Professional Documents
Culture Documents
ACARA I
UJI KELARUTAN
A. PELAKSANAAN PRAKTIKUM
1. Tujuan Praktikum :
a. Mengetahui Kelarutan zat organik dalam beberap pelarut.
b. Menentukan golongan suatu zat organik berdasarkan kelarutannya.
2. Waktu Praktikum :
Rabu, 31 Oktober 2012
3. Tempat Praktikum :
Lantai III Laboratoroum Kimia Fakultas MIPA Universitas Mataram.
B. LANDASAN TEORI
Larutan adalah campuran yang homogen dari dua atau lebih zat. Zat yang
jumlahnya lebih sedikit disebut zat terlarut, sedangkan zat yang jumlahnya lebih banyak
disebut zat pelarut. Kelarutan dari zat terlarut, yaitu jumlah maximum yang terlarut yang
akan larut dalam sejumlah tertentu. Dalam konteks kualitatif, ada zat-zat yang dapat
larut, sedikit larut atau tidak larut. Zat yang dikatakan tidak larut jika sebagian besar zat
tersebut melarut bila ditambahkan air, jika tidak zat tersebut digambarkan sebagai
sedikit larut atau tidak dapat larut. Semua senyawa ionik merupakan elektrolit kuat,
tetapi daya larutnya tidak sama (Chang, 2004 : 345).
Larutan yang saling melarutkan adalah campuran dua larutan polar, (misal air
dan alkohol ) atau dua larutan non polar(misal karbon tetraklorida dan benzena) yang
membentuk larutan satu fase yang homogen.Larutan yang tidak saling melarutkan
adalah campuran dari zat cair polar(misalnya air dan karbon tetraklorida) yang
membentuk dua fase. Larutan ideal adalah larutan yang mengikuti hukum Roult(P=PA .
XA + PB . XB).Dalam keadaan larutan larutan itu,solute dan solvent mempunyai sifat
kimia yang sama, sehingga gaya anatar molekul solute sekuat solvent solvent atau
solute yang antar molekul solute larutan tidak ideal tidak mengikuti hukum Roult
(Bresnick, 2002 : 51).
Latinen mengusulkan empat jenis pelarut, pelarut emiprotik mempunyai baik
sifat asam maupun basa seperti halnya air. Mereka mengalami otoprotolisis dan derajat
sampai dimana reaksi titrasi berlangsung sempurna yang merupakan fungsi dari reaksi
3
ini. Sebagina, seperti etanol dan mettanol memlki sifat asam basa yang mirip dengan
air dan bersama dengan air disebut pelarut netral. Lainnya disebut pelarut asam, seperti
asam asetat, asam format, dan asam sulfat adalh asam basa yang jauh lebih llemah
daripada air. Pelarut basa seperti amonia cair dan etildiamina mempunyai yang lebih
besar dan keasaman yang jauh ebih kecil daripada keasaman daripada air (Underwood,
2004 : 15-16).
Pelarut adalah benda cair atau gas yang melarutkan benda padat, cair, atau gas
yang menghasilkan sebuah larutan. Pelarut yang paling umum digunakan adalah air.
Pelarut lain yang juga biasa digunakan adalah bahan kimia orgamik (mengandung
karbon) yang juga disebut pelarut organic. Pelarut biasanya memiliki titik didih rendah
dan mudah menguap, meninggalkan substansi yang didapatkan. Untuk membedakan
pelarut dan zat terlarut adalah, pelarut biasanya terdapat dalam jumlah yang lebih
banyak atau besar (Bresnick, 2002: 52).
Senyawa polar (mempunyai kutub muatan) akan mudah larut dalam senyawa
polar, misalnya gula, NaCl, alkohol, dan semua asam merupakan senyawa polar sehingga
mudah larut dalam air yang merupakan senyawa polar. Sedangkan senyawa non polar
akan dengan mudah larut dalam dalam senyawa non polar, misalnya lemak mudah larut
dalam minyak. Senyawa non polar umumnya tidak larut dalam senyawa polar, misalnya
NaCl tidak dapat larut dalam minyak tanah. Kelarutan suatu zat sangat dipengaruhi oleh
polaritas pelarut. Pelarut polar akan melarutkan lebih baik zat-zat polar dan ionik, begitu
pula sebaliknya. Kelarutan juga bergantung pada struktur zat, seperti perbandingan
gugus polar dan non polar dari suatu molekul. Makin panjang rantai gugus non polar
suatu zat, makin sukar zat tersebut larut dalam air (Hardjono, 2005 : 196).
Asam benzoat dapat didegradasi dengan cara fotokatalik. Degradasi dilakukan
dengan cara menyinari larutan asam benzoat dengan sinar UV didalam kolom gas yang
di dinding bagian dalamnya dilapisi dengan katalis