You are on page 1of 19

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Timbulnya prinsip akuntansi dapat dilihat dari peran akuntansi yaitu menyajikan informasi kepada berbagai pihak. Secara khusus prinsip akuntansi mengatur akuntansi keuangan yang menyajikan informasi kepada pihak di luar organisasi. Akan tetapi, informasi yang disajikan tersebut tidak hanya berguna untuk pihak di luar perusahaan tetapi juga pihak intern organisasi. Menurut Fess dan Warren (1990;794) informasi akuntansi keuangan yang disajikan sesuai dengan prinsip akuntansi memang utamanya ditujukan kepada pihak luar (eksternal) tetapi juga berguna bagi manajemen untuk mengarahkan operasi perusahaan. Perusahaan menambah berbagai laporan yang diperlukan yang tidak harus diatur oleh prinsip akuntansi yang dibutuhkan oleh manajemen. Akuntansi yang diselenggarakan untuk menghasilkan informasi kepada pihak eksternal disebut juga dengan akuntansi keuangan sedangkan akuntansi yang memfokuskan diri pada penyajian laporan untuk tujuan pengambilan keputusan intern organisasi disebut akuntansi manajemen. Miller et.al (1985:5) menyatakan ada tiga kelompok orang yang berpartisipasi dalam akuntansi keuangan yaitu pengguna (users), penyaji (preparers), dan auditor (auditors). Pengguna adalah individu atau institusi yang mengandalkan informasi akuntansi keuangan dalam pengambilan keputusan investasi atau kredit. Dalam kelompok ini termasuk investor, kreditor, analis keuangan dll. Penyaji adalah pihak yang menyusun dan menerbitkan laporan keuangan yaitu manajemen. Auditor adalah pihak yang melakukan pemeriksaan laporan keuangan untuk menyatakan pendapat atas kewajarannya. Ketiga pihak yang berpartisipasi dalam akuntansi keuangan memiliki kepentingan yang berbeda-beda atas penyajian laporan keuangan. Persepsi masing-masing pihak yang terlibat juga berbeda-beda. Oleh karena itu diperlukan satu aturan yang disepakati untuk dapat dijadikan pegangan bagi pengguna,
1

penyaji, dan auditor. Disini arti dan latar belakang pentingnya memahami prinsipprinsip akuntansi.

1.2

Visi dan Misi

Visi

Organisasi/perusahaan dapat memaksimalkan bisnis dengan menerapkan prinsipprinsip akuntansi. Misi : Memahami arti penting dan karakteristik dari prinsip akuntansi. Menguasai alat-alat akuntansi perdagangan .

BAB II TEORI ATAU KAJIAN PUSTAKA


2.1 Definisi Akuntansi Istilah akuntansi yang merupakan terjemahan bebas dari Accountancy, mempunyai pengertian yang menurut ahli yang satu dengan yang lain tidak sama. Walaupun demikian pada prinsipnya mempunyai pengertian yang sejenis. Menurut American Accounting Association, yaitu lembaga yang bertugas memberikan gelar Akuntan di AS, mendefinisikan sebagai berikut : Akuntansi adalah proses pengidentifikasian, pengukuran dan pelaporan informasi ekonomi, untuk memungkinkan adanya penilaian dan keputusan yang jelas dan tegas, bagi pihak pemakai informasi. Dari definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa : a. Akuntansi merupakan proses identifikasi/pengenalan, pengukuran dan pelaporan ekonomi. b. Informasi yang di hasilkan oleh akuntansi diharapkan berguna untuk penilaian dan pengambilan keputusan bagi pihak yang memerlukannya.

2.2

Kegunaan Akuntansi Tujuan utama akuntansi adalah menyajikan informasi ekonomi dari suatu

lembaga/badan usaha kepada pihak yang berkepentingan, baik yang di dalam perusahaan itu sendiri maupun pihak-pihak di luar perusahaan. Laporan keuangan yang bersifat kuantitatif yang berupa angka-angka suatu uang yang dituangkan dalam bentuk laporan keuangan, yang berguna untuk : a. Perencanaan Melalui informasi ekonomi yang tepat, maka manajemen perusahaan dapat menyusun rencana, baik jangka pendek, menengah maupun jangka panjang. b. Pengendalian Melalui informasi ekonomi yang akurat, maka manajemen perusahaan dapat mengontrol, menilai terhadap jalannya perusahaan.

c. Pertanggungjawaban Walaupun laporan keuangan bersifat kuantitatif, tetapi juga dapat dipergunakan untuk menelusuri data kuantitatif (misal jumlah karyawan), sehingga dapat digunakan untuk bahan pertanggungjawaban manajemen, yang akan dapat digunakan untuk mengambil keputusan pada masa-masa yang akan datang.

2.3

Prinsip Akuntansi

2.3.1 Arti penting Prinsip Akuntansi : a. Dasar untuk pedoman penentuan perlakuan akuntansi dalam menyusun maupun menginterpretasikan laporan keuangan. b. Pedoman peringkasan dan pengungkapan informasi keuangan. c. Suatu kesepakatan / aturan main tentang bagaimana laporan keangan disusun agar terjadi komunikasi yang efektif antara pihak-pihak yang terpisah secarra fisik dan fungsional

Paton & Littleton (P&L) menekankan bahwa informasi tentang kemampuan menghasilkan laba perusahaan (earning power) merupakan hal yang sangat penting dalam pengambilan keputusan ekonomik, karena earning power menjadi ukuran/kriteria investasi. Hal ini akan efektif jika perekonomian suatu negara didasarkan pada mekanisme pasar.

2.3.2 Prinsip-prinsip Akuntansi Menurut Para Tokoh Menurut Zaki Baridwan (1997 : 9) menyatakan bahwa konsep dasar yang mendasari prinsip akuntansi adalah sebagai berikut: 1. 2. 3. 4. 5. Prinsip biaya historis (Historical Cost Principle) Prinsip pengakuan pendapatan (Revenue Recognition Principle) Prinsip mempertemukan (Matching Principle) Prinsip konsistensi (Consistency Principle) Prinsip pengungkapan lengkap (Full Disclousure Principle)

Menurut Niswonger dan Fess (1996 : 349-353) prinsip-prinsip akuntansi yang paling penting dan secara luas digunakan adalah sebagai berikut : 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. Kesatuan usaha (Bussines entity) Perusahaan berjalan (Going Concern) Bukti yang obyektif (Objective evidence) Unit pengukuran (unit of measurement) Periode akuntansi (Accounting Period) Penandingan pendapatan dengan beban (Matching Revenue and expired Cost) Konsistensi (Consistency) Materialitas (Materiality) Konsevatisme (Consevatisme)

2.3.3 Karakteristik Prinsip Akuntansi Menurut P&L menyarankan agar karakteristik berikut melekat pada seperangkat prinsip akuntansi: 1. Prinsip akuntansi menunjukkan pedoman umum yang lengkap tentang fungsi akuntansi sebagai alat untuk mengungkapkan informasi keuangan suatu perusahaan. 2. Prinsip akuntansi tidak harus dikembangkan mengikuti praktek akuntansi yang sedang berjalan karena praktek akuntansi yang sedang berjalan itu sering dilandasi oleh prinsip dan konsep yang dalam beberapa hal saling bertentangan dan secara teoritis tidak konsisten. 3. Prinsip akuntansi hendaknya tidak bertentangan atau mendorong pelangggaran terhadap ketentuan hukum dan perundang-undangan yang berlaku tetapi penyusunan prinsip akuntansi tidak harus menganut konsep, pengertian, pendekatan, kebijaksanaan dan praktek hukum/yuridis tersebut. 4. Prinsip akuntansi harus merupakan alat yang praktis di bidang usaha dan keuangan, dapat diandalkan dan relevan untuk memenuhi kebutuhan manajemen, investor, pemerintah dan masyarakat umum.

5. Prinsip akuntansi harus juga logis dan dikembangkan atas dasar penalaran yang jelas sehingga dapat diterima oleh mereka yang berkepentingan dengan akuntansi.

2.4

Accounting Information System (AIS) Accounting Information System (AIS) adalah suatu prosedur terorganisir

untuk mengidentifikasikan, mengukur, mencatat dan menyimpan informasi keuangan agar digunakan dalam laporan akuntansi & manajemen. Pemimpin AIS adalah seorang kontroler yang bertugas untuk mengelola seluruh kegiatan akuntansi (Chief Accounting Officer CAC). 2.4.1 1. Macam-macam Akuntansi dalam suatu perusahaan

Akuntansi Keuangan (Financial accounting)

Akuntansi keuangan (Financial accounting) yaitu akuntansi yang membuat Income statement dan Balance sheet serta menyajikan informasi keuangan untuk pihak eksternal perusahaan. 2. Akuntansi Manajerial (MJM)

Akuntansi manajerial (MJM) yaitu akuntansi yang membuat laporan untuk melayani pengguna internal perusahaan.

2.4.2

Profesi Akuntansi

Ada beberapa profesi dalam bidang akuntansi, diantaranya: a. Akuntansi Publik bersertifikasi CPA (Certified Public Accountant) yaitu pekerjaan yang menawarkan jasa pada masyarakat umum dan berlisensi dari negara, yang mengadopsi sistem tersebut dari American Institute CPA. b. c. Jasa CPA adalah Audit, Perpajakan dan Manajemen. Audit adalah Penelitian sistematis mengenai akuntansi suatu perusahaan untuk menentukan apakah laporan keuangannya mencerminkan operasinya secara wajar.

d.

Jasa penasehat manajemen adalah jasa akuntansi khusus yang membantu para manajer menentukan masalah dalam bidang keuangan, produksi dan bidang lainnya.

e.

Akuntan swasta (sebagian besar akuntan manajemen), digaji dan bekerja di perusahaan untuk melaksanakan aktifitas keuangan di perusahaan sehari-hari.

2.4.3

CPA Vision Project

CPA Vision Project adalah program yang mencakup keseluruhan profesi akuntansi yang bertujuan menilai profesi akuntan di masa depan. CMA (Certified Management Accountant) ialah gelar profesi untuk akuntan manajemen. Ada enam kekuatan Global dalam perubahan profesi CPA : a. Teknis : b. c. d. e. f. Aktifitas manusia di otomatisasikan Cara baru bekerja dan keputusan yang rumit

Ekonomi yaitu Globalisasi Pasar modal Politik Sosial Sumber daya manusia (SDM) Peraturan pemerintah setempat

Jasa utama yang diberikan CPA yaitu: a. b. c. d. e. Jaminan dan integritas informasi. Teknologi. Konsultasi manajemen dan manajemen kinerja. Perencanaan financial. Bisnis Internasional.

Ketrampilan yang diberikan CPA yaitu: a. b. c. Berfikir strategis & kritis. Komunikasi dan kepemimpinan. Fokus pada pelanggan, klien dan pasar.

d. e.

Menginterpretasikan informasi. Teknologi.

Perusahaan CPA yang merancang Sistem informasi keuangan di suatu perusahaan dilarang untuk mengaudit klien tersebut.

2.5

Alat-alat Akuntansi Perdagangan

2.5.1 Persamaan akuntansi ASSET = KEWAJIBAN + EKUITAS. Catatan: ASSET/AKTIVA: Setiap sumber daya ekonomi yang diharapkan dapat bermanfaat bagi perusahaan atau yang memilikinya. KEWAJIBAN/LIABILITAS: Utang yang dimiliki perusahaan terhadap organisasi atau individu diluar perusahaan tersebut. EQUITAS/MODAL PEMILIK: Jumlah uang yang akan diterima pemilik bila ia menjual seluruh asset perusahaan & membayar seluruh hutangnya. Ekuitas atau modal ini terdiri dari : a. b. Jumlah investasi Laba usaha yang diinvestasikan kembali

Sistem pencatatan akuntansi menggunakan sistem akuntansi berpasangan (Double Entry Accounting System), yang mencatat pengaruh ganda dari setiap (satu) transaksi.

2.5.2

Laporan Keuangan

Laporan keuangan adalah setiap jenis laporan yang merangkum status keuangan perusahaan untuk membantu membuat keputusan manajerial. Laporan keuangan terdiri dari 3 macam, yaitu: Neraca yaitu laporan keuangan yg memerinci Asset, Kewajiban dan Ekuitas pemilik dari sebuah perusahaan.

ASSET/AKTIVA Asset/Aktiva ada yang berwujud dan tidak berwujud. Aktiva berwujud ini dibagi menjadi 2 macam, yaitu aktiva lancar dan aktiva tidak lancar. 1. Aktiva Lancar ,terdiri dari a. Likuiditas yaitu tingkat kemudahan suatu asset untuk dirubah menjadi uang tunai. b. Piutang dagang yaitu jumlah yang harus dibayar pelanggan yang telah membeli barang secara kredit. c. Persediaan Barang dagang yaitu biaya barang-barang yang diperoleh untuk dijual kepada pelanggan dan yang masih tetap berada di tangan. d. Beban dibayar dimuka yaitu beban, seperti sewa dibayar dimuka, yang dibayarkan sebelum jatuh tempo pada periode mendatang. 2. Aktiva Tetap yaitu asset/aktiva yang memiliki nilai penggunaan jangka panjang, seperti tanah, gedung dan peralatan. Setiap aktiva tetap pasti mengalami suatu hal yang dinamakan penyusutan yaitu proses penyebaran biaya suatu asset selama masa gunanya. 3. Aktiva tak berwujud yaitu asset/aktiva non fisik seperti hak paten atau merek dagang, yang memiliki nilai ekonomis dalam bentuk manfaat yang diharapkan. Misalnya goodwill yakni jumlah yang dibayarkan suatu bisnis diluar nilai asset-asset lainnya.

KEWAJIBAN Kewajiban atau yang lebih dikenal sebagai utang dibagi menjadi 2 macam, yaitu: a. Kewajiban lancar yaitu utang yang harus dibayarkan dalam satu tahun. b. Kewajiban jangka panjang yaitu utang yang belum jatuh tempo dalam satu tahun.

EKUITAS PEMILIK Ekuitas pemilik atau yang lebih dikenal dengan modal dapat terdiri dari berbagai macam, diantaranya saham, modal disetor berupa uang tunai atau barang serta laba yang ditahan.

Laporan Rugi Laba (Profit and Loss Statement) yaitu laporan keuangan yang merinci pendapatan dan pengeluaran tahunan suatu perusahaan sehingga bottom linenya memperlihatkan laba atau rugi perusahaan.

Rumus : PENDAPATAN BEBAN = LABA (RUGI) Dalam laporan laba rugi ada beberapa istilah yang harus kita ketahui, yaitu sebagai berikut. 1. Pendapatan yaitu dana yang dialirkan kepada bisnis dari penjualan barang atau jasa. 2. Harga Pokok penjualan (HPP) yaitu total biaya untuk mendapatkan bahanbahan untuk membuat produk yang dijual perusahaan selama setahun. 3. Laba Kotor yaitu pendapatan dari barang yang dijual dikurangi harga pokok penjualan. 4. Beban operasi yaitu biaya-biaya selain harga pokok penjualan yang terjadi selama memproduksi barang atau jasa. 5. 6. Laba operasi yaitu laba kotor dikurangi beban operasi. Laba bersih yaitu laba kotor dikurangi beban operasi dan pendapatan.

Laporan Arus Kas (Cash Flow) yaitu laporan keuangan yang menjabarkan pendapatan dan pembayaran uang kas suatu perusahaan setiap tahunnya. Laporan arus kas ini terdiri dari : a. Arus kas dari Operasi. b. Arus kas dari Investasi. c. Arus kas dari Pembiayaan.

Anggaran yaitu laporan terinci mengenai perkiraan pendapatan dan pengeluaran untuk suatu periode waktu di masa mendatang.

2.5.3 Standard dan Praktek Pelaporan Dalam membuat laporan, kita harus dapat menjelaskan standar dan prinsip utama untuk menyampaikan laporan keuangan. Pengakuan pendapatan dalam

10

suatu siklus usaha terdiri dari penjualan telah selesai & produk telah diantar serta harga jual telah ditagih (A/R). Selain membuat laporan keuangan, salah satu profesi dari akuntan yaitu menganalisa laporan keuangan yaitu menjelaskan cara-cara perhitungan rasiorasio keuangan utama untuk membantu menganalisa kekuatan keuangan suatu bisnis. Ada 3 Klasifikasi dalam hal menganalisa laporan keuangan, diantaranya: 1. Rasio Solvabilitas

Rasio Solvabilitas yaitu rasio keuangan baik jangka pendek maupun panjang untuk memperkirakan resiko dalam melakukan suatu investasi pada perusahaan. a. Rasio Solvabilitas jangka pendek, terdiri dari: a) Rasio likuiditas yaitu rasio yang mengukur kemampuan suatu perusahaan untuk langsung membayar utang-utangnya. b) Rasio lancar yaitu rasio yang mengukur kelayakan perusahaan untuk mendapatkan pinjaman, dengan mengukur kemampuannya membayar kewajiban lancar. Rasio Lancar = Aktiva lancar / Kewajiban lancar. c) Modal kerja yaitu perbedaan antara aktiva lancar dengan kewajiban lancar. b. Ratio Solvabilitas jangka panjang terdiri dari : a) Rasio Utang b) Rasio terhadap ekuitas pemilik.

2.

Rasio Profitabilitas yaitu rasio yang mengukur potensi keuntungan suatu perusahaan juga untuk mengukur laba yang diperoleh untuk tiap rupiah yang diinvestasikan.

Pengembalian atas ekuitas = Laba Bersih / Total Ekuitas Pemilik. Dalam rasio profitabilitas dikenal istilah laba per saham, yaitu rasio profitabilitas yang mengukur besarnya deviden yang dapat dibayarkan sebuah perusahaan pada pemegang saham. Laba per saham = Laba Bersih / Jumlah saham yang dikeluarkan.

11

3.

Rasio Aktifitas yaitu effisiensi dalam penggunaan sumber daya perusahaan berkaitan dengan profitabilitas.

2.6

Akuntansi Internasional

Menyangkut hal mengenai akuntansi internasional maka masalah yang timbul adalah sebagai berikut. 1. Nilai Tukar Valuta asing. 2. Transaksi Internasional (terkait erat nilai tukar). 3. Standard akuntansi Internasional, agar dapat dibaca & dipahami di semua Negara.

12

BAB III STUDI KASUS

3.1

Kasus Dewasa ini skandal demi skandal manipulasi laporan keuangan perusahaan

raksasa di AS tercetus. Mulai kasus Enron, Worldcom, Adelphia Communication, Merck sampai Xerox telah mengguncang dunia bisnis di AS dan dunia. Indeks saham di Wall Street merosot tajam sampai di bawah titik 9000 padahal biasanya mencapai 11.000, sedangkan indeks NASDAQ juga mengalami penurunan terbesar dari biasanya di atas 2.000-an turun mencapai 1.400-an. Skandal-skandal tersebut bahkan sudah merembet ke politik dengan mengaitkan posisi Presiden AS George W. Bush sebelumnya di perusahaan Harken Energy Corp. dan posisi Wakil Presiden AS Dick Cheney sebelumnya di perusahaan Halliburton Co yang berbasis di Dallas. Secara ringkas, apa yang terjadi pada prinsipnya adalah usaha untuk melaporkan income dan assets yang lebih tinggi dalam laporan keuangan perusahaan-perusahaan tersebut secara menyimpang dari prinsip akuntansi yang berlaku secara umum (generally accepted accounting principles). Usaha ini dilakukan antara lain dengan tidak melaporkan kerugian anak perusahaan dalam laporan keuangan konsolidasi, mencatat sebagai assets atau menunda pembebanan pengeluaran yang seharusnya diakui dan dicatat sebagai biaya, mengakui dan mencatat penghasilan yang belum tentu/pasti diperoleh. Tujuan dari perbuatan ini adalah agar laporan keuangan yang disampaikan dapat menunjukkan kinerja yang lebih baik (laba lebih tinggi) sehingga earning per share (EPS) lebih tinggi dan harga saham perusahaan bersangkutan dapat terdongkrak di bursa. Harga saham di bursa merupakan salah satu ukuran kinerja keberhasilan pengelolaan perusahaan oleh para eksekutif sebagai wujud pertanggung jawaban atas kepercayaan yang diberikan para pemegang saham kepadanya untuk mengelola perusahaan (stewardship). Selain itu, para eksekutif perusahaan yang telah go public atau tercatat di bursa, umumnya memiliki saham perusahaannya
13

sebagai hasil dari pembagian bonus atau penghargaan lain atas kinerjanya di perusahaan tersebut. Sehingga pada kasus-kasus di atas terdapat juga pola di mana setelah harga saham perusahaan bersangkutan terdongkrak akibat rekayasa laporan keuangan eksekutif bersangkutan segera menjual saham yang dimilikinya dan tidak lama kemudian eksekutif tersebut akan mengundurkan diri dari perusahaan bersangkutan.

14

BAB IV PEMBAHASAN KASUS

4.1

Pembahasan Dasar laporan Dalam akuntansi terdapat prinsip-prinsip yang harus ditaati sebagai dasar

penyusunan laporan keuangan yang pada dasarnya adalah suatu pernyataan atas usaha yang dilakukan dan hasil dicapai yang terwujud dalam berbagai posisi keuangan. Prinsip-prinsip itu antara lain netral, objektif, jujur, hati-hati (konservatif), konsisten, tepat waktu serta pengungkapan secara jelas dan lengkap. Secara keseluruhan, prinsip ini lebih dikenal dengan istilah generally accepted accounting principles (GAAP) atau di Indonesia menjadi pernyataan standar akuntansi keuangan (PSAK) dari Ikatan Akuntan Indonesia (IAI). Prinsip netral dan objektif mengharuskan penyajian dan pelaporan informasi akuntansi yang tidak memihak, apa adanya, tidak condong kepada kepentingan manajemen atau executive maupun pemegang saham atau pihak lain. Prinsip (konservatif) menghendaki agar dalam menyajikan laporan keuangan, beban dan biaya lebih diutamakan pengungkapannya dibandingkan dengan penghasilan atau assets. Sebagai contoh pencadangan piutang ragu ragu setiap periode yang berarti mengakui adanya kemungkinan piutang tak tertagih sehingga piutang dilaporkan lebih kecil setelah dikurangi cadangan tersebut. Dan juga penyusutan investasi ataupun pencatatan surat berharga dengan metode lower of cost or market (LCOM). Demikian juga jika terjadi sesuatu peristiwa contingency seperti adanya perkara pengadilan, dalam laporan keuangan harus diungkapkan adanya perkara tersebut dan kemungkinan beban yang timbul dari perkara tersebut. Selain itu pengakuan pendapatan (penghasilan), baru dapat dicatat jika telah terdapat bukti nyata bahwa perusahaan memang berhak kerena telah mendapat dan berusaha untuk itu serta dapat mengukurnya dengan baik dan objektif.

15

Prinsip pengungkapan

(disclosure) mengharapkan pembuat laporan

keuangan untuk menyajikan dan melaporkan semua fakta transaksi dan kejadian yang signifikan dapat mempengaruhi hasil usaha atau jalannya operasi perusahaan. Pelaporan dan penyajian laporan keuangan transaksi ekonomi harus dilakukan secara tepat waktu sesuai dengan periode terjadinya dan periode laporan keuangan. Untuk memastikan bahwa laporan keuangan perusahaan tersebut telah disusun sesuai prinsip akuntansi yang berlaku umum, maka laporan keuangan harus diaudit oleh akuntan publik. Pelaksanaan tugas akuntan publik ini harus mengacu kepada generally accepted auditing standards (GAAS) atau di Indonesia dikenal dengan standar profesional akuntan publik (SPAP) yang mengatur tentang orang yang dapat melakukan tugas audit, independensi, kecermatan dan keseksamaan dalam pekerjaan audit, standar pekerjaan lapangan dan standar mengenai pelaporan hasil audit.

Tidak taat Apa yang terjadi pada kasus-kasus di atas adalah ketidaktaatan terhadap prinsip akuntansi maupun standard auditing, terutama mengenai independensi seperti diketahui masalah diatas melibatkan firma akuntan publik ternama, yang temasuk jajaran papan atas, the big five; yang tentunya mempunyai akuntan/auditor yang terdidik, terlatih dan sangat berpengalaman dalam melakukan audit, sehingga sulit dipahami dan diterima akal sehat jika penyimpangan dari prinsip akuntansi tersebut tidak diketahui. Hal ini ditambah lagi dengan kenyataan bahwa dalam kasus Enron, firma akuntan publik yang mengaudit perusahaan tersebut juga sekaligus memberikan jasa sebagai konsultan manajemen keuangan. Tentunya proses audit akan lebih independen jika yang mengaudit tidak ada kaitan dengan objek yang diaudit. Memang dalam dunia auditing terdapat perbedaan tanggung jawab antara manajemen/ executive di satu pihak dengan auditor/akuntan publik yang mengaudit laporan keuangan tersebut. Isi dan kebenaran dari laporan keuangan adalah tanggung jawab dari manajemen/eksekutif perusahaan yang diaudit.

16

Maka dari itu, dalam setiap kali penugasan audit, akuntan publik akan meminta letter of representative dari manajemen sebagai pernyataan atas kebenaran isi laporan keuangan yang disampaikan. Sedangkan auditor/akuntan publik bertanggung jawab atas pendapat atau opini yang diberikannya terhadap kewajaran laporan keuangan yang disampaikan oleh manajemen. Opini yang diberikan oleh akuntan publik harus berdasarkan pada buktibukti audit yang diperoleh selama melaksanakan tugas auditnya. Bukti-bukti audit ini harus disusun dan didokumentasikan sedemikian rupa, sehingga jika diperlukan dapat dipakai, bukannya untuk dimusnahkan ketika diperlukan. Melihat pada kasus-kasus tersebut, membangkitkan kesadaran kita bahwa isu moral dan etika makin krusial dikemukakan dan ditekankan. Kalau tidak, maka masih akan banyak kasus rekayasa serupa yang akan terjadi, karena praktek bisnis yang dijalankan dengan prinsip win loss solution dengan permainan zero sum game, yaitu hanya memikirkan keuntungan diri pribadi dan kelompoknya dengan mengorbankan orang lain, masyarakat dan bahkan lingkungan sekitarnya. Isu ini menjadi penting karena dengan kecanggihan teknologi informasi dan kemajuan ekonomi dewasa ini, suatu transaksi ekonomi dapat direkayasa dengan cara sangat rumit dan kompleks, sehingga perangkat hukum untuk menjaring pelaku dapat menjadi keteteran, apalagi jika ancaman hukumannya ringan. Hal ini terlihat dari contoh kasus di atas, walaupun sistem dan perangkat hukum di AS sudah sangat mapan, para eksekutif terkait masih bebas berkeliaran. Bagi kita di Indonesia, kasus-kasus di atas dapat diambil hikmahnya, terutama mengenai isu moral dan etika serta perlunya perangkat hukum yang memadai, karena bukan hanya untuk mencapai kemakmuran mensyaratkan adanya karakter yang baik, tetapi juga untuk segera keluar dari krisis.

17

BAB V SIMPULAN DAN SARAN


5.1 Simpulan Prinsip akuntansi sangat penting karena menjadi dasar untuk pedoman penentuan perlakuan akuntansi dalam menyusun maupun menginterpretasikan laporan keuangan. Disamping itu prinsip akuntansi menjadi pedoman peringkasan dan pengungkapan informasi keuangan serta sebagai suatu kesepakatan / aturan main tentang bagaimana laporan keangan disusun agar terjadi komunikasi yang efektif antara pihak-pihak yang terpisah secara fisik dan fungsional.

5.2

Saran Dampak akan fatal bila seorang akuntan tidak memahami prinsip akuntansi,

serta tidak menguasai alat-alat akuntansi perdagangan . Dengan demikian dibutuhkan pemahaman yang mendalam mengenai prinsip-prinsip akuntansi agar tidak salah dalam menentukan perlakuan akuntansi, baik dalam menyusun maupun menginterprestasikan laporan keuangan .

18

DAFTAR PUSTAKA
Prof.Dr. Baridwan Zaki , Intermediate Accounting Bab 1 Hal: 1 15, Anggota IKAPI BPFE Yogyakarta: 2004 FASB, Accounting Standard: Current Text (New York: McGraw-Hili Book Company 1987), hal. i-iv. Business Enterprises oleh Paul Grady (New York; AICPA, 1965). Donald E. Kieso and Jerry J. Weygand, Intermediate Accounting (New York; John Wiley &Son, 1986), hal 10. Sumarti.2010.Pengantar Bisnis.Bandung.Politeknik Negeri Bandung http://id.shvoong.com/writing-and-speaking/presenting/2063097-konsep-dasardan-prinsip-akuntansi/#ixzz1tluTfDZT http://nurulaisyah2.wordpress.com/2012/01/08/prinsip-prinsip-akuntansi/ http://www.sylabus.web44.net/bisnisfile/bisniskuliah10.htm

19

You might also like