You are on page 1of 3

RESUME PTP 1. 2. 3. 4. 5. 6.

Minyak dan gas bumi adalah sumber daya alam yang berada di dalam perut bumi Minyak dan gas bumi berasal dari dekomposisi makhluk hidup yang mati dan tertimbun di dalam lapisan batuan sedimen selama berjuta-juta tahun lamanya Karena pengaruh tekanan yang sangat tinggi dalam jangka waktu yang lama mengakibatkan material organik berubah menjadi minyak dan gas bumi Hampir sebagian besar minyak bumi ditemukan pada lapisan batuan pasir karbonat Minyak dan gas bumi terdapat dalam trapping/jebakan yang terjadi secara alamiah di dalam perut bumi Beberapa syarat yang menunjukan bahwa suatu reservoir mengandung minyak dan gas adalah Batuan Reservior (Reservoir Rocks), Lapisan Penutup (Sealing Cap Rocks), Perangkap Reservoir (Reservoir Trap), Batuan Induk (Source Rock) dan Migration Route Batuan Reservoir (Reservoir Rocks) merupakan suatu wadah yang dijenuhi oleh minyak atau gas berupa lapisan berongga/berpori-pori Lapisan Penutup (Sealing Cap Rocks) merupakan lapisan yang berada di bagian atas dan tepi reservoir berfungsi untuk melindungi fluida yang berada di lapisan bawahnya Perangkap Reservoir (Reservoir Trap) merupakan unsur pembentuk reservoir sehingga sedemikian rupa sehingga lapisan beserta penutupnya merupakan bentuk konkap yang kebawah, hal ini akan mengakumulasikan minyak dalam reservoir Batuan Induk (Source Rock) merupakan batuan yang kaya akan material organik yang merupakan cikal bakal dari terbentuknya hidrokarbon Migration Route merupakan rute yang dilalui hidrokarbon untuk keluar dari batuan induk menuju batuan reservoir Generation adalah batuan sedimen yang terendapkan karena pengaruh temperatur dan tekanan mengubah material organik menjadi hidrokarbon Migration adalah perpindahan hidrokarbon keluar dari batuan induk dan masuk ke dalam batuan reservoir yang kemudian terjebak dalam trap Accumulation adalah volume hidrokarbon yang bermigrasi ke dalam trap lebih cepat daripada kebocorannya sehingga sehingga hidrokarbon terakumulasi Preservation adalah hidrokarbon yang tersisa dalam reservoir Timing adalah jebakan yang terbentuk sebelum dan selama hidrokarbon bermigrasi Batuan Impermeable (shale) berada di atas reservoir berfungsi sebagai penjebak minyak dan gas sehingga tidak berpindah ke tempat lain Kegiatan industri migas meliputi : Kegiatan Up-Stream, Kegiatan Down-Stream dan Kegiatan Penunjang Kegiatan Up-Stream adalah kegiatan eksplorasi (geodasi, geofisika dan geologi) dan produksi (pengeboran, reservoir dan produksi) Kegiatan Down-Stream adalah proses dan pemasaran pengolahan/pemurnian, distribusi, penyimpanan dan transportasi Kegiatan Penunjang adalah kegiatan yang bersifat menunjang kegiatan utama baik teknis (mesin, listrik, sipil, elektronika, keselamatan kerja)maupun non teknis (personalia, keuangan, administrasi, keamanan dan training).

7. 8. 9.

10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21.

22. Tahap Eksplorasi adalah kegiatan yang menunjang peran pokok dalam menemukan daerah yang memiliki potensi minyak dan gas bumi yang bernilai ekonomis, dalam tahap ini diadakan Survey Geologi Permukaan 23. Tahap Pemboran adalah kegiatan untuk mengambil sample maupun pemboran untuk produksi, ada 3 tahapan dalam tahap ini : Pemboran Eksplorasi, Pemboran Delienasi dan Pemboran Pengembangan 24. Tahap Evaluasi adalah memahami metode-metode yang digunakan untuk mengetahui kemampuan suatu reservoar minyak bumi 25. Tahap Produksi adalah tahapan untuk mulai memproduksikan sumur 26. Tahap EOR 27. Sifat fisik batuan reservoir meliputi : Porositas, Permeabilitas, Saturasi, Kebasahan (Wettability), Tekanan Reservoir dan Temperatur Reservoir 28. Porositas merupakan perbandingan volume batuan yang tidak terisi oleh padatan terhadap volume batuan secara keseluruhan. Berdasarkan sifat batuan reservoir porositas dibagi menjadi Porositas Efektif dan Porositas Absolut, sedangkan berdasarkan waktu dan cara terjadinya porositas dibagi menjadi Porositas Primer dan Porositas Sekunder 29. Porositas Efektif merupakan perbandingan volume pori-pori yang saling berhubungan terhadap volume batuan secara keseluruhan 30. Porositas Absolut merupakan perbandingan volume pori-pori total tanpa memandang saling berhubungan atau tidak, terhadap volume batuan secara keseluruhan 31. Porositas Primer merupakan porositas yang terbentuk pada saat batuan sedimen diendapkan 32. Porositas Sekunder merupakan porositas yang terbentuk sesudah batuan sedimen terendapkan 33. Permeabilitas meruapakan kemampuan batuan untuk melewatkan fluida dalam medium berpori-pori yang saling berhubungan. Permeabilitas di bedakan menjadi Permeabilitas Absolut, Permeabilitas Efektif dan Permeabilitas Relatif 34. Permeabilitas Absolut merupakan permeabilitas dimana fluida yang mengalir melalui media berpori hanya satu fasa saja, misalnya minyak saja atau gas saja 35. Permeabilitas Efektif merupakan permeabilitas batuan dimana fluida yang mengalir lebih lebih dari satu fasa, misalnya minyak dan air, air dan gas, gas dan minyak, atau ketiga-tiganya 36. Permeabilitas Relatif merupakan perbandingan antara Permeabilitas Absolut dengan Permeabilitas Efektif 37. Saturasi merupakan fraksi salah satu fluida terhadap pori-pori batuan 38. Kebasahan (Wettability) merupakan kecendrungan suatu fluida untuk melekat pada suatu padatan 39. Tekanan Reservoir merupakan tekanan fluida dalam pori-pori reservoir dalam keadaan setimbang, baik sebelum ataupun sesudah berlakunya proses produksi 40. Temperatur Reservoir merupakan fungsi dari kedalaman yang dinyatakan oleh gradient geothermal 41. Tekanan Kapiler merupakan perbedaan tekanan antara permukaan dua fluida yang tidak tercampur 42. Pengaruh tekanan kapiler dalam sistem reservoir adalah mengontrol distribusi saturasi dalam sistem reservoir dan sebagai mekanisme penndorong minyak dan gas untuk mengalir poripori secara vertikal

43. Besaran yangmenggambarkan karakteristik hubungan fluida hidrokarbon dengan sifat fisis yaitu faktor volume formasi gas, kelarutan gas, faktor volume formasi minyak, faktor volume formasi dwi-fasa, viskositas dan berat jenis 44. Faktor volume formasi gas didefinisikan sebagai volume yang ditempati oleh suatu standar cubic feet gas (60o, 14,7 psi) bila dikembalikan pada tekanan dan temperatur reservoir 45. Kelarutan gas didefinisikan sebagai banyaknya cubic feet gas (dalam keadaan standard) yang berada dalam larutan minyak mentah sebanyak 1 barel tangki pengumpul minyak, ketika minyak dan gas masih sama-sama dalam tekanan dan temperatur reservoir 46. Faktor volume formasi minyak didefinisikan sebagai perbandingan V1 barrel minyak pada keadaan reservoir terhada V2 barrel minyak pada tangki pengumpul dalam keadaan standard 47. Faktor volume formasi dwi-fasa didefinisikan sebagai volume formasi pada tekanan tertentu, yang ditempati minyak sebanyak 1 barrel tangki pengumpul ditambah dengan gas bebas yang semula larut dalam sejumlah minyak 48. Viskositas adalah suatu ukuran tentang besarnya keengganan cairan itu untuk mengalir 49. Hubungan viskositas terhadap tekanan dan temperatur viskositas akan menurun dengan naiknya temperatur viskositas akan naik dengan naiknya tekanan viskositas akan naik dengan bertambahnya gas dalam larutan 50. Berat jenis minyak menunjukan kwalitas fluida hidrokarbon 51. Materi Pertemuan 4 52. Materi Pertemuan 5 53.

You might also like