You are on page 1of 6

NAMA/NIM : RENY YUSTINA/126020317011023

TUGAS : REVIEW JURNAL (Ball, R. & B!"#, $. (1%6&'. A# ()*++,al


(-al.a/+!# !0 a,,!.#/+#1 +#,!)( #.)2(3. Journal of Accounting
Research, 6 (2': 14%5177'.
MATA 6ULIA7 : TE8RI A6UNTANSI
Ball dan Brown mencoba mengubah tradisi riset akuntansi dari normatif menjadi
empiris. Dalam penelitiannya, mereka berkonsentrasi pada kandungan informasi laba, yaitu :
- Apakah laba laporan lebih besar dari pada laba yang tak diharapkan pasar (Berita baik,
good news!"# atau
- Apakah laba laporan lebih kecil dari pada laba yang tak diharapkan pasar (Berita buruk,
bad newsB"#
$enelitian ini merupakan studi pertama yang memberikan bukti ilmiah bahwa return
saham merespon kandungan informasi laporan keuangan karena sebelumnya ada keraguan
tentang kemanfaatan informasi akuntansi dan penelitian ini memberi petunjuk untuk
pemahaman lebih baik tentang kemanfaatan keputusan atas laporan keuangan yang menjadi
rujukan riset-riset berikutnya yang menghubungkannya dengan pasar.
%ujuan dari penelitian ini adalah untuk menilai kebermanfaatan (usefulness# angka
laba akuntansi yang ada dengan cara menguji kandungan informasi laba (information
content# dan ketepatan waktu (timeliness#. &ampel dalam penelitian ini sebanyak '()
perusahaan dengan periode selama * tahun ()*+,-)*(+# dan jendela pengamatan )) bulan
sebelum s-d ( bulan setelah bulan pengumuman, serta menggunakan proksi (kandungan
informasi# berupa:
- .aba bukan harapan: labat dikurangai labat-)(!" / positif, B"/ negatif#
- 0eturn: hargat dikurangai hargat-)(t/ hrg saham akhir bulan#
- 0eturn abnormal: 0 firm-i dikurangai 0 portofolio pasar
1onstruk laba dalam penelitian ini adalah :
- .e2el: laba tinggi (labat#
- $erubahan: laba lbh tinggi (labat 3 labat-)#
4asil studi dalam penelitian ini membuka isu kebermanfaatan tambahan, sedangkan
pertanyaan-kritikan atas studi ini adalah:
- 5kuran !" dan B" adl ukuran kasar (coarse#
- apakah magnitude laba bukan harapan berhubungan dengan magnitude respon pasar
sekuritas
$erbaikan untuk studi Bal dan Brown adalah 607 (earnings response coefficient#.
Berikut uraian penelitian Ball dan Brown tersebut :
$ada tahun )*(8, Ball dan Brown memulai tradisi riset empiris pasar modal. 1onteks
dalam penelitian ini dapat disimpulkan bahwa Ball dan Brown menguji utilitas angka-angka
laba akuntansi dengan memberikan e2aluasi empiris. Bagian pertama memberikan penjelasan
umum atas model analitis yag disetujui oleh para teoris akuntnasi beserta batasan-batasannya.
&ementara itu, Ball dan Brown datang dengan e2aluasi empiris untuk menguji nilai angka-
angka laba akuntansi. 9empertimbangkan bahwa in2estor tertarik dengan laba bersih dan
laba per saham, mereka memilih kedua 2ariabel tersebut sebagai bentuk laba.
Ball : Brown menguji sampel '() perusahaan publik yang terdaftar di ";&6 dari
tahun )*+, sampai )*(+. &tudi ini bertujuan untuk mengetahui respon pasar terhadap
kandungan informasi laporan keuangan. 9enguji apakah perusahaan dengan kenaikan laba
akuntansi tak terduga memiliki abnormal return positif dan perusahan dengan penurunan tak
terduga memiliki abnormal return negatif. Ball dan Brown menguji kegunaan laba dalam
historical cost terhadap keputusan in2estasi. <ika laba dalam historical cost berguna, maka
harga pasar akan berreaksi (694- 6fficient 9arket 4ypothesis#. 4asil studi adalah sebagai
berikut :
). =nformasi yang terdapat dalam laporan tahunan disusun menggunakan nilai historis
berguna untuk in2estor.
'. 8+> - *?> dari pengumuman laba diantisipasi oleh in2estor.
@. Banyak informasi diperoleh dari sumber lain.
$erusahaan yang terdaftar di ";&6 biasanya mengumumkan laporan keuangan lebih
dahulu melalui media massa baru kemudian dikeluarkan laporan keuangan tahunan secara
resmi. $erlu diketahui bahwa laporan keuangan tahunan yang berakhir bulan Desember terbit
sekitar bulan Aebruari tahun berikutnya. Ball : Brown menguji apakah kandungan laba yang
diumumkan lebih besar dari ekspektasi pasar (good news# atau lebih kecil dari ekspektasi
pasar (bad news#. 4al ini membutuhkan proksi ekspektasi pasar. Ball : Brown menggunakan
laba tahun lalu sebagai proksi. Ball : Brown menemukan bahwa dalam rentang waktu
sempit, narrow window, yaitu ) bulan (dalam bulan Aebruari tersebut#, in2estor mendapatkan
keuntungan abnormal positif (keuntungan di atas rata-rata pasar# untuk pengumuman !" dan
kerugian abnormal negatif (kerugian di bawah rata-rata pasar# untuk pengumuman B". $ola
tersebut ternyata konsisten. $engumuman laba !" dengan sampel ).'@), menunjukkan
keuntungan abnormal positif dalam bulan pengumuman laba yang sama. Demikian juga
dengan pengumuman laba B", dengan sampel ).)?*, menunjukkan kerugian abnormal
negatif dalam bulan pengumuman yang sama. %emuan ini menunjukkan bahwa pasar
bereaksi terhadap informasi laba yang diumumkan.
$engujian kemudian dikembangkan dengan rentang waktu lebih lebar, wider window,
yaitu )8 bulan ()) bulan sebelum bulan pengumuman, dan ( bulan setelah bulan
pengumuman#. %ingkat keuntungan dan kerugian abnormal cenderung berkurang dengan
bertambahnya dimensi waktu. $ada kasus ini,saham dengan pengumuman !" yang diperoleh
)) bulan sebelum pengumuman dan dijual akhir bulan ke ( setelah pengumuman
memperoleh keuntungan (> di atas keuntungan rata-rata pasar. &edangkan saham dengan
pengumuman B" yang dibeli )) bulan sebelum pengumuman dan dijual akhir bulan ke (
setelah pengumuman memperoleh kerugian *> di bawahpasar. 0eaksi in2estor terhadap
pengumuman berkurang dengan bertambahnya dimensi waktu. 0eaksi pasar terhadap
informasi akuntansi dalam narrow window lebih tinggi karena dalam waktu singkat tidak
terjadi kejadian tertentu yang mempengaruhi pasar, kecuali informasi laba. &edangkan reaksi
pasar terhadap informasi akuntansi dalam wider window berkurang karena dalam waktu yang
relatif panjang dapat terjadi hal-hal lain selain pengumuman laba yang terkait dengan saham.
$enelitian ini mengkaji hubungan antara besarnya uneBpected change dalam laba
(6$&# dan besarnya abnormal return dikenal sebagai koefisien respon laba, )> uneBpected
change laba berhubungan dengan ?,) - ,)+ > abnormal return, dan tergantung apakah
peningkatan laba yang diharapkan tersebut akan permanent atau temporary. Abnormal return
sendiri adalah selisih dari eBpected return dan actual return yang diterima perusahaan.
$engumuman laba oleh suatu perusahan juga menghasilkan abnormal return pada
perusahaan-perusahaan lain dalam industri yang sama.
9engikuti penelitian tentang dividend split yang dilakukan oleh Aama, Arench,
<ensen, dan 0oll )*(* (AA<0#, yang merupakan Ce2ent studyC pertama, peneliti secara teratur
menemukan pasar menjadi sangat efisien. $enelitian ini membantu menghilangkan
pandangan umum yang mengatakan bahwa harga pasar adalah sebuah noisy estimate yang
tidak bisa dipercaya apalagi digunakan sebagai sarana penelitian akademik. 9odel yang lebih
teoritis dari 9odigliani dan 9iller, &harpe dan .intner (7A$9#, dan Black dan &choles
()*,@# membantu ide ini, yaitu bahwa pasar efisien mendapatkan dukungan. (Demikian juga
model lain menambahkan kredibilitas temuan e2en study#.
Aama pertama mendefinisikan Dpasar yang efisienE dalam literatur keuangan pada
tahun )*(+ sebagai pasar dengan sejumlah besar keuntungan-maksimal Ddengan masing-
masing berusaha untuk memprediksi nilai pasar masa depanE dan Dinformasi hampir tersedia
secara bebasE. Ball menjelaskan penelitian AA<0 )*(* yang mengenalkan tentang De2ent
timeE sebagai peristiwa yang mungkin telah menjadi terobosan paling penting dalam
pemahaman kita tentang bagaimana harga saham menanggapi informasi baru.
$enelitian Ball dan Brown ini memperkenalkan untuk pertama kali hipotesis pasar
modal efisien untuk menguji kandungan informasi dalam angka-angka laba akuntansi. $asar
modal berada dalam bentuk semi-strong efficient dan tidak bias ketika informasi berguna
untuk mempangaruhi harga saham, pasar modal akan cepat bereaksi terhadap informasi baru
untuk mencegah kesempatan mendapatkan abnormal return yang lebih. Dalam bentuk semi
strong, harga merefleksi semua informasi publik yang tersedia. =mplikasinya adalah in2estor
tidak dapat secara konsisten mendapatkan abnormal return dengan menggunakan informasi
publik yang tersedia. =n2estor tidak dapat bereaksi terhadap informasi publik baru setelah
pengumuman informasi tersebut dan mengharapkan abnormal return.
1esimpulan dari hasil penelitian ini adalah :
). =nformasi perusahaan indi2idual yang tersedia selama satu tahun, satu setengah tahun, atau
lebih termuat dalam (captured in# angka laba tahunan
'. 1andungan informasi tertangkap pasar (considerable#.
@. "amun, laporan laba tahunan tidak mentargetkan cukup tepat waktu (does not rate highly
as a timely medium#, sebab sebagian besar kandungan (sekitar 8+ s-d *? persen#
tertangkap lebih cepat oleh media yang mungkin memuat laporan interim.
F. <ika efisiensi pasar modal ditentukan oleh kecukupan sumber data, Ball dan Brown tidak
menemukan adanya tekanan bahwa pasar telah berpindah pada sumber lain yang dapat
menjadikan reaksi lebih cepat daripada laba neto tahunan.
+. &tudi ini memunculkan isu-isu bagi penelitian berikutnya seperti :
- %etap adanya mempertahankan tugas indentifikasi media yang dengannya pasar bisa
mengantisipasi laba neto (seperti: laba interim, laporan dan pengumuman di2iden#
- Bagi akuntan, ada problema tentang menilai biaya penyusunan laporan laba tahunan
relatif daripada (relati2e to that# laporan interima lebih tepat waktu.
(. 4ubungan antara magnitude (dan yakni bukan sinyal# dari perubahan laba bukan harapan
dan penyesuaian harga saham asosiasian dapat juga diteliti
- 4al ini menawarkan cara yang berbeda tentang mengukur nilai informasi tentang
perubahan laba, dan mungkin sebagai tambahan penawaran wawasan ke dalam sifat
statistik dari proses laba
- $roses laba sedikit dipahamai tetapi dapat merupakan bidang riset akuntansi yang dpt
dipertimbangkan
,. 9ekanisme telah disediakan bagi pendekatan empiris untuk kelompok terbatas dari pilihan
kontro2ersial dalam pelaporan eksternal.
8. .ihat Bea2er ()*(8# merefer pada studi ini bahwa perilaku harga (price residuals# dua
kelompok diuji:
- %anda residual harga kumulatif (dijumlah selama )' bulan meliputi bulan
pengumuman# berhubungan tinggi dengan tanda residual laba
- Ada arus menaik yang persisten (persistent upward drift# dalam rerata kumulatif
residual harga untuk kelompok residual laba positif.
Drift mulai )) bulan sebelum sampai pengumuman laba, dan mencakup *? persen
dari drift telah terjadi pada awal bulan pengumuman. 1elompok laba negatif menunjukkan
pola perilaku yang sama (analogous#.
*. Ada beberapa problema ekonometrik berkenaan dengan hubungan besaran perubahan laba
bukan harapan dan penyesuaian harga saham, yang meliputi:
- 9enspesifikasi bentuk fungsi yang tepat. Bentuk fungsional tidak perlu mesti linear,
jika hanya disebabkan meneliti tentang angka laba memberikan informasi tentang
ko2ariabilitas proses laba
- Distribusi statistikal harapan dari parameter yang mendasari
- $erilaku ekspektasian dari regression residuals, dan
- .uasnya (eBtent# dan efek kesalahan pengukuran baik dalam 2ariabel dependen
maupun independen

You might also like