ginting
    No ratings yet
  • 5826 11336 1 SM PDF
    5826 11336 1 SM PDF
    Document10 pages
    5826 11336 1 SM PDF
    Atma Ikhtiarsa Putra Ginting
    No ratings yet
  • Shift
    Shift
    Document3 pages
    Shift
    Atma Ikhtiarsa Putra Ginting
    No ratings yet
  • Kidung Jemaat
    Kidung Jemaat
    Document192 pages
    Kidung Jemaat
    Andre Suharlan
    No ratings yet
  • Kidung Jemaat
    Kidung Jemaat
    Document192 pages
    Kidung Jemaat
    Andre Suharlan
    No ratings yet
  • 10E00563
    10E00563
    Document12 pages
    10E00563
    Atma Ikhtiarsa Putra Ginting
    No ratings yet
  • Rahasiadiet1 Bab1
    Rahasiadiet1 Bab1
    Document41 pages
    Rahasiadiet1 Bab1
    Andjaradji
    No ratings yet
  • Hotel Puspa Indah
    Hotel Puspa Indah
    Document3 pages
    Hotel Puspa Indah
    Atma Ikhtiarsa Putra Ginting
    No ratings yet
  • Air Dan Tanaman
    Air Dan Tanaman
    Document2 pages
    Air Dan Tanaman
    Atma Ikhtiarsa Putra Ginting
    No ratings yet
  • Aldehid Dan Keton
    Aldehid Dan Keton
    Document21 pages
    Aldehid Dan Keton
    Atma Ikhtiarsa Putra Ginting
    No ratings yet
  • UJI Kation
    UJI Kation
    Document11 pages
    UJI Kation
    Atma Ikhtiarsa Putra Ginting
    0% (1)