You are on page 1of 2

Ambon Masih Bermasalah dengan Sampah

08-Apr-2006, Azis Tunny - Ambon -----------


PENANGANAN sampah di Kota Ambon hingga saat ini masih menjadi masalah. Selain
karena minimnya sarana dan prasarana, Kota Ambon belum memiliki Tempat Pembuangan
Akhir (TPA) yang permanent. Kalaupun ada, itu sebatas TPA alternatif yang kemungkinan
bisa dipermasalahkan, karena lokasinya dekat dengan pemukiman penduduk. ----------
Jumlah yang dihasilkan dalam sehari di Ambon, mencapai 360 meter kubik tumpukan
sampah. Sedangkan daerah rawan sampah berada di pusat kota, itupun sampah yang baru
bisa tertangani hanya 80 persen. ----------- Sebelum tragedi kemanusiaan menghantam
Maluku pada Januari 1999, Kota Ambon memang memiliki TPA permanent seluas 10 hektar
di Kawasan Air Kuning Desa Batumerah Ambon. Jika difungsikan, TPA ini masih bisa
digunakan selama lima hingga sepuluh tahun lagi. Namun karena tragedi tersebut,
prasarana TPA yang lengkap dengan perbengkelan, penyaringan saluran hingga tempat
pembuangan air limbah yang ada, saat ini sudah tidak berfungsi, bahkan banyak yang
telah hilang. ---------- "Selain itu, sebelum kerusuhan di sekitar lokasi tersebut tidak ada
pemukiman penduduk. Namun pasca kerusuhan, daerahnya sudah dipadati pengungsi.
Masyarakat di sekitar tempat tersebut sudah tidak mau menerima lagi kalau lokasi yang
ada kembali difungsikan sebagai TPA," ujar Kepala Dinas Kebersihan dan Kebakaran Kota
Ambon, Nick Huwae S.Sos. ---------- Dalam kurun waktu kerusuhan, kata Nick, masyarakat
kemudian menggunakan dua lokasi menjadi TPA alternatif. Masing-masing di Kawasan
Tanah Rata Desa Batumerah menjadi TPA alternatif untuk pembuangan sampah dari
komunitas Islam dan TPA alternatif Gunung Nona untuk sampah dari komunitas Kristen. ---
-------- "Kedua TPA ini berada di dekat pemukiman penduduk dan jarak dari jalan raya
umum hanya beberapa meter. Keduanya ini hanya TPA alternatif padahal sebelumnya
semuanya difokuskan ke Air Kuning," jelas Nick. ----------- Khusus untuk TPA alternatif
Tanah Rata, karena dekat dengan lokasi tersebut telah dibangun Ksatrian Brimob Polda
Maluku dan asrama polisi serta dekat dengan jalan utama di Kota Ambon, maka lokasinya
dipindahkan kembali ke TPA Air Kuning untuk sementara waktu. ----------- Sementara di
Tempat Pembuangan Ssementara (TPS) Gunung Nona saat ini sudah dikomplain
masyarakat sekitar. Karena selain berada dekat pemukiman penduduk, TPA ini juga dekat
dengan jalan raya, sehingga asap pembakaran sampah di TPA tersebut menghalangi
pandangan mata para pengguna jalan, bahkan seringkali terjadi kecelakaan. Celakanya
lagi, jalan tersebut berada tiga meter dari bibir jurang. ---------- "Kita sementara
menunggu sampai mendapat lahan baru untuk TPA permanent, baru kedua TPA ini kita
hentikan pemakaiannya. Saat ini kita kesulitan mencari lahan baru," kata Nick lagi. --------
--- Selain persoalan TPA, dari sejumlah TPS resmi yang disiapkan Pemerintah Kota Ambon
pada beberapa titik pemukiman, terdapat juga lebih dari 20 TPS semu. TPS-TPS semu ini
bahkan menurut Nick, difungsikan seakan-akan menjadi tempat pembuangan akhir. -------
----- Selain masalah TPA, armada angkut sampah yang dimiliki Pemerintah Kota rata-rata
sudah tua karena banyak beroperasi sejak tahun 1985. Armada angkut sampah yang
dimiliki Pemerintah Kota Ambon yani sembilan Dumtruck dan yang masih berfungsi hanya
tujuh unit. Kemudian ada dua truk sampah bantuan dari Pemerintah Belanda, serta pick
up Kijang yang juga dipakai untuk angkut sampah. Meskipun setip hari beroperasi, tujuh
pick up tersebut harus rawat jalan karena kondisi fisik kendaraan sudah tua. --------- "kita
mengalami kesulitan juga karena minimnya armada. Kalau kita dapat tambahan 5 saja
truk sampah, barangkali akses penanganan sampah di Ambon akan sedikit terbantu,"
lanjut Nick, sembari menambahkan untuk tenaga buruh kebersihan di Ambon ada 236
orang, yang terdiri dari buruh sampah, buruh sapu, buruh berem, buruh tanam dan buruh
roil. ------------ Masih menurut Nick, saat ini Pemerintah Kota Ambon tengah menjalin
kerja sama dengan UNDP untuk bersama-sama menangani sampah di Ambon. Kerja sama
tersebut yakni pihak UNDP menyediakan disinator, alat untuk pembakaran sampah.
posted by aboroe @ 15.4.06
<< Home

You might also like