You are on page 1of 6

A.

Anatomi dan fisiologi otak


Otak Anda mengendalikan semua fungsi tubuh Anda. Otak merupakan pusat dari
keseluruhan tubuh Anda. Jika otak Anda sehat, maka akan mendorong kesehatan
tubuh serta menunjang kesehatan mental Anda. Sebaliknya, apabila otak Anda
terganggu, maka kesehatan tubuh dan mental Anda bisa ikut terganggu.
otak dibagi menjadi empat bagian, yaitu:
Cerebrum (Otak Besar)
Cerebrum secara terbagi menjadi 4 (empat) bagian yang disebut Lobus. Bagian
lobus yang menonjol disebut gyrus dan bagian lekukan yang menyerupai parit
disebut sulcus. Keempat Lobus tersebut masing-masing adalah:
Lobus Frontal,
Lobus Parietal,
Lobus Occipital
Lobus Temporal.
Cerebellum (Otak Kecil)
Otak Kecil atau Cerebellum terletak di bagian belakang kepala, dekat dengan
ujung leher bagian atas. Cerebellum mengontrol banyak fungsi otomatis otak,
diantaranya: mengatur sikap atau posisi tubuh, mengkontrol keseimbangan,
koordinasi otot dan gerakan tubuh. Otak Kecil juga menyimpan dan
melaksanakan serangkaian gerakan otomatis yang dipelajari seperti gerakan
mengendarai mobil, gerakan tangan saat menulis, gerakan mengunci pintu dan
sebagainya.
Brainstem (Batang Otak)
Batang otak (brainstem) berada di dalam tulang tengkorak atau rongga kepala
bagian dasar dan memanjang sampai ke tulang punggung atau sumsum tulang
belakang. Bagian otak ini mengatur fungsi dasar manusia termasuk pernapasan,
denyut jantung, mengatur suhu tubuh, mengatur proses pencernaan, dan
merupakan sumber insting dasar manusia yaitu fight or flight (lawan atau lari)
saat datangnya bahaya.
Batang Otak terdiri dari tiga bagian, yaitu:
Mesencephalon atau Otak Tengah (disebut juga Mid Brain)
Medulla oblongata
Pons

Limbic System (Sistem Limbik)
Sistem limbik berfungsi menghasilkan perasaan, mengatur produksi
hormon, memelihara homeostasis, rasa haus, rasa lapar, dorongan seks, pusat rasa
senang, metabolisme dan juga memori jangka panjang.
Bagian terpenting dari Limbik Sistem adalah Hipotalamus yang salah satu
fungsinya adalah bagian memutuskan mana yang perlu mendapat perhatian dan
mana yang tidak.
B. Pengertian alzheimer
Alzheimer merupakan penyebab yang umum untuk kasus demensia
hilangnya intelektual dan kemampuan bersosialisasi yang cukup parah untuk
mempengaruhi aktivitas harian. Pada penyakit Alzheimer, kesehatan jaringan otak
mengalami penurunan, menyebabkan menurunnya daya ingat dan kemampuan
mental.
Alzheimer bukan merupakan bagian dari proses penuaan secara normal, akan
tetapi risikonya meningkat seiring bertambahnya usia. Lima persen orang berusia di
antara 65-74 memiliki penyakit Alzheimer, dan hampir setengah orang yang berusia
lebih dari 85 tahun memiliki penyakit Alzheimer.
Meskipun penyakit ini tidak ada obatnya, perawatan dapat memperbaiki
kualitas hidup orang yang memiliki penyakit Alzheimer. Mereka yang memiliki
Alzheimer membutuhkan dukungan dan kasih sayang dari teman dan keluarga untuk
mengatasinya.

C. Epidemologi/indeksi Kasus
Di Amerika, sekitar 4 juta orang menderita penyakit ini. Angka prevalansi
berhubungan erat dengan usia. Sekitar 10% populasi diatas 65 tahun menderita
penyakit ini. Bagi individu berusia diatas 85 tahun, angka ini meningkat sampai
47,2%. Dengan meningkatnya populasi lansia, maka penyakit alzheimer menjadi
penyakit yang semakin bertambah banyak. Insiden kasus alzheimer meningkat pesat
sehingga menjadi epidemi di Amerika dengan insiden alzheimer sebanyak 187 :
100.000 per tahun dan penderita alzheimer 123 : 100.000 per tahun.
Berdasarkan jenis kelamin, prevalensi wanita lebih banyak tiga kali
dibandingkan laki-laki. Hal ini mungkin refleksi dari usia harapan hidup wanita lebih
lama dibandingkan laki-laki.

D. Gejala alzheimer
Penyakit Alzheimer dapat dimulai dengan hilangnya sedikit ingatan dan
kebingungan, tetapi pada akhirnya akan menyebabkan pelemahan mental yang tidak
dapat diubah dan menghancurkan kemampuan seseorang dalam mengingat, berpikir,
belajar, dan berimajinasi.


Hilangnya ingatan
Setiap orang memiliki penyimpangan dalam ingatan. Adalah hal yang normal
ketika anda lupa dimana anda menaruh kunci mobil atau lupa nama orang yang jarang
anda lihat. Tetapi masalah ingatan yang berhubungan dengan Alzhaimer berlangsung
lama dan buruk. Orang-orang dengan Alzhaimer mungkin:
Mengulangi sesuatu yang telah dikerjakannya
Sering lupa akan ucapan dan janji yang dilakukannya
Sering salah menaruh sesuatu, sering menaruh sesuatu di tempat yang tidak
wajar
Pada akhirnya lupa dengan nama anggota keluarga dan benda-benda yang biasa
digunakan dalam kesehariannya

Bermasalah ketika berpikir secara abstrak
Orang dengan Alzheimer bermasalah dalam berpikir mengenai suatu hal
terutama dalam bentuk angka.
Kesulitan dalam menemukan kata yang tepat
Sulit untuk orang dengan Alzhaimer untuk menemukan kata yang tepat untuk
menyampaikan pemikiran mereka atau ketika mereka terlibat pembicaraan. Pada
akhirnya akan mempengaruhi kemampuan membaca dan menulis mereka.
Disorientasi
Orang dengan Alzheimer sering hilang kemampuan untuk mengingat waktu
dan tanggal, serta akan merasakan diri mereka hilang di lingkungan yang sebenarnya
familiar bagi mereka.

Hilang kemampuan dalam menilai
Menyelesaikan masalah sehari-hari merupakan hal yang sulit dan menjadi
bertambah sulit sampai akhirnya adalah sesuatu yang dirasa tidak mungkin bagi
mereka yang memiliki Alzheimer. Alzheimer memiliki karakteristik sangat sulit
untuk melakukan sesuatu yang membutuhkan perencanaan, pengambilan keputusan
dan penilaian.
Sulit untuk melakukan tugas yang familiar
Sulit dalam melakukan tugas rutin yang membutuhkan langkah-langkah yang
berkelanjutan dalam proses penyelesaiannya, contohnya memasak. Pada akhirnya,
orang dengan Alzheimer dapat lupa bagaimana melakukan sesuatu bahkan yang
paling mendasar.
Perubahan kepribadian
Orang dengan Alzheimer menunjukkan:
Perubahan suasana hati
Hilang kepercayaan terhadap orang lain
Meningkatnya sikap keras kepala
Depresi
Gelisah
Agresif

E. Penyebab alzheimer dan Faktor Resiko
1. Penyebab
Tak satupun faktor yang muncul menjadi penyebab Alzheimer. Ilmuwan percaya
bahwa penyakit ini merupakan kombinasi antara genetik, gaya hidup dan faktor
lingkungan. Alzheimer merusak dan membunuh sel otak.
Dua jenis kerusakan sel otak (neuron) yang biasa terjadi pada orang pengidap
Alzheimer:
Plaques / plak. Gumpalan protein yang disebut beta-amyloid mempengaruhi
komunikasi antara sel-sel otak. Meskipun tidak diketahui ada kasus Alzheimer
yang menyebabkan kematian, fakta menunjukkan bahwa proses yang tidak normal
dari protein beta-amyloid kemungkinan menjadi penyebab.
Tangles / kusut. Struktur pendukung dalam sel otak tergantung pada normalnya
fungsi protein bernama tau. Pada orang dengan Alzheimer, benang protein tau
mengalami perubahan yang menyebabkan mereka menjadi tidak waras. Banyak
ilmuan percaya bahwa ini adalah kerusakan neuron dan dapat menyebabkan
kematian bagi penderita Alzheimer.
2. Faktor risiko
Faktor faktor seseorang terkena alzheimer yaitu:
Usia
Penderita Alzhaimer biasanya diderita oleh orang yang berusia lebih dari
65 tahun, tetapi juga dapat menyerang orang yang berusia dibawah 40.
Sedikitnya 5 persen orang berusia di antara 65 dan 74 memiliki Alzheimer.
Pada orang berusia 85 keatas jumlahnya meningkat menjadi 50 persen.
Keturunan
Risiko Alzheimer yang muncul sedikit lebih tinggi jika hubungan
keluarga tingkat pertama orangtua dan saudara sekandung memiliki
Alzheimer.
Jenis kelamin
Wanita lebih mudah terkena daripada laki-laki, hal ini karena umumnya
wanita hidup lebih lama daripada laki-laki.
Penurunan kognitif ringan
Orang yang memiliki penurunan kognitif ringan memiliki masalah
ingatan yang memburuk daripada apa yang mungkin diekspektasikan pada
usianya dan belum cukup buruk untuk mengklasifikasikan sebagai dementia.
Banyak dari mereka yang berada pada kondisi ini berlanjut memiliki penyakit
Alzheimer.
Gaya hidup
Faktor sama yang membuat Anda berada pada risiko yang sama
dengan penyakit jantung juga meningkatkan kemungkinan anda akan terkena
penyakit Alzheimer. Contohnya adalah:
Tekanan
Tekanan darah tinggi
Kolestrol tinggi
Kurang dalam mengontrol gula darah
Menjaga tubuh agar tetap fit penting bagi anda anda harus dapat melatih
pikiran dengan baik. Beberapa studi menunjukkan bahwa aktif dalam melatih
pikiran dan mental disepanjang hidup anda khususnya pada usia lanjut akan
mengurangi risiko penyakit Alzheimer.
Tingkat pendidikan
Studi menemukan hubungan antara rendahnya pendidikan dan risiko
Alzheimer. Tetapi alasan tepat yang mendasarinya tidak diketahui. Beberapa
ilmuwan berteori, makin sering anda menggunakan otak akan lebih banyak
sinapsis yang anda buat dimana akan tersedia banyak cadangan di hari tua.
Akan sulit untuk menemukan Alzheimer pada orang yang melatih otaknya
secara rutin, atau mereka yang memiliki tingkat pendidikan yang lebih tinggi.

F. Keseimbangan motorik
G. Keseimbangan kognetif
H. Pemeriksaan FT pada alzhaimer

You might also like