You are on page 1of 13

I.

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Larutan terbagi menjadi tiga golongan yaitu asam, basa, dan
netral. Asam dan basa sudah sering kita dengar sehari-hari yang
merupakan dua senyawa kimia yang penting dalam kehidupan.
Seperti asam cuka yang sering digunakan untuk menambah perasa
pada bakso atau membuat asinan, asam sitrat yang berada pada
buah jerukyang sering kita makan tidak akan memberikan efek
samping ketika kita makan, bahkan akan menyehatkan karena buah
jeruk mengandung banyak vitamin C. Pasta gigi, obat-obatan,
sabun yaitu termasuk basa yang bersifat licin dan pahit.
Asam(acid)berasal dari istilah bahasa Latin acetum yaitu
cuka.Asam secara umum ialah merupakan senyawa kimia yang bila
dilarutkan dalam air akan menghasilkan larutan dengan pH lebih
kecil dari 7. Istilah basa(alkali) berasal dari bahasa Arab yang
berarti abu. Dan hasil reaksi antara asam dan basa (netralisasi)
adalah garam. Di dalam air, asam melepaskan ion

sedangkan
basa melepaskan ion

(Anonim, 2012).
Di laboratorium untuk mengukurderajat keasaman
ataukebasaan secara sederhana dapat menggunakan indikator asam
basa. Indikator asam-basa adalah zat-zat warna yang mampu
menunjukkan warna berbeda dalam larutan asam dan basa. Salah
satu indikator yang digunakan pada praktikum ini adalah pH paper
universal.
Bahan yang digunakan untuk di ukur pHnya menggunakan
indikator asam basa pada praktikum uji asam dan basa senyawa
organik ini adalah alkohol, asam asetat, glukosa, dan fruktosa.



B. Tujuan
1. Menguji sifat asam dan basa beberapa senyawa organik
menggunakan kertas lakmus
2. Mengukur pH dari beberapa senyawa organik menggunakan
pH paper universal

























II. TINJAUAN PUSTAKA

Asam, basa dan garam merupakan zat kimia yang memiliki
sifat-sifat yang dapat membantu kita untuk membedakannya.
Karena pada umumnya asam berasa masam dan basa berasa agak
pahit. Namun kita tidak boleh menguji sifat asam atau basa suatu
larutan dengan hanya mencicipinya saja, karena banyak diantara
zat-zat kimia diantaranya bersifat racun atau bersifat korosif
(Anonim, 2012).
Asam
Asam secara umum yaitu senyawa kimia yang bila
dilarutkan dalam air akan menghasilkan larutan dengan pH
kurang dari 7 (rentang sekitar 0-6,9). Pengertian asam menurut
Arrhenius yaitu suatu senyawa yang dapat menghasilkan ion

.
Asam Basa
Hidrogen klorida (HCl)
Hidrogen nitrat (HNO
3
)
Hidrogen sulfat
(H
2
SO
4
)
Asam asetat (HC
2
H
3
O
2
)
Natrium hidroksida (NaOH)
Kalium hidroksida (KOH)
Kalsium hidroksida Ca(OH)
2

Amonia (NH
3
)
Tiga contoh yang pertama bersifat sangat atau seluruhnya
terionkan dalam larutan air dan dikelompokkan sebagai asam
maupun basa kuat. Di sisi lain, asam asetat dan amonia hanya
sedikit terionkan dalam larutan air sehingga dikelompokkan
sebagai asam dan basa lemah (Petrucci, 1987).
Menurut Brnsted Lowry asam sebagai suatu donor proton,
asam dan basa bersangkutan disebut sebagai pasangan asam-basa
konjugat. Brnsted dan Lowry secara terpisah mengemukakan
definisi ini, yang mencakup zat-zat yang tak larut dalam air (tidak
seperti pada definisi Arrhenius) (Keenan,1984).
Menurut Lewis, asam adalah penerima pasangan elektron
dari basa. Definisi yang dikemukakan oleh Gilbert N. Lewis ini
dapat mencakup asam yang tak mengandung hidrogen atau proton
yang dapat dipindahkan (Petrucci, 1987).
Sifat-sifat asam di antaranya:
Terasa masam
Terionisasi menghasilkan ion


Memiliki rentang pH 0-6,9
Reaksi dengan logam bersifat korosif
Terasa menyengat bila disentuh, terutama bila asamnya
asam kuat
Basa
Pengertian Basa menurut Arrhenius ialah suatu senyawa
yang dapat menghasilkan ion Hidroksida [OH], bila dilarutkan
dalam air mempunyai rasa pahit dan bersifat kaustik. Beberapa
ciri basa adalah terasa pahit dan licin, bila terionisasi akan
menghasilkan ion

, memiliki rentang pH sekitar 7,1-14, serta


membirukan lakmus merah (Anonim, 2009).
Menurut Brnsted Lowry basa sebagai suatu penerima
proton, asam dan basa bersangkutan disebut sebagai pasangan
asam-basa konjugat. Ion

dalam larutan air adalah basa


Brnsted Lowry. Beberapa senyawa yang dapat memberikan ion

langsung bila dilarutkan dalam air (Ralp J, 1982).


Kuat relatif basa dalam larutam bergantung padaafinitasnya
terhadap proton, yang berlainan. Semaki uat suatu basa, makin
lemah basa konjugasinya (Ralp J, 1982).
Senyawa Organik
Senyawa organik adalah golongan besar senyawa kimia yang
molekulnya mengandung karbon kecuali karbida, karbinat, dan
oksida karbon (Rita Yulia, 2011).

Indikator Asam Basa
Indikator asam basa adalah suatu zat yang memberikan warna
berbeda pada larutan asam dan larutan basa. Dengan adanya
perbedaan warna tersebut, indikator dapat digunakan untuk
mengetahui apakah suatu zat bersifat asam atau basa (Bawa,
2007).
Indikator yang dapat digunakan untuk mengenal sifat asam
atau basa suatu larutan serta menentukan harga pH dapat
digunakan indikator universal. Berikut cara penggunaan indikator
universal dalam menentukan pH suatu larutan.
Indikator universal digunakan dengan cara mencelupkan
indikator universal sampai batas warna ke dalam larutan yang
akan ditentukan pH nya, akan terlihat perubahan warna pada
kertas indikator, kemudian cocokkan perubahan warna dengan
warna indikator pada kotak. Dan dapat ditentukan pH larutan.
Apabila Larutan bersifat Asam pH nya <7, Larutan
bersifat Basa pH nya >7 dan apabila Larutan bersifat netral pH
nya =7 (Alfian, 2004).
Indikator alami hanya bisa menunjukkan apakah zat
tersebut bersifat asam atau basa, tetapi tidak dapat menunjukan
nilai pH-nya. Indikator alami ini berasal dari zat warna tumbuhan
dengan cara mengikis bagian tumbuhan yang berwarna, kemudian
dihaluskan, dan tambahkan pelarut yang sesuai(umumnya
alkohol). Selanjutnya, cairannya dipisahkan melalui penyaringan.
Beberapa macam indikator alami, antara lain yaitu kunyit, kol
ungu, ubi ungu, mahkota bunga (kembang sepatu, bougenvile,
mawar), dan bit (Dewi, 2011).




III. METODE PRAKTIKUM

A. Alat dan Bahan
Alat :
1. Tabung reaksi
2. Cawan plastik
3. Timbangan
4. Labu ukur
5. Pipet ukur
6. Kertas lakmus
7. pH meter
8. pH paper universal
Bahan :
1. 1 ml larutan alkohol
2. 1 ml larutan asam asetat
3. 1 ml larutan asam sitrat
4. 1 ml larutan glukosa
5. 1 ml larutan fruktosa

B. Cara Kerja











Diambil sejumlah tabung reaksi dan cawan plastik

Masing-masing tabung reaksi diisi 1ml alkohol, asam asetat,
asam sitrat, glukosa, dan fruktosa dengan pipet ukur

Masing-masing larutan diuji dengan kertas lakmus dan diukur
pHnya dengan menggunakan pH paper universal/pH meter

Hasil pengamatan dicatat

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Pengamatan
No Sampel pH Keterangan Gambar
1. Alkohol 5,5 Asam
2. Asam sitrat 1 Asam
3. Asam asetat 2 Asam
4. Glukosa 4 Asam
5. Fruktosa 4 Asam

B. Pembahasan
Asam secara umum yaitu senyawa kimia yang bila
dilarutkan dalam air akan menghasilkan larutan dengan pH kurang
dari 7 (rentang sekitar 0-6,9) bila dilarutkan dalam air terasa
masam. Basa yaitu suatu senyawa yang dapat menghasilkan ion
Hidroksida OH, bila dilarutkan dalam air mempunyai rasa pahit
dan bersifat kaustikmemiliki rentang pH sekitar 7,1-14.Namun,
tidak dianjurkan untuk mengenali asam dan basa dengan cara
mencicipinya, sebab banyak diantaranya yang dapat merusak kulit
(korosif) atau bahkan bersifat racun.
Asam dan basa dapat dikenali dengan menggunakan zat
indikator, yaitu zat yang memberi warna berbeda dalam
lingkungan asam dan lingkungan basa (zat yang warnanya dapat
berubah saat berinteraksi atau bereaksi dengan senyawa asam
maupun senyawa basa). Suatu derajat keasaman yang digunakan
untuk menyatakan tingkat keasaman atau kebasaan yang dimiliki
oleh suatu larutan ialah pH. pH kepanjangan dari pangkat hidrogen
atau power of hydrogen (Bawa, 2007).
Pada praktikum ini, terdapat lima larutan senyawa organik
yang akan di uji yaitu alkohol, asam asetat, asam sitrat, glukosa,
dan fruktosa. Dan indikator yang digunakan adalah pH paper
universal. Dengan cara memasukkan masing-masing larutan
tersebut sebanyak 1ml menggunakan pipet ukur ke dalam tabung
reaksi. Lalu di ukur menggunakan indikator pH paper universal
dengan cara mencelupkannya sampai batas warna ke dalam larutan
tersebut, kemudian mencocokkan warna yang terdapat pada
indikator.
Dari hasil pengamatan terdapat pH yang berbeda-beda dari
masing-masing senyawa organik tersebut, yaitu alkohol
mempunyai pH 5,5, asam asetat mempunyai pH 2, asam sitrat
mempunyai pH 1, glukosa mempunyai pH 4, dan fruktosa
mempunyai pH 4. Semua senyawa organik tersebut mempunyai pH
kurang dari 7 maka senyawa tersebut termasuk ke alam golongan
asam.
Alkohol sering dipakai untuk menyebut etanol, yang juga
disebut grain alcohol. Alkohol mempunyai gugus hidroksil yaitu

, dan nilai pH bergantung pada ion

itu sendiri apapun


jenis alkoholnya. Pada literatur disebutkan bahwa alkohol
tergolong ke dalam asam lemah, dan pada praktikum ini alkohol
mempunyai pH 5,5. Asam lemah mempunyai pH sekitar lebih dari
3 sampai batas dibawah netral yaitu 6,9. Artinya, hasil dari
praktikum ini sesuai dengan literatur yang ada.
Asam asetat sering dikenal dengan asam cuka yaitu
senyawa organik yang mengandung gugus karboksilat paling
sederhana. Dan merupakan asam lemah yang bersifat korosif,
memiliki rumus empiris CH
3
COOH (Petrucci, 1987).
Tetapi, pH hasil dari praktikum yang menggunakan pH paper
universal ini bernilai 2. Artinya hasil dari praktikum ini tidak
sesuai dengan literatur. Karena asam asetat mempunyai pH kurang
dari 3 yang merupakan asam kuat sedangkan seharusnya asam
asetat ini termasuk asam lemah.

Asam sitrat yaitu...
Glukosa yaitu suatu gula monosakarida yang merupakan
karbohidrat terpenting yang digunakan sebagai sumber tenaga bagi
hewan maupun tumbuhan. Glukosa merupakan salah satu hasil
utamafotosintesis dan awal bagi respirasi. Glukosa mempunyai
rumus empiris C6H12O6. Gugus fungsi aldehid (-CHO) juga
terdapat didalam glukosa, serta pH glukosa dan fruktosa menurut
Petrucci di antara 5 sampai dengan 7 (Petrucci, 1987).
Sedangkan hasil dari praktikum yang dilakukan glukosa
mempunyai pH sebesar 4. Maka hasil ini tidak sesuai dengan
literatur yang ada.
Fruktosa atau gula buah, adalah monosakarida yang
ditemukan di banyak jenis makanan dan merupakan salah satu dari
tiga gula darah penting bersama dengan glukosa dan galaktosa,
yang bisa langsung diserap oleh tubuh.Fruktosa murni rasanya
sangat manis, warnanya putih, berbentuk kristal padat, dan sangat
mudah larut dalam air. Rumus empiris fruktosa ama seperti
glukosa. Dan seperti apa yang sudah disebutkan sebelumnya, pH
fruktosa sekitar 5 sampai 7 menurut Petrucci.
Tetapi, dari hasil yang kita dapat pada saat praktikum tidak sesuai
dengan literatur karena pH fruktosa yang didapatkan hanya 4.
Dari semua hasil praktikum yang telah dijelaskan di atas,
praktikum kali ini di anggap tidak berhasil. Karena dari lima
senyawa organik yang tidak sesuai dengan literatur ada empat,
sedangkan yang sesuai dengan literatur hanya satu. Kegagalan
pada praktikum ini mungkin disebabkan karena beberapa faktor,
seperti senyawa organik atau larutannya terkontaminasi dengan zat
lain, atau praktikan yang tidak teliti pada saat mencocokkan warna
yang terdapat di indikator yang digunakan.


V. PENUTUP
A. Kesimpulan


B. Saran

























DAFTAR PUSTAKA

Alfian, Jul. 2004. Analisis pH dan Kesadahan Total Pada Air
Umpan Boiler Di Pabrik Kelapa Sawit PTP Nusantara II Padang
Brahrang. Jurnal Sains Kimia 8 (2):53-55.

Bawa, I Gusti Agung, A. A. Bawa Putra, dan Ida Ratu Layla.2007.
Penentuan pH Optimum Isolasi Karaginan Dari Rumput Laut
Jenis Eucheuma cottonii. Jurnal Kimia Universitas Udayana Bukit
Jimbaran, 1 (1):15-20.

Fessenden, Ralp J dan Joan S. Fessenden. 1982. Kimia Organik
Edisi Ketiga. Jakarta: Erlangga.

Keenan, Charles W dkk. 1984. Kimia Untuk Universitas. Jakarta:
Erlangga.

Petrucci,Ralph H.1987.Kimia Dasar Prinsip dan Terapan Modern
Edisi Keempat Jilid 2. Jakarta: Erlangga.












LAPORAN PRAKTIKUM
KIMIA DASAR II

ACARA I
UJI ASAM DAN BASA SENYAWA ORGANIK







Oleh :
Tiffany Gumilang Windhesty (A1M011005)




KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS PERTANIAN
JURUSAN TEKNOLOGI PERTANIAN
PROGRAM STUDI ILMU DAN TEKNOLOGI PANGAN
PURWOKERTO
2013


LAMPIRAN





Alkohol Asam asetat






Fruktosa 10% Glukosa 2 %






Hasil pH-paper setelah dicelupkan kedalam masing-masing larutan pH-paper Universal

You might also like