You are on page 1of 17

BAB II

PEMBAHASAN
1. Definisi Polusi / Pencemaran Suara
Polusi atau pencemaran lingkungan adalah masuknya atau dimasukkannya
makhluk hidup, zat energi, dan atau komponen lain ke dalam lingkungan, atau
berubahnya tatanan lingkungan oleh kegiatan manusia atau oleh proses alam
sehingga kualitas lingkungan turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan
lingkungan menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan
peruntukannya (Undang-undang Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup No. 4 Tahun
1982).
Bunyi atau suara adalah kompresi mekanikal atau gelombang longitudinal
yang merambat melalui medium. Medium atau zat perantara ini dapat berupa zat
cair, padat, gas. Jadi, gelombang bunyi dapat merambat misalnya di dalam air, batu
bara, atau udara. Kebanyakan suara adalah merupakan gabungan berbagai sinyal,
tetapi suara murni secara teoritis dapat dijelaskan dengan kecepatan osilasi atau
frekuensi yang diukur dalam Hertz (Hz) dan amplitudo atau kenyaringan bunyi
dengan pengukuran dalam desibel. Manusia mendengar bunyi saat gelombang bunyi,
yaitu getaran di udara atau medium lain, sampai ke gendang telinga manusia. Batas
frekuensi bunyi yang dapat didengar oleh telinga manusia kira-kira dari 20 Hz
sampai 20 kHz pada amplitudo umum dengan berbagai variasi dalam kurva
responsnya.
Jadi, pencemaran suara adalah gangguan pada lingkungan yang diakibatkan
oleh bunyi atau suara yang mengakibatkan ketidaktentraman makhluk hidup di
sekitarnya. Pencemaran suara diakibatkan suara-suara bervolume tinggi yang
membuat daerah sekitarnya menjadi bising dan tidak menyenangkan. Tingkat
kebisingan terjadi bila intensitas bunyi melampui 70 desibel (dB).
2. Penyebab Pencemaran Suara
Zat atau bahan yang dapat mengakibatkan pencemaran disebut polutan.
Syarat-syarat suatu zat disebut polutan bila keberadaannya dapat menyebabkan
kerugian terhadap makhluk hidup.
Sifat polutan adalah:
1. Merusak untuk sementara, tetapi bila telah bereaksi dengan zat
lingkungan tidak merusak lagi.
2. Merusak dalam jangka waktu lama.
Dalam pencemaran suara, kebisingan yang dialami sehari hari tanpa sadar
merupakan faktor utama terjadinya pencemaran suara. Apalagi pada era modern
seperti sekarang ini banyak sekali alat alat yang menggunakan mesin yang
berbunyi bising serta penggunaan gadget yang bisa memutar bunyi dengan earphone
yang suaranya langsung mengenai gendang telinga tanpa ada perantara merupakan
suatu hal yang beresiko mengakibatkan pencemaran suara.
Saat berada di rumah, telinga kita diisi oleh riuhnya suara binatang
peliharaan, suara AC, televisi, dan banyak hal lain. Saat berada di jalan, kita juga
mendengar keriuhan lain: proyek pembangunan, suara kendaraan umum yang
menderu dan musik yang dinyalakan orang lain. Di kabin mobil, kapal laut, dan
pesawat terbang menimbulkan suara mesin yang menderu. Juga di pabrik atau tempat
kerja yang memakai kipas angin besar, kompresor, trafo, dan pompa. Di hotel,
perkantoran, atau apartemen biasanya saluran udaranya mengeluarkan bising.
Sebagai contoh beberapa kebisingan yang menyebabkan kebisingan yang
kekuatannya diukur dengan dB atau desibel adalah
1. Orang ribut / silat lidah = 80 dB
2. Suara kereta api / krl = 95 dB
3. Mesin motor 5 pk = 104 dB
4. Suara petir = 120 dB
5. Pesawat jet tinggal landas = 150 dB
Sumber polusi suara, menurut lokasinya:
1. Dalam ruangan (contoh: keramaian di dalam kelas)
2. Dalam bangunan, luar ruangan (contoh: keramaian di selasar ruangn kelas)
3. Luar bangunan, dalam kawasan (suara kendaraan yang parkir dalam
kawasan)
4. Luar kawasan (suara kendaraan yang lewat di depan bangunan)
Sumber noise dapat berupa suara kendaraan, manusia, atau mesin yang
dapat mengganggu kenyamanan. noise ini dapat merambat secara langsung (lewat
udara) atau airborne atau lewat benda padat.
Dampak polusi suara jelas akan mengurangi kenyamanan pengguna
bangunan yang dapat mengakibatkan berbagai dampak lainnya yang sangat
tergantung dengan masing-masing pengguna bangunan.
3. Dampak Dari Pencemaran Suara
Dampak Positif Pencemaran Suara :
1. Kesehatan Manusia
Dampak positif bagi kesehatan manusia yaitu bisa digunakan sebagai terapi
kesehatan.
2. Sosial Ekonomi
Damapak positif bagi sosial ekonomi yaitu memberikan lapangan kerja bagi orang
yang ahli dibidangnya.
3. Lingkungan
Dampak positif bagi lingkungan kita yaitu bisa menjadi sarana pengobatan yang
sering kali disebut sebagai terapi musik terhadap kita.
Dampak Negatif Pencemaran Suara :
1. Kesehatan Manusia
Dampak negatif bagi kesehatan manusia yaitu stress, gila, perubahan denyut nadi,
tekanan darah berubah, gangguan fungsi jantung, kontraksi perut, sulit tidur, jantung
berdebar-debar, dan naiknya tekanan darah.
2. Sosial Ekonomi
Dampak negatif bagi sosial ekonomi ada dua yaitu :
a. Menurunya ekonomi karena banyak orang yang sakit / gila karena menghadapi
suasana yang tidak tenang akibat polusi suara.
b. Penjualan alat-alat seperti earphone berkurang.
3. Lingkungan
Dampak negatif bagi lingkungan kita yaitu bisa mengganggu kita pada saat tidur
ataupun pada saat belajar.
4. Cara Menanggulangi Pencemaran Suara
Dari uaraian diatas tentang begitu berbahayanya pencemaran suara yang
menyebabkan berbagai gangguan pada manusia, kini banyak digunakan sistem
kendali bising yang aktif. Menurut Dr Ir Bambang Riyanto Trilaksono MSc, peneliti
dan dosen pada Departemen Teknik Elektron, Institut Teknologi Bandung (ITB),
secara konvensional bising diredam dengan memakai bahan-bahan peredam.
Bahan tersebut ditempatkan di sekitar sumber bising atau di dinding ruang
yang intensitas bisingnya mau dikurangi. Sayangnya, kendali bising pasif hanya
efektif pada frekuensi tinggi. Jika pada frekuensi rendah diterapkan sistem ini, bahan
peredam yang dibutuhkan akan lebih berat dan tebal. "Ini meningkatkan biaya,
bahkan kadang-kadang membuat sistem sulit diimplementasikan," kata Bambang.
Pada dasarnya pengendali bising aktif adalah peredam bising dengan
menggunakan sumber suara yang dikendalikan dan melawan sumber bising yang
tidak dikehendaki.
Bambang menjelaskan, prinsip yang digunakan dalam kendali bising aktif (active
noise control/ANC) adalah interferensi destruktif antara bising dan suatu sinyal suara
lain, lazimnya disebut antisound). Sistem ini membangkitkan sinyal yang fasanya
berlawanan dengan bising yang mau diredam.
Meskipun sederhana dalam teori, prinsip ini sulit pada prakteknya.
Penyebabnya karena karakteristik sumber bising akustik dan lingkungan selalu
berubah terhadap waktu, frekuensi, amplitudo, dan fasa. Selain itu, kecepatan suara
bising tidak stasioner.
Selain itu kini di perkantoran, hotel atau apartemen di kota kota besar yang dekat
dengan lalu lintas utama atau dekat bandara yang dirasa lingkungannya mempunyai
kebisingan yang tidak bisa ditolerir oleh pendengaran manusia, maka Direktur
Jendera Bina Marga sejak tahun 1999 mencanangkan bangunan peredam bising.
Dimensi Bangunan Peredam Bising tersebut antara lain :
1. Tinggi minimal 2,75m (makin tinggi kemampuan redaman makin baik).
2. Tebal dinding minimal 10 cm.
Sedangkan Bahan bangunan peredam bising adalah:
1. Penggunaan bahan untuk mereduksi bising adalah dari hasil olahan industri
berupa beton ringan agregat yang disebut ALWA berupa konblok (masif)
dengan komposisi campuran: Semen : Pasir : ALWA= 1 : 4 : 4
2. Dimensi konblok ALWA dapat dicetak menurut ukuran pabrik, sebagai
berikut: (30 x 10 x 15) atau (30x15x15) cm.
3. Bahan selain ALWA seperti Bata Merah atau Batako harus dengan rancangan
khusus untuk memperoleh kemampuan redaman bising yang baik.
Secara terus menerus program ini terus disosialisasikan oleh pemerintah
dalam upayanya mengurangi polusi suara.
Kebijakan yang sudah diambil oleh pemerintah dalam menanggulangi polusi
suara dan polusi udara adalah mengendarai mobil dengan sistem 3 in 1 yaitu dalam
satu mobil minimal harus diisi dengan 3 orang, agar keributan yang terjadi akibat
kemacetan, asap dan desing suara mesin tidak terlalu memadati jalan raya. Selain itu
yang perlu dilakukan pemerintah adalah mengurangi penjualan kendaraan bermotor,
karena hal ini merupakan salah satu pemacu terjadinya kebisingan di jalanan. Karena
melihat kenyataan sekarang ini, setiap individu tidak lepas dari kendaraan bermotor.
Dari setiap individu pun kesadaran akan pentingnya pengurangan polusi
suara harus lebih digalakkan. Misalnya dengan tidak terlalu banyak memakai alat
elektronik yang menimbulkan suara bising, tidak berteriak dalam berbicara atau tidak
mendengarkan musik dengan earphone dengan sangat keras. Karena secara tidak
langsung hal itu bisa mengurangi kelelahan otak dalam mendengar.
Dari pabrik atau lembagalembaga penemuan teknologi baru, seharusnya
memikirkan juga tentang efek samping terhadap mesin yang menimbulkan suara
gaduh. Pihak produsen seharusnya memasang peredam suara dalam setiap produknya
sehingga kebisingan dapat diminimalisir.
Adapun cara lain menanggulangi pencemaran suara yaitu :
1. Kelompokkan ruangan dengan potensi keramaian agar tidak mengganggu
ruangan yang membutuhkan ketenangan
2. Jauhkan ruangan yang membutuhkan ketenangan dari sumber kebisingan
(terutama jalan)
3. Gunakan material yang padat, tebal, dan masif untuk menyerap suara
(parket,busa dilapis dengan kain, gipsum)
4. Buat ruangan dengan pembatas ganda (dinding, langit2, dan lantai ganda)
5. Kurangi penempatan bukaan pada daerah muka bangunan yang berhadapan
dengan jalan yang ramai
6. Buat permukaan yang tidak rata untuk menyebarkan suara
7. Buat pagar atau pembatas jalan yang dapat menyerap atau mencegah noise
masuk ke dalam bangunan (pagar tembok masif, pagar bukit dan tanaman)



















1.4 Polusi Suara
A. Pengertian Polusi Suara
Polusi suara adalah gangguan pada lingkungan yang diakibatkan oleh bunyi
atau suara yang mengakibatkan ketidaktentraman makhluk hidup di
sekitarnya. Polusi suara diakibatkan suara-suara bervolume tinggi yang
membuat daerah sekitarnya menjadi bising dan tidak menyenangkan.

B. Polutan, Sumber, Indikator Polusi Suara
Kebisingan diartikan sebagai suara atau bunyi yang dapat mengganggu
dan/atau merusak pendengaran manusia dan hewan. Kebisingan dapat dibagi
menjadi 3 macam, yaitu:
a. Kebisingan impulsif, yaitu kebisingan yang datangnya tidak terus-
menerus, misalnya suara palu ketika orang memaku.
b. Kebisingan kontinyu, yaitu kebisingan yang datangnya terus-
menerus dalam jangka waktu yang cukup lama, misalnya suara
mesin yang dihidupkan.
c. Kebisingan semi kontinyu, yaitu kebisingan kontinya yang hanya
sekejap, kemudian hilang, tapi ada kemungkinan akan terulang,
misalnya suara kereta api atau pesawat terbang yang lewat.
Tingkat kebisingan dapat diukur dengan satuan unit pengukuran decibel
(dB). Semakin besar desibelnya, semakin besar juga resiko kerusakan
yang ditimbulkan suara tersebut sehingga waktu kontak dengan suara
yang diperbolehkan akan semakin kecil.
Tingkat kebisingan dB Contoh
- 0 (batas ambang dengar)
Amat sangat tenang 10-20 Suara daun bergerak
Sangat tenang 30-50 Suara orang bercakap normal
Bising 60-70 Suara orang berteriak, suara
pembersih vakum (vacuum
cleaner)
Sangat bising 80-90 Suara sirene, suara mesin diesel,
suara mesin pengolah kapas, suara
blender
Menulikan 100-120 Suara pesawat jet, suara halilintar,
suara mesin traktor, suara mesin
tekstil, suara mesin pabrik baja
Amat sangat menulikan >120 Suara mesin roket


C. Dampak Polusi Suara
Tingkat pencemaran didasarkan pada kadar zat pencemar dan waktu
(lamanya) kontak. Menurut WHO, tingkat pencemaran dibedakan menjadi 3,
yaitu sebagai berikut :
1. Pencemaran yang mulai mengakibatkan iritasi (gangguan) ringan pada
panca indra dan tubuh serta telah menimbulkan kerusakan pada
ekosistem lain.
2. Pencemaran yang sudah mengakibatkan reaksi pada faal tubuh dan
menyebabkan sakit yang kronis.
3. Pencemaran yang kadar zat-zat pencemarnya demikian besarnya
sehingga menimbulkan gangguan dan sakit atau kematian dalam
lingkungan.
Menurut penelitian, musik berirama keras, hingga 'berlimpah ruah'
berdampak dramatik pada psikologi. Selain berakibat merusak gendang
pendengaran, menurut Dr. Luther Terry, mantan peneliti di Badan Bedah
AS, yang melakukan penelitian adanya akibat negatif terkait suara yang
bising, proses pendengaran melibatkan: kontruksi jantung, peredaran darah,
meningkatkan kerja hati, pernafasan yang meningkat, menghambat
penyerapan kulit dan tekanan kerangka otot, sistem pencernaan berubah,
aktivitas yang berhubungan dengan kelenjar yang memberi pertanda pada
zat-zat kimia dalam tubuh termasuk darah dan air seni, efek keseimbangan
organ. Juga keseimbangan efek perasa dan perubahan kimia di otak. Itu
semua merupakan sebagian dari efek suara bising pada manusia.
Terry juga mengungkapkan adanya efek negatif suara gaduh dalam
perkembangan janin. Penelitian menemukan pula, kalau setelah terpapar
suara berkekuatan tinggi, seperti suara pesawat yang tinggal landas atau
tempat kerja yang sangat ramai, tekanan darah meningkat hingga 30%.
Pengaruh negatif bertambah dengan adanya kenyataan tekanan darah
meningkat dalam tingkat yang tinggi, bahkan saat paparan suara bising
berakhir.
Mungkin Anda memilih untuk tak tinggal di dekat bandara agar tak
terkena dampak buruk kebisingan lalu litas pesawat. Meski demikian, suara
gaduh lain yang mungkin kita pertimbangkan secara moderat memang
memiliki pengaruh. Sebuah penelitian di Jerman menemukan, bahwa tinggal
di daerah yang bising dan jalanan yang sibuk memungkinkan mengakibatkan
serangan jantung sebesar 20%, lebih tinggi dari pada orang-orang yang
tinggal di daerah tenang.
Studi tersebut menghubungkan permasalahan dalam mendengarkan,
juga dipengaruhi oleh kebisingan. Selain itu, suara gaduh juga dapat
berpengaruh pada anak-anak dalam belajar bicara, membaca, dan dalam
menangkap pelajaran di sekolah. Pengaruh yang sama juga telah
didokumentasikan pada orang-orang yang tinggal di dekat bandara, dekat rel
kereta api dan jalan besar. Ketidakmampuan untuk mendengar dan
memahami segala yang diajarkan guru dapat diartikan sebagai kwalitas yang
menyedihkan, dan bahkan dapat meningkatkan tingkat ketidaklulusan di
sekolah.
Lebih jauh lagi, polusi suara juga membawa dampak pada tingkah
laku anak-anak dan orang dewasa. Sebuah studi mengamati respon seorang
pejalan kaki saat seseorang meminta bantuan di tempat yang gaduh.
Sementara ditengah kebisingan suara mesin pemotong rumput yang meraung
di sekitar, ada seseorang wanita yang patah tulang menjatuhkan bukunya, tak
seorangpun datang untuk memberikan bantuan. Namun pada saat mesin
pemotong rumput yang bersuara ribut dimatikan, dan kejadian yang sama
diulang, beberapa pejalan kaki berhenti guna memberi bantuan pada wanita
ini.
Dari uraian diatas, dampak polusi suara biasanya hanya menyebabkan
gangguangangguan kecil yang tidak begitu dirasakan oleh makhluk yang
tercemari. Polusi suara yang bersifat terus-menerus dengan tingkat
kebisingan di atas 80 dB itulah yang dapat mengakibatkan efek atau dampak
yang merugikan kesehatan manusia dan juga menimbulkan kerugian secara
materi karena dengan kesehatan yang terganggu maka produktivitas kerja
akan menurun.

D. Upaya Penanggulangan Polusi Suara
Dari uaraian diatas tentang begitu berbahayanya pencemaran suara
yang menyebabkan berbagai gangguan pada manusia, kini banyak digunakan
sistem kendali bising yang aktif. Menurut Dr Ir Bambang Riyanto Trilaksono
MSc, peneliti dan dosen pada Departemen Teknik Elektron, Institut
Teknologi Bandung (ITB), secara konvensional bising diredam dengan
memakai bahan-bahan peredam.
Bahan tersebut ditempatkan di sekitar sumber bising atau di dinding
ruang yang intensitas bisingnya mau dikurangi. Sayangnya, kendali bising
pasif hanya efektif pada frekuensi tinggi. Jika pada frekuensi rendah
diterapkan sistem ini, bahan peredam yang dibutuhkan akan lebih berat dan
tebal. "Ini meningkatkan biaya, bahkan kadang-kadang membuat sistem sulit
diimplementasikan," kata Bambang.
Pada dasarnya pengendali bising aktif adalah peredam bising dengan
menggunakan sumber suara yang dikendalikan dan melawan sumber bising
yang tidak dikehendaki. Bambang menjelaskan, prinsip yang digunakan
dalam kendali bising aktif (active noise control/ANC) adalah interferensi
destruktif antara bising dan suatu sinyal suara lain, lazimnya disebut
antisound). Sistem ini membangkitkan sinyal yang fasanya berlawanan
dengan bising yang mau diredam.
Meskipun sederhana dalam teori, prinsip ini sulit pada prakteknya.
Penyebabnya karena karakteristik sumber bising akustik dan lingkungan
selalu berubah terhadap waktu, frekuensi, amplitudo, dan fasa. Selain itu,
kecepatan suara bising tidak stasioner.
Selain itu kini di perkantoran, hotel atau apartemen di kota kota
besar yang dekat dengan lalu lintas utama atau dekat bandara yang dirasa
lingkungannya mempunyai kebisingan yang tidak bisa ditolerir oleh
pendengaran manusia, maka Direktur Jendera Bina Marga sejak tahun 1999
mencanangkan bangunan peredam bising. Dimensi Bangunan Peredam
Bising tersebut antara lain :
a. Tinggi minimal 2,75m (makin tinggi kemampuan redaman makin
baik).
b. Tebal dinding minimal 10 cm.

Sedangkan Bahan bangunan peredam bising:
a. Penggunaan bahan untuk mereduksi bising adalah dari hasil olahan
industri berupa beton ringan agregat yang disebut ALWA berupa konblok
(masif) dengan komposisi campuran: Semen : Pasir : ALWA= 1 : 4 : 4
b. Dimensi konblok ALWA dapat dicetak menurut ukuran pabrik, sebagai
berikut: (30 x 10 x 15) atau (30x15x15)cm
c. Bahan selain ALWA seperti Bata Merah atau Batako harus dengan
rancangan khusus untuk memperoleh kemampuan redaman bising yang
baik.

Secara terus menerus program ini terus disosialisasikan oleh pemerintah
dalam upayanya mengurangi polusi suara Kebijakan yang sudah diambil oleh
pemerintah dalam menanggulangi polusi suara dan polusi udara adalah
mengendarai mobil dengan sistem 3 in 1 yaitu dalam satu mobil minimal
harus diisi dengan 3 orang, agar keributan yang terjadi akibat kemacetan,
asap dan desing suara mesin tidak terlalu memadati jalan raya. Selain itu yang
perlu dilakukan pemerintah adalah mengurangi penjualan kendaraan
bermotor, karena hal ini merupakan salah satu pemacu terjadinya kebisingan
di jalanan. Karena melihat kenyataan sekarang ini, setiap individu tidak lepas
dari kendaraan bermotor. Dari setiap individu pun kesadaran akan pentingnya
pengurangan polusi suara harus lebih digalakkan. Misalnya dengan tidak
terlalu banyak memakai alat elektronik yang menimbulkan suara bising, tidak
berteriak dalam berbicara atau tidak mendengarkan musik dengan earphone
dengan sangat keras. Karena secara tidak langsung hal itu bisa mengurangi
kelelahan otak dalam mendengar. Dari pabrik atau lembagalembaga
penemuan teknologi baru, seharusnya memikirkan juga tentang efek samping
terhadap mesin yang menimbulkan suara gaduh. Pihak produsen seharusnya
memasang peredam suara dalam setiap poduknya sehingga kebisingan dapat
diminimalisir.























PENCEMARAN SUARA

Pengertian
Pencemaran suara adalah keadaan dimana masuknya suara yang masuk terlalu
banyak sehingga mengganggu kenyamanan lingkungan manusia. Pencemaran suara
cukup menjadi ancama serius bagi kualitas lingkungan terutama dibagian suasana.

Sumber/polutan
Sumber pencemaran suara adalah kebisingan, yaitu bunyi atau suara yang dapat
mengganggu dan merusak pendengaran manusia. Penilaian terhadap suara yang
muncul sebagai polusi atau tidak merupakan sesuatu yang subjektif. Kerusakan yang
diakibatkan pencemaran suara bersifat setempat, tidak seperti polusi udara maupun
polusi air.
Sesuai dengan Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. Kep
48/MENLH/11/1996 tentang baku tingkat kebisingan menyebutkan bahwa
kebisingan adalah bunyi yang tidak diinginkan dari suatu usaha atau kegiatan dalam
tingkat dan waktu tertentu yang dapat menimbulkan gangguan kesehatan manusia
dan kenyamanan lingkungan.
banyak sekali alat alat yang menggunakan mesin yang berbunyi bising serta
penggunaan gadget yang bisa memutar bunyi dengan earphone yang suaranya
langsung mengenai gendang telinga tanpa ada perantara merupakan suatu hal yang
beresiko mengakibatkan pencemaran suara.
Saat berada di rumah, telinga kita diisi oleh riuhnya suara binatang peliharaan, suara
AC, televisi, dan banyak hal lain. Saat berada di jalan, kita juga mendengar keriuhan
lain: proyek pembangunan, suara kendaraan umum yang menderu dan musik yang
dinyalakan orang lain. Di kabin mobil, kapal laut, dan pesawat terbang menimbulkan
suara mesin yang menderu. Juga di pabrik atau tempat kerja yang memakai kipas
angin besar, kompresor, trafo, dan pompa. Di hotel, perkantoran, atau apartemen
biasanya saluran udaranya mengeluarkan bising.
Beberapa bentuk kebisingan yang terjadi di sekitar kita adalah sebagai berikut:
1. Obrolan biasa menghasilkan intensitas 40 dB
2. Orang ribut atau perang mulut sekitar 80 dB
3. Bunyi kereta menghasikan suara sebesar 95 db
4. Mesin kendaraan mencapai 104 dB
5. Bunyi petir sebesar 120 dB
6. Bunyi pesawat jet tinggal landas mencapai 150 dB

Jenis
Jenis-jenis kebisingan ada empat macam, yaitu :
1. Kebisingan yang terus-menerus dengan jangkauan frekuensi yang sempit misalnya
mesin gergaji
2. Kebisingan yang terputus-putus, misalnya suara arus lalu lintas atau kebisingan
pesawat terbang
3. Kebisingan impulsif misalnya tembakan, bom atau suara ledakan
4. Kebisingan impulsif berulang misalnya suara mesin tempa

Nilai Ambang Batas (NAB) Kebisingan
Tingkat kebisingan biasanya dinyatakan dalam skala tingkat tekanan suara (Sound
Pressure Level) dengan satuan dB. NAB Kebisingan untuk tenaga kerja adalah NAB
tertinggi yaitu 85 dB yang masih dianggap aman untuk sebagian besar tenaga kerja
bila bekerja 8 jam/hari atau 40 jam/minggu. Waktu maksimum bekerja yang
diperbolehkan untuk pemaparan harian adalah:
1. Tingkat kebisingan 85 dB untuk 8 jam/hari
2. Tingkat kebisingan 88 dB untuk 4 jam/hari
3. Tingkat kebisingan 91 dB untuk 2 jam/hari
4. Tingkat kebisingan 94 dB untuk 1 jam/hari
5. Tingkat kebisingan 97 dB untuk 30 menit/hari
6. Tingkat kebisingan 100 dB untuk 15 jam/hari

Zona Kebisingan
Selain untuk pekerja terdapat beberapa zona kebisingan yang diperbolehkan untuk
bidang tertentu.
1. Zona A
Merupakan zona dengan intensitas terendah yaitu 35-45 dB. Zona yang
diperuntukkan bagi tempat yang membutuhkan ketenangan seperti penelitian, rumah
sakit, tempat perawatan kesehatan/sosial dan sejenisnya.
2. Zona B
Zona ini intensitas juga masih termasuk zona tenang dengan toleransi intensitas 45-
55 dB. Zona ini diperuntukkan bagi tempat tinggal (perumahan), tempat pendidikan
(sekolah) dan rekreasi.
3. Zona C
Zona C merupakan area yang cukup bising dengan nilai intensitas 50-60 dB.
Wilayah yang termasuk dalam zona ini adalah perkantoran, perdagangan dan pasar.
4. Zona D
Zona terakhir adalah zona D yang merupakah area yang bising dengan intensitas
yang diperbolehkan adalah 60-70 dB. Yang termasuk dalam zona ini adalah industri,
pabrik, stasiun KA, terminal bis dan sejenisnya.

Dampak
pencemaran suara dampaknya tidak terlihat secara kasat mata, namun dampaknya
dapat di rasakan langsung oleh organ tubuh. dampak pencemaran suara biasanya
hanya menyebabkan gangguangangguan kecil yang tidak begitu dirasakan oleh
makhluk yang tercemari. Pencemaran suara yang bersifat terus-menerus dengan
tingkat kebisingan di atas 80 dB dapat mengakibatkan efek atau dampak yang
merugikan kesehatan manusia dan juga menimbulkan kerugian secara materi karena
dengan kesehatan yang terganggu maka produktivitas kerja akan menurun.
Menurut penelitian, musik berirama keras, hingga 'berlimpah ruah' berdampak
dramatik pada psikologi. Gangguan psikologis akibat polusi suara dibedakan menjadi
tiga macam, yaitu gangguan emosional, gaya hidup, dan pendengaran. Orang yang
tidak terbiasa dengan kebisingan akan terganggu secara emosional dalam bentuk
kejengkelan dan kebingungan. Gaya hidup juga mulai bergeser termasuk jam tidur
karena beberapa orang tidak bisa tidur jika ada suara di sekitar. Gangguan
pendengaran yang berujung kepada ketulian jika suara yang dihasilkan melewati
batas ambang.
Selain berakibat merusak gendang pendengaran, menurut Dr. Luther Terry,
pencemaran suara juga mengakibatkan: kontruksi jantung, peredaran darah,
meningkatkan kerja hati, pernafasan yang meningkat, menghambat penyerapan kulit
dan tekanan kerangka otot, sistem pencernaan berubah, aktivitas yang berhubungan
dengan kelenjar yang memberi pertanda pada zat-zat kimia dalam tubuh termasuk
darah dan air seni, efek keseimbangan organ. Juga keseimbangan efek perasa dan
perubahan kimia di otak. Itu semua merupakan sebagian dari efek suara bising pada
manusia.
Terry juga mengungkapkan adanya efek negatif suara gaduh dalam perkembangan
janin. Penelitian menemukan pula, kalau setelah terpapar suara berkekuatan tinggi,
seperti suara pesawat yang tinggal landas atau tempat kerja yang sangat ramai,
tekanan darah meningkat hingga 30%. Pengaruh negatif bertambah dengan adanya
kenyataan tekanan darah meningkat dalam tingkat yang tinggi, bahkan saat paparan
suara bising berakhir.
Sebuah penelitian di Jerman menemukan, bahwa tinggal di daerah yang bising dan
jalanan yang sibuk memungkinkan mengakibatkan serangan jantung sebesar 20%,
lebih tinggi dari pada orang-orang yang tinggal di daerah tenang.
Selain itu, suara gaduh juga dapat berpengaruh pada anak-anak dalam belajar bicara,
membaca, dan dalam menangkap pelajaran di sekolah.
Lebih jauh lagi, polusi suara juga membawa dampak pada tingkah laku anak-anak
dan orang dewasa. Sebuah studi mengamati respon seorang pejalan kaki saat
seseorang meminta bantuan di tempat yang gaduh. Sementara ditengah kebisingan
suara mesin pemotong rumput yang meraung di sekitar, ada seseorang wanita yang
patah tulang menjatuhkan bukunya, tak seorangpun datang untuk memberikan
bantuan. Namun pada saat mesin pemotong rumput yang bersuara ribut dimatikan,
dan kejadian yang sama diulang, beberapa pejalan kaki berhenti guna memberi
bantuan pada wanita ini.

Cara menanggulangi
Untuk menanggulangi pencemaran suara tersebut dapat dilakukan dengan beberapa
cara, yaitu misalnya apabila ingin membangun suatu bandara di dalam suatu negara,
pemerintah harus dapat memperhitungkan dampak dari pembangunan bandara
tersebut. Pembangunan bandara dapat di dilakukan di daerah yang jarang pemukiman
penduduk agar tidak mengganggu penduduk yang tinggal disekitar bandara dan bagi
seorang pengusaha yang ingin membangun suatu pabrik, agar dapat membangun
pabrik mereka di wilayah yang memang benar benar hanya untuk kawasan industri.
Selain itu, pembangunan bangunan peredam kebisingan dan meminimalisasi
penggunaan kendaraan bermotor dapat membantu menanggulangi pencemaran suara
agar pencemaran suara dapat berkurang dan semua makhluk hidup yang hidup di
dunia dapat hidup dengan sehat.
secara konvensional bising diredam dengan memakai bahan-bahan peredam. Bahan
tersebut ditempatkan di sekitar sumber bising atau di dinding ruang yang intensitas
bisingnya mau dikurangi. Sayangnya, kendali bising pasif hanya efektif pada
frekuensi tinggi. Jika pada frekuensi rendah diterapkan sistem ini, bahan peredam
yang dibutuhkan akan lebih berat dan tebal.
Meskipun sederhana dalam teori, prinsip ini sulit pada prakteknya. Penyebabnya
karena karakteristik sumber bising akustik dan lingkungan selalu berubah terhadap
waktu, frekuensi, amplitudo, dan fasa. Selain itu, kecepatan suara bising tidak
stasioner.
Kebijakan yang sudah diambil oleh pemerintah dalam menanggulangi polusi suara
dan polusi udara adalah mengendarai mobil dengan sistem 3 in 1 yaitu dalam satu
mobil minimal harus diisi dengan 3 orang, agar keributan yang terjadi akibat
kemacetan, asap dan desing suara mesin tidak terlalu memadati jalan raya. Selain itu
yang perlu dilakukan pemerintah adalah mengurangi penjualan kendaraan bermotor,
karena hal ini merupakan salah satu pemacu terjadinya kebisingan di jalanan. Karena
melihat kenyataan sekarang ini, setiap individu tidak lepas dari kendaraan bermotor.

Pengukuran
alat pengukur tingkat suara disebut sound level meter
Pengukuran tingkat polusi suara dapat dilakukan melalui dua cara, yaitu cara
sederhana dan cara langsung. Cara sederhana dilakukan dengan sebuah sound level
meter biasa diukur tingkat tekanan bunyi dB(A) selama 10 (sepuluh) menit untuk
tiap pengukuran. Pembacaan dilakukan setiap lima detik. Cara langsung dilakukan
dengan sebuah integrating sound level meter yang mempunyai fasilitas pengukuran
LTM5, yaitu Leq dengan waktu ukur setiap 5 detik, dilakukan pengukuran selama 10
(sepuluh) menit.

You might also like