You are on page 1of 1

AMAL YANG DIDUSTAKAN

KH Abdullah Syukri Zarkasyi

Syufayyan Ash Ashbahiy bercerita kepada 'Uqbah ibn Muslim bahwa ketika memasuki
Madinah, dia melihat orang sedang berkerumun mengelilingi Abu Hurairah. Syufayyan
pun mendekat, lalu dia duduk di hadapan Abu Hurairah yang sedang menyampaikan
hadis kepada jamaah itu. Ketika Abu Hurairah berhenti, Syufayyan memintanya agar
dia menyampaikan hadis yang benar-benar dia mengerti dan dia hayati.

Abu Hurairah pun menyanggupi seraya berkata, ''Akan aku sampaikan kepadamu sebuah
hadis yang telah disampaikan Rasulullah SAW kepadaku.'' Setelah berbicara begitu,
tiba-tiba Abu Hurairah menangis tersedu-sedu hingga hampir pingsan. Kemudian dia
diam sebentar dan setelah kembali tersadar dia berkata, ''Akan aku sampaikan
kepadamu sebuah hadis yang telah disampaikan Rasulullah SAW kepadaku di rumah ini,
tidak ada orang lain selain aku dan beliau.''

Tiba-tiba Abu Hurairah menangis lagi tersedu-sedu hingga hampir pingsan. Peristiwa
ini terjadi sampai empat kali. Ketika Abu Hurairah kembali sadar akhirnya dia
menceritakan bahwa pada hari kiamat nanti, Allah SWT akan turun kepada para
hambanya untuk memberikan keputusan kepada mereka. Setiap umat ketika itu
berlutut.

Orang yang pertama dipanggil adalah orang alim, orang yang berperang di jalan
Allah SWT, dan orang kaya. Allah SWT bertanya kepada orang alim itu, ''Bukankah
Aku telah mengajarkan kepadamu kitab yang telah Aku turunkan kepada Rasulku?''
Orang itu menjawab, ''Benar, wahai Tuhan.'' Allah SWT kembali bertanya, ''Apa saja
yang telah engkau kerjakan dengan ilmu yang kau miliki?'' Dia menjawab,
''Dengannya aku beribadah kepadamu di malam hari dan siang hari.'' Maka, Allah SWT
berfirman kepadanya, ''Engkau dusta.'' Malaikat juga berkata kepadanya, ''Engkau
dusta.'' Allah SWT kemudian berfirman, ''Engkau hanya ingin dikatakan bahwa engkau
seorang yang alim.''

Kemudian dipanggillah orang kaya. Allah SWT berfirman, ''Engkau telah Aku beri
kemurahan sehingga berkecukupan.'' Dia menjawab, ''Benar wahai Tuhan.'' Allah SWT
kemudian bertanya, ''Apa saja yang telah engkau kerjakan dengan hartamu itu?'' Dia
menjawab, ''Dengannya aku bersilaturahim juga bersedekah.'' Maka Allah SWT
berfirman, ''Engkau dusta.'' Malaikat juga berkata, ''Engkau dusta.'' Allah SWT
berfirman, ''Engkau hanya ingin dikatakan bahwa engkau orang yang dermawan.''

Kemudian didatangkan orang yang terbunuh dalam perang di jalan Allah SWT. Maka
Allah SWT berfirman, ''Apa yang membuatmu terbunuh?'' Dia menjawab, ''Telah
diperintahkan kepadaku untuk berjihad di jalan-Mu, maka aku berperang sehingga aku
terbunuh.'' Maka Allah SWT berfirman, ''Engkau dusta.'' Malaikat juga berkata
kepadanya, ''Engkau dusta.'' Allah SWT kemudian berfirman, ''Engkau hanya ingin
dikatakan sebagai pemberani.'' Kemudian Rasulullah SAW menepuk lututku sambil
bersabda, ''Wahai Abu Hurairah, ketiganya itu adalah orang-orang yang pertama
sekali merasakan sengatan api neraka pada hari kiamat.'' (HR Tirmidzi).

Beribadah siang malam, bersilaturahim dan bersedekah, serta berperang di jalan


Allah SWT adalah perbuatan-perbuatan yang baik. Tetapi, tetap saja ketiga hamba
yang telah mengamalkannya dimasukkan neraka. Bagaimana itu bisa terjadi?
Jawabannya, karena mereka beramal bukan untuk Allah SWT. Mereka hanya mengharapkan
pujian dan popularitas.

[www.republika.co.id]

You might also like