You are on page 1of 64

AMALGAM

logam campur yg mengandung merkuri



AMALGAMATION
proses pencampuran merkuri dng satu atau
lebih logam atau logam campur untuk
membentuk amalgam


Amalgam telah digunakan lbh dr 150 tahun yg
lalu dan sekarang masih digunakan untuk
restorasi gigi posterior lebih dr 75%, krn

marginal seal optimal
mudah manipulasinya
jangka waktu pemakaian lama
pengalaman klinik baik
harga relatif murah


ANSI/ADA Specification No.1 for amalgam alloy
(ISO 1559) kandungan utama amalgam alloy :
Silver (Ag) dan Tin (Sn) ditambah
Copper (Cu), Zinc, Palladium, Indium dan Selenium

Th.1896 G.V Black merekomindasikan untuk
amalgam
Ag 65%
tin 29%
copper kurang dari 6%


KLASIFIKASI AMALGAM ALLOYS
silver amalgam alloys
lathe cut admixed spherical

high copper low copper high copper low copper

KOMPOSISI MORFOLOGI CONTOH
Tradisional lathe cut aristaloy
Tradisoonal spherical spheraloy
High copper lathe cut epoque 80
(komposisi tunggal)
High copper spherical tytin
(komposisi tunggal)
High copper admixed disperalloy
(tradisional +Ag-Cu eutetic)
TRADITIONAL LATHE-CUT ALLOYS

Bentuk fisik
. panjang partikel 60 - 120 m
. lebar 10 170 m
. tebal 10 35 m

- Komposisi
. Silver 66 73%/w
. Tin 25 29%/w
. Copper 6%/w
. Zinc > 2%/w

- Fase utama pd saat pencampuran :
gamma phase (silver-tin/Ag
3
Sn)
epsilon phase (copper-tin/Cu
3
Sn)
- bentuk partikel iregular
- di pasaran jenis ini masih tersedia, meskipun hanya
sebagian kecil

- cara pembuatan lathe-cut alloy
logam dipanaskan dng oksidasi sampai leleh
kemudian dituangkan dlm cetakan ingot
didinginkan perlahan-lahan dipanaskan 6-8 jam pd
400
o
C spy Ag
3
Sn lbh homogen dibubut dan
digiling


traditional lathe-cut alloy



TRADITIONAL SPHERICAL ALLOYS

- diperkenalkan di pasaran th 1960
- komposisi
Ag 72%/w Cu 1,5%/w
Sn 26%/w An 0,5%/w

- bentuk partikel iregular

traditional spherical alloy

- cara pembuatan spherical alloy
bahan logam dilelehkan bersama-sama untuk membentuk
bentuk yg diinginkan. Logam cair disemprotkan dibawah
tekanan tinggi dalam gas yg inert

- ukuran partikel 2-43 m.

Symbol dan stoichiometri phase amalgam yg
telah mengeras phase dlm dental amalgam
stoichiometri



AMALGAMATION

Low-copper alloys
- pada saat pencampuran : merkuri kontak dng permukaan
silver-tin (Ag-Sn), shg bag.luar Ag-Sn tsb larut dalam
merkuri, pd saat yg bersamaaan merkuri berdifusi ke dalam
partikel alloy.

- Daya larut merkuri terbatas untuk Ag 0.035 wt %, Sn 0.6
wt %.



- Saat daya larut merkuri berlebihan, kristal dari
dua binary metalic berpresipitasi ke dlm
merkuri membentuk

phase body-centered-cubic Ag
2
Hg
3
(
1
)
phase hexagonal Sn
7-8
Hg (
2
)

krn daya larut Ag lbh rendah drpd Sn
1

presipitasi lbh dulu baru
2



- Sesdh pencampuran bubuk + liquid konsistensi menjadi
plastis, pd keadaan ini msh ada pertumbuhan
1
dan
2
sbg
sisa merkuri yg larut dlm partikel alloy akhirnya Hg
hilang amalgam mengeras

- Lebih korosi krena terjadi reaksi kimia antara tin dan Hg

- Ada dua bubuk high-copper alloys yg tersedia
admixed alloy powder copper > 6wt%
single-composition alloy powder
- Tidak mempunyai phase gamma-2, mempunyai sifat yang baik
dalam penampilan klinik


High-copper alloys
- Merupakan pilihan utama dibandingkan tradisional
low-copper amalgam krn
memperbaiki sifat mekanik dan korosi
integritas marginal baik
penampilan klinik baik
- Ada dua bubuk high-copper alloys yg tersedia
admixed alloy powder copper > 6wt%
single-composition alloy powder

- Tidak mempunyai phase gamma-2, mempunyai sifat
yang baik dalam penampilan klinik



Admixed alloys
- th 1963 diperkenalkan oleh Innes dan Youdelis dng
menambahkan spherical silver copper eutectic alloys (Ag
71.9 wt/% dan Cu 28.1% wt%) ke dlm lathe-cut low-copper
amalgam admixed alloy

- Saat itu mulai terjadi perubahan dlm komposisi bubuk
amalgam semenjak diperkenalkan formulasi oleh Blacks th
1800
- Pd studi klinik jenis ini memperlihatkan tahan thd patahnya
bagian tepi restorasi amalgam shg dpt memperbaiki
penampilan klinik


SETING REACTIONS
Terjadi saat alloy dicampur dng Hg, reaksi lengkap 24
jam
1.Phase gamma, adalah phase silver alloy merupakan tahap
terkuat dan sedikit korosi
2.Phase gamma-1, Hg bereaksi dng silver merupakan tahap
kuat, tahan thd korosi
3.Phase gamma-2, terjadi reaksi Hg dng tin, phase ini lemah
dan merusak


Ag dan Sn larut dlm Hg
presipitasi kristal 1 dlm Hg

sisa pertumbuhan 1 dan 2 Amalgam yg mengeras
admixed high-copper alloy
SEM admixed high-copper alloy
SIFAT-SIFAT AMALGAM
1. Strength
- Amalgam kuat dlm tekanan kompresi, lemah
dalam tekanan tarikan dan geseran

- Bersifat cukup tinggi untuk menahan kekuatan
dlm mulut, jika tidak cukup akan terjadi patah
bagian terbesar atau bagian marginal tumpatan


Manipulasi amalgam pada tahap kondensasi, bila tdk
tepat akan menghasilkan kekosongan dan
memperlemah massa yg telah mengeras.

- ADA No.1 : Compressive strength amalgam paling
sedikit 80 MPa

Dalam waktu 1 jam high copper amalgam mempunyai
tekanan kompresi yang lebih tinggi drpd low copper
amalgam

- Pengadukan amalgam yg terlalu panjang/lama atau
pendek akan memperlemah kekuatan amalgam karena
. terjadi perubahan ratio antara partikel yg tdk
bereaksi dng hasil reaksi 1 dan


pabrik menginstruksikan manipulasi harus tepat
untuk mendapatkan kekuatan yg maksimal.

2. Dimensional Change
- sifat khas amalgam selama pengerasan
. perubahan dimensi
. terjadi kontraksi dan ekspansi

idealnya amalgam yang baru diaduk saat tahap
kondensasi pada kavitas tdk terjadi kontraksi
dan ekspansi

- 20 menit mulai terjadi kontraksi Hg larut dlm
partikel alloy, kemudian terjadi ekspansi krn Hg dng
Ag dan Sn bereaksi

- phase penting untuk kontraksi, sedang 1 dan
menyebabkan ekspansi.

- terjadinya perubahan dimensi sesudah 6-8 jam
konstan dan berakhir 24 jam.


- rekomendasi ANSI/ADA perubahan dimensi
tdk lebih 20 m/cm :

. low-copper alloy, lathe-cut alloy -19.7
m/cm
. high-copper admixed alloy -1.9 m/cm

- amalgam yang diaduk dng amalgamator,
terjadinya perubahan dimensinya negatif

akibat ada pengaruh perubahan dimensi
. akhir manipulasi kandungan Hg tinggi
. shrinkage berkurang
. sifat mekanik rendah

- manipulasi amalgam harus sesuai petunjuk
pabrik, bila tdk terjadi perubahan ratio dan
1,


3. TARNISH AND CORROSION

- tarnish terjadi reaksi kimia antara permukaan
tumpatan amalgam dengan oral cavity, misalnya
kontak dng oksigen, chlorida dan sulfida dari dlm
mulut permukaan restorasi berubah warna
menjadi gelap, pudar secara estetik tdk
menyenangkan keadaan ini tidak merusak amalgam

- Permukaan yg kasar cenderung mudah terjadi tarnish


Upaya untuk mengurangi tarnish
. menambahkan palladium
. memulas amalgam

tarnish pada
. low-copper alloy berhubungan dng drpd 1
. high-copper berhubungan dng tingginya
kandungan copper, dan silver-copper eutectic.



korosi merupakan reaksi kimia terjadi oksidasi dari
amalgam dng komponen dalam saliva atau makanan
dlm mulut.

- Ketika dua logam yang tidak sama berinteraksi dng
larutan yg mengandung elektrolit (saliva) terjadi
galvanis

- Korosi pada amalgam berpenetasi ke dalam bodi
merupakan kegagalan restorasi

akibat korosi :
. porositas mingkat
. marginal integrity berkurang
. kekuatan hilang
. terlepasnya produk metalik dlm lingkungan
rongga mulut


Galvanis secara klinik terjadi bila
Tumpatan amalgam yg baru kontak dengan
restorasi logam lain misal mahkota dari emas


penderita merasakan shock elektrik
merasakan rasa logam


Potensi korosi amalgam berbeda o.k adanya
perbedaan komposisi kimia dan phase
amalgam, diukur dng elektrokimia 1 paling
tinggi ketahanan thd korosi diikuti , Ag
3
Cu
2
,
,, 2

4. CREEP
- Perubahan bentuk restorasi amalgam secara sedikit
demi sedikit karena mendapat tekanan oleh
. selama pengunyahan
. mendapat tekanan dari gigi yg berdekatan

- amalgam yg mendapatkan kekuatan kunyah berulang-
ulang creep, dihubungkan dng patahnya bagian
tepi restorasi
MANIPULASI AMALGAM

MIXING/TRITURATION
adalah pencampuran amalgam dng Hg, dapat
dilakukan secara
a) manual dengan mortal dan pastle
b) mekanik dengan amalgamator atau triturator
. kapsul bergerak ke depan dan belakang
. menggunakan kecepatan tinggi yg terkontrol
. dilengkapi timer 20 detik


Pengaruh mixing

. Undermix : tdk kilap dan rapuh
. normal : kilap dan terpisah dlm satu massa
. overmix : tebal dan cenderung terpotong dlm
kapsul

Pengaruh over atau under-trituration
- amalgam bentuk irregular :
tekanan kompresi dan tarik meningkat
waktu kerja berkurang
- amalgam bentuk spherical:
tekanan kompresi dan tarik > normal
waktu kerja berkurang
- admixed high copper-alloy :
tekanan kompresi dan tarik lbh konstan
waktu kerja berkurang

Di pasaran: disposibel kapsul dg ukuran berbeda

single mix mengandung 600 mg silver alloy
double mix mengandung 800mg silver alloy
ditambah sejumlah Hg

KONDENSASI

menekan amalgam spy beradaptasi dng dinding margin
mengurangi Hg dlm massa



bila kelebihan Hg tdk dikeluarkan :
amalgam lemah
creep menjadi besar o.k kelebihan produk 1 dan

sesudah pencampuran amalgam hrs segera dimasuk dlm
kavitas sebelum mengeras


macam kondensasi
manual :
. berbagai bentuk dan ukuran
. dipilih berdasarkan tipe amalgam, bentuk
dan ukuran kavitas
. tingkat kondensasi
. kondensor 2-3 mm
. kekuatan kondensasi 3 /4 Kg


mekanik :
. dng ketukan atau getaran
. ultrasonic condenser

- pada saat menumpat
amalgam dimasukkan dlm kavitas dilebihkan
kmd dibentuk kembali sesuai anatomi

keterlambatan kondensasi
kandungan Hg meningkat
kekuatan berkurang
creep meningkat
plastisitas amalgam berkurang
adaptasi dinding kavitas berkurang

- saat akan mengkondensasi amalgam, kavitas
dikeringkan dahulu dari kelembaban saliva supaya
amalgam tidak terkontaminasi

CARVING dan FINISHING
Dilakukan burnish dahulu sebelum di carving
- carving
dilakukan dng hand instruments
dimulai 2-3 sesudah mixing
selesai ketika amalgam menjadi keras
(5-10)

- finishing dan polishing dilakukan paling sedikit
24 sesudah penumpatan

- amalgam spherical-high-copper dapat segera
dipulas karena telah mengeras

-pulas amalgam dilakukan dlm keadaan basah,
bila kering :
. Terjadi kerusakan pulpa
. Kerusakan permukaan amalgam
. Menurunkan ketahanan amalgam thd gaya
tarik dan geser

MERKURI
- Hg level toksiknya tinggi
- merupakan logam padat yg berbentuk cairan
dalam suhu ruangan

- bila mencampuran Hg + amalgam secara
manual aduk smp mencapai konsistensi yg
baik kelebihan Hg diperas dlm kain


-sekarang bubuk dan Hg dlm disposibel kapsul
yang tertutup cara ini untuk menghindari
terekposnya Hg oleh dental staff

-Hg yg sudah terikat dng metal stabil, bila ada
Hg yg terlepas dlm rongga mulut dari restorasi
jumlahnya kecil dan secara absolut dpt
diabaikan tidak membahayakan pasien

CARA MENGURANGI TERHIRUPNYA Hg
1. Menggunakan amalgam dlm kapsul
2. Menggunakan amalgamator saat pencampuran
3. Simpan sisa amalgam dlm air pada wadah yg tertutup
4. Menggunakan air dng volume besar saat pembongkaran
amalgam
5. Menggunakan masker
6. Hindari penggunaan kondesor mekanik atau ultrasonik
7. Hindari kontak dng kulit
8. Cuci instrument sebelum sterilisasi
9. Menggunakan lantai yg mudah dibersihkan


BIOKOMPATIBILITAS MERKURI
- Hg menyebabkan nervous dan renal toxicity,
bila keracunan kronik menyebabkan
multisymptom disorder dng gejala :
depresi, gelisah, sifat cepat marah, kelelahan,
kehilangan memori, sukar konsentrasi, tremor

- tdk akan terjadi reaksi alergi dari Hg dlm
amalgam, bila terjadi hanya beberapa hari


- Hg yg terakumulasi dlm amalgam tdk ada efek
lokal maupun sistemik, dan bila amalgam
digunakan secara tepat tdk ada masalah
biokompatibilitasnya

- in vivo dan in vitro amalgam terurai secara
pasif dan sifat dari amalgam tidak inert

GALLIUM ALLOYS
Sebagai pengganti merkuri
dng ditambahkan indium dan tin galium di
bawah suhu ruang mencair cairan tsb
dicampur dng bubuk silver-tin-copper alloys
DENTAL AMALGAM

ditambahkan palladium untuk memperbaiki
sifat korosi
Pasar di Jepang

Gallium alloy GF (Tokuriki Honton) dng komposisi
(per berat) bubuk :
Silver 50% copper 15% palladium 9%
Tin 25,7% traces 0,3%

Liquid mengandung :
Gallium 65% indium 18.95%
tin 16% traces 0,5%
AMALGAM BONDING
dilakukan pemberian bonding krn
. pengalaman kilinik terjadi sensitif post-operative
. terjadi perubahan dimensi pada bagian margin akibat
termal dan mekanik stress
. bagian tepi amalgam terbuka merupakan jalan untuk
invasi bakteri


antara dinding kavitas dng amalgam dilapisi dng
dentin adesif atau
glass ionomer

You might also like