You are on page 1of 46

DINAS TATA RUANG, BANGUNAN DAN PERUMAHAN

PEMERINTAH KABUPATEN SERANG


Jl. Sama'un Bakrie Serang Tlp. 0254-204001




i
PENYUSUNAN KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
UNTUK RDTR KAWASAN PERKOTAAN KRAMATWATU TAHUN ANGGARAN 2014









Buku LAPORAN PENDAHULUAN ( INCEPTION REPORT) ini merupakan
buku laporan pertama dalam rangkaian penyusunan pekerjaan Penyusunan
Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) Untuk RDTR Kawasan
Perkotaan Kramatwatu Tahun Anggaran 2014 dilaksanakan atas kerjasama
antara Dinas Tata Ruang, Bangunan dan Perumahan Kabupaten Serang dengan
PT. CIPTASARANA MITRA ENGINEERING sebagai konsultan pelaksana.

Buku LAPORAN PENDAHULUAN ( INCEPTION REPORT) ini merupakan
tahap kegiatan pertama yang menguraikan tentang latar belakang, maksud dan
tujuan, ruang lingkup pekerjaan, gambaran umum wilayah perencanaan, metode
pendekatan dan sistematika laporan serta sistem kerja dan organisasi pelaksanaan
pekerjaan.

Semoga Buku LAPORAN PENDAHULUAN ( INCEPTION REPORT)) ini
bermanfaat untuk kelancaran dan penyelesaian pekerjaan Penyusunan Kajian
Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) Untuk RDTR Kawasan Perkotaan
Kramatwatu.

Serang, Juli 2014

TIM PENYUSUN






ii
PENYUSUNAN KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
UNTUK RDTR KAWASAN PERKOTAAN KRAMATWATU TAHUN ANGGARAN 2014


Halaman
KATA PENGANTAR ............................................................................. i
DAFTAR ISI ............................................................................. iv
DAFTAR TABEL ............................................................................. v
DAFTAR GAMBAR ............................................................................. vi

BAB I : PENDAHULUAN ................................................................... 1 - 1
1.1 Latar Belakang ................................................................ 1 - 1
1.2 Maksud dan Tujuan ....................................................... 1 - 3
1.3 Sasaran .......................................................................... 1 - 3
1.4 Output (Keluaran) ......................................................... 1 - 3
1.5 Dasar Hukum ............................................................... 1 - 4
1.6 Ruang Lingkup Pekerjaan ............................................. 1 - 5
1.6.1 Lingkup Wilayah Pekerjaan ................................. 1 - 5
1.6.2 Lingkup Materi Pekerjaan .................................. 1 - 5
1.7 Sistematika Laporan ..................................................... 1 - 7

BAB II : GAMBARAN UMUM PERKOTAAN KRAMATWATU ........ 2 - 1

2.1 Kedudukan Perkotaan Kramatwatu Dalam Konstelasi
Wilayah Lebih Luas ..................................................... 2 - 1
2.2 Tinjauan Kawasan Perkotaan Kramatwatu ................... 2 - 2
2.2.1 Wilayah Administrasi ........................................... 2 - 2
2.2.2 Fisik Dasar .......................................................... 2 - 2
2.2.3 Pnggunaan Lahan ............................................... 2 - 3
2.2.4 Kependudukan .................................................... 2 - 7
2.2.5 Sebaran Prasarana ............................................. 2 - 9
2.2.6 Sebaran Fasilitas ................................................ 2 - 11

BAB III : METODA PENDEKATAN PELAKSANAAN PEKERJAAN . 3 - 1

3.1 Persiapan Pekerjaan dan Inventarisasi Data .................. 3 - 1
3.1.1 Survey dan Pengumpulan Data ........................... 3 - 1
3.1.2 Pengolahan Data ................................................ 3 - 1



iii
PENYUSUNAN KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
UNTUK RDTR KAWASAN PERKOTAAN KRAMATWATU TAHUN ANGGARAN 2014
3.2 Metoda Analisis Data .............................................. 3 - 2
3.2.1 Metode Analisis Fisik Dasar .......................... 3 - 2
3.2.2 Analisis Evaluasi Kualitas Lingkungan ............ 3 - 4
3.2.3 Metoda Analisis Penilaian ............................ 3 - 5
3.2.4 Anaisis Kebutuhan Sarana dan Prasarana .. 3 - 6
3.2.5 Metode Sampling .......................................... 3 - 7
3.2.6 Pendekatan Pelaksanaan Pekerjaan .................. 3 - 9
3.2.7 Pendekatan Perencanaan Kegiatan .................... 3 - 9
3.2.8 Pendekatan Identifikasi dan Eksplorasi
Permasalahan ..................................................... 3 - 10
3.2.9 Pendekatan Partisipatif ....................................... 3 - 10
3.2.10 Pendekatan Pelibatan Pelaku Pembangunan ..... 3 - 11
3.2.11 Analisis Hierarchy process (AHP) ....................... 3 - 11
BAB IV : ORGANISASI PELAKSANAAN PEKERJAAN DAN
PELAPORAN .................................................................... 4 - 1
4.1 Penyusunan Laporan ................................................... 4 - 1
4.1.1 Laporan Pendahuluan 9Inception Report) .......... 4 - 2
4.1.2 Laporan Akhir ..................................................... 4 - 2
4..2 Organisasi Pelaksanaan dan Sistem Kerja ................... 4 - 3
4.3 Jadwal dan Aistem Pelaksaan Pekerjaan ...................... 4 - 6













iv
PENYUSUNAN KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
UNTUK RDTR KAWASAN PERKOTAAN KRAMATWATU TAHUN ANGGARAN 2014


Tabel Halaman

2.1 Luas Wilayah Kecamatan Kramatwatu ..................................... 2 - 2
2.2 Kemiringan Lereng Kecamatan Kramatwatu ............................. 2 - 8
2.3 Curah Hujan Kecamatan Kramatwatu Tahun 2013 .............. 2 - 5
2.4 Penggunaan Lahan Kecamatan Kramatwatu ......................... 2 - 7
2.5 Jumlah Penduduk Kecamatan Kramatwatu ............................ 2 - 9
2.6 Jumlah Keluarga Pengguna Listrik PLN dan Non PLN ........... 2 - 10
2.7 Persampahan di Kecamatan Kramatwatu ............................. 2 - 2
2.8 SUTET di Kecamatan Kramatwatu .......................................... 2 - 11
2.9 Jumlah Sarana Pendidikan Kecamata Kramatwatu Diperinci
Per Desa/Kelurahan Tahun 2012 ............................................ 2 - 12
2.10 Jumlah Sarana Kesehatan Kecamatan Kramatwatu Diperinsi
Per Desa Tahun 2012 ............................................................. 2 - 12
4.1 JadwalPelaksanaan Pekerjaan Penyusunan Kajian
Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) Untuk RDTR Kawasan
Perkotaan Kramatwatu Tahun Anggaran 2014 ....................... 4 - 6

















v
PENYUSUNAN KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
UNTUK RDTR KAWASAN PERKOTAAN KRAMATWATU TAHUN ANGGARAN 2014


Gambar Halaman

1.1 Kerangka Pemikiran Kajian KLHS ............................................. 1 -10
2.1 Peta Orientasi Lokasi Kecamatan Kramatwatu ....................... 2 - 3
2.2 Peta Administrasi Kecamatan Kramatwatu .............................. 2 - 4
2.3 Peta Penggunaan Lahan Kecamatan Kramatwatu .................. 2 - 8
3.1 Metode Analisis Kebutuhan Sarana dan Prasarana ............... 3 - 6

















1 - 1
PENYUSUNAN KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
UNTUK RDTR KAWASAN PERKOTAAN KRAMATWATU TAHUN ANGGARAN 2014




1. 1 LATAR BELAKANG
Kabupaten Serang merupakan salah satu
dari 8 (delapan) Kabupaten/Kota yang ada dalam
lingkup Provinsi Banten. Secara geografis wilayah
Kabupaten Serang terletak pada koordinat 5
0
50-
6
0
21 Lintang selatan dan 105
0
0-106
0
22 Bujur
timur. Jarak terpanjang menurut garis lurus dari
utara ke selatan adalah sekitar 60 Km dan jarak
terpanjang dari barat ke timur sekitar 90 Km, dengan luas 1.467,35 Km
2
.
Secara administratif, Kabupaten Serang terdiri atas 29 Kecamatan yang
melingkupi 326 desa yang wilayahnya berbatasan langsung dengan wilayah/daerah
lain, yaitu :
Sebelah Utara : Laut Jawa dan Kota Serang
Sebelah Timur : Kabupaten Tangerang
Sebelah Selatan : Kabupaten Lebak dan Kabupaten Pandeglang
Sebelah Barat : Kota Cilegon dan Selat Sunda
Ditinjau dari letak geografis, Kabupaten
Serang merupakan daerah yang sangat potensial dan
amat diuntungkan. Posisi geografis dalam aksesibilitas
keluar-masuk wilayah Kabupaten Serang cukup
strategis, karena dilalui oleh jalan Tol Jakarta - Merak
yang merupakan akses utama dari dan menuju Pulau
Sumatera melalui Pelabuhan Penyeberangan Merak, menjadikan Kabupaten Serang
sebagai Wilayah transit perhubungan darat antara Pulau Jawa dan Pulau Sumatera.


1 - 2
PENYUSUNAN KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
UNTUK RDTR KAWASAN PERKOTAAN KRAMATWATU TAHUN ANGGARAN 2014
KLHS adalah sebuah bentuk tindakan
stratejik dalam menuntun, mengarahkan, dan
menjamin tidak terjadinya efek negatif terhadap
lingkungan dan keberlanjutan yang
dipertimbangkan secara inheren dalam kebijakan,
rencana dan program. KLHS posisinya berada
pada ranah pengambilan keputusan. Oleh karena
tidak ada mekanisme baku dalam siklus dan bentuk pengambilan keputusan dalam
perencanaan tata ruang, maka manfaat KLHS bersifat khusus bagi masing-masing
hirarki rencana tata ruang wilayah maupun rencana detail lainnya. KLHS dapat
menentukan substansi RTRW/RDTR, dan memperkaya proses penyusunan dan
evaluasi keputusan, dan bisa dimanfaatkan sebagai instrumen metodologis
pelengkap (komplementer) atau tambahan (suplementer) dari penjabaran
RTRW/RDTR, atau kombinasi dari beberapa atau semua fungsi-fungsi diatas.
Penerapan KLHS dalam penataan ruang
bermanfaat dalam meningkatkan efektivitas
pelaksanaan Analisis Mengenai Dampak
Lingkungan Hidup (AMDAL) dan atau instrumen
pengelolaan lingkungan lainnya serta
menciptakan tata pengaturan yang lebih baik
melalui pembangunan keterlibatan para
pemangku kepentingan strategis dan partisipatif, kerjasama lintas batas wilayah
administrasi, dan memperkuat pendekatan kesatuan ekosistem dalam satuan
wilayah.
KLHS adalah sebuah bentuk tindakan stratejik dalam menuntun,
mengarahkan, dan menjamin tidak terjadinya efek negatif terhadap lingkungan dan
keberlanjutan dipertimbangkan secara inheren dalam kebijakan, rencana dan
program. KLHS posisinya berada pada ranah pengambilan keputusan. Oleh karena
tidak ada mekanisme baku dalam siklus dan bentuk pengambilan keputusan dalam
perencanaan tata ruang, maka manfaat KLHS bersifat khusus bagi masing-masing
hirarki rencana tata ruang wilayah mauun rencana detail lainnya.
KLHS dapat menentukan substansi RTRW/RDTR, dan memperkaya proses
penyusunan dan evaluasi keputusan, dan bisa dimanfaatkan sebagai instrumen
metodologis pelengkap (komplementer) atau tambahan (suplementer) dari
penjabaran RTRW/RDTR, atau kombinasi dari beberapa/semua fungsi-fungsi diatas.


1 - 3
PENYUSUNAN KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
UNTUK RDTR KAWASAN PERKOTAAN KRAMATWATU TAHUN ANGGARAN 2014
1. 2 MAKSUD DAN TUJUAN
Maksud dari Penyusunan Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS)
Untuk RDTR Kawasan Perkotaan Kramatwatu Tahun Anggaran 2014 adalah
tersedianya Dokumen Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) yang
merupakan dokumen pendukung dan komplemen RDTR Kawasan Perkotaan
Kramatwatu dengan menelaah dari asek lingkungan dan kebijakan terkait
Tujuan dari kegiatan Penyusunan Kajian Lingkungan Hidup Strategis
(KLHS) Untuk RDTR Kawasan Perkotaan Kramatwatu ini yaitu :
1. Untuk memastikan bahwa prinsip pembangunan berkelanjutan telah menjadi
dasar dan terintegrasi dalam pembangunan suatu wilayah dan/atau kebijakan,
rencana dan/atau program.
2. Untuk menfasilitasi dan menjadi media proses belajar bersama antar pelaku
pembangunan, agar memahami pentingnya menerapkan prinsip-prinsip
pembangunan berkelanjutan dalam setiap penyusunan dan evaluasi kebijakan,
rencana dan/atau program.

1. 3 SASARAN
Sasaran dari Penyusunan Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS)
Untuk RDTR Kawasan Perkotaan Kramatwatu Tahun Anggaran 2014 yaitu :
1. Tersusunnya dokumen Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) Untuk RDTR
Kawasan Perkotaan Kramatwatu
2. Sebagai penyearah Subsatansi RDTR Kawasan Perkotaan Kramatwatu
3. Sebagai dasar kebijakan dalam Implikasi penyusunan RDTR Kawasan Perkotaan
Kramatwatu

1.4 KELUARAN (OUTPUT)
Keluaran (output) yang diharapkan dari Penyusunan Kajian Lingkungan
Hidup Strategis (KLHS) Untuk RDTR Kawasan Perkotaan Kramatwatu Tahun
Anggaran 2014 adalah Dokumen Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS)
Untuk RDTR Kawasan Perkotaan Kramatwatu yang terdiri atas :
1. Laporan Pendahuluan
2. Laporan Akhir
3. Dokumen KLHS yang terdiri dari:


1 - 4
PENYUSUNAN KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
UNTUK RDTR KAWASAN PERKOTAAN KRAMATWATU TAHUN ANGGARAN 2014
a. Hasil pelaksanaan penapisan apabila dilakukan
b. Hasil identifikasi pemangku kepentingan dan hasil identifikasi isu strategis
berkelanjutan.
c. Hasil pengkajian pengaruh Kebijakan, Rencana dan Program (KRP)
terhadap kondisi lingkungan hidup serta alternatif penanggulangannya.
d. Rumusan alternatif penyempurnaan kebijakan, rencana, dan/atau program.
e. Rekomendasi perbaikan untuk pengambilan keputusan kebijakan, rencana,
dan/atau program.
f. Rangkaian urutan tahapan pelaksanaan KLHS yang dikerjakan
g. Laporan pelaksanaan dan kesimpulan dari setiap pembahasan dan
konsultasi publik.

1.5 DASAR HUKUM
Dasar hukum dari Penyusunan Kajian Lingkungan Hidup Strategis
(KLHS) Untuk RDTR Kawasan Perkotaan Kramatwatu Tahun Anggaran 2014
meliputi :
1. Undang-Undang Nomor 32 tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup.
2. Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2010 tentang Penyelenggaraan
Penataan Ruang.
3. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 09 Tahun 2011 tentang Pedoman
Umum Kajian Lingkungan Hidup Strategis.









1 - 5
PENYUSUNAN KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
UNTUK RDTR KAWASAN PERKOTAAN KRAMATWATU TAHUN ANGGARAN 2014
1.6 RUANG LINGKUP PEKERJAAN
1.6.1 LINGKUP WILAYAH PEKERJAAN
Lingkup Penyusunan Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) Untuk
RDTR Kawasan Perkotaan Kramatwatu Tahun Anggaran 2014 adalah wilayah
administrasi Kawasan Perkotaan Kramatwatu Kabupaten Serang Provinsi Banten
1.6.2 LINGKUP MATERI PEKERJAAN
Tahapan pelaksanaan KLHS terdiri dari:
1. Pengkajian pengaruh Kebijakan, Rencana, dan Program dengan cara memahami
konteks penyusunan kebijakan, rencana, dan program (KRP) dan peluang
integrasi KLHS; mengidentifikasi pelibatan masyarakat dan pemangku
kepentingan lainnya; dan mengidentifikasi isu pembangunan berkelanjutan.
2. Perumusan alternatif penyempurnaan Kebijakan, Rencana dan Program (KRP).
3. Memberikan rekomendasi perbaikan Kebijakan, Rencana dan Program (KRP)
dan pengintegrasian hasil KLHS.
4. Mendokumentasikan proses-proses KLHS yang terbuka aksesnya untuk publik.
5. Konsultasi publik.
1.6.2.1 PERSIAPAN PEKERJAAN
1. Pengkajian data dan hasil studi/literatur penyiapan data wilayah perencanaan
2. Menyiapkan daftar data/Informasi yang diperlukan dan daftar pertanyaan
(questioner), penyiapan organisasi kerja serta surat tugas
3. Mempersiapkan surat-surat perizinan, kendaraan, base camp dan kontak
personal tim lapangan maupun tim studio.
1.6.2.2 TAHAPAN INVENTARISASI DATA
1. Pengumpulan referensi dan kajian teoritis mengenai Kajian Lingkungan Hidup
Strategis (KLHS)
2. Survey lokasi wilayah kajian yang terdiri dari perbandingan data instansional
dengan keadaan dan data di lapangan.
3. Koordinasi dan pendekatan dengan instansi terkait kegiatan maupun instansi
lainnya dilingkungan Pemerintahan Kabupaten Serang
4. Pengolahan informasi data primer dan data sekunder


1 - 6
PENYUSUNAN KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
UNTUK RDTR KAWASAN PERKOTAAN KRAMATWATU TAHUN ANGGARAN 2014
1.6.2.3 TAHAPAN ANALISA
1. Perumusan masalah penelitian dan pertanyaan penelitian yang lebih operasional
yang mempertimbangkan latar belakang penelitian, pernyataan maksud dan
pernyataan tujuan penelitian.
2. Penyusunan metodologi penelitian sesuai dengan karakteristik kasus penelitian.
3. Penyusunan tinjauan literatur terkait dengan kasus penelitian yang dijadikan
sebagai pisau analisis bagi data/fakta empiris yang didapat.
4. Pengumpulan data/fakta empiris.
5. Analisis data/fakta empiris.
1.6.2.4 TAHAPAN PENYUSUNAN HASIL KAJIAN
1. Formulasi kesimpulan dari hasil analisis
2. Identifikasi isu-isu dan permasalahan lingkungan hidup strategis yang
diperkirakan akan saling berpengaruh terhadap Kebijakan, Rencana dan
Program (KRP) yang disusun
3. Pengkajian pengaruh Kebijakan, Rencana dan Program (KRP) terhadap kondisi
lingkungan hidup di wilayah perencanaan;
4. Perumusan alternatif penyempurnaan Kebijakan, Rencana dan Program (KRP);
dan
5. Rekomendasi perbaikan untuk pengambilan keputusan Kebijakan, Rencana dan
Program (KRP) yang mengintegrasikan prinsip pembangunan berkelanjutan









1 - 7
PENYUSUNAN KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
UNTUK RDTR KAWASAN PERKOTAAN KRAMATWATU TAHUN ANGGARAN 2014
1.7 SISTEMATIKA LAPORAN
Sistematika Laporan Pendahuluan Pekerjaan Penyusunan Kajian
Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) Untuk RDTR Kawasan Perkotaan
Kramatwatu Tahun Anggaran 2014 terdiri dari :
BAB I : PENDAHULUAN
Merupakan penjelasan latar belakang, maksud dan tujuan, dan ruang
lingkup pekerjaan.
BAB II : GAMBARAN UMUM WILAYAH PERENCANAAN
Berisi tinjauan lokasi wilayah kajian Kawasan Perkotaan Kramatwatu
Kabupaten Serang Provinsi Banten
BAB III : METODA PENDEKATAN DAN SISTEMATIKA LAPORAN
Berisi metoda pendekatan study dan sitematika laporan yang digunakan
dalam Penyusunan Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS)
Untuk RDTR Kawasan Perkotaan Kramatwatu Tahun Anggaran
2014
BAB IV : SISTEM KERJA DAN ORGANISASI PELAKSANAAN
PEKERJAAN
Berisi telaah organisasi pelaksana pekerjaan dalam Penyusunan
Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) Untuk RDTR Kawasan
Perkotaan Kramatwatu Tahun Anggaran 2014












2 - 1
PENYUSUNAN KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
UNTUK RDTR KAWASAN PERKOTAAN KRAMATWATU TAHUN ANGGARAN 2014




2.1 KEDUDUKAN PERKOTAAN KRAMATWATU
DALAM KONSTELASI WILAYAH LEBIH LUAS
Kecamatan Kramatwatu Kabupaten Serang
merupakan salah satu Kecamatan dari 29 (Dua
Puluh Sembilan) di Kabupaten Serang. Kecamatan
Kramatwatu sebagai bagian dari konstelasi wilayah
Provinsi Banten terletak diantara 2 wilayah
administrasi Kota Cilegon dan Kota Serang.
Kecamatan Kramatwatu Kabupaten Serang ditinjau
dari lokasinya sangat strategis baik dari fungsi
kawasan sebagai kawasan pengembangan perkotaan Pusat PKK (Pusat
Pengembangan Kawasan) serta lokasinya yang strategis menjadi hinterland
perkotaan Cilegon dan Kota Serang.
Ditinjau dari letak geografis, Kabupaten Serang merupakan daerah yang
sangat potensial dan amat diuntungkan. Posisi geografis dalam aksesibilitas keluar-
masuk wilayah Kabupaten Serang cukup strategis, karena dilalui oleh jalan Tol
Jakarta - Merak yang merupakan akses utama dari dan menuju Pulau Sumatera
melalui Pelabuhan Penyeberangan Merak, menjadikan Kabupaten Serang sebagai
Wilayah transit perhubungan darat antara Pulau Jawa dan Pulau Sumatera.
Ditinjau dari fasilitas transportasi, Kawasan
Perkotaan Kramatwatu dilalui oleh jalan Tol Jakarta
Merak dengan interchange Cilegon Timur di
wilayah Desa Serdang. Dengan kondisi ini
Kawasan Perkotaan Kramatwatu memiliki
aksesibilitas cukup tinggi disamping dilalui jalan
raya Serang-Cilegon yang menghubungkan
Kabupaten Serang dengan wilayah Barat (Kota
Cilegon)


2 - 2
PENYUSUNAN KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
UNTUK RDTR KAWASAN PERKOTAAN KRAMATWATU TAHUN ANGGARAN 2014
2.2 TINJAUAN KAWASAN PERKOTAAN
KRAMATWATU
2.2.1 WILAYAH ADMINISTRASI
Kecamatan Kramatwatu mempunyai luas wilayah perencanaan 5.517,20
Ha yang terbagi menjadi 15 desa/kelurahan. Batas wilayah Kecamatan Kramatwatu
adalah sebagai berikut :
Sebelah utara berbatasan dengan Laut Jawa;
Sebelah selatan berbatasan dengan Kecamatan Waringin Kurung;
Sebelah timur berbatasan dengan Kota Sedang; dan
Sebelah barat berbatasan dengan Kota Cilegon.
Untuk lebih jelasnya mengenai wilayah administrasi Kecamatan Kramatwatu
dapat dilihat pada Tabel 2.1 dan Gambar 2.1 dan 2.2 berikut ini.
Tabel 2.1
Luas Wilayah Kecamatan Kramatwatu
No Desa/ Kelurahan Luas (Ha) RW RT
1 Harjatani 132,65 8 41
2 Kramatwatu 256,68 6 33
3 Lebakwana 418,76 4 22
4 Margasana 252,21 3 11
5 Margatani 87,37 6 34
6 Pamengkang 743,94 3 8
7 Pegadingan 342,35 6 11
8 Pejaten 489,82 7 27
9 Pelamunan 306,54 3 15
10 Serdang 290,88 7 17
11 Teluk Terate 414,81 3 7
12 Terate 595,52 4 11
13 Tonjong 667,94 5 10
14 Toyomerto 367,03 3 11
15 Wanayasa 150,69 4 9
Total 5.517,20 72 267
Sumber : RDTR Perkotaan Kramatwatu,2013
Kec. Kramatwatu Dalam Angka 2012
2.2.2 FISIK DASAR
A. Kemiringan Lereng
Kemiringan lereng merupakan faktor utama yang menentukan suatu daerah
apakah layak untuk dibudidayakan atau tidak. Kemiringan lereng di Kecamatan
Kramatwatu dapat dikategorikan menjadi 3 kelas lereng, yaitu < 0-2 %, 2 15 %,
dan 15 25 %. Dominasi kelas lereng adalah kelas lereng 0 - 2 % yaitu seluas
5.015,95 Ha atau 90,91 % dari luas Kecamatan Kramatwatu, yang tersebar diseluruh
desa di Kecamatan Kramatwatu. Untuk lebih jelasnya mengenai kondisi kemiringan
lereng di Kecamatan Kramatwatu dapat dilihat pada Tabel 2.2 berikut ini.


2 - 5
PENYUSUNAN KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
UNTUK RDTR KAWASAN PERKOTAAN KRAMATWATU TAHUN ANGGARAN 2014

Tabel 2.2
Kemiringan Lereng Kecamatan Kramatwatu

No
Desa/
Kelurahan
Kelas Lereng
Luas (Ha)

0 - 2% 2 - 15% 15 - 25%
1 Harjatani 132,65 132,65
2 Kramatwatu 239,61 17,07 256,68
3 Lebakwana 143,67 250,44 24,65 418,76
4 Margasana 252,21 252,21
5 Margatani 87,37 87,37
6 Pamengkang 743,94 743,94
7 Pegadingan 342,35 342,35
8 Pejaten 359,61 61,57 68,64 489,82
9 Pelamunan 306,54 306,54
10 Serdang 290,88 290,88
11 Teluk Terate 414,81 414,81
12 Terate 595,52 595,52
13 Tonjong 667,94 667,94
14 Toyomerto 367,03 367,03
15 Wanayasa 71,82 56,02 22,86 150,69
Luas (Ha) 5.015,95 385,10 116,14 5.517,20
Sumber :RDTR Perkotaan Kramatwatu 2013.

B. Curah Hujan
Curah hujan yang jatuh di Kecamatan Kramatwatu berkisar sampai dengan
2.000 mm/tahun dengan jumlah hari hujan berkisar 31 mm/hari. Dominasi curah
hujan di Kecamatan Kramatwatu adalah < 1.500 mm/thn. Untuk lebih jelasnya
sebaran curah hujan di Kecamatan Kramatwatu per desa/kelurahan dapat dilihat
pada Tabel 2.3 berikut ini.


Tabel 2.3
Curah Hujan Kecamatan Kramatwatu Tahun 2013
No


Desa/
Kelurahan
Curah Hujan
Jumlah (mm)
< 1500 mm
1500 - 2000
mm
1 Harjatani 132,65 132,65
2 Kramatwatu 256,68 256,68
3 Lebakwana 188,76 230,00 418,76
4 Margasana 252,21 252,21
5 Margatani 87,37 87,37
6 Pamengkang 723,21 723,21
7 Pegadingan 342,35 342,35
8 Pejaten 489,82 489,82
9 Pelamunan 235,76 70,78 306,54
10 Serdang 290,88 290,88
11 Teluk Terate 402,17 402,17
12 Terate 576,10 576,10
13 Tonjong 645,88 645,88
14 Toyomerto 367,03 367,03
15 Wanayasa 150,69 150,69
Luas (Ha) 5.141,57 300,78 5.442,35
Sumber : Sistem Lahan, Pusat Penelitian Tanah, 2013


2 - 6
PENYUSUNAN KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
UNTUK RDTR KAWASAN PERKOTAAN KRAMATWATU TAHUN ANGGARAN 2014
C. Rawan Bencana
Kecamatan Kramatwatu memiliki potensi bencana berupa bencana banjir,
bencana longsor dan bencana tsunami. Potensi bencana banjir tersebar hampir
diseluruh desa di Kecamatan Kramatwatu. Sementara potensi bencana longsor
tersebar pula di seluruh desa di Kecamatan Kramatwatu, dengan kategori sangat
rendah dan rendah. Sedangkan untuk potensi tsunami tersebar di kawasan yang
berbatasan dengan laut Jawa, yaitu berada di Desa Pamengkang, Telukterate,
Terate, dan Tonjong.
Dalam 3 tahun terakhit terdapat 2 kelurahan di Kecamatan Kramatwatu yang
mengalami bencana banjir yaitu Kelurahan Tonjong dan Kelurahan Teluk Terate,
sebanyak 3 kali. Kecamatan Kramatwatu juga pernah mengalami banjir bandang
sebanyak 2 kali tepatnya di Desa Pejaten.
2.2.3 PENGGUNAAN LAHAN
Secara umum penggunaan lahan yang terdapat di Kecamatan Kramatwatu
dapat diklasifikasikan menjadi 13 jenis penggunaan lahan, yaitu hutan, hutan rawa,
rawa, air tawar, sawah irigasi teknis, sawah tadah hujan, perkebunan/kebun,
tegalan/ladang, belukar/semak, empang, rumput/tanah kosong, gedung/kegiatan
terbangun, dan permukiman. Dominasi penggunaan lahan di Kecamatan
Kramatwatu adalah sawah irigasi yaitu seluas 2.990,18 Ha atau 54,20 % dari luas
Kecamatan Kramatwatu.
Kawasan terbangun di Kecamatan Kramatwatu meliputi gedung/ kegiatan
terbangun dan permukiman dengan luas 600,83 Ha atau sebesar 10,89 % dari luas
Kecamatan Kramatwatu. Dominasi kawasan terbangun terdapat di Desa Kramatwatu
yaitu 2,28 % dari luas Kecamatan Kramatwatu. Terdapat permukiman di bantaran
sungai yaitu Desa Pejaten (1 permukiman 30 bangunan rumah), Kelurahan Serdang
(1 permukiman 66 bangunan rumah), Kelurahan Toyomerto (1 permukiman 26
bangunan rumah), Desa Pegadingan (3 permukiman 150 bangunan rumah),
Kelurahan Terate (2 permukiman 60 bangunan rumah) dan Desa Margatani (2
permukiman 50 bangunan rumah). Terdapat 4 desa/kelurahan yang di dalamnya
masih terdapat permukiman kumuh yaitu :
Kelurahan Margasana : 1 permukiman, 10 bangunan rumah, 10 keluarga
Kelurahan Toyomerto : 1 permukiman, 250 bangunan rumah, 265 keluarga
Desa Pegadingan : 3 permukiman, 72 bangunan rumah, 72 keluarga
Kelurahan Teluk Ternate : 2 permukiman, 50 bangunan rumah, 50 keluarga
Untuk lebih jelasnya mengenai penggunaan lahan di Kecamatan Kramatwatu
dapat dilihat pada Tabel 2.4 serta Gambar 2.3 berikut ini.


2 - 7
PENYUSUNAN KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
UNTUK RDTR KAWASAN PERKOTAAN KRAMATWATU TAHUN ANGGARAN 2014
Tabel 2.4
Penggunaan Lahan Kecamatan Kramatwatu
Desa/ Kelurahan
Penggunaan Lahan (Ha)
Hutan Hutan Rawa Rawa Air Tawar
Sawah
Irigasi
Sawah Tadah
Hujan
Kebun/
Perkebunan
Harjatani 32,94
Kramatwatu 0,00 122,28 4,19
Lebakwana 48,43 30,42 66,92
Margasana 6,69 147,41 60,64
Margatani 10,01
Pamengkang 9,95 556,81 0,50
Pegadingan 314,24 1,77
Pejaten 120,58 0,00 282,89 24,07
Pelamunan 95,55 9,69 76,81
Serdang 217,57 5,06
Teluk Terate 150,03
Terate 4,64 7,69 297,60
Tonjong 407,82 3,73
Toyomerto 2,23 300,33 5,82
Wanayasa 38,78 24,29 1,89
Luas (Ha) 207,779 9.95 4, 64 166.1 2.990.19 9.69 251,41
Lanjutan Tabel
Desa/
Kelurahan
Penggunaan Lahan (Ha)
Luas (Ha) Tegalan/
Ladang
Belukar/
Semak
Empang
Rumput/
Tanah
kosong
Gedung Pemukiman
Harjatani 12,07 23,51 64,14 132,65
Kramatwatu 0,00 0,00 4,33 125,87 256,68
Lebakwana 224,57 21,01 4,40 0,45 22,56 418,76
Margasana 3,68 33,80 252,21
Margatani 13,25 14,85 49,26 87,37
Pamengkang 155,95 20,73 743,94
Pegadingan 26,34 342,35
Pejaten 0,31 61,97 489,82
Pelamunan 50,02 21,13 0,23 53,11 306,54
Serdang 29,77 0,41 38,07 290,88
Teluk Terate 258,49 0,06 6,23 414,81
Terate 263,55 3,66 18,37 595,52
Tonjong 242,00 14,40 667,94
Toyomerto 34,75 23,91 367,03
Wanayasa 48,42 0,06 37,25 150,69
Luas (Ha) 352.64 21,01 91.999 133.11 48.10 596.01 5.517,20
Sumber : Hasil Perhiitungan Peta RBI, 2013.

2.2.4 KEPENDUDUKAN
Jumlah penduduk Kecamatan Kramatwatu tahun 2011 adalah 89.785 jiwa,
dimana jumlah penduduk terbanyak berada di Desa Harjatani yaitu mencapai 12.118
jiwa atau sekitar 13,5% dari jumlah penduduk Kecamatan Kramatwatu. Sedangkan
jumlah penduduk terendah berada di Desa Teluk Terate yaitu 1.806 jiwa atau sekitar
2,01% dari jumlah penduduk Kecamatan Kramatwatu. Sedangkan ditinjau dari
jumlah keluarga yang ada di Kecamatan Kramatwatu, jumlah keluarga terbanyak
berada di Desa Pelamunan yaitu mencapai 2.692 keluarga atau 12,95% dari jumlah
keluarga di Kecamatan Kramatwatu. Sedangkan jumlah keluarga terendah berada di
Desa Teluk Terate yaitu 426 keluarga atau 2,05% dari jumlah keluarga di Kecamatan
Kramatwatu.


2 - 9
PENYUSUNAN KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
UNTUK RDTR KAWASAN PERKOTAAN KRAMATWATU TAHUN ANGGARAN 2014
Untuk lebih jelasnya mengenai jumlah penduduk dan jumlah keluarga di
Kecamata Kramatwatu dapat dilihat pada Tabel 2.5 berikut ini.
Tabel 2.5
Jumlah Penduduk Kecamatan Kramatwatu
Desa/Kelurahan Laki - Laki Perempuan
Jumlah
Penduduk
Jumlah
Keluarga
Lebakwana 3338 3141 6479 1.234
Pelamunan 3797 3607 7404 2.692
Margasana 2197 2090 4287 915
Kramatwatu 5156 4989 10145 2.342
Pejaten 5723 5247 10970 1.461
Wanayasa 2251 2082 4333 1.282
Harjatani 5811 5931 11742 2.687
Serdang 2617 2505 5122 1.324
Toyomerto 2082 1811 3893 940
Pegadingan 2550 2436 4986 1.103
Pamengkang 2185 1966 4151 968
Tonjong 1452 1349 2801 578
Terate 2136 1949 4085 1.103
Teluk Terate 850 795 1645 426
Margatani 3589 3547 7136 1.739
Jumlah 45734 43445 89179 20.794
Sumber : Potensi Desa, 2011.
Sumber penghasilan utama masyarakat di Kecamatan Kramatwatu adalah
pertanian (padi), industri, jasa dan perdagangan dan rumah makan. Mata
pencaharian masyarakat pada sektor pertanian di Kecamatan Kramatwatu berjumlah
3.666 Keluarga. Sementara itu terdapat 84 warga laki laki dan 100 warga
perempuan di Kecamatan Kramatwatu yang bekerja menjadi Tenaga Kerja Indonesia
(TKI).
Pertanian berada di Lebakwana, Pelamunan, Margasana, Pejaten,
Toyomerto, Pegadingan, Pamengkang, Tonjong, Terate dan Teluk Terate.
Industri berada di Kramatwatu, Harjatani dan Margatani.
Jasa berada di Wanayasa.
Perdagangan dan rumah makan berada di Serdang.
2.2.5 SEBARAN PRASARANA
Terdapat 18.436 keluarga di Kecamatan Kramatwatu yang menggunakan
layanan listrik dari PLN serta 1.518 keluarga yang menggunakan layanan listrik non
PLN. Untuk lebih jelasnya mengenai jumlah keluarga yang menggunakan listrik PLN
dan non PLN dapat dilihat pada Tabel 2.6 berikut ini.
Persampahan yang terdapat di setiap desa/kelurahan di Kecamatan
Kramatwatu berupa TPS, lubang sampah/dibakar, tempat sampah, dan lainnya.
untuk lebih jelasnya mengenai persampahan di Kecamatan Kramatwatu dapat dilihat
pada Tabel 2.7 berikut ini.


2 - 10
PENYUSUNAN KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
UNTUK RDTR KAWASAN PERKOTAAN KRAMATWATU TAHUN ANGGARAN 2014






















Sebagian besar desa/kelurahan di Kecamatan Kramatwatu memiliki saluran
irigasi. Desa/kelurahan yang tidak memiliki saluran irigiasi yaitu Kelurahan
Lebakwana, Desa Harjatani, Kelurahan Terate dan Desa Margatani.
Terdapat 7 desa/kelurahan di Kecamatan Kramatwatu yang dilalui SUTET.
Desa/kelurahan yang dilalui oleh SUTET memiliki permukiman dan bangunan rumah
yang terdapat di bawah SUTET tersebut. Untuk lebih jelasnya mengenai SUTET di
Kecamatan Kramatwatu dapat dilihat pada Tabel 2.8 berikut ini.
Tabel 2.6
Jumlah Keluarga Pengguna Listrik PLN dan Non PLN

Desa
Jumlah Keluarga
Pengguna Listrik
PLN
Pengguna Listrik Non-PLN

Lebakwana 1162 72
Pelamunan 2657 35
Margasana 0 75
Kramatwatu 2342 0
Pejaten 1391 70
Wanayasa 1032 250
Harjatani 2687 0
Serdang 1258 66
Toyomerto 940 0
Pegadingan 953 150
Pamengkang 775 193
Tonjong 463 115
Terate 654 449
Teluk Terate 383 43
Margatani 1739 0
Jumlah 18436 1518
Sumber : Potensi Desa, 2012.
Tabel 3.7
Persampahan di Kecamatan Kramatwatu
Desa/Kelurahan Tempat Membuang Sampah TPS
Lebakwana Dalam lubang/dibakar Ada
Pelamunan Dalam lubang/dibakar Tidak Ada
Margasana Dalam lubang/dibakar Ada
Kramatwatu Tempat sampah, kemudian di buang Ada
Pejaten Lainnya Tidak Ada
Wanayasa Dalam lubang/dibakar Tidak Ada
Harjatani Tempat sampah, kemudian di buang Tidak Ada
Serdang Tempat sampah, kemudian di buang Ada
Toyomerto Dalam lubang/dibakar Tidak Ada
Pegadingan Dalam lubang/dibakar Ada
Pamengkang Tempat sampah, kemudian di buang Tidak Ada
Tonjong Dalam lubang/dibakar Ada
Terate Dalam lubang/dibakar Ada
Teluk Terate Lainnya Tidak Ada
Margatani Tempat sampah, kemudian di buang Tidak Ada
Sumber : Potensi Desa,2012


2 - 11
PENYUSUNAN KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
UNTUK RDTR KAWASAN PERKOTAAN KRAMATWATU TAHUN ANGGARAN 2014
Tabel 2.8
SUTET di Kecamatan Kramatwatu
Desa/
Kelurahan
SUTET
Jumlah
Permukiman di
Bawah SUTET
Jumlah
bangunan
rumah
Jumlah
Keluarga
Lebakwana Ada 3 20 20
Pelamunan Tidak Ada
Margasana Ada 2 7 7
Kramatwatu Tidak Ada
Pejaten Ada 0 0 0
Wanayasa Ada 1 2 2
Harjatani Tidak Ada
Serdang Ada 1 60 60
Toyomerto Tidak Ada
Pegadingan Ada 1 12 12
Pamengkang Tidak Ada
Tonjong Tidak Ada
Terate Tidak Ada
Teluk Terate Ada 2 5 5
Margatani Tidak Ada
Sumber : Potensi Desa Tahun 2012

Dalam tahun 2010, terdapat 2 desa/kelurahan di Kecamatan Kramatwatu
yang mengalamai pencemaran air yaitu Desa Pejaten dan Kelurahan Tonjong.
Pencemaran air ini disebabkan oleh adanya limbah pabrik. Sedangkan pencemaran
udara dalam setahun terakhir terjadi di Kelurahan Teluk Terate.
Sebagian besar masyarakat di Kecamatan Kramatwatu masih memiliki
kebiasaan membakar lahan untuk memulai usaha pertanian. Hanya ada 3
desa/keluarahan yang dapat dikatakan tidak memiliki kebiasaan seperti ini yaitu
Kelurahan Lebakwana, Desa Pelamunan dan Desa Kramatwatu. Namun rata rata
kebiasaan membakar lahan ini tidak menyebabkan pencemaran lingkungan.
2.2.6 SEBARAN FASILITAS
Fasilitas pendidikan yang terdapat di Kecamatan Kramatwatu berupa TK, SD,
SMP, SMA, dan Akademi/Perguruan Tinggi. Jumlah sarana pendidikan terbesar
adalah TK yang tersebar hampir di seluruh desa/kelurahan di Kecamatan
Kramatwatu. Untuk lebih jelasnya mengenai jumlah sarana pendidikan di Kecamatan
Kramatwatu dapat dilihat pada Tabel 2.9 berikut ini.
Sarana kesehatan yang terdapat di Kecamatan Kramatwatu berupa polindes,
puskesmas, pustu, posyandu, tempat prakter dokter, tempat praktek bidan, polindes
dan apotek. Jumlah sarana kesehatan terbesar di Kecamatan Kramatwatu adalah
posyandu, yaitu mencapai 90 unit. Untuk lebih jelasnya mengenai jumlah sarana
kesehatan di Kecamatan Kramatwatu disajikan pada Tabel 2.10 berikut ini.


2 - 12
PENYUSUNAN KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
UNTUK RDTR KAWASAN PERKOTAAN KRAMATWATU TAHUN ANGGARAN 2014

Tabel 2.9
Jumlah Sarana Pendidikan Kecamatan Kramatwatu
Diperinci Per Desa/Kelurahan Tahun 2012
No


Desa/ Kelurahan
Pendidikan
TK/
PAUD
SD SMP SMU/SMK Akademi/ PT
1 Lebakwana 1 2 1 0 0
2 Pelamunan 3 1 0 1 1
3 Margasana 0 2 1 0 0
4 Kramatwatu 5 4 2 2 0
5 Pejaten 3 3 1 2 2
6 Wanayasa 1 1 0 0 0
7 Harjatani 3 4 3 1 1
8 Serdang 1 2 1 2 0
9 Toyomerto 2 0 2 0
10 Pegadingan 3 2 0 0 0
11 Pamengkang 1 2 0 0 0
12 Tonjong 2 2 1 0 0
13 Terate 1 2 1 0 0
14 Teluk Terate 1 1 0 0 0
15 Margatani 2 1 0 0 0
Jumlah 27 31 11 10 4
Sumber : Kecamatan Kramatwatu Dalam Angka, Tahun 2013

Tabel 2.10
Jumlah Sarana Kesehatan Kecamatan Kramatwatu Diperinci Per Desa Tahun 2012
No
Desa/
Kelurahan
Jumlah Sarana Kesehatan (Unit)
Poliklinik
Puskesmas/
Pustu
Posyandu
Tempat
Praktek
Dokter
Tempat
Praktek
Bidan
Polindes Apotek
1 Lebakwana 0 0 9 0 2
2 Pelamunan 0 0 5 0 5
3 Margasana 0 0 3 0 1
4 Kramatwatu 1 1 8 4 4 1
5 Pejaten 1 0 6 1 3 1
6 Wanayasa 0 0 6 0 1
7 Harjatani 1 1 9 1 4 3
8 Serdang 1 0 4 2 2 2
9 Toyomerto 0 0 8 0 1
10 Pegadingan 0 0 6 1 1
11 Pamengkang 0 0 6 0 2
12 Tonjong 0 0 5 0 0
13 Terate 0 0 7 0 1
14 Teluk Terate 0 0 3 0 1 1
15 Margatani 0 0 5 2 4 1
Jumlah 4 2 90 11 32 1 8
Sumber : Kecamatan Kramatwatu Dalam Angka, Tahun 2013



3 - 1
PENYUSUNAN KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
UNTUK RDTR KAWASAN PERKOTAAN KRAMATWATU TAHUN ANGGARAN 2014




3.1 PERSIAPAN PEKERJAAN DAN INVENTARISASI
DATA
3.1.1 SURVEY DAN PENGUMPULAN DATA
1. Tahapan Persiapan Survey
- Pengkajian data dan hasil studi/literatur terkait Kajian Lingkungan Hidup
Strategis (KLHS)
- Mempersiapkan daftar kebutuhan data/informasi, questioner (daftar
pertanyaan), organisasi kerja serta surat tugas
2. Tahapan Survey
- Survey data instansional
Berupa pengumpulan/perekaman dari data sekunder untuk mendapatkan
data angka, dan informasi berkaitan dengan materi kajian.
- Survey lapangan
Mencakup survey lokasi perencanaan yang terdiri dari perbandingan data
instansional dengan keadaan yang sebenarnya tentang kondisi di lapangan.
- Interview
Untuk melengkapi kedua survey tersebut diatas, guna memperoleh
bahan atau keterangan yang lebih rinci yang belum terekam.

3.1.2 PENGOLAHAN DATA
Data kuantitatif yang diperoleh selanjutnya diolah dan dianalisis dengan cara
tabulasi silang, sedangkan data yang bersifat kualitatif akan dianalisis secara
deskriptif kualitatif. Untuk memperoleh materi atau bahan masukan bagi kegiatan ini,
perlu disusun desain survey, sehingga menghasilkan data dan informasi yang akurat
atau valid dengan materi sebagai berikut :


3 - 2
PENYUSUNAN KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
UNTUK RDTR KAWASAN PERKOTAAN KRAMATWATU TAHUN ANGGARAN 2014
- Untuk keperluan prakiraan dan evaluasi maupun perolehan materi data
dilakukan pengumpulan dan analisis data yang relevan (dapat menjamin
reliability dan validity) dari setiap komponen survey yang dikaji. Sehingga hasil
identifikasi, prakiraan dan evaluasi data dapat dijadikan landasan dalam
penyusunan Laporan Kegiatan Selanjutnya
- Pengumpulan data secara langsung dilakukan wawancara dan forum diskusi
(FGD), sedangkan pengumpulan data secara tidak langsung dengan
pengumpulan data sekunder/hasil studi dan data dari lembaga/instansi terkait.
3.2 METODA ANALISIS DATA
3.2.1. METODE ANALISIS FISIK DASAR
Analisis fisik kota dalam hal ini mencakup analisis fisik dasar, binaan
(khususnya daerah terbangun), anlisis superimposed, analisis dampak lingkungan,
analisis ambang, dan analisis daya tarik.
1 ANALISIS FISIK DASAR
Pada prinsipnya analisis fisik dasar ini adalah untuk mengetahui potensi dan
permasalahan fisik serta kemempuannya dalam menampung perkembangan
kota dan hinterlandnya pada masa yang akan datang.
Salah satu metodenya adalah dengan menggunakan skala MABBERI, yaitu
hubungan antara pola penggunaan tanah terhadap sudut lereng yang optimum.
2 ANALISIS FISIK BINAAN
Analisis fisik binaan ini terutama ditujukan untuk mengetahui intensitas
penggunaan ruang kota berdasarkan hasil perhitungan luas penggunaan tanah,
jumlah bangunan, luas lantai dan lain-lain.
Rumusan matematis ari intensitas penggunaan tanah (IPL) ini dapat dijabarkan
sebagai berikut :
IPL =
1,903 + log KLB
0,381

Dimana :
KLB = koefisien lantai bangunan
Pada analisis fisik binaan ini juga ditunjang oleh survai pola penggunaan tanah
yang akurat dan interprestasi foto udara dari wilayah perencanaan.



3 - 3
PENYUSUNAN KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
UNTUK RDTR KAWASAN PERKOTAAN KRAMATWATU TAHUN ANGGARAN 2014
3 ANALISIS SUPERIMPOSED
Analisis ini digunakan untuk menentukan daerah yang paling baik untuk
perkembangan. Factor penentuannya adalah semua aspek fisik lingkungan dari
daerah perencanaan. Prinsip yang digunakan dalam analisis ini adalah untuk
memperoleh lahan yang sesuai dengan kebutuhan perencanaan (kesesuaian
lahan).
Metode yang digunakan dalam analisis ini adalah superimposed (tumpang tindih)
dari berbagai keadaan dari daerah perencanaan. Penilaian dilakukan atas dasar
metode pembobotan dan penilaian skor (weighting and scoring).
4 ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN
Analisis dampak lingkungan (ANDAL) merupakan analisis terhadap
perkembangan tata guna tanah, intensifikasi dan ekstensirikasi ruang,
perkembangan penduduk, aspek pencemaran kota dan lain-lain dalam kaitannya
dengan ekologi perkotaan. Adapun tahapan-tahapan dari proses analisis dampak
lingkungan ini secara garis besar adalah sebagai berikut :
a. Pengumpulan data basis
b. Pengidentifikasian tindakan pembangunan
c. Pengidentifikasian kegiatan pembangunan
d. Pengujian cirri-ciri lingkungan
e. Pengevaluasian dampak lingkungan
f. Pengumpulan dan peramalan dampak
g. Penilaian alternatif pengembangan kota
h. Penganalisaan mengenai :
1) Dampak lingkungan
2) Keadaan-keadaan yang tidak sesuai
3) Masalah-masalah utama lingkungan
i. Perumusan hasil analisis dampak lingkungan
5 ANALISIS AMBANG
Analisis ambang ini digunakan untuk menganalisis perluasan wilayah kota,
pengembangan kawasan terbangun baru dan analisis kemampuan kawasan
berkembang. Dalam analisis ini akan digunakan metode Boleslaw Malizs. FaKtor
penentu dalam Analisis ini adalah keadaan fisiografi, keadaan pola penggunaan
tanah, jaringan utilitas umum dan jaringan jalan. Prinsip dasar dari analisis ini
adalah efisiensi dan efektivitas pengembangan lahan secara ekonomi. Hal ini
dapat dirumuskan sebagai berikut :


3 - 4
PENYUSUNAN KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
UNTUK RDTR KAWASAN PERKOTAAN KRAMATWATU TAHUN ANGGARAN 2014
Cd = Cn + Ca
Dimana :
Cd = biaya pembangunan
Cn = biaya normal
Ca = biaya tambahan
Kecenderungan C
nx
C
ax
C
dx
= C
nx
+
C
ax

A
B
C
-
-
-
-
-
-
-
-
-

Dalam analisis ini akan meliputi pembahasan terhadap hal-hal berikut :
a. Limitasi fisiografis
b. Kemungkinan-kemungkinan untuk mengubah tata guna tanah.
c. Kemungkinan perluasan system utilitas umum yang telah ada sekarang.
d. Alternatif kemungkinan perluasan kota.

3.2.2 ANALISA EVALUASI KUALITAS LINGKUNGAN
Metoda analisa evaluasi kualitas lingkungan merupakan penilaian klasifikasi
hutan kota dihubungkan dengan hasil analisis kualitas lingkungan akan diketahui
jenis hutan kota yang dapat meningkatkan kualitas lingkungan menjadi lingkungan
nyaman, sehat, dan estetis untuk penduduk sekitarnya. Pemahaman dan interpretasi
dari koefisien model persamaan hasil analisis statistik parametrik regresi linier
berganda, baik secara parsial maupun secara multidimensi akan diketahui bentuk
dan struktur hutan kota dapat meningkatkan kualitas lingkungan.
Lingkungan nyaman yang dapat dirasakan menusia untuk memenuhi
kebutuhan fisik, ditentukan oleh suhu dan kelembaban kota sekitarnya. Untuk
menyatakan rasa nyaman secara kuantitatif, Oliver (1981) menggunakan rumus :
THI =Td (0,55 0,55RH)(Td 58)
THI = Temperature Humidity Indeks
Td = Suhu jika kering
RH = Kelembaban relatif
Indeks kenyamanan berkisar antara 61-71. THI di atas 71 orang sudah
merasa tidak nyaman. Sedangkan Sani (1986) menghitung indeks kenyamanan (IK)
dengan rumus:
IK = 0,7(TWB) + 0,2(TG) + 0,1(TDB)


3 - 5
PENYUSUNAN KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
UNTUK RDTR KAWASAN PERKOTAAN KRAMATWATU TAHUN ANGGARAN 2014
Di mana :
TWB = suhu jika basah
TG = suhu termometer globe
TDB = suhu jika kering
Lingkungan yang sehat dapat dilihat dari kadar debu dan tingkat kebisingan
di sekitar hutan kota yang dikaitkan dengan NAB (Nilai Ambang Batas). Jika kadar
debu dan tingkat kebisingan sudah melewati NAB maka lingkungan tersebut
dinyatakan sudah tidak sehat. Lingkungan yang estetis dalam penelitian ini diperoleh
dari nilai estetika hutan kota dan kehadiran burung.
3.2.3 METODE ANALISIS PENILAIAN
Dalam analisis penilaian untuk mengambil keputusan ditekankan pada :
- Identifikasi perumahan dan tingkat kelayakan
- Pemilihan prioritas lokasi penanganan dan perumahan.
Pendekatan untuk penentuan prioritas program penanganan perumahan
sangat bergantung pada karakteristik persoalan dan potensi permukiman ynag
bersangkutan. Meskipun pendekatan ini memerlukan suatu metoda penialaian, tetapi
sifatnya yang sangat sfesifik menyebabkan pemilihan program yang akan diterapkan
di suatu perumahan lebih didasarkan pada penilaian ahli (expert judgement) dari
perencananya.
Dengan demikian kedua pendekatan ini tidak akan diuraikan pada bagian ini.
Teknik yang akan digunakan untuk kedua penilaian diatas adalah teknik yang sangat
sederhana dan mudah digunakan, yaitu penilaian (scoring). Prinsip umum teknik
penilaian ini adalah sebagai berikut :
Setiap pendekatan akan melibatkan parameter, tolak ukur, atribut dan
nilai/skor.
Parameter dijabarkan dari setiap faktor yang mempengaruhinya.
Tolak ukur parameter didasarkan pada peraturan yang berlaku, pengalaman
maupun penilaian (rational judgement).
Atribut merupakan kategori nilai yang diberikan pada setiap parameter.
Nilai/skor yang diberikan untuk setiap parameter adalah 0 - 5.
Semakin besar pengaruh parameter terhadap subyek yang diukur, semakin
besar nilai/skor yang diberikan.
Meskipun kriteria dapat ditetapkan untuk setiap parameter, tetapi penilaian
keseluruhan hanya didasarkan pada gabungan penilaian seluruh parameter.


3 - 6
PENYUSUNAN KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
UNTUK RDTR KAWASAN PERKOTAAN KRAMATWATU TAHUN ANGGARAN 2014
Meskipun bobot setiap faktor atau parameter tidak sama. Untuk sementara
seluruh faktor dan parameter dianggap mempunyai bobot yang sama (b=1).
Teknik penilaian untuk pengambilan keputusan dengan menggunakan
skoring merupakan jumlah nilai setiap parameter dikalikan dengan bobotnya atau :




Keterangan :
Ntotal
ni
bi
=
=
=
Nilai total
Nilai parameter
Bobot faktor/parameter (=1)
Modifikasi pemanfaatan teknik penilain ini dapat dilakukan dengan :
(1) Memberikan bobot untuk setiap faktor atau parameter
(2) Memodifikasi selang nilai 0 5 sesuai kebutuhan
(3) Memodifikasi nilai/skor untuk tiap atribut
(4) Menambah parameter sesuai informasi yang ada
(5) Mengganti (substitusi) parameter dengan tetap mewakili faktor.

3.2.4 ANALISIS KEBUTUHAN SARANA DAN PRASARANA
Tujuan dari analisis sarana dan prasarana adalah untuk melihat ketersediaan
sarana dan prasarana pada saat ini serta memperkirakan kebutuhannya pada masa
mendatang. Output dari analisis tersebut adalah sebaran sarana dan prasarana di
kawasan perencanaan untuk tiap-tiap blok lingkungan.
Gambar 3.1
Metode Analisis Kebutuhan Sarana dan Prasarana










N
total =ni . bi
=ni (b = 1)

Arahan kebutuhan
sarana & prasarana
Berdasarkan arahan
RTRW Kab. Musi Banyuasin
Kondisi Eksisting
Sarana & Prasarana
Di Kawasan Perencanaan
Analisis Kebutuhan
Sarana & Prasarana
Standar kebutuhan
sarana & prasarana
Kebutuhan Sarana &
Prasarana di Kawasan
Perencanaan
Kebutuhan Sarana &
Prasarana di Tiap
Blok Lingkungan
Sebaran Sarana
dan Sistem Jaringan
Serang


3 - 7
PENYUSUNAN KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
UNTUK RDTR KAWASAN PERKOTAAN KRAMATWATU TAHUN ANGGARAN 2014

Tinjauan terhadap penyebaran dan penyediaan fasilitas perkotaan,
dimaksudkan untuk mengetahui :
- kelengkapan dan tingkat pelayanan setiap fasilitas dan utilitas perkotaan,
- kemerataan pelayanan fasilitas dan utilitas perkotaan ke seluruh bagian wilayah
kota atau blok peruntukan,
- hasil guna dan daya guna tiap-tiap jenis fasilitas dan utilitas perkotaan,
- kualitas pelayanan fasilitas dan utilitas.
Tingkat pelayanan fasilitas umum adalah kemampuan suatu jenis fasilitas
didalam melayani kebutuhan penduduknya. Fasilitas umum yang memiliki tingkat
pelayanan 100 % mengandung arti bahwa fasilitas tersebut, memiliki kemampuan
yang sama dengan kebutuhan penduduknya. Untuk mengetahui kelengkapan
fasilitas umum kota dihitung tingkat pelayanannya dengan rumus :



Dimana :
T.P
ij
= Tingkat Pelayanan Fasilitas i di kota j
a
ij
= Jumlah Fasilitas i di kota j
b
j
= Jumlah Penduduk di kota j
C
is =
Jumlah Fasilitas i per satuan penduduk menurut standar kota yang
dipergunakan
Dengan cara perhitungan di atas, dapat diketahui tingkat pelayanan setiap fasilitas,
kecuali untuk fasilitas peribadatan. Khusus untuk menghitung tingkat pelayanan
fasilitas peribadatan jumlah penduduk kawasan j (bj) diganti oleh jumlah penduduk
menurut agama di kawasan tersebut.
3.2.5 METODE SAMPLING
Metode pengambilan sampel yang umum digunakan adalah Probability
Sampling yaitu cara pengambilan sampel dengan memberikan kesempatan yang
sama bagi setiap unsur populasi untuk dipilih. Dalam perhitungan jumlah sampel
sampai saat ini belum ada ketentuan yang jelas tentang batas minimal besarnya
sampel yang dapat diambil dan dapat mewakili suatu populasi yang akan diteliti.
Meskipun demikian, dalam teori sampling bahwa sampel yang terkecil dan dapat
mewakili distribusi normal adalah 30.

a
ij
/b
j

T.P
ij
= x 100%
C
is



3 - 8
PENYUSUNAN KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
UNTUK RDTR KAWASAN PERKOTAAN KRAMATWATU TAHUN ANGGARAN 2014
(1) ........
2

c
Z

(

=
V
n
) (100 p - p V =
2

c
Z

(

=
V
n
|
.
|

\
|
+
=
N
1

n
n
1
n
Semakin besar jumlah sampel yang diambil, semakin kecil tingkat
kesalahannya sehingga mendekati nilai populasi yang benar, dengan demikian
penelitian akan mendapatkan hasil yang lebih akurat. Untuk mengetahui besarnya
sampel yang diambil dan dapat mewakili suatu populasi, Dixon dan B. Leach
membuat pendekatan dengan rumus: (Tika, 1997:33).


Dimana :
n = Jumlah sampel
Z = Tingkat kepercayaan/confidence level (%) dan nilai conversinya dapat dicari
dalam tabel statistik. Tingkat kepercayaan yang harapkan 95% atau
z = 1,96.
V = Variabilitas (%) dihitung dengan rumus :

Dimana :
p = persentase karakteristik sampel (proporsi populasi) yang dianggap benar.
Bila hal ini tidak diketahui maka variasi p dapat diganti dengan harga
maksimum, yakni 50%.
c = Batas Kepercayaan/confidence limit (%) atau prosentase perkiraan
kemungkinan membuat kekeliruan dalam menentukan ukuran sampel. Dalam
studi ini digunakan nilai c = 10%.

Untuk menghitung jumlah sampel yang sebenarnya, langkah berikutnya adalah
dibuat koreksi dengan rumus:


Dimana :
n1 = Jumlah sampel yang telah dikoreksi
n = Jumlah sampel yang dihitung berdasarkan rumus (1)
N = Jumlah populasi



3 - 9
PENYUSUNAN KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
UNTUK RDTR KAWASAN PERKOTAAN KRAMATWATU TAHUN ANGGARAN 2014
3.2.7 PENDEKATAN PELAKSANAAN PEKERJAAN
Sebagai suatu kegiatan yang mengedepankan partisipasi stakeholders dalam
proses pelaksanaan pekerjaan, pada keempat tahapan kegiatan tersebut selalu
disertai dengan kegiatan berupa diskusi, pembahasan, dan penyepakatan sebagai
milestone dari setiap proses kegiatan yang telah dilaksanakan. Metoda Pengelolaan
Pekerjaan dilakukan didasarkan pada skema hubungan tiap lingkup kegiatan
sebagaimana tergambarkan pada Gambar 3.2 yang secara skematis
menggambarkan hubungan antara Garis besar kegiatan yang dilakukan dengan
Metode yang digunakan dalam melaksanakan kegiatan.
Sesuai dengan ruang lingkup pelaksanaan pekerjaan yang dijelaskan dalam
KAK, serta dikembangkan lebih lanjut dalam Bagian Tanggapan terhadap KAK,
maka dalam pelaksanaan pekerjaan ini akan dijelaskan juga pendekatan umum
pelaksanaan pekerjaan ini.
3.2.8 PENDEKATAN PERENCANAAN KEGIATAN
Pendekatan perencanaan kegiatan pada dasarnya merupakan pendekatan
yang dilakukan dengan melihat inti permasalahan, kemudian dari inti permasalahan
tersebut akan dirumuskan kebutuhan penanganan untuk selanjutnya dilakukan
pemantapan terhadap penangan pelaksanaan pekerjaan. Terkait dengan hal ini,
terdapat 5 tahapan yang menjadi bagian dari pendekatan perencanaan kegiatan,
yaitu :Need Assesment, Perumusan Peta Permasalahan, Perumusan Kebutuhan
Penanganan. Pemantapan Penanganan. Pemantapan Rencana Kerja dan
Metodologi Pelaksanaan Pekerjaan. Pendekatan ini diaplikasikan pada tahapan
persiapan kegiatan yang tujuannya untuk mematangkan metodologi dan rencana
kerja




Gambar 3.2. Skema Pendekatan Perencanaan Kegiatan
NEED ASSESMENT
PENYUSUNAN PETA
PERMASALAHAN
KEBUTUHAN
PENANGANAN
PEMANTAPAN
PENANGANAN
PEKERJAAN
PEMANTAPAN RENCANA
KERJA DAN METODOLOGI
PELAKSANAAN
PEKERJAAN


3 - 10
PENYUSUNAN KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
UNTUK RDTR KAWASAN PERKOTAAN KRAMATWATU TAHUN ANGGARAN 2014
3.2.9 PENDEKATAN IDENTIFIKASI DAN EKSPLORASI
PERMASALAHAN
Dalam pendekatan eksploratif ini sangat memungkinkan diperoleh informasi-
informasi tambahan yang tidak diduga sebelumnya atau yang tidak pernah
dikemukakan dalam teori-teori yang ada.Informasi yang didapat dengan pendekatan
ini dapat bersifat situasional dan berdasarkan pengalaman sumber. Proses
eksplorasi ini akan mengkerucut pada suatu bentuk pendekatan yang konfirmatif
dalam menilai keseusaian karakteristik kelompok sasaran dengan kebutuhan
penyampaian materi sosialisasi untuk tiap karakteristik yang berbeda. Pendekatan
eksplorasi tersebut di terapkan pada:
- Identifikasi Eksplorasi dalam Proses Pengumpulan Data dan Informasi;
- Eksplorasi dalam Proses Analisa dan Evaluasi.
3.2.10 PENDEKATAN PARTISIPATIF
Pendekatan partisipatif adalah upaya perencanaan yang dilakukan bersama
antara unsur pemerintah dan masyarakat. Dalam hal ini, peran masyarakat
ditekankan pada penentuan tingkat kebutuhan, skala prioritas, dan alokasi sumber
daya masyarakat. perencanaan partisipatif atau participation planning merupakan
upaya perencanaan yang melibatkan/ mengikutsertakan seluruh stakeholder yang
ada. Dalam definisi tersebut, stakeholder selaku pemeran serta dapat terdiri dari
kelompok pemerintah, swasta, dan masyarakat. Dengan pemahaman tersebut,
perencanaan secara partisipatif melibatkan berbagai komunitas secara menyeluruh.









PERSIAPAN
SOSIAL
SURVEY
SWADAYA
KESEPAKATAN
PRIORITAS
PERMASALAHAN
EVALUASI
PROSES
IMPLEMENTASI
KESEPAKATAN
PENGGALANGAN
& ALOKASI
SUMBERDAYA
KESEPAKATAN
RENCANA


3 - 11
PENYUSUNAN KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
UNTUK RDTR KAWASAN PERKOTAAN KRAMATWATU TAHUN ANGGARAN 2014
Masyarakat
Konsultan
Pemerintah
Forum
Stakeholder
SURVEI
Analisis dan
Interpretasi
Kebijakan,
Rencana, dan
Program
Forum
Stakeholders
Arahan
Pemerintah
Program
Pemerintah

Rencana
yang
disepakati
3.2.11 PENDEKATAN PELIBATAN PELAKU PEMBANGUNAN
Penyusunan rencana tata ruang tidak terlepas dari keterlibatan masyarakat
sebagai pemanfaat ruang (pelaksana rencana tata ruang) dan sebagai pihak yang
terkena dampak positif maupun negatif dari perencanaan ruang itu sendiri. Oleh
karena itu dalam penyusunan rencana ini digunakan pendekatan partisipasi pelaku
pembangunan (stakeholder approach) untuk mengikutsertakan masyarakat di dalam
proses penyusunan rencana tata ruang melalui forum diskusi pelaku pembangunan.
Konsultan dalam hal ini berusaha untuk melibatkan secara aktif pelaku
pembangunan yang ada dalam setiap tahapan perencanaan. Pelibatan pelaku
pembangunan dalam pekerjaan ini dapat digambarkan dengan diagram di bawah ini.





Gambar 3.3. Keterlibatan Pelaku Pembangunan dalam Kebijakan, Rencana dan Program

3.2.12 ANALSIS HIERARCHY PROCESS (AHP)
AHP merupakan analisis sistem pengambilan keputusan secara multi
kriteria (Saaty, 2008). AHP dibangun oleh Thomas L. Saaty dan digunakan untuk
memecahkan sekaligus mencari alternatif solusi dari permasalahan yang
kompleks.
Menurut Cheremisinoff (2003) Analytic Hierarchy Process (AHP) adalah
metode untuk menstrukturkan kompleksitas permasalahan secara berhirarki
daj^menilai tingkat kepentingan setiap variabel secara relatif dan menetapkan
variabel dengan prioritas tertinggi. Tiga tahap penting dalam analisis AHP adalah
penyusunan struktur hirarki, penetapan prioritas, dan analisis konsistensi persepsi.
Dalam penelitian ini AHP digunakan untuk menetapkan persepsi prioritas
kepentingan Pengembangan perumahan dan permukiman yang dilihat dengan
banyak kriteria (multi kriteria). Selain itu, AHP ini dipilih karena cukup mengandalkan
intuisi atau persepsi sebagai masukan utamanya, dimana intuisi dan persepsi


3 - 12
PENYUSUNAN KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
UNTUK RDTR KAWASAN PERKOTAAN KRAMATWATU TAHUN ANGGARAN 2014
tersebut hams berasal dari orang-orang yang mengerti akan permasalahan, pelaku,
ataupun pihak yang mendapatkan pengaruh baik secara langsung maupun tidak
langsung terhadap objek atau masalah. Responden untuk identifikasi persepsi
bebrapa orang yang merupakan stakeholders yang terdiri atas unsur-unsur
pemerintah daerah selaku pengelola, pekerja pembangunan perumahan, dan
masyarakat pengguna perumahan. Langkah awal proses ini adalah merinci tujuan
atau topik kajian ke dalam beberapa komponen yang kemudian diatur dalam
tingkatan-tingkatan hirarki.
Hirarki yang paling atas diturunkan kedalam beberapa set kriteria atau
elemen, sehingga diperoleh elemen-elemen spesifik yang mempengaruhi pen&ntuan
prioritas kepentingan. Langkah selanjutnya adalah menentukan prioritas kepentingan
pada masing-masing tingkatan. Kemudian dibangun suatu matriks perbandingan
dari semua elemen pada suatu tingkat hirarki dan pengaruhnya terhadap
elemen pada tingkatan yang lebih tinggi untuk menentukan prioritas serta
mengkonversi penilaian komparatif individu kedalam pengukuran skala rasio.
Penentuan tingkat kepentingan pada tiap hirarki dilakukan denganteknik
perbandingan berpasangan (pairwise comparison) yang menghasilkan suatu
matriks peringkat alternatif untuk masing-masing tingkat hirarki.



4 - 1
PENYUSUNAN KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
UNTUK RDTR KAWASAN PERKOTAAN KRAMATWATU TAHUN ANGGARAN 2014





4.1 PENYUSUNAN LAPORAN
Jenis laporan yang disiapkan konsultan dalam rangka Penyusunan Kajian
Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) Untuk RDTR Kawasan Perkotaan
Kramatwatu Tahun Anggaran 2014 meliputi :
1. Laporan Pendahuluan (Inception Report).
Laporan Pendahuluan, sebanyak 10 (sepuluh) buku yang berisi metodologi dan
rencana kerja yang dibuat secara rinci serta pemahaman terhadap KAK
diserahkan 1 bulan setelah Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) diterbitkan.
2. Laporan Akhir
Laporan akhir dibuat dan diserahkan setelah pelaksanaan rapat pembahasan
(Laporan Pendahuluan dan Lapran Draft Akhir) dengan menyerahkan 60 buku
bahan pembahasan dan Banner 2 unit
Setelah dilakukan pembahasan dilakukan penyempurnaan Laporan Akhir dan
menyerahkan hasil pekerjaan berupa:
Laporan Akhir yang berisi dokumen KLHS sebanyak 10 (Seuluh) buku dan 10
keping CD Master.
Laporan Akhir di serahkan 3 bulan setelah Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK)
diterbitkan









4 - 2
PENYUSUNAN KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
UNTUK RDTR KAWASAN PERKOTAAN KRAMATWATU TAHUN ANGGARAN 2014
4.1.1 LAPORAN PENDAHULUAN (INCEPTION
REPORT)
Laporan Pendahuluan merupakan laporan awal dari kegiatan Penyusunan
Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) Untuk RDTR Kawasan Perkotaan
Kramatwatu Tahun Anggaran 2014 dengan lingkup materi laporan :
Latar belakang kegiatan, tujuan, sasaran
Pemahaman atau apresiasi terhadap pekerjaan
Gambaran Umum Wilayah Prencanaan
Metoda pendekatan/penelitian dan jadwal pelaksana kegiatan
Susunan Organisasi kerja
dilampiri dengan daftar isian survey/Questioner.
Penyajian Buku Laporan Pendahuluan (Inception Report) terdiri dari :
Pengetikan 11/2 spasi dengan kertas HVS ukuran A4 polos 70 gram
Cover (sampul) kertas putih (soft cover) dengan tulisan huruf biru.
Judul buku : Laporan Pendahuluan
Jumlah buku 10 Buku
4.1.2 LAPORAN AKHIR ( FINAL REPORT)
Laporan Akhir (Final Report) merupakan laporan Keempat dari Penyusunan
Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) Untuk RDTR Kawasan Perkotaan
Kramatwatu Tahun Anggaran 2014 merupakan laporan yang memuat
penyempurnaan dari Laporan Draft Akhir (Bahan Pembahasan Laporan Akhir)
dengan lingkup materi laporan :
Latar belakang, tujuan dan sasaran dan ruang lingkup laporan
Analisis terhadap kondisi eksisting Wilayah Kajian Kawasan Perkotaan
Kramatwatu
Analisis fakta empris terkait substansi keruangan, kebutuhan ruang, standar
pengembangan dan sinkronisasi terhadap RTRW/RDTR pada wilayah
perencanaan
Formulasi kesimpulan dari hasil analisis


4 - 3
PENYUSUNAN KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
UNTUK RDTR KAWASAN PERKOTAAN KRAMATWATU TAHUN ANGGARAN 2014
Identifikasi isu-isu dan permasalahan lingkungan hidup strategis yang
diperkirakan akan saling berpengaruh terhadap Kebijakan, Rencana dan
Program (KRP) yang disusun
Pengkajian pengaruh Kebijakan, Rencana dan Program (KRP) terhadap kondisi
lingkungan hidup di wilayah perencanaan;
Perumusan alternatif penyempurnaan Kebijakan, Rencana dan Program (KRP);
dan
Rekomendasi perbaikan untuk pengambilan keputusan Kebijakan, Rencana dan
Program (KRP) yang mengintegrasikan prinsip pembangunan berkelanjutan

Teknik penyajian Buku Laporan Final ( Final Report) terdiri dari :
Pengetikan 11/2 spasi dengan kertas HVS ukuran A4 polos 80 gram
Cover (sampul) kertas warna putih (soft cover) dengan tulisan huruf biru.
Judul buku : Laporan AKHIR
Jumlah buku 10 Buku
CD Laporan 10 Keping

4.2 ORGANISASI PELAKSANAAN DAN SISTEM
KERJA
Team Penyusunan Penyusunan Kajian Lingkungan Hidup Strategis
(KLHS) Untuk RDTR Kawasan Perkotaan Kramatwatu Tahun Anggaran 2014
merupakan gabungan beberapa disiplin ilmu yaitu :
A. TENAGA AHLI
Team Leader/Ahli Perencana Wilayah Perkotaan
Ahli Teknik Lingkungan
B. TENAGA PENDUKUNG
Asisten Ahli Perencana Wilayah Perkotaan
Asisten Ahli Teknik ingkungan
Operator Komputer
Dalam pelaksanaan Penyusunan Kajian Lingkungan Hidup Strategis
(KLHS) Untuk RDTR Kawasan Perkotaan Kramatwatu Tahun Anggaran 2014
digunakan beberapa tenaga ahli dari beberapa disiplin ilmu yang terdiri dari :


4 - 4
PENYUSUNAN KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
UNTUK RDTR KAWASAN PERKOTAAN KRAMATWATU TAHUN ANGGARAN 2014
a. Team Leader (Ahli Perencanaan Kota dan Wilayah) :
Berpengalaman dalam bidang Perencana Kota dan Wilayah
Bertanggung jawab terhadap seluruh penyelesaian pekerjaan dan memimpin
tim baik dalam pelaksanaan kegiatan di lapangan dan pekerjaan studio.
Pengerahan pelaksana proyek, mempersiapkan program pekerjaan.
Menelaah dan mengevaluasi produk tata ruang pada wilayah perencanaan
terkait perkembangan kawasan dengan aspek lingkungan hidup
Menelaah/ menganalisa penggunaan lahan eksisting dan kecenderungan
perkembangan pemanfaatan lahan dan kondisi lingkungan
Menganalisa dan memperkirakan kebutuhan ruang permukiman dan
memprediksi pola pemanfaatan ruang pada area dan wilayah perkotaan dan
aspek lingkungan hidup
Bersama tenaga ahli lain merumuskan Penyusunan Kajian Lingkungan Hidup
Strategis (KLHS) Penyusunan Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS)
Untuk RDTR Kawasan Perkotaan Kramatwatu
b. Ahli Teknik Lingkungan
Berpengalaman dalam bidang Ilmu Teknik Lingkungan
Menelaah dan mengevaluasi kondisi Rona Lingkungan Awal wilayah kajian
Menelaah dan menganalisa permasalah lingkungan hidup dan
kecenderungan penurunan kondisi lingkungan khususnya terkait
perencanaan penataan ruang dan perkembangan kegiatannya
Menelaah dan menganalisa aspek sarana dan prasarana wilayah perkotaan
terkait permasalahan penurunan kualitas lingkungan (Air, Udara dan vegetasi
Bersama tenaga ahli lain merumuskan Penyusunan Kajian Lingkungan Hidup
Strategis (KLHS) Penyusunan Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS)
Untuk RDTR Kawasan Perkotaan Kramatwatu
c. Asisten Ahli Perencanaan Kota dan Wilayah :
Berpengalaman dalam perencanaan wilayah erkotaan
Membantu tim ahli menelaah dan mengevaluasi produk tata ruang pada
wilayah perencanaan terkait perkembangan kawasan dengan aspek
lingkungan hidup


4 - 5
PENYUSUNAN KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
UNTUK RDTR KAWASAN PERKOTAAN KRAMATWATU TAHUN ANGGARAN 2014
Membantu tim ahli menelaah/ menganalisa penggunaan lahan eksisting dan
kecenderungan perkembangan pemanfaatan lahan dan kondisi lingkungan
Membantu tim ahli menganalisa dan memperkirakan kebutuhan ruang
permukiman dan memprediksi pola pemanfaatan ruang pada area dan
wilayah perkotaan dan aspek lingkungan hidup
d. Asisten Ahli Teknik Lingkungan
Berpengalaman dalam bidang Ilmu Teknik LIngkungan
Membantu tim ahli menelaah dan mengevaluasi kondisi Rona Lingkungan
Awal wilayah kajian
Membantu tim ahli menelaah dan menganalisa permasalah lingkungan hidup
dan kecenderungan penurunan kondisi lingkungan khususnya terkait
perencanaan penataan ruang dan perkembangan kegiatannya
Membantu tim ahli menelaah dan menganalisa aspek sarana dan prasarana
wilayah perkotaan terkait permasalahan penurunan kualitas lingkungan (Air,
Udara dan vegetasi
e. Operator Komputer
Menyusun data-data administrasi dan inventarisasi data pekerjaan dari awal
sampai selesai pekerjaan
Menyiapkan laporan periodik kemajuan pekerjaan sampai laporan akhir
Susunan Struktur Organisasi PT. CIPTASARANA MITRA ENGINEERING
dalam pelaksanaan Penyusunan Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS)
Untuk RDTR Kawasan Perkotaan Kramatwatu Tahun Anggaran 2014 sebagai
berikut :
Direktur : Agus Shandy Maulana, ST
Tenaga Ahli
1 Team Leader/Ahli Perencana Wilayah
Perkotaan
: Aditya Perkasa, ST, MT
2 Ahli Teknik Lingkungan Hary Pradiko, ST, MT
Tenaga Pendukung
1 Asisten Ahli Perencana Kota dan Wilayah : Hasan Ma,mun, ST
2 Asisten Ahli Teknik Lingkungan Abuzar, ST
3 Komputer Operator : Amat,Amd


4 - 6
PENYUSUNAN KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
UNTUK RDTR KAWASAN PERKOTAAN KRAMATWATU TAHUN ANGGARAN 2014
4.3 JADWAL DAN SISTEM PELAKSANAAN
PEKERJAAN
Kegiatan Penyusunan Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) Untuk
RDTR Kawasan Perkotaan Kramatwatu Tahun Anggaran 2014 dilaksanakan
selama 3 (Tiga) bulan sesuai dengan berita acara rapat terhitung sejak
penandatanganan surat perjanjian kerja. Tahapan pekerjaan secara garis besar
sebagai berikut :
Tahap Persiapan Pekerjaan 1 (Satu) Minggu
Tahap Penyusunan Laporan Pendahuluan (Inception Report) 2 (Dua) Minggu
Tahap Survey Lapangan selama 2 (Dua) Minggu
Tahap Penyusunan Laporan Interim selama 4 (Empat) Minggu
Tahap Penyusunan Laporan Final selama 3 (Tiga) Minggu
Dalam Penyusunan Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) Untuk
RDTR Kawasan Perkotaan Kramatwatu Tahun Anggaran 2014, team penyusun
dalam melaksanakan pekerjaan bekerjasama dengan instansi terkait dalam
memperoleh data dan mengadakan rapat pembahasan. Jadwal kegiatan dapat
dilihat pada Tabel IV.1.

Tabel IV.1
JADWAL PELAKSANAAN PEKERJAAN
PENYUSUNAN KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
UNTUK RDTR KAWASAN PERKOTAAN KRAMATWATU
TAHUN ANGGARAN 2014
Tahapan Kegiatan
Bulan I Bulan II Bulan III
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1. Persiapan
Mobilisasi dan Demobilisasi Peralatan
1. Laporan Pendahuluan
Penyusunan Laporan Pendahuluan
Ekspose Laporan Pendahuluan
3. Pelaksanaan Survey Lapangan
Persiapan Survey
Survey Lapangan
4. Laporan Draft Final
Penyusunan Laporan Darft Final
Ekspose Laporan Draft Final
6. Laporan Akhir
Penyusunan Lap. Akhir/Penyempurnaan
Penyerahan Laporan Akhir + CD

You might also like