You are on page 1of 3

NAMA/NIM : RENY YUSTINA/126020317011023

TUGAS : REVIEW JURNAL (EISENHARDT, K. (199! AGEN"Y


THE#RY: AN ASSESSMENT AND REVIEW. ACADEMY OF
MANAGEMENT REVIEW, 1$ (1!: %7&7$!.
MATA KULIAH : TE#RI AKUNTANSI
Eisenhardt menegaskan bahwa teori keagenan merupakan suatu teori yang penting
sekalipun bersifat kontroversial karena teori keagenan merupakan tawaran pengetahuan yang
unik ke dalam sistem informasi, terkait dengan adanya ketidakpastian serta insentif-insentif
dan risiko dan teori keagenan merupakan suatu perspektif empirik yang valid,terutama ketika
dirangkai dengan perspektif-perspektif yang bersifat komplementer.Tulisan ini membahas
tentang teori keagenan, kontribusinya terhadap teori organisasi, dan hasil kerja empiris yang
masih ada dan mengembangkan proposisi yang dapat diuji. Rekomendasi utama adalah untuk
menggabungkan perspektif agen dalam studi tentang banyak masalah memiliki struktur
kerjasama.
Teori keagenan menurut Eisenhardt terdiri dari positivist agency theory dan principal-
agent research. Positivist agency theory memfokuskan pembahasan mengenai hubungan
antara pihak agent (manajemen) dengan prinipal (pemegang saham). Principal-agent
research membahas mengenai semua hubungan atau konflik kepentingan antara satu pihak
dengan pihak lainnya dimana pihak yang satu tidak melaksanakan instruksi atau perintah
pihak kedua. !erilaku prinipal-agent dalam perusahan membawa pengaruh adanya konflik
kepentingan yang digerakkan oleh governance mechanism. "alam situasi ketika delegasi
utama bekerja untuk agen, hubungan keagenan berkembang. #isi agen adalah untuk seara
optimal menapai kepentingan prinsipal. "alam mengejar misi, agen memilih ara
melakukan bisnis yang menghasilkan efek tertentu. !rinsipal menanggung risiko kegagalan
akhirnya, tetapi juga mengadopsi efek eksekusi agen misi dikurangi untuk pembayaran setuju
untuk agen. Tingkat imbalan kepada agen biasanya tergantung pada minat utama dalam
realisasi misi yang ditugaskan. #anfaat kepada agen, dalam bentuk hadiah merupakan biaya
kepada prinsipal sementara usaha agen membawa manfaat bagi prinsipal (dengan asumsi
bahwa usaha yang lebih tinggi seara langsung berhubungan dengan hasil yang lebih baik),
dan pada saat yang sama biaya untuk agen.
Teori keagenan ditekankan untuk mengatasi dua permasalahan yang dapat terjadi
dalam hubungan keagenan. !ertama, masalah keagenan yang timbul pada saat keinginan-
keinginan atau tujuan-tujuan prinsipal dan agen saling berlawanan dan merupakan hal yang
sulit bagi prinsipal untuk melakukan verifikasi apakah agen telah melakukan sesuatu seara
tepat. $edua, adalah masalah pembagian dalam menanggung risiko yang timbul dimana
prinsipal dan agen memiliki sikap yang berbeda terhadap risiko. %nti dari hubungan keagenan
adalah bahwa di dalam hubungan keagenan tersebut terdapat adanya pemisahan antara
kepemilikan (prinsipal) yaitu para pemegang saham dengan pengendalian (agen) yaitu
manajer yang mengelola perusahaan atau yang sering disebut dengan the separation of the
decision making and risk beating functions of the firm. !erusahaan yang memisahkan fungsi
engelolaan dan fungsi kepemilikan akan mengakibatkan munulnya perbedaan kepentingan
antara manajer dengan pemegang saham.
!erbedaan kepentingan antara manajer dengan pemegang saham ini dapat terjadi
disebabkan karena para manajer tidak perlu ikut menanggung risiko sebagai akibat adanya
pengambilan keputusan yang salah, begitu pula jika mereka tidak dapat meningkatkan nilai
perusahaan. Risiko tersebut sepenuhnya ditanggung oleh para pemilik yaitu pemegang
saham. $arena pihak manajemen ini tidak ikut menanggung risiko maka mereka enderung
membuat keputusan yang tidak optimal begitupun juga dengan keuntungan yang diperoleh
perusahaan yang tidak dapat sepenuhnya dinikmati manajer, sehingga membuat para manajer
tidak hanya berkonsentrasi pada maksimalisasi nilai dalam pengambilan keputusan
pendanaan untuk peningkatan kemakmuran pemegang saham melainkan enderung bertindak
untuk mengejar kepentingan diri sendiri. !ara manajer mempunyai keenderungan untuk
memperoleh keuntungan yang sebesar-besarnya dengan biaya pihak lai. !erilaku ini yang
biasa disebut sebagai keterbatasan rasional (bounded rationality) dan manajer juga enderung
tidak menyukai risiko (risk aversion)
Teori keagenan dilandasi oleh beberapa asumsi, yaitu asumsi tentang sifat manusia,
asumsi keorganisasian dan asumsi informasi. &sumsi sifat manusia menekankan bahwa
manusia memilik sifat mementingkan diri sendiri (self interest), memiliki keterbatasan
rasionalitas (bounded rationality) dan tidak menyukai risiko (risk aversion). &sumsi
keorganisasian menekankan bahwa adanay konflik antar anggota organisasi dan adanya
asimetri informasi antara prinsipal dan agen. 'edangkan asumsi informasi menekankan
bahwa informasi sebagai barang komoditi yang bisa diperjualbelikan.

You might also like