You are on page 1of 17

BAB II

PEMERIKSAAN KOGNITIF TEST YOUR MEMORY (TYM) SEBAGAI


DETEKSI DINI PENYAKIT ALZHEIMER DITINJAU DARI
KEDOKTERAN
2.1 Penya!" A#$%e!&e'
Penyakit Alzheimer pertama kali ditemukan pada tahun 1906 oleh Alois
Alzheimer, seorang neurolog dan psikiater Jerman (Purba, 2006) Alzheimer
sendiri merupakan bentuk paling umum dari demensia, sebagai akibat
degenerasi neuron yang ter!adi se"ara progresi# ($ilroy,2000) %ampai sekarang
belum diketahui dengan pasti etiologi penyakit Alzheimer (%allo&ay dan
'orreia, 2009) (amun beberapa peneliti memberikan teori kemungkinan
sebagai penyebab dan #aktor resiko terhadap penyakit ini atas dasar kelainan
yang ditemukan, diantaranya (1) )aktor umur, hal ini dikaitkan dengan proses
penuaan (aging) (2) )aktor hormonal, yaitu hormon* tiroid (+%,), insulin, serta
hormon estrogen dan testosteron ('arrillo et al, 2009) (-) )aktor genetik,
autoimun dan in#lamasi, radikal bebas, trauma kapitis, stres yang berlebihan
(psychological distress), dan sindrom do&n !uga dianggap sebagai #aktor resiko
ter!adinya penyakit Alzheimer (.ayeu/, 2010 0 $eyer, James 1, et al, 2002)
2.1.2 Ne(')*a")#)+! ,an B!)!&!a Pa,a Penya!" A#$%e!&e'
%e!umlah tanda*tanda patologis penyakit Alzheimer ditemukan sangat
spesi#ik baik di tingkat makro anatomik maupun seluler %e"ara makroskopik
ditemukan atro#i pada daerah*daerah tertentu di otak seperti regio
6
temporoparietal dengan pelebaran sulkus dan menipisnya girus yang tidak
ditemukan pada kontrol dengan umur yang sama %e"ara mikroskopik
ditemukan kelainan histopatologis yang sangat spesi#ik di korteks serebrum
antara lain berupa ()+ (neurofibrillary tangles) dan %P (senile plaques) ()+
merupakan petanda patologik dalam penyakit Alzheimer (2uer#urth,,enry3
and )rank . 4a)erla, 2010)
)ig 1 %"hemati" o5er5ie& o# the pathophysiology o# A1 and its possible
epigeneti" basis +he pathophysiology o# A1 is "hara"terized by a "omple/
interplay bet&een #a"tors in5ol5ed in aging, aberrant pro"essing o# amyloid*
pre"ursor protein and tau APP 6 Amyloid Pre"ursor Protein, Ab 6 beta*
Amyloid, 7A'8 6 7eta*site APP*'lea5ing 8nzyme 1, P%1 6 Presenilin*1, P%2
6 Presenilin*2, ('%+( 6 (i"astrin, (8P 6 (eprilysin, .AP+ 6 mi"rotubule*
asso"iated protein tau $enes &ith e5iden"e #or epigeneti" regulation o# gene
e/pression are depi"ted in itali"s and unders"ored
7
G-'.2.1 Pa").!/!)#)+! Penya!" A#$%e!&e' (sumber 94 'houliaras et al :
Progress in (eurobiology 90 (2010) ;9<=>10)
2.1.0 Man!.e/"a/! K#!n!/
$e!ala yang dominan seringkali men"erminkan kepribadian premorbid
(prasakit) pasien +anda #okal, termasuk a#asia (gangguan berbahasa), anomia,
agnosia, apraksia, disleksia, diskalkulia, disgra#ia, dapat berkembang setiap
saat %elain itu !uga ditemukan adanya kehilangan memori !angka pendek serta
ke!ang, dimana biasanya ke!ang ter!adi pada sekitar 10? pasien Alzheimer
($ilroy, 20000 $eyer, James 1, Jani"e .@eating, and 1aniel 'Potts, 2002)
2.1.1 D!a+n)/!/
Penegakan diagnosis Alzheimer dapat menggunakan kriteria 1%. AB
(4ampiran 1) karena se"ara nyata dapat mendiagnosis tipe demensia Alzheimer
($eyer, James 1, Jani"e .@eating, and 1aniel 'Potts, 2002) Cntuk
menentukan #ase*#ase (batas normal, demensia ringan, dan berat) penyakit ini
digunakan Global Deterioration Scale ($1%) .enilai penurunan kemampuan
kogniti# dapat digunakan The Alzheimers Disease Assesment Scale-cognitive
Subscale (A1A%*"og), ini-ental State !"amination (..%8), dan Test
#our emory (+D.) Pemeriksaan dengan computer-tomography ('+),
electroencephalography (88$), dapat digunakan untuk mengetahui etiologi
penyakit Alzheiemer Penggunaan metode pen"itraan seperti $ositron
!mission Tomography (P8+), Single $hoton !mission %omputed Tomography
8
(%P8'+), dan pemeriksaan genetik dapat digunakan dalam mendiagnosis
penyakit Alzheimer (Purba,2006)
G-'.2.2 Ga&-a'an MRI ,an 2T *a,a *a/!en n)'&a#3 M2I3 ,an *en,e'!"a
A#$%e!&e' (sumber9 Peterson, Eonald ' 2011 .ild 'ogniti5e Ampairment
+he (e& 8ngland Journal o# .edi"ine -6;9222F*-;, pp22-0*22-1)
2.1.4 Pena"a#a/anaan
Penanggulangan penyakit Alzheimer membutuhkan penanganan se"ara
komprehensi# men"akup terapi #armakologik dan non*#armakologik (Purba,
2006) %holinesterase inhibitor (tacrine, donepezil, ri5astigmin, dan
galantamin) dan antagonis reseptor (*methyl*1*aspartate merupakan
penatalaksanaan #armakologi untuk penyakit Alzheimer yang telah disetu!ui
oleh 4embaga Administrasi .akanan dan Gbat (.ayeu/, 2010)
9
%elain kedua golongan obat di atas, dapat !uga menggunakan terapi
hormonal, obat*obat non*steroid anti in#lammatory ((%A1), dan anti oksidan
seperti 5itamin ', 5itamin 8 dan glutation yang dapat mereduksi kerusakan
neuron (Purba,2006) +erapi non #armakologik !uga dibutuhkan dalam
pera&atan penyakit Alzheimer yang meliputi psikoterapi, psikoedukasi, terapi
suporti#, dan terapi multikomponen (AlzheimerHs 1isease )a"ts and )igures,
2012)
Ta-e#. 2.1 Te'a*! .a'&a)#)+! *enya!" A#$%e!&e' (sumber9 @a&as,
'laudia, 200- 8arly AlzheimerHs 1isease +he (e& 8ngland Journal o#
.edi"ine, -;9 (11), pp10>9)
2.2 Pe&e'!/aan )+n!"!. Test Your Memory (TYM) (n"( De"e/! D!n!
Penya!" A#$%e!&e'.
Pemeriksaan +D. merupakan pemeriksaan kogniti# terbaru yang
diran"ang untuk membantu para tenaga medis pro#esional dalam mendiagnosis
penyakit Alzheimer (Eoss, 2010) Pemeriksaan ini ditemukan oleh Jeremy
.7ro&n, seorang neurolog asal 'ambridge pada tahun 200F, dan pertama kali
dipublikasikan pada tahun 2009 (7ro&n, 201-) +D. adalah pemeriksaan
10
yang terdiri atas 10 tugas yang harus diker!akan oleh pasien pada selembar
kertas bersisi ganda +ugas*tugasnya meliputi orientasi, kemampuan menyalin
sebuah kalimat, pengetahuan, kalkulasi, ke#asihan 5erbal, kesamaan,
penamaan, kemampuan 5isuospatial, dan mengingat sebuah kalimat salinan
(4ihat lampiran 2) @emampuan dalam menger!akan tes ini !uga mendapat
nilai +otal nilai keseluruhan dari tes ini adalah >0 poin, dimana pasien dengan
nilai I;2 pada +D. dapat didiagnosis mengalami Alzheimer (7ro&n, et al
2009)
%e"ara keseluruhan pemeriksaan +D. ini men"akup lima domain
kogniti#, diantaranya adalah memori, perhatian, bahasa, kemampuan
5isuospatial, dan #ungsi eksekuti# Pe'%a"!an merupakan kemampuan untuk
#okus terhadap tugas +es yang paling sederhana adalah dengan meminta
pasien untuk memba"a dengan urutan terbalik (misalnya untuk menghitung
mundur 20*1, atau menghitung mundur da#tar bulan*tahun), atau meminta
pasien untuk mengurangi F dari 100, dan kemudian kurangi F dari !umlah yang
tersisa Perhatian adalah dasar persyaratan untuk mampu melakukan penilaian
kogniti# @etika hal ini terganggu, hasil tes berikutnya kemungkinan akan sulit
untuk dita#sirkan $angguan perhatian sering ter!adi pada pasien dengan
delirium atau kesadaran berkabut Gleh karena itu di dalam 10 tugas +D.
diberikan sebuah penilaian tersendiri terhadap kemampuan pasien dalam
menger!akan tes (3ood#ord, 200F)
Me&)'!3 /e"ara umum terbagi atas 2, yaitu memori !angka pan!ang
(long-term memory) dan memori !angka pendek (short-term memory) .emori
!angka pendek dipengaruhi oleh keutuhan sistem limbik (terutama di lobus
11
temporal) sedangkan memori !angka pan!ang dipengaruhi oleh beberapa bagian
seperti lobus temporal, area 7ro"a, korteks, dan hipotalamus %e"ara khusus
memori dibagi atas ; subtipe yaitu memori episodik, semantik, prosedural, dan
ker!a:&orking (3ood#ord, 200F) .emori episodik menga"u pada sistem
memori eksplisit dan deklarati# yang dipengaruhi oleh lobus temporal medial,
area 7ro"a, korteks retrosplenial, presubi"ulum, #orniks, badan mamilari,
saluran mamilotalamik dan inti thalamus .emori ini ber#ungsi untuk
mengingat pengalaman pribadi seperti "erita pendek atau pengalaman makan
malam terakhir Apabila terdapat gangguan pada memori episodik, maka
kemampuan untuk mempela!ari in#ormasi baru akan terganggu (amnesia
anterograde) (7udson, 200>)
G-'. 2.0 K#a/!.!a/! Me&)'! (%umber 9 Anonim 4ong +erm .emory
1iunduh dari http&''((()positscience)com'brain-resource)
.emori semantik ialah memori yang menga"u pada konsep dan #akta
pengetahuan, seperti &arna singa atau presiden pertama Amerika %erikat Ani
merupakan gangguan memori yang paling umum ditemukan pada penyakit
12
Alzheimer $angguan ini disebabkan oleh kerusakan di daerah lobus
in#erolateral atau #rontal korteks Penurunan #ungsi memori semantik dapat
dinilai apabila pasien mengalami kesulitan dalam penamaan barang yang
sebelumnya telah diketahui namanya Pasien dengan gangguan memori
semantik ringan akan menun!ukkan pengurangan kata*kata dalam pengetahuan
semantiknya, misalnya !umlah nama*nama he&an yang dapat dihasilkan dalam
satu menit (7udson, 200>)
Pengetahuan semantik ialah kemampuan yang berkenaan dalam
penamaan atau arti Pasien dengan gangguan semantik yang lebih berat
biasanya menun!ukkan de#isit penamaan dua arah, yaitu pasien tidak dapat
menamai benda saat itu digambarkan dan !uga tidak dapat menggambarkan
atau mendeskripsikan benda tersebut saat pasien mengingat namanya .emori
prosedural menga"u pada kemampuan untuk bela!ar perilaku, kemampuan
kogniti#, dan algoritma $angguan memori prosedural sering ditemukan pada
pasien dengan sindrom @orsano## dan penyakit Alzheimer Pro"edural memori
tidak ditun!ukkan tetapi selama ter!adi mungkin bisa eksplisit (seperti bela!ar
mengendarai mobil dengan transmisi standar) atau implisit (seperti bela!ar
urutan angka pada telepon) 1aerah otak yang terlibat pada memori prosedural
ialah daerah ganglia basalis dan "erebelum (7udson, 200>)
.emori ker!a ialah kombinasi antara perhatian, konsentrasi, dan
memori !angka pendek .emori ini memungkinkan seseorang untuk sementara
&aktu dapat mempertahankan dan memanipulasi in#ormasi yang perlu diingat,
seperti mengingat nomor telepon bagi sesorang tanpa men"atatnya (proses
#onologis in#ormasi) 1aerah otak yang mempengaruhi sistem memori ker!a
13
adalah !aringan kortikal dan subkortikal, tetapi bagian yang paling berperan
penting adalah korteks pre#rontal $angguan memori ker!a dapat dilihat dengan
"ara yaitu pasien akan menun!ukkan ketidakmampuan untuk berkonsentrasi
atau memperhatikan @esulitan melakukan tugas baru yang melibatkan
instruksi dengan banyak langkah atau aturan (7udson, 200>)
Ba%a/a3 gangguan pada domain kogniti# ini menun!ukkan adanya
masalah yang dominan pada hemis#er otak 1isartria sering dikaitkan dengan
penyakit Alzheimer, dimana pasien memiliki gangguan terhadap artikulasi
Pasien akan diminta untuk mengulang sebuah #rase kata atau kalimat (misal
J(est register streetH) atau bisa !uga diidenti#ikasi dengan meminta pasien
untuk sebuah nama benda seperti sebuah !am, dan kemudian nama komponen
yang lebih ke"il seperti tali, tangan, dll $angguan bahasa lainnya yang dapat
terlihat ialah hilangnya prosodi (kualitas ritmis dan melodis) (3ood#ord, 200F)
Ke&a&*(an 5!/()/*a"!a#3 gangguan pada domain ini biasanya
disebabkan karena adanya lesi pada kedua bagian hemis#er .etode yang dapat
digunakan untuk mendeteksi de#isit domain ini adalah dengan meminta pasien
untuk menyalin diagram atau gambar yang paling umum seperti sebuah !am
1omain terakhir yang diu!i pada pemeriksaan kogniti# +D. adalah .(n+/!
e/e("!.6.')n"a#. )ungsi eksekuti# adalah istilah untuk #ungsi otak yang lebih
tinggi, terutama berasal dari lobus #rontal, tetapi !uga melibatkan hubungan
subkortikal dengan ganglia basalis dan thalamus 1omain ini melibatkan
beberapa komponen seperti peren"anaan, berpikir abstrak, dan penilaian
(*udgement) (3ood#ord, 200F)
14
7erbagai teknik penilaian dapat digunakan untuk menilai #ungsi lobus
#rontal se"ara klinis %alah satu bentuk penilaian yang sederhana adalah dengan
meminta pasien untuk menggabungkan dan mengurutkan nomor yang tersebar
di seluruh halaman ( se"ara berurutan 12-) ataupun dengan menyelipkan
huru# se"ara bergantian seperti 1 A27-', dst %edangkan untuk
penilaian berpikir abstrak dapat dilakukan dengan meminta pasien untuk
mena#sirkan peribahasa ataupun dengan meminta pasien untuk
menggambarkan kesamaan dan perbedaan antar kata*kata, misalnya "inta dan
ben"i Cntuk penilaian dapat dilakukan dengan meminta pasien untuk membuat
da#tar he&an dalam &aktu 1 menit atau membuat da#tar kata yang dimulai
dengan huru# tertentu
2.2.1 7a#!,!"a/ Pe&e'!/aan TYM /e-a+a! De"e/! D!n! Penya!"
A#$%e!&e'
7erdasarkan #okus penelitian yang dilakukan oleh 7ro&n dan rekan*
rekan kepada 9; pasien Alzheimer dengan rata*rata usia sekitar 69 tahun,
ditemukan adanya korelasi yang kuat dan signi#ikan antara semua nilai +D.
terkait dengan kemampuan kogniti# pasien Alzheimer Pasien dengan penyakit
Alzheimer se"ara khusus memiliki gangguan pada memori anterograde yang
berperan pada penyimpanan in#ormasi baru %elain itu hasil yang buruk !uga
didapat pada pengetahuan, ke#asihan 5erbal, kemampuan 5isuospatial, dan
#ungsi eksekuti# Pemeriksaan +D. ini memiliki spesi#isitas dan sensiti5itas
yang baik dalam mendeteksi dini Alzheimer (7ro&n,et al, 2009)
15
%pesi#isitas +D. yaitu sekitar 9-? dan sensiti5itasnya men"apai <6?
dalam mendeteksi penyakit Alzheimer %kor beberapa sub!ek perbandingan
pada subset pemeriksaan +D. menun!ukkan penurunan yang signi#ikan pada
pasien dengan penyakit Alzheimer dibandingkan dengan orang normal
(kontrol), ke"uali pada bagian menyalin kalimat tidak ditemukan perbedaan
yang signi#ikan antara penderita Alzheimer dan kontrol ,al ini membuktikan
bah&a u!i +D. dapat di!adikan alternati# dalam mendiagnosis penyakit
Alzheimer, karena pemeriksaan ini mudah untuk dikontrol dan memungkinkan
penegakkan diagnosis yang akurat (7ro&n,et al, 2009)
2.2.2 Pe'-an,!n+an *e&e'!/aan TYM ,en+an *e&e'!/aan )+n!"!.
#a!nnya
Pemeriksaan ..%8 (ini ental State !"amination) dan pemeriksaan
kogniti# Addenbrooke merupakan !enis pemeriksaan kogniti# yang lebih dahulu
digunakan dalam mendiagnosis penyakit Alzheimer Pemeriksaan ..%8
merupakan pemeriksaan kogniti# standart yang sudah digunakan selama -0
tahun Pemeriksaan ini pertama kali diperkenalkan pada tahun 19F> oleh
)olstein et al 1alam praktik klinis penggunaan utama ..%8 adalah untuk
membantu para dokter dalam mendiagnosis gangguan #ungsi kogniti#
khususnya dementia dan delirium (4arner, 2012)
Pemeriksaan ini terdiri atas 11 pertanyaan dan men"akup beberapa
domain kogniti#, yaitu orientasi, registrasi, perhatian atau kalkulasi, ingatan,
bahasa (penamaan, pemahaman, pengulangan, menulis), dan kemampuan
5isuospatial (ilai keseluruhan dari pemeriksaan ini antara 0 (ada gangguan)*
16
-0 (normal), dimana dengan nilai pemeriksaan I2; atau I2F pasien dianggap
memiliki gangguan kogniti# (4ihat 4ampiran -) ( .it"hell, 201-0 Eidha and
Eossor, 200>) Pemeriksaan ini memiliki beberapa kekuatan salah satunya
adalah nilai pada pemeriksaan ini "ukup dipahami dengan baik oleh tenaga
kesehatan sehingga sangat aplikati# 1i Anggris, ..%8 telah men!adi
instrumen yang dibutuhkan untuk memantau e#ekti5itas pengobatan dengan
cholinesterase inhibitor yang se"ara umum merupakan terapi pada pasien
dengan Alzheimer (4arner, 2012) 3alaupun memiliki keunntungan, tapi
pemeriksaan ini gagal memenuhi salah satu dari - persyaratan tes skrining
singkat penyakit Alzheimer untuk non spesialis yang men"akup &aktu
pemeriksaan yang singkat, pengu!ian berbagai domain kogniti# (perhatian,
memori, bahasa, kemampuan 5isuospatial, dan #ungsi), dan sensiti#itas
terhadap deteksi Alzheimer atau gangguan kogniti# ringan (7ro&n,et al, 2009)
Pemeriksaan ..%8 membutuhkan alokasi &aktu pemeriksaan sekitar
< menit 7anyak dokter dapat menyelesaikan pemeriksaan ini dalam !angka
&aktu tersebut, tetapi kebanyakan dokter di 8ropa membutuhkan &aktu
tambahan 10 menit sebagai &aktu tambahan untuk konsultasi %ekitar ><?
dokter praktik di Eumah %akit berpikir bah&a pengelolaan pemeriksaan
..%8 membutuhkan &aktu yang "ukup lama dan dianggap kurang e#isien
sebagai metode untuk menegakkan diagnosis penyakit Alzheimer Pemeriksaan
..%8 telah men"akup domain kogniti# yang berbeda, tetapi memiliki bias
terhadap domain parietal dan #ungsi lobus temporal, dimana domain ini
ber#ungsi sebagai u!i orientasi (7ro&n,et al, 2009)
17
+es bahasa dan memori pada pemeriksaan ini dirasa terlalu mudah dan
hanya ada satu poin penilaian untuk tugas 5isuospatial @elemahan ini
merupakan masalah utama, dimana u!i ini dianggap tidak sensiti# dalam
diagnosis Alzheimer ringan Pemeriksaan ini lebih spesi#ik dan sensiti# dalam
mendeteksi demensia sedang sampai berat dibandingkan dengan gangguan
kogniti# ringan yang berkaitan dengan dis#ungsi eksekuti# #rontal 1alam studi
masyarakat dan rumah sakit, sensiti5itas pemeriksaan ..%8 ber5ariasi dari
;9?*69?, dimana tingkat deteksi ini dianggap rendah dalam men"erminkan
tingginya !umlah penderita Alzheimer ringan yang terus meningkat (7ro&n,et
al, 20090 Eidha dan Eossor, 200>)
Pemeriksaan +D. sebagai pemeriksaan kogniti# yang terkini dianggap
telah memenuhi - persyaratan pemeriksaan tersebut, yakni &aktu pemeriksaan
yang singkat, pengu!ian berbagai domain kogniti#, dan sensiti# terhadap
penyakit Alzheimer atau gangguan kogniti# ringan Pertama, seorang pasien
dapat melakukan test ini di ruang tunggu dengan dia&asi oleh seorang
super5isi, pera&at, atau resepsionis, dimana hasil dari pemeriksaan ini dapat
dianalisa dalam kurun &aktu 2 menit @edua, pemeriksaan +D. menilai
domain kogniti# lebih baik daripada pemeriksaan ..%8, dengan bias yang
kurang terhadap #ungsi bahasa pada ,emis#er +est bahasa dan memori yang
lebih sulit dibandingkan ..%8 Pada pemeriksaan +D. terdapat dua tugas
5isuospatial, dimana tes ini berperan penting dalam membedakan penyakit
Alzheimer dari sindrom amnestik murni
@etiga, pemeriksaan ini memiliki sensiti#itas yang tinggi dalam
mendeteksi Alzheimer 1alam penelitian 7ro&n, et al +D. dapat mendeteksi
18
9-? kasus Alzheimer dibandingkan dengan pemeriksaan ..%8 yang hanya
dapat mendeteksi sebesar >2? dari kasus Alzheimer (7ro&n,et al, 2009)
%elain masalah di atas, ada beberapa masalah tambahan yang dimiliki oleh
pemeriksaan ..%8 (ilai pada pemeriksaan ..%8 !uga dipengaruhi oleh
beberapa #aktor seperti usia, lokasi pemeriksaan, dan tingkat pendidikan
%edangkan pemeriksaan +D. tidak dipengaruhi oleh #aktor* #aktor di atas
(Eidha dan Eossor, 200>)
%elain itu rentang nilai yang ke"il pada pemeriksaan ..%8 membuat
pemeriksaan ini mempunyai keterbatasan dalam memantau pasien khususnya
untuk u!i #rontal : eksekuti# atau #ungsi 5isuospatial (biasanya parietal kanan)
+ugas pentagon pada ..%8 hanya memerlukan pasien untuk menyalin
gambar, dan tidak menilai peren"anaan keterampilan (s+ill) ,al ini berbeda
dengan salah satu tugas pada +D. dimana pasien akan diminta untuk
menggambarkan !am lengkap dengan &aktu yang telah disesuaikan dengan
instruksi %ebagai akibatnya ..%8 memiliki kemampuan terbatas untuk
mendeteksi non Alzheimer demensia, seperti gangguan kogniti# pas"a stroke,
#rontotemporal atau subkortikal demensia (3ood#ord, 200F) Pemeriksaan
+D. memiliki rentang penilaian yang lebih luas daripada pemeriksaan
..%8, dimana kisaran nilai pada pemeriksaan ..%8 adalah 1;*-0
sementara kisaran nilai pada pemeriksaan +D. adalah 9*>0 yaitu 2,> kali lebih
besar dibandingkan pemeriksaan ..%8 (7ro&n,et al, 2009)
Pemeriksaan kogniti# Addenbrooke merupakan salah satu pemeriksaan
yang spesi#ik dan sensiti# dalam menegakkan diagnosis Alzheimer
Pemeriksaan ini pertama kali diperkenalkan oleh P% .athuranath seorang
19
dokter asal Andia pada tahun 2000 (Doshida, et al, 2011) Pemeriksaan ini
terdiri atas 6 komponen untuk menge5aluasi domain kogniti# se"ara terpisah
yang meliputi orientasi, perhatian, memori, ke#asihan 5erbal, bahasa, dan
kemampuan 5isuospatial (4ihat lampiran ;) (ilai keseluruhan untuk
pemeriksaan ini adalah 100 poin, dengan nilai untuk diagnosis alzheimer
adalah I <- poin (.athuranath, 2000)
Pada pemeriksaan A'8, komponen orientasi dan perhatian memiliki
sistem penilaian dan bentuk pertanyaan yang sama seperti ..%8 Pasien akan
diminta untuk menuliskan se"ara berurutan mulai dari tahun, bulan, hari,
tanggal, dan &aktu pada kolom orientasi, atau menuliskan - ob!ek yang ada di
sekitar tempat pemeriksaan lalu mengulang nama ob!ek yang dituliskan
@omponen memori digunakan untuk menge5aluasi memori episodik dan
semantik Pertanyaan paling sederhana yaitu menulis ulang kata yang sudah
disebutkan pada komponen orientasi, terdapat pula pertanyaan mengenai nama
dan alamat yang harus diingat oleh pasien, serta pertanyaan yang men"akup
mengenai #akta ataupun se!arah (.athuranath, 2000)
@omponen berikutnya ialah komponen bahasa yang meliputi penamaan
12 gambar, pemahaman, kata dan kalimat berulang, memba"a kata teratur dan
tidak teratur, serta menulis @emampuan 5isuospatial diu!i dengan menyalin
pentagon (sama seperti pada ..%8) tetapi ditambahkan dengan sebuah kubus
ka&at dan menggambar !am (sama seperti pada +D.), serta menghitung titik
@omponen terakhir ialah ke#asihan 5erbal (fluency), dimana sama seperti
pemeriksaan +D., pasien akan diminta untuk menulis kata sesuai dengan
huru# a&al yang telah ditentukan, "ontohnya kata yang dimulai dengan huru# '
20
atau P (ilai untuk masing*masing domain dapat dihitung se"ara terpisah
dengan total keseluruhan yaitu 100 poin Penger!aan test ini dapat dilakukan
dalam &aktu 1>*20 menit (.athuranath, 2000)
%ebagai pemeriksaan yang merupakan kombinasi antara ..%8 dan
+D., pemeriksaan Addenbrooke memiliki beberapa kekuatan dalam
mendeteksi dini penyakit Alzheimer Pemeriksaan ini memiliki bentuk
pertanyaannya yang mirip dengan pemeriksaan ..%8 tetapi memiliki
"akupan domain kogniti# yang lebih luas dan tidak bias, seperti konsep
memori, bahasa dan 5isuospatial, serta dengan menambahkan tes ke#asihan
lisan Pemeriksaan ini sensiti# terhadap tahap Alzheimer dikarenakan
pertanyaan yang spesi#ik menilai beberapa domain kogniti# khususnya
kemampuan memori, 5erbal, dan 5isuospatial yang merupakan tanda utama
pada penyakit Alzheimer (7ro"k, 2012)
%elain itu pemeriksaan ini mampu membedakan antara pasien dengan
gangguan degenerati# progresi# dan orang*orang dengan gangguan a#ekti#
misalnya depresi mayor misalnya @elompok*kelompok a#ekti# menun!ukkan
penurunan yang sangat sedikit di A'8 skor total, hanya de#isit ringan di
memori dan ke#asihan lisan @elemahan utama dari pemeriksaan Addenbrooke
adalah bah&a pemeriksaan ini tidak memenuhi persyaratan &aktu test untuk
non spesialis, dimana pemeriksaan ini membutuhkan &aktu 20 menit untuk
penger!aan dan pengelolahan nilai %e"ara domain, pemeriksaan ini men"akup
!umlah domain kogniti# yang sama dengan +D. dan sensiti# terhadap
Alzheimer ringan @edua tes ini memberikan "atatan permanen kiner!a pasien,
21
yang dapat dinilai dan digunakan untuk diagnosis penyakit Alzheimer
(7ro&n,et al, 2009)
22

You might also like