You are on page 1of 3

ACARA III

VISKOSITAS ZAT CAIR


A. PELAKSANAAN PRAKTIKUM
1. Tujuan praktikum
Menentukan koefisien viskositas (kekentalan) zat cair berdasarkan Hukum Stokes.
2. Waktu/ Tanggal :
3. Tempat : Laboraturium Fisika, Lantai II, Fakultas MIPA, Universitas Mataram.
B. ALAT DAN BAHAN
1. Alat
a. Tabung gelas
b. Jangka sorong
c. Neraca analitis
d. Stopwach
e. Mistar
f. Penyaring
g. Gelas ukur
h. Bola pijar
i. Pipet tetes
j. Tissue
2. Bahan
a. Minyak goring
b. Oli
C. LANDASAN TEORI
Viskositas zat cair adalah gesekan yang ditentukan oleh fluida yang bergerak atau
karena benda padat yang bergerak di dalam fluida. Besarnya gesekan disebut derajat
kekentalan zat cair. Jadi semakin besar viskositas zat cair maka semakin sulit benda pada zat
cair tersebut bergerak. Viskositas dalam zat cair yang berperan adalah gaya kohesi (gaya tarik
menarik antar molekul sejenis) dengan partikel zat cair. Viskositas (kekentalan) dapat
dianggap sebagai suatu gesekan di dalam fluida. Karena adanya viskositas ini maka untuk
mnggunakan salah satu lapisan fluida diatasnya lapisan lain lurus ada gaya yang bekerja.
Karena pengaruh gaya lapisan zat cair dapat bergerak dengan kecepatan (y) yang nilainya
semakin mengecil untuk lapisan dasar sehingga muncul gradien kecepatan. Zat cair maupun
gas memiliki viskositas, hanya saja zat cair lebih kental dari pada gas. (Martoharsono, 2006)
Fluida adalah suatu zat yang bentuknya dapat berubah secara continue akibat gaya
geser pada benda padat. Gaya geser dapat menyebabkan terjadinya perubahan bentuk yang
tidak berubah besarnya skema gaya ini bekerja. Namun, baik fluida yang kental maupun yang
encer akan mengalami pergerakan antara satu bagian terhadap bagian lainnya apabila ada gaya
geser yang bekerja. Jadi, dapat dikatakan bahwa fluida tidak dapat menahan gaya geser.
(Hartyono, 1983)
Pada Hukum Stokes, viskositas pada fluida yang kental sama dengan gesekan pada
gerak benda padat. Pada fluida ideal, viskositas ..= 0 sehingga dapat dikatakan bahwa benda
yang bergerak di dalam fluida ideal tidak mengalami gesekan yang disebabkan fluida. Namun,
bila benda tersebut bergerak dengan kelajuan tertentu dalam fluida yang kental, maka benda
tersebut akan dihambat gerakannya oleh gaya gesek metode benda tersebut. Besarnya gaya
gesekan fluida dapat dirumuskan dengan F=.. . Koefisien n tergantung pada bentuk benda.
Pada benda yang berbentuk bola dengan jari-jari (r) maka akan dirumuskan dengan maka
r=
Dengan menggunakan Hukum Stokes, kecepatan bola padat
D. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Ditentukan massa jenis bola besi yang digunakan dengan menimbang pada neraca dan
mengukur diameternya sesuai petunjuk asisten. Ukur juga massa jenis fluida (zat cair)
menggunakan aerometer atau dapat juga menggunakan prinsip penentuan massa jenis
bola besi.
2. Dijatuhkan bola dalam tabung yang berisikan zat cair yang akan diselidiki setelah
mencapai kecepatan terminal (stationer), catat waktu tempuh dari jarak yang ditentukan
oleh asisten yang bersangkutan.
3. Diulangi langkah-langkah tersebut beberapa kali menurut petunjuk asisten dan dengan
menggunakan persamaan viskositas sebelumnya, tentukan viskositas zat cair.
4. Dilakukan kembali prosedur (1-3) diatas untuk zat cair yang berbeda.
E. HASIL PENGAMATAN
F. ANALISIS DATA
G. PEMBAHASAN
Praktikum mengenai viskositas zat cair ini bertujuan untuk menentukan nilai
kecepatan viskositas (kekentalan) zat cair berdasarkan Hukum Stokes. Viskositas zat
cair adalah gesekan yang ditimbulkan oleh fluida yang terjadi atas karena benda padat
yang bergerak di dalam fluida, viskositas juga dapat diartikan sebagai ukuran
kekentalan zat cair. Semakin kental suatu zat cair maka semakin besar nilai
koefisien viskositasnya. Dalam praktikum ini, jenis fluida yang digunakan untuk
mencari nilai koefisien viskositasnya adalah minyak goreng dan oli.
Berdasarkan hasil pengamatan kelompok kami, waktu tempuh yang diperoleh
bola 1 saat melewati tabung dengan jarak 22,2 cm yang berarti minyak goreng adalah
0,83 sekon dan waktu tempuh bola 2 saat melewati tabung yang terisi oli 1,11 sekon.
Dapat dikatakan bahwa waktu tempuh yang diperoleh bola saat melewati oli besar
dari pada waktu tempuh yang diperoleh bola saat melewati minyak goreng. Sehingga
hal itu berpengaruh terhadap nilai koefisien viskositasnya. Berdasarkan hasil
penghitungan, didapatkan nilai koefisien viskositas minyak goreng sebesar 222,45
poise dan nilai koefisien viskositas oli sebesar 251,064 poise. Semakin besar nilai
koefisien viskositas zat cair maka semakin sulit suatu benda padat melewati zat cair
tersebut. Hal ini disebabkan karena adanya gaya tarik menarik antar molekul sejenis
pada oli lebih besar dari pada minyak goreng.
H. PENUTUP
1. Kesimpulan
a. Viskositas adalah gesekan yang ditimbulkan oleh fluida yang bergerak
atau karena pengaruh benda padat yang bergerak di dalam fluida.
Semakin kental fluida tersebut maka viskositas zat cairnya semakin
besar.
b. Dari praktikum ini dapat dibuktikan bahwa nilai koefisien viskositas
oli lebih besar dari pada nilai viskositas minyak goreng dengan nilai
koefisien viskositas sebesar 257,064 poise dan nilai koefisien
viskositasminyak goreng sebesar 222,45 poise. Hal ini disebabkan
karena oli lebih kental dari pada minyak goreng.
2. Saran
Sebaiknya praktikum dilaksanakan dengan tertib, agar dapat
mengefisiensikan waktu sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.

You might also like