You are on page 1of 37

SELINTAS TENTANG

KECELAKAAN KERJA DAN JOB


SAFETY ANALYSIS
Oleh
DR.dr. Lientje Setyawati Maurits MS. SpOk
Lientje S Maurits 2
Hazard
A Condition With the Potential For Causing
Injury, Damage, Or Mission Degradation.
Lientje S Maurits 3
HAZARD
Adalah kondisi yang berpotensi dapat
menjadi sumber penyebab
cidera/luka/kematian, kerusakan,
gangguan , atau kerugian
Hazard dapat berupa :
bahan, bagian mesin, bentuk energi,
metode kerja atau situasi kerja.




Lientje S Maurits 4
Jenis Potensi Bahaya
(Hazard)
Physical
Chemical
Electrical
Mechanical
Physiological
Biological
Ergonomic
(Hazard)
Lientje S Maurits 5
SAFE/AMAN adalah suatu kondisi
sumber bahaya telah ter-identifikasi
dan telah dikendalikan
ke tingkat yang memadai
Lientje S Maurits 6
DANGER
Suatu kondisi yang telah
teridentifikasi melalui
pemeriksaan/pengujian/analisis
disimpulkan telah menunjukkan
melampaui batas aman.

Danger adalah lawan dari aman atau
selamat.

Lientje S Maurits 7
DANGER
hampir putus
INSIDENT
ACCIDENT
putus
Lientje S Maurits 8
INCIDENT
Suatu keadaan/kondisi,
bilamana pada saat itu
sedikit saja ada perubahan
maka dapat mengakibatkan
terjadinya
accident/kecelakaan.
Lientje S Maurits 9
Piramida kasus kecelakaan
kec. fatal
kec. ringan
Kerusakan alat
Nyaris Kecelakaan
Sumber bahaya
1

10

30


600



10.000

Data yg
dilaporkan
dan
tercatat
Lientje S Maurits 10
RISK
Risiko adalah ukuran
kemungkinan kerugian yang akan
timbul dari sumber bahaya
(hazard) tertentu yang terjadi.


Lientje S Maurits 11
RISK
Lientje S Maurits 12
RISK ANALYSIS
Adalah perkiraan kuantitatif dengan
teknik matematik yang menggabungkan
konsekuensi dan frekuensi insiden

The development of a quantitative estimate of
risk based on mathematical techniques for
combining estimates of incident
consequences and frequencies.
Lientje S Maurits 13
Level of RISK
adalah perhitungan antara
konsekuensi/ dampak yang mungkin
timbul dan probabilitas

(Tingkat risiko).
Lientje S Maurits 14
Extrim

Kategori
KATEGORI AKIBAT KECELAKAAN
Berat
Ringan
Dampak
Sedang
Kritis
1
2
3
4
5
Kematian & Rusak berat / proses terhenti total
Mengancam keselamatan masyarakat sekitarnya
Memerlukan perawatan medis
Kematian & Kerusakan peralatan
Tidak perlu perawatan medis/proses terganggu
Lientje S Maurits 15
ANALISIS PEKERJAAN YANG
DILAKUKAN SECARA BERATURAN
SEBELUM PEKERJAAN DIMULAI DAN
HARUS TERBACA BERKAITAN DENGAN
RENCANA PEKERJAAN TERSEBUT.

Bertujuan mencari/menemukan adanya
potensi bahaya pada setiap tahapan/
rangkaian proses pekerjaan dan berusaha
untuk menghilangkannya.

JOB SAFETY ANALYSIS
(JSA)
Lientje S Maurits 16
JSA
Job Safety analysis (JSA) adalah suatu metoda
untuk meneliti potensi bahaya yang ada pada
setiap langkah pekerjaan, kemudian
menentukan tindakan pengamanan yang tepat
sehingga bahaya yang ada dapat dihilangkan
atau dikendalikan. Pelaksanaan JSA harus
dilakukan secara terencana bila perlu minta
bantuan konsultan ahli K3 dan bekerja sama
dengan operator yang terlatih.

Lientje S Maurits 17
MANFAAT PENERAPAN JSA-1
Dapat menemukan bahaya fisis yang telah ada pada suatu pekerjaan dan
sekaligus dapat menentukan metoda yang tepat untuk menghilangkan
atau mengendalikan kondisi dan tindakan yang dapat membahayakan.
Dapat menentukan jenis alat perlengkapan pengaman yang tepat sesuai
jenis pekerjaan dan dapat untuk menentukan kwalifikasi petugas, seperti:
kondisi kesehatan, ketrampilan atau kemampuan khusus yang diperlukan
dll.
Dapat memudahkan dalam merumuskan standar pelaksanaan pekerjaan
yang selaras dengan tuntutan operasi yang efisien dan aman, termasuk
instruksi, pendidikan dan pelatihan.
Penerapan standar pekerjaan yang aman akan meyakinkan setiap tenaga
kerja dalam melaksanakan pekerjaannya secara konsisten dan aman
sehingga dapat bekerja lebih produktif.
Rumusan rangkuman JSA dapat digunakan sebagai daftar periksa (check
list) pada saat mengevaluasi kinerja K3 di tempat kerja.
Lientje S Maurits 18
MANFAAT PENERAPAN JSA-2
Menurunkan kecelakaan dan penyakit akibat kerja.
Setiap bahaya yang muncul dapat diidentifikasikan dan
perusahaan menetapkan pengendalian risiko, sehingga
apabila penerapannya terkendali, maka hal tersebut dapat
menurunkan kecelakaan.
JSA dapat membantu penyelidikan kecelakaan.
Apabila suatu kecelakaan terjadi pada suatu pekerjaan
yang telah dianalisis, maka dengan menggunakan hasil
analisis tersebut, perusahaan dapat mengetahui penyebab
timbulnya kecelakaan serta menetapkan perbaikan yang
diperlukan. Apabila terdapat bahaya yang belum
teridentifikasi, dengan JSA ini dapat diketahui.
JSA dapat diintegrasikan ke dalam sistem mutu dan fungsi
produksi pada waktu yang bersamaan.
Lientje S Maurits 19
MANFAAT PENERAPAN JSA-3
Manfaat JSA bagi setiap pekerja :
Menjalankan komitmen perusahaan di bidang K3.
Memastikan prosedur kerja yang dilakukan adalah
prosedur kerja aman.
Prosedur kerja yang dilakukannya merupakan prosedur
kerja yang konsisten. Jika seseorang pekerja
dipindahkan ke bagian lain/keluar dari tempat
kerja/meninggal dunia, maka pekerjaan yang dilakukan
tetap berjalan konsisten.
Lientje S Maurits 20
MEMPERSIAPKAN JSA
1. Keterlibatan Pihak Manajemen
Komitmen pihak manajemen, manajer, supervisor, semua
karyawan yang terlibat sangat perlu karena fokus
pelaksanaan APBK3 terkadang menyebabkan suatu
perubahan metode kerja.
2. Pendidikan dan Pelatihan
Setiap personil yang terlibat dalam APBK3 harus
memperoleh penjelasan maksud dan tujuannya agar
mengerti peran mereka dalam pelaksanaan APBK3.
3. Penetapan Tujuan dan Sasaran
Perusahaan menetapkan sasaran yang akan dituju dan
mempersiapkan perencanaan untuk mencapainya.
Lientje S Maurits 21
MEMPERSIAPKAN JSA
4. Pemilihan Priotas Pekerjaan
Pekerjaan yang berbahaya (dilihat
berdasarkan laporan kecelakaan, laporan
P3K, laporan setiap bagian).
Pekerjaan baru.
Pekerjaan yang akan ditinjau ulang K3-nya.
Pekerjaan yang dianggap berbahaya tapi
tidak pernah terjadi kecelakaan.
Semua pekerjaan pada umumnya.
Lientje S Maurits 22
Tentukan jenis pekerjaan
uraikan tahapan pekerjaan,
identifikasi potensi bahaya yang
mungkin ada,
tetapkan tindakan untuk
mengendalikan bahaya atau
menghilangkannya sama sekali

Langkah-langkah JSA :
Lientje S Maurits 23
Contoh work sheet JSA
JOB SAFETY ANALYSIS
Jenis pekerjaan : Tanggal :
Unit/Seksi : AHLI K3 :
tahapan pekerjaan potensi bahaya pengendalian No
1
2
3
4
Nama Jabatan Tanda tangan No

Tim JSA
Lientje S Maurits 24
Metoda pencegahan kecelakaan :
Eliminasi
Subtitusi
Rekayasa
Pengendalian administratif

Syarat tersebut harus mengacu prinsip sebagai berikut :
- Efektif dalam menghindari terjadinya kecelakaan.
- Dapat dilakukan atau dikerjakan.
- Biaya yang dikeluarkan seminimal mungkin ( Murah ).
- Tidak mengganggu proses produksi dan pemeliharaan
Syarat-syarat (Rekomendasi K-3)
Lientje S Maurits 25
Pengamatan thd anak buah dalam
melaksanakan pekerjaan aspek K3

Meliputi :
penilaian resiko bahaya
penilaian cara kerja yang tidak
aman
penilaian cara kerja yang aman,
melakuan koreksi
memberi penghargaan cara kerja
yang aman
Lientje S Maurits 26
( ILCI model - Bird & German, 1985 ) ( ILCI model - Bird & German, 1985 )
Lientje S Maurits 27
HAZARD
ACCIDENT
CONSEQUENCY
Kebakaran, ledakan dan
kejadian lain yang berbahaya
K
E
R
U
G
I
A
N

I
N
S
I
D
E
N



S
E
B
A
B

L
A
N
G
S
U
N
G






S
E
B
A
B

D
A
S
A
R






L
E
M
A
H

K
O
N
T
R
O
L


Lientje S Maurits 28
Korban manusia
- Meninggal
- Luka berat
- Luka ringan

Kerugian Material (Rp)
- Bangunan
- Peralatan/Mesin
- Bahan Baku
- Bahan setengah jadi
- Bahan jadi

Kerugian waktu kerja
jam kerja orang



People
Property
Process
(Profit)
Loss
A. Akibat kecelakaan
Lientje S Maurits 29
1. Mesin produksi
2. Penggerak mula dan pompa
3. Lift
4. Pesawat angkat.
5. Converyor
6. Pesawat angkut
7 Alat transmisi mekanik (rantai, pulley, dll).
8 Perkakas kerja tangan
9. Pesawat uap dan bejana tekan
10. Peralatan listrik
11. Bahan kimia
12. Debu berbahaya
13. Radiasi dan bahan radioaktif
14. Faktor lingkungan
15. Bahan mudah terbakar dan benda panas
16. Binatang
17. Permukaan lantai kerja
18. Lain-lain.
B. Sumber Kecelakaan
Contact
With
Energy or
Substance


Incident
Lientje S Maurits 30
1. Terbentur
2. Terpukul
3. Tertangkap pada, dalam atau
diantara benda
4 Jatuh dari ketinggian yang
sama.
5. Jatuh dari ketinggian yang
berbeda.
6. Tergelincir.
7. Terpapar
8. Penghisapan, penyerapan
9. Tersentuh aliran listrik.
10. Lain-lain.
C. Type Kecelakaan
Contact
With
Energy or
Substance


Incident
Lientje S Maurits 31
1. Pengamanan yang tidak sempurna
2 Peralatan/bahan yang tidak
seharusnya
3. Kecacatan, ketidak sempurnaan
4. Prosedur yang tidak aman
5. Penerangan tidak sempurna
6. Iklim kerja yang tidak aman
7. Tekanan udara yang tidak aman
8. Getaran yang berbahaya
9. Pakaian, kelengkapan yang tidak
aman
10. Kejadian berbahaya lainnya
D.Kondisi berbahaya
Substandard
Acts

Substandard
Conditions
Immediate
Causes
Lientje S Maurits 32
1. Melakukan pekerjaan tanpa wewenang,
2. Bekerja dengan kecepatan berbahaya.
3. Membuat alat pengaman tidak berfungsi
4 Memakai peralatan yang tidak aman,
tanpa peralatan.
5. Melakukan Proses dengan tidak aman
6. Posisi atau sikap tubuh tidak aman
7. Bekerja pada objek yang berputar atau
berbahaya
8. Mengalihkan perhatian, mengganggu,
sembrono / berkelakar, mengagetkan
dan lain-lain.
9. Melalaikan penggunaan alat pelindung
diri yang ditentukan.
10. Lain-lain.
E.Tindakan berbahaya
Substandard
Acts

Substandard
Conditions
Immediate
Causes
Lientje S Maurits 33
Inspeksi K3

Tujuan :
Mengidentifikasi potensi bahaya (Hazard)
dan atau bahaya yang ada;
Mengecek pelaksanaan syarat K3 yang
telah direkomendasikan;
Memonitor kelengengkapan sarana safety
Memperbaiki pelaksanaan safety


Lientje S Maurits 34
Inspeksi K3
Type inspeksi :
On going inspection :
Supervisor melakukan inspeksi
terusmenerus pada saat operasi

Pre operation inspection
Pemeriksaan awal sebelum operasi
dilakukan oleh inspector untuk
memeriksa kelaikan operasi, biasanya
dilaksanakan pada saat start up,
commissioning

Periodical inspection (Pemeriksaan
berkala) dilakukan secara berkala


Lientje S Maurits 35
Inspeksi K3

Pelaksanaan inspeksi oleh operator
Dilakukan oleh setiap karyawan pada area
kerjanya masing-masing
Hal yang harus di inspeksi adalah kondisi
lingkungan, keadaan peralatan mesin, metode
kerja
Dilakukan seseringnya agar kondisi bahaya
tidak muncul,

Lientje S Maurits 36
Inspeksi K3

Laporan inspeksi
Dilakukan oleh setiap karyawan pada area
kerjanya masing-masing
Hal yang harus di inspeksi adalah kondisi
lingkungan, keadaan peralatan mesin, metode
kerja
Dilakukan seseringnya agar kondisi bahaya
tidak muncul,

Lientje S Maurits 37

You might also like