You are on page 1of 2

Fitriya Sujatmaka 2011730134

5. Alur Pencatan dan Pelaporan Alur pengumpulan data dari Sub-sistem Informasi Puskesmas, Sub-sistem Informasi Rumah Sakit dan Sistem Terpadu Penyakit sebagai berikut: A. Alur data dari Puskesmas 1. Data Puskesmas yang berasal dari kegiatan harian, baik dari kegiatan dalam gedung maupun luar gedung Puskesmas dan Puskesmas pembantu serta bidan di desa, dikumpulkan di Puskesmas oleh masing-masing pengelola program di Puskesmas, misalnya program kesehatan ibu dan anak, pemberantasan penyakit, promosi kesehatan dan lainnya. 2. Data tersebut kemudian diagregasi oleh pengelola SP2TP ke dalam formulir laporan bulanan Puskesmas (LB1 dan LB3). 3. Laporan bulanan tersebut kemudian dikirimkan ke dinas kesehatan kabupaten. 4. Kemudian dilakukan rekapitulasi seluruh Puskesmas oleh petugas SP2TP kabupaten untuk dikoordinasikan dengan pengelola program di dinas kesehatan kabupaten. 5. Selanjutnya rekapitulasi laporan Puskesmas diteruskan ke dinas kesehatan propinsi dan pusat (Departemen Kesehatan). B. Alur data dari Rumah 1. Data dari rumah sakit baik pemerintah maupun swasta yang berasal dari kegiatan harian, meliputi pelayanan rawat jalan dan rawat inap, dikumpulkan oleh petugas rekam medik rumah sakit. 2. Data tersebut kemudian diagregasi oleh petugas rekam medik dalam formulir laporan bulanan rumah sakit sebagai berikut: a. Laporan data keadaan morbiditas pasien rawat inap rumah sakit (RL2a). b. Laporan data keadaan morbiditas pasien rawat jalan rumah sakit (RL2b). c. Laporan data keadaan morbiditas pasien rawat inap surveilans rumah sakit (RL2a1). d. Laporan data keadaan morbiditas pasien rawat jalan surveilans rumah sakit (RL2b1). e. Laporan data status imunisasi (RL2c).

3. Laporan tersebut secara bersamaan dikirimkan ke dinas kesehatan kabupaten, dinas kesehatan propinsi dan Departemen Kesehatan (Ditjen Pelayanan Medik). C. Alur data Sistem Terpadu Penyakit /STP 1. Untuk melakukan upaya pemberantasan penyakit menular, penanggulangan kejadian luar biasa (KLB) penyakit dan keracunan, serta penanggulangan penyakit tidak menular diperlukan suatu sistem surveilans penyakit secara terpadu yang bersumber dari Puskesmas, rumah sakit dan laboratorium dengan menggunakan formulir STP Pus STP RS dan STP Lab. 2. Data STP tersebut di atas kemudian diagregasi dalam formulir STP.PUS.KAB., STP.RS.KAB. dan STP.LAB.KAB oleh dinas kesehatan kabupaten. 3. Selanjutnya rekapitulasi laporan STP tersebut diteruskan ke dinas kesehatan propinsi dan pusat (Departemen Kesehatan).

You might also like