You are on page 1of 21

radiasi sinar x

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Sinar X merupakan radiasi elektromagnetik yang memiliki energi tinggi sekitar 200 eV sampai 1
MeV.
Sinar-X ditemukan oleh Wilhelm Conrad Roentgen di Jerman pada akhir tahun 1895.
Penemu sinar-X ini merupakan seorang profsor di Universitas Wuerzburg, dengan melakukan
pecobaan tabung sinar katoda. Ia membungkus tabung dengan suatu kertas hitam agar tidak
terjadi kebocoran fotoluminesensi dari dalam tabung ke luar.
Pada tahun 1913-1914 William Lawrence Bragg mengembangkan konsep sinar-X,
dengan memperolehnya dari menganalisis struktur kristal untuk penyinaran sinar X.
Penemuannya ini sagat menghebohkan dunia.
Sinar-X juga dapat mengalami difraksi, Difraksi Sinar X merupakan teknik yang digunakan
dalam karakteristik material untuk mendapatkan informasi tentang ukuran atom dari material kristal maupun
nonkristal.
Disamping itu dalam makalah ini penulis juga menjelaskan tentang sinar-X yang juga
sangat berguna bagi kehidupan manusia sehari-hari, terutam dalam dunia medis, seperti Untuk
diagnosa suatu Penyakit, organ dalam tubuh manusia, memeriksa senjata dan benda berbahaya di bandara.




1.2 Tujuan
- Pembaca dapat memahami konsep sinar-X.
- Pembaca dapt mengetahui bagaimana awal sinar-X ditemukan.
- Pembaca dapat lebih memahami dari Difraksi dari Sinar-X.
- Pembaca dapat mengtahui alikasi sinar-X dalam kehidupan.

1.3 Rumusan Masalah
- Bagaimana konsep dari sinar-X ?
- Siapa saja yang berjasa dalam penemuan sinar-X ?
- Bagaimana proses difraksi dari sinar-X ?
- Apa saja aplikasi sinar-X dalam kehidupan sehari-hari ?












BAB II
LANDASAN TEORI

Di akhir tahun 1895, Roentgen (Wilhelm Conrad Roentgen, Jerman, 1845-1923), seorang
profesor fisika dan rektor Universitas Wuerzburg di Jerman dengan sungguh-sungguh melakukan
penelitian tabung sinar katoda. Ia membungkus tabung dengan suatu kertas hitam agar tidak
terjadi kebocoran fotoluminesensi dari dalam tabung ke luar. Lalu ia membuat ruang penelitian
menjadi gelap. Pada saat membangkitkan sinar katoda, ia mengamati sesuatu yang di luar
dugaan. Pelat fotoluminesensi yang ada di atas meja mulai berpendar di dalam kegelapan.
Walaupun dijauhkan dari tabung, pelat tersebut tetap berpendar. Dijauhkan sampai lebih 1 m dari
tabung, pelat masih tetap berpendar. Roentgen berpikir pasti ada jenis radiasi baru yang belum
diketahui terjadi di dalam tabung sinar katoda dan membuat pelat fotoluminesensi berpendar.
Radiasi ini disebut sinar-X yang maksudnya adalah radiasi yang
belum diketahui.(http://www.tempointeraktif.com/medika/arsip/052002/sek-1.htm)
Antoine Henri Becquerel pada tahun 1896 dia membuat penemuan besar yang membuat
namanya kesohor. Mulanya Becquerel yakin bahwa dia sudah berhasil menemukan sumber sinar
X baru. Kemudian, secara kebetulan, dia menemukan bahwa campuran uranium akan
memasukkan radiasi meskipun tidak disodorkan kepada cahaya yang terbuka. Memang ada hari-
hari di mana buat Becquerel masih samar-samar dan bimbang mengulangi percobaannya
sebagaimana mestinya. Karena itu dia letakkan barang-barangnya --kristal dan lembaran
fotografis yang terbungkus rapi dan hati-hati-- jauh-jauh di lacinya, tanpa terlebih dulu
menampakkan kristalnya di bawah cahaya matahari. Beberapa hari kemudian tak urung dia
memutuskan mencuci lembaran fotografis yang tak terpakai itu. Dia terkejut, lembaran itu
menampakkan bayangan kristal!
Jelaslah apa yang terjadi bukanlah non-metal biasa. Dengan bijak Becquerel memutuskan
mengurungkan proyek aslinya dan menggantinya dengan penyelidikan fenomena yang aneh yang
dialaminya. Segera dia mengetahui bahwa radiasi akan diteruskan oleh tiap campuran kimiawi
uranium bukanlah sinar X. (Untuk sementara disebut sinar Becquerel). Becquerel juga menemukan
bahwa jenis baru radiasi ini akan diteruskan oleh tiap-tiap kimiawi uranium dan tidak saja oleh apa
yang diselidikinya pertama kali. Kenyataannya, dia menemukan bahwa meskipun uranium metal
mengandung radioaktif. Karena radiasi tidak tergantung samasekali pada bentuk kimiawi uranium,
Becquerel menyadari bahwa radio aktivitas bukanlah berasal dari kimiawi, tetapi harus dari atom
uranium itu sendiri.
Tahun 1896 Becquerel menerbitkan beberapa kertas kerja ilmiah tentang fenomena yang
diketemukannya. Diantara para ilmuwan yang membaca kertas kerja menjadi tertarik dan kemudian
yang melakukan penyelidikan tambahan adalah Marie Curie. Dia segera mengetahui bahwa unsur
"thorium" juga mengandung radioaktif. Bekerja sama dengan suaminya, Pierre, dia juga menemukan
dua hal yang dulunya tidak dikenal, yaitu "polonium" dan "radium", keduanya mengandung
radioaktif. (Kebetulan Marie Curie-lah yang pertama kali menggunakan istilah "radio aktivitas" untuk
menjelaskan fenomena itu).
Ilmuwan lain, termasuk Ernest Rutherford dan Frederick Soddy, juga melakukan
penyelidikan fenomena ini, dan dalam tempo singkat mengetahui bahwa sinar Becquerel
mengandung tiga jenis radiasi. Para ilmuwan menamakannya "sinar alpa", "sinar beta" dan "sinar
gamma" dan mulai mempelajari ihwal ketiga sinar
itu(http://media.isnet.org/iptek/100/Becquerel.html)
Difraksi Sinar X merupakan teknik yang digunakan dalam karakteristik material untuk
mendapatkan informasi tentang ukuran atom dari material kristal maupun nonkristal. Difraksi
tergantung pada struktur kristal dan panjang gelombangnya. Jika panjang gelombang jauh lebih
dari pada ukuran atom atau konstanta kisi kristal maka tidak akan terjadi peristiwa difraksi
karena sinar akan dipantulkan sedangkan jika panjang gelombangnya mendekati atau lebih kecil
dari ukuran atom atau kristal maka akan terjadi peristiwa difraksi. Ukuran atom dalam orde
angstrom () maka supaya terjadi peristiwa difraksi maka panjang gelombang dari sinar yang
melalui kristal harus dalam orde angstrom (). (http://ladyo.wordpress.com/2008/04/07/difraksi-
sinar-x/)
kegunaan sinar X adalah Untuk diagnosa suatu Penyakit. Hadirnya alat pemercepat
partikel semacam akselerator linier (LINAC) memungkinkan dilakukannya radioterapi kanker
jenis tertentu dengan sinar-X berenergi tinggi. Untuk melihat organ dalam tubuh
manusiaUntuk memeriksa senjata dan benda berbahaya di bandara. Fluoresensi Sinar-X
Sejumlah mineral sangat diperlukan oleh tubuh manusia untuk kesehatan dan
pertumbuhan. Secara umum, mineral itu memiliki dua fungsi utama, yaitu membangun dan
mengatur. Beberapa mineral diperlukan tubuh dalam jumlah relatif besar, lebih dari 100 mg
sehari. Mineral kelompok ini disebut makromineral, seperti Ca, P, Na, Cl, K, Mg, dan S.
Kelompok mineral lainnya disebut mineral perunut/kelumit (trace element) yang diperlukan oleh
tubuh dalam jumlah sangat sedikit. Dalam tubuh manusia, ada 14 unsur kelumit yang termasuk
esensial bagi manusia, yaitu : Co, Cr, Cu, F, Fe, I, Mn, Mo, Ni, Se, Si, Sn, V, dan
Zn. (http://www.tempointeraktif.com/medika/arsip/052002/sek-1.htm)
Pesawat sinar-X adalah pesawat yang dipakai untuk memproduksi sinar-X. Pesawat ini
terdiri atas tabung sinar-X dan variasi rangkaian elektronik yang saling terpisah. Sinar-X
dibangkitkan dengan jalan menembaki target logam dengan elektron cepat dalam suatu tabung
vakum. Elektron sebagai proyektil dihasilkan dari pemanasan filamen yang juga berfungsi sebagai
katoda. Filamen ini dipasang pada bidang cekung untuk memfokuskan elektron menuju daerah
sempit pada target (anoda).
Pada saat arus listrik dari sumber tegangan tinggi dihidupkan, filamen katoda akan
mengalami pemanasan sehingga kelihatan berwarna putih. Dalam kondisi ini, katoda akan
memancarkan elektron (sinar katoda). Elektron selanjutnya ditarik dan dipercepat gerakannya
hingga mencapai ribuan km/s melalui ruang hampa menggunakan tegangan listrik berorde 102 - 106
Volt. Elektron yang bergerak sangat cepat itu akhirnya ditumbukkan ke target logam bernomor atom
tinggi dan bersuhu leleh juga tinggi. Ketika elektron berenergi tinggi itu menabrak target logam,
maka sinar-X akan terpancar dari permukaan logam tersebut.
Roentgen telah merencanakan untuk melanjutkan penelitiannya mengenai sinar-X dengan
tegangan tabung yang lebih tinggi. Banyak kendala dihadapi Roentgen, misalnya tabung sinar-X
bocor setelah tegangannya mencapai nilai tertentu. Penyempurnaan tabung sinar-X mula-mula
muncul dengan diperkenalkannya katoda jenis filamen yang dapat memfokuskan berkas elektron
menuju target logam berat. Tabung jenis ini dapat membangkitkan sinar-X dengan gelombang lebih
pendek atau energi yang lebih tinggi. Namun, operasi tabung jenis baru itu tidak menentu karena
sinar-X yang dibangkitkannya sangat bergantung pada tekanan gas di dalam tabung.
Penyempurnaan berikutnya dilakukan pada 1913 oleh fisikawan Amerika William David
Coolidge (1873-1975). Tabung Coolidge sangat vakum dan di dalamnya terdapat filamen yang
dibuat dari kawat pijar dan target. Tabung Coolidge pada prinsipnya merupakan tabung vakum
termionik dengan katodanya memancarkan elektron secara langsung karena mengalami
pemanasan oleh aliran listrik yang teratur. Elektron yang dipancarkan dari filamen panas dipercepat
menuju ke arah anoda dengan menggunakan tegangan tinggi yang dipasang di sepanjang
tabung. Karena elektron menabrak anoda dengan kuatnya, maka dari anoda itu terpancar sinar-X.
Jika tegangan anoda dinaikkan, semakin tinggi pula kecepatan gerak elektron menuju anoda,
sehingga energi sinar-X yang dipancarkannya juga semakin tinggi.
Meskipun efisiensi diusahakan setinggi mungkin, pada umumnya kurang dari 1% energi
elektron yang dapat diubah menjadi sinar-X, sedang sisanya muncul sebagai panas. Oleh karena
itu, target harus dibuat dari bahan yang memiliki titik leleh sangat tinggi dan harus mampu
mengalirkan panas yang timbul. Bagian anoda pesawat sinar-X biasanya memiliki radiator bersirip di
bagian luar tabung untuk membantu proses pendinginan target. Pesawat sinar-X yang dioperasikan
pada tegangan sangat tinggi, anodanya memiliki lubang pendinginan untuk mengalirkan minyak
atau air ke dalamnya.
Sebagian besar tabung sinar-X yang beroperasi dewasa ini menggunakan model tabung
Coolidge yang dimodifikasi. Tabung yang lebih besar dan lebih kuat memiliki sistem pendingin air
pada anti katodanya untuk mencegah pelelehan akibat panas yang timbul dari penembakan
elektron. Bersamaan dengan berkembangnya pengoperasian pesawat sinar-X, tumbuh pula industri
pesawat pembangkit sinar-X beserta peralatan, perlengkapan, dan suku cadangnya.
Untuk mendapatkan sinar-X dengan energi yang sangat tinggi, para ilmuwan telah
membangun mesin pembangkit sinar-X yang sangat kuat. Salah satu di antaranya adalah mesin
pembangkit yang diberi nama betatron. Sebagian besar betatron dapat menghasilkan elektron
berenergi kira-kira 20 MeV sehingga dapat dipancarkan sinar-X berenergi sangat tinggi,. Mesin
pembangkit sinar-X energi tinggi yang lainnya adalah jenis akselerator linier (LINAC). Alat ini dapat
dipakai untuk mempercepat partikel hingga berenergi di atas 1 BeV.







BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Pengertian Sinar-X
Sinar X merupakan radiasi elektromagnetik yang memiliki energi tinggi sekitar 200 eV sampai 1 MeV.
Sinar X dihasilkan oleh interaksi antara berkas elektron eksternal dengan elektron pada kulit atom. Spektrum
Sinar X memilki panjang gelombang 10 -5 10 nm, berfrekuensi 10 17 -10 20 Hz dan memiliki energi 10 3 -
10 6 eV. Panjang gelombang sinar X memiliki orde yang sama dengan jarak antar atom sehingga dapat
digunakan sebagai sumber difraksi kristal.
3..2 Penemu Sinar-X
3.2.1 Wilhelm Conrad Roentgen
Di akhir tahun 1895, Roentgen (Wilhelm Conrad Roentgen, Jerman, 1845-1923), seorang
profesor fisika dan rektor Universitas Wuerzburg di Jerman dengan sungguh-sungguh melakukan
penelitian tabung sinar katoda. Ia membungkus tabung dengan suatu kertas hitam agar tidak
terjadi kebocoran fotoluminesensi dari dalam tabung keluar. Lalu ia membuat ruang penelitian
menjadi gelap. Pada saat membangkitkan sinar katoda, ia mengamati sesuatu yang di luar
dugaan. Pelat fotoluminesensi yang ada di atas meja mulai berpendar di dalam kegelapan.
Walaupun dijauhkan dari tabung, pelat tersebut tetap berpendar. Dijauhkan sampai lebih 1 m dari
tabung, pelat masih tetap berpendar. Roentgen berpikir pasti ada jenis radiasi baru yang belum
diketahui terjadi di dalam tabung sinar katoda dan membuat pelat fotoluminesensi berpendar.
Radiasi ini disebut sinar-X yang maksudnya adalah radiasi yang belum diketahui.
3.2.2 Antoine Henri Becquerel
Penemu radio aktivitas Antoine Henri Becquerel ini lahir di Paris tahun 1852. Pendidikannya
baik, dapat gelar doktor tahun 1888. Tahun 1892 dia jadi gurubesar fisika praktis di Musium Sejarah
Alam (Musee d' Histoire Naturelle) di Paris. Menarik untuk dicatat, baik kakek maupun bapaknya
bukan saja sama-sama ahli fisika tetapi juga pernah menempati kedudukan yang sama. Anehnya,
anaknya pun begitu. Di tahun 1895 Becquerel jadi gurubesar fisika di perguruan tinggi politeknik.
(Ecole Polytechnique) di Paris. Di sinilah pada tahun 1896 dia membuat penemuan besar yang
membuat namanya kesohor.
Tahun sebelumnya Wilhelm Rontgen menemukan sinar X, satu penemuan yang
menggemparkan masyarakat ilmiah. Rontgen memprodusir sinar X dengan menggunakan tabung
katoda sinar, Becquerel berpikir apakah sinar X tidak bisa diprodusir dengan kegiatan sinar matahari
biasa di atas substansi non-metal. Becquerel memiliki di laboratoriumnya beberapa kristal "Potasium
uranium sulfate" --satu campuran yang dia tahu non-metalik-- dan dia memutuskan melakukan
percobaan dengan itu: pertama, dia menempelkan beberapa kertas hitam tebal di sekeliling
lembaran fotografis untuk meyakinkan tidak ada cahaya yang bisa tampak dapat mencapai
lembaran itu. Lantas dia letakkan kristal non-metalik di atas lembaran yang tertutup itu dan
menyodorkannya ke bawah sinar matahari. Cukup meyakinkan tatkala kemudian dapat menemukan
film fotografis, satu bayangan kristal muncul di atasnya.
Mulanya Becquerel yakin bahwa dia sudah berhasil menemukan sumber sinar X baru.
Kemudian, secara kebetulan, dia menemukan bahwa campuran uranium akan memasukkan radiasi
meskipun tidak disodorkan kepada cahaya yang terbuka. Memang ada hari-hari di mana buat
Becquerel masih samar-samar dan bimbang mengulangi percobaannya sebagaimana mestinya.
Karena itu dia letakkan barang-barangnya --kristal dan lembaran fotografis yang terbungkus rapi dan
hati-hati-- jauh-jauh di lacinya, tanpa terlebih dulu menampakkan kristalnya di bawah cahaya
matahari. Beberapa hari kemudian tak urung dia memutuskan mencuci lembaran fotografis yang tak
terpakai itu. Dia terkejut, lembaran itu menampakkan bayangan kristal.

3.2.3 William Henry Bragg
William Henry Bragg lahir di Westward, Cumberland, Inggris. Kecerdasannya membuat
Bragg memperoleh beasiswa Trinity College, Cambridge ketika berusia 19 tahun dan memilih
jurusan matematika. Ia beruntung dibimbing Dr. E. J. Routh, sehingga menjaurai tempat ketiga
dalam Olimpiade Matematika pada Juni 1884.
Pada 1885, Bragg belajar fisika di Laboratorium Cavendish dan di tahun terakhirnya dipilih
sebagai profesor matematika dan fisika di Universitas Adelaide, Australia Selatan. Sesudah itu ia
berturut-turut menjadi professor fisika dari di Leeds (1909-1915), di University College London
(1915-1925) dan profesor kimia Institute Royal Society.
Selama perang dunia pertama, Bragg melakukan penelitian yang mendeteksi dan mengukur
hubungan suara di kedalaman air dengan lokasi dekat kapal selam. Ia mendapat gelar
kebangsawanan pada 1920, dilanjutkan dengan pemberian tanda jasa, 1931.
Kontribusi penting Bragg dan putranya, William Lawrence Bragg di tahun 1913-1914 adalah
menemukan metode baru dalam menganalisis struktur kristal untuk penyinaran sinar X. Penemuan
mendasar ini merupakan aspek berantai dari penyinaran sinar X, sebagai bukti adanya difraksi di
dalam kristal. Bapak dan anak ini membuat persamaan yang digunakan sinar X sebagai sebuah
instrumen untuk membuka sistem di mana kristal itu dibuat. Atas penemuan itu mereka berdua
dianugerahi Hadiah Nobel bidang Fisika tahun 1915.
Selain kesibukan mengajar dan penelitiannya, Bragg menyukai olahraga golf. Ia juga penulis
beberapa buku, termasuk pengajaran mengenai radioaktif, sinar X dan struktur kristal.

3.3 Difraksi Sinar-X
Difraksi Sinar X merupakan teknik yang digunakan dalam karakteristik material untuk
mendapatkan informasi tentang ukuran atom dari material kristal maupun nonkristal. Difraksi
tergantung pada struktur kristal dan panjang gelombangnya. Jika panjang gelombang jauh lebih dari
pada ukuran atom atau konstanta kisi kristal maka tidak akan terjadi peristiwa difraksi karena sinar
akan dipantulkan sedangkan jika panjang gelombangnya mendekati atau lebih kecil dari ukuran
atom atau kristal maka akan terjadi peristiwa difraksi.
Merupakan radiasi elektromagnetik berenergi tinggi
Dihasilkan akibat interaksi antara berkas berkas elektron eksternal dengan elektron pada kulit atom.
Spektrum sinar x memiliki:
panjang gelombang antara10
-5
-1 nm,
frekuensi antara 10
17
-10
20
Hz,
Energi antara 10
3
-10
6
eV.
Panjang gelombnag Sinar X memiliki orde yang sama dengan jarak antara atom

Prinsip difraksi Sinar X
Sinar X terpancar dari tabung Sinar X.
Difraksi sinar X yang konvergen diterima slit.
Sinar X diterima detektor,
diubah menjadi sinyal listrik.
Sinyal ini dihitung sebagai analisa pulsa tinggi.
Interaksi Sinar X dengan material
1. Energi berkas Sinar X terserap oleh atom.
2. Energi berkas Sinar X dihamburkan oleh atom
Difraksi Sinar X
1. Proses hamburan sinar X oleh bahan kristal.
2. Difraksi tergantung pada struktur kristal dan panjang gelombang.
1.
1. jika () ukuran atom, tidak terjadi difraksi
2. jika () < ukuran atom, terjadi difraksi
Difraksi Sinar X
3. Teknik yang digunakan dalam karakterisasi material.
4. Untuk mendapatkan informasi mengenai ukuran atom.
Hukum Bragg
n = 1,2,3,. orde pertama, kedua, ketiga dst
d jarak antara 2 bidang pantul yang berdekatan
sudut antara sinar datang dan sinar pantul
Interferensi konstruktif terjadi jika selisih lintasan antara dua sinar berurutan merupakan kelipatan
dari panjang gelombangnya ()
3.4 Aplikasi Sinar-X dalam kehidupan sehari-hari

a. Untuk diagnosa suatu Penyakit. Hadirnya alat pemercepat partikel semacam akselerator linier (LINAC)
memungkinkan dilakukannya radioterapi kanker jenis tertentu dengan sinar-X berenergi tinggi.
b. Untuk melihat organ dalam tubuh manusia
c. Untuk memeriksa senjata dan benda berbahaya di bandara
d. Fluoresensi Sinar-X

Sejumlah mineral sangat diperlukan oleh tubuh manusia untuk kesehatan dan
pertumbuhan. Secara umum, mineral itu memiliki dua fungsi utama, yaitu membangun dan
mengatur. Beberapa mineral diperlukan tubuh dalam jumlah relatif besar, lebih dari 100 mg
sehari. Mineral kelompok ini disebut makromineral, seperti Ca, P, Na, Cl, K, Mg, dan S.
Kelompok mineral lainnya disebut mineral perunut/kelumit (trace element) yang diperlukan oleh
tubuh dalam jumlah sangat sedikit. Dalam tubuh manusia, ada 14 unsur kelumit yang termasuk
esensial bagi manusia, yaitu : Co, Cr, Cu, F, Fe, I, Mn, Mo, Ni, Se, Si, Sn, V, dan Zn.
Teknik fluoresensi sinar-X dapat dipakai untuk menentukan kandungan mineral kelumit
dalam bahan biologik maupun dalam tubuh secara langsung. Di beberapa negara maju, teknik ini
banyak digunakan untuk memeriksa kandungan unsur kelumit yodium (I) stabil, baik yang
terdapat dalam kelenjar gondok, darah, maupun urine. Yodium diperlukan oleh tubuh dalam
jumlah yang sangat kecil, tetapi kelenjar gondok baru akan berfungsi secara normal apabila
persediaan I di dalam tubuh cukup memadai. Defisiensi I dalam diet seseorang dapat
mengakibatkan pembesaran kelenjar gondok (goiter).
Teknik pemeriksaan kandungan I di dalam tubuh dapat dilakukan dengan cara
menembakkan radiasi foton elektromagnetik ke sasaran yang diteliti. Sumber radiasi yang sering
digunakan adalah radioisotop americium-241 ( 241 Am) dengan radiasi elektromagnetik yang
dipancarkannya berenergi 60 keV. Radiasi elektromagnetik yang dipancarkan dari 241 Am akan
berinteraksi dengan sebuah elektron yang berada di kulit K unsur I di dalam tubuh atau bahan
biologik lainnya. Karena menyerap energi elektromagnetik, maka elektron yang berada di kulit K
atom I akan memiliki energi kinetik yang cukup untuk melepaskan diri dari ikatan inti, sehingga
elektron itu akan terpental kelua.














BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
- Sinar X merupakan radiasi elektromagnetik yang memiliki energi tinggi sekitar 200 eV sampai 1 MeV. Sinar
X dihasilkan oleh interaksi antara berkas elektron eksternal dengan elektron pada kulit atom.
- Ada beberapa orang yang berjasa dala penemuan sinar-X antara lain :
1. Wilhelm Conrad Roentgen
2. Antoine Henri Becquerel
3. William Henry Bragg
- Penggunaan sinar-X dalam kehidupan antara lain :
a. Untuk diagnosa suatu Penyakit. Hadirnya alat pemercepat partikel semacam akselerator linier (LINAC)
memungkinkan dilakukannya radioterapi kanker jenis tertentu dengan sinar-X berenergi tinggi.
b. Untuk melihat organ dalam tubuh manusia
c. Untuk memeriksa senjata dan benda berbahaya di bandara
d. Fluoresensi Sinar-X

4.2 Saran
- semoga pembaca dapat lebih memahami konsep sinar-X.
- makalah yang dibuat penulis agar dapat membantu poses pembeajaran tenang sinar-X.







DAFTAR PUSTAKA

ladyo.wordpress.com/2008/04/07/difraksi-sinar-x/
media.isnet.org/iptek/100/Becquerel.html
www.tempointeraktif.com/medika/arsip/052002/sek-1.htm
http://tugasmahasiswasibuk.blogspot.com/2012/09/radiasi-sinar-x.html
http://www.slideshare.net/Abrianto67/difraksi-sinar-x
makalah fisika sinar x
Tentang Gelombang Elektromagnetik
( Sinar-X )


Disusun
oleh


Nama : Mahdaleni
Prodi : Pend. Matematika
NPM : 1005 1951
Sem/Kelas : II / C
M. Kuliah : Fisika dasar II
Dosen : Bpk. Susilo M.P.Fis.










KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan ke hadirat Allah SWT. bahwa saya telah menyelesaikan tugas mata kuliah Fisika
Dasar II dengan membahas Gelombang Elektromagnetik (Sinar X).
Saya menyadari bahwa tugas ini masih jauh dari sempurna, namun saya mohon untuk memakluminya karena
saya masih dalam proses belajar. Saya juga ingin mengucapkan terima kasih kepada Bapak Dosen yang telah
memberikan tugas ini.
Semoga materi ini dapat bermanfaat dan menjadi sumbangan pemikiran bagi pihak yang membutuhkan,
khususnya bagi kita semua sehingga tujuan yang diharapkan dapat tercapai, Amiin.


Binjai, 16 Mei 2011
Penyusun

(Mahdaleni)









SINAR X
Pembahasan

Sinar X adalah salah satu bentuk dari radiasi elektromagnetik dengan panjang gelombang berkisar antara 10
nanometer ke 100 pikometer (mirip dengan frekuensi dalam jangka 30 Phz to 60 Ehz).
Sinar-X ditemukan pertama kali oleh fisikawan berkebangsaan Jerman Wilhelm C. Roentgen pada tanggal 8
November 1895. Saat itu Roentgen bekerja menggunakan tabung.




Crookes di laboratoriumnya di Universitas Wurzburg. Dia mengamati nyala hijau pada tabung yang
sebelumnya menarik perhatian Crookes. Roentgen selanjutnya mencoba menutup tabung itu dengan kertas
hitam dengan harapan agar tidak ada cahaya tampak yang dapat lewat. Namun setelah ditutup ternyata
masih ada sesuatu yang dapat lewat. Roentgen Menyimpulkan bahwa ada sinar-sinar tidak tampak yang
mampu menerobos kertas hitam tersebut.



Pada saat Roentgen menyalakan sumber listrik tabung untuk penelitian sinar katoda, beliau mendapatkan
bahwa ada sejenis cahaya berpendar pada layar yang terbuat dari barium platino cyanida yang kebetulan
berada di dekatnya. Jika sumber listrik dipadamkan, maka cahaya pendar pun hilang. Roentgen segera
menyadari bahwa sejenis sinar yang tidak kelihatan telah muncul dari dalam tabung sinar katoda. Karena
sebelumnya tidak pernah dikenal, maka sinar ini diberi nama sinar-X. Namun untuk menghargai jasa beliau
dalam penemuan ini maka seringkali sinar-X itu dinamai juga sinar Roentgen. Kita menyebutnya sinar Ronsen

Nyala hijau yang terlihat oleh Crookes dan Roentgen akhirnya diketahui bahwa sinar tersebut tak lain adalah
gelombang cahaya yang dipancarkan oleh dinding kaca pada tabung sewaktu elektron menabrak dinding itu,
sebagai akibat terjadinya pelucutan listrik melalui gas yang masih tersisa di dalam tabung. Pada saat yang
bersamaan elektron itu merangsang atom pada kaca untuk mengeluarkan gelombang elektromagnetik yang
panjang gelombangnya sangat pendek dalam bentuk sinar-X. Sejak saat itu para ahli fisika telah mengetahui
bahwa sinar-X dapat dihasilkan bila elektron dengan kecepatan yang sangat tinggi menabrak atom.

Tergiur oleh penemuannya yang tidak sengaja itu, Roentgen memusatkan perhatiannya pada penyelidikan
sinar-X. Dari penyelidikan itu beliau mendapatkan bahwa sinar-X dapat memendarkan berbagai jenis bahan
kimia. Sinar-X juga dapat menembus berbagai materi yang tidak dapat ditembus oleh sinar tampak biasa yang
sudah dikenal pada saat itu. Di samping itu, Roentgen juga bisa melihat bayangan tulang tangannya pada
layar yang berpendar dengan cara menempatkan tangannya di antara tabung sinar katoda dan layar. Dari
hasil penyelidikan berikutnya diketahui bahwa sinar-X ini merambat menempuh perjalanan lurus dan tidak
dibelokkan baik oleh medan listrik maupun medan magnet. Atas jasa-jasa Roentgen dalam menemukan dan
mempelajari sinar-X ini, maka pada tahun 1901 beliau dianugerahi Hadiah Nobel Bidang Fisika yang untuk
pertama kalinya diberikan dalam bidang ini. Penemuan Sinar-X ternyata mampu mengantarkan ke arah
terjadinya perubahan mendasar dalam bidang kedokteran. Dalam kegiatan medik, Sinar-X dapat
dimanfaatkan untuk diagnosa maupun terapi. Dengan penemuan sinar-X ini, informasi mengenai tubuh
manusia menjadi mudah diperoleh tanpa perlu melakukan operasi bedah.




Sinar-X dapat terbentuk apabila partikel bermuatan misalnya elektron oleh pengaruh gaya inti atom bahan
mengalami perlambatan. Sinar-X yang tidak lain adalah gelombang elektromagnetik yang terbentuk melalui
proses ini disebut sinar-X bremsstrahlung. Sinar-X yang terbentuk dengan cara demikian mempunyai energi
paling tinggi sama dengan energi kinetik partikel bermuatan pada waktu terjadinya perlambatan.





Andaikata mula-mula ada seberkas elektron bergerak masuk kedalam bahan dengan energi kinetik sama,
elektron mungkin saja berinteraksi dengan atom bahan itu pada saat dan tempat yang berbeda-beda. Karena
itu berkas elektron selanjutnya biasanya terdiri dari elektron yang memiliki energi kinetik berbeda-beda.
Ketika pada suatu saat terjadi perlambatan dan menimbulkan sinar-X, sinar-X yang terjadi umumnya memiliki
energi yang berbeda-beda sesuai dengan energi kinetik elektron pada saat terbentuknya sinar-X dan juga
bergantung pada arah pancarannya.



Berkas sinar-X yang terbentuk ada yang berenergi rendah sekali sesuai dengan energi elektron pada saat
menimbulkan sinar-X itu, tetapi ada yang berenergi hampir sama dengan energi kinetik elektron pada saat
elektron masuk kedalam bahan. Dikatakan berkas sinar-X yang terbentuk melalui proses ini mempunyai
spektrum energi nirfarik. Sinar-X dapat juga terbentuk dalam proses perpindahan elektron-elektron atom dari
tingkat energi yang lebih tinggi menuju ke tingkat energi yang lebih rendah, misalnya dalam proses lanjutan
efek fotolistrik. Sinar-X yang terbentuk dengan cara seperti ini mempunyai energi yang sama dengan selisih
energi antara kedua tingkat energi yang berkaitan. Karena energi ini khas untuk setiap jenis atom, sinar yang
terbentuk dalam proses ini disebut sinar-X karakteristik, kelompok sinar-X demikian mempunyai energi farik.
Sinar-X karakteristik yang timbul oleh berpindahnya elektron dari suatu tingkat energi menuju ke lintasan k,
disebut sinar-X garis K, sedangkan yang menuju ke lintasan l, dan seterusnya. Sinar-X bremsstrahlung dapat
dihasilkan melalui pesawat sinar-X atau pemercepat partikel.

Pada dasarnya pesawat sinar-X terdiri dari tiga bagian utama, yaitu tabung sinar-X, sumber tegangan tinggi
yang mencatu tegangan listrik pada kedua elektrode dalam tabung sinar-X, dan unit pengatur. Bagian
pesawat sinar-X yang menjadi sumber radiasi adalah tabung sinar-X. Didalam tabung pesawat sinar-X yang
biasanya terbuat dari bahan gelas terdapat filamen yang bertindak sebagai katode dan target yang bertindak
sebagai anode. Tabung pesawat sinar-X dibuat hampa udara agar elektron yang berasal dari filamen tidak
terhalang oleh molekul udara dalam perjalanannya menuju ke anode. Filamen yang di panasi oleh arus listrik
bertegangan rendah (If) menjadi sumber elektron. Makin besar arus filamen If, akan makin tinggi suhu
filamen dan berakibat makin banyak elektron dibebaskan persatuan waktu.

Elektron yang dibebaskan oleh filamen tertarik ke anode oleh adanya beda potensial yang besar atau
tegangan tinggi antara katode dan anode yang dicatu oleh unit sumber tegangan tinggi (potensial katode
beberapa puluh hingga beberapa ratus kV atau MV lebih rendah dibandingkan potensial anode), elektron ini
menabrak bahan target yang umumnya bernomor atom dan bertitik cair tinggi (misalnya tungsten) dan
terjadilah proses bremsstrahlung. Khusus pada pemercepat partikel energi tinggi beberapa elektron atau
partikel yang dipercepat dapat agak menyimpang dan menabrak dinding sehingga
menimbulkan bremsstrahlung pada dinding. Beda potensial atau tegangan antara kedua elektrode
menentukan energi maksimum sinar-X yang terbentuk, sedangkan fluks sinar-X bergantung pada jumlah
elektron persatuan waktu yang sampai ke bidang anode yang terakhir ini disebut arus tabung It yang sudah
barang tentu bergantung pada arus filamen It. Namun demikian dalam batas tertentu, tegangan tabung juga
dapat mempengaruhi arus tabung. Arus tabung dalam sistem pesawat sinar-X biasanya hanya mempunyai
tingkat besaran dalam milliampere (mA), berbeda dengan arus filamen yang besarnya dalam tingkat ampere.

Sinar-X bisa dihasilkan oleh seperangkat alat yang desebut pesawat sinar X. Pesawat sinar X banyak
digunakan di bidang kesehatan untuk keperluan diagnostik dan terapi dan di bidang industri, antara lain
untuk radiografi. Sinar-X ditemukan pertama kali oleh fisikawan berkebangsaan Jerman Wilhelm Conrad
Roentgen pada tanggal 8 November 1895. Saat itu Roentgen bekerja menggunakan tabung Crookes di
laboratoriumnya di UniversitasWurzburg.



Proses pembuatan gambar anatomi tubuh manusia dengan sinar-X dapat dilakukan pada permukaan film
fotografi. Gambar terbentuk karena adanya perbedaan intensitas sinar- X yang mengenai permukaan film
setelah terjadinya penyerapan sebagian sinar-X oleh bagain tubuh manusia. Daya serap tubuh terhadap sinar-
X sangat bergantung pada kandungan unsur-unsur yang ada di dalam organ. Tulang manusia yang didominasi
oleh unsur Ca mempunyai kemampuan menyerap yang tinggi terhadap sinar-X. Karena penyerapan itu maka
sinar-X yang melewati tulang akan memberikan bayangan gambar pada film yang berbeda dibandingkan
bayangan gambar dari organ tubuh yang hanya berisi udara seperti paru-paru ato air seperti jaringan lunak
pada umumnya

CARA KERJA SINAR-X

pada aplikasinya, penciptaan sinar-x tak lagi mengandalkan mekanisme tabung crookes, melakinkan dengan
menggunakan pesawat sinar-x modern. Pesawat sinar-x modern pada dasarnya membangkitkan sinar-x
dengan membombardir target logam dengan elektron berkecepatan tinggi. Elektron yang berkecepatan
tinggi tentunya memiliki energi yang tinggi, dan karenanya mampu menembus elektron-elektron orbital luar
pada materi target hingga menumbuk elektron orbital pada kulit k (terdekat dengan inti).

Elektron yang tertumbuk akan terpental dari orbitnya, meninggalkan hole pada tempatnya semula. Hole yang
ditinggalkannya itu akan diisi oleh elektron dari kulit luar dan proses itu melibatkan pelepasan foton (cahaya
elektromagnetik) dari elektron pengisi tersebut. Foton yang keluar itulah yang kemudian disebut sinar-x, dan
keseluruhan proses terbentuknya sinar-x melalui mekanisme tersebut disebut mekanisme sinar-x
karakteristik.

Adapun mekanisme lain yang mungkin terjadi adalah emisi foton yang dialami oleh elektron cepat yang
dibelokkan oleh inti atom target atas konsekuensi dari interaksi coulomb antara inti atom target dengan
elektron cepat. Proses pembelokkan ini melibatkan perlambatan dan karenanya memerlukan emisi energi
berupa foton. Mekanisme ini disebut bremsstrahlung (bahasa jerman dari radiasi pengereman).



selanjutnya, pesawat sinar-x modern memanfaatkan kedua kemungkinan di atas untuk memungkinkan
produksi sinar-x.



seperti terlihat pada gambar ilustrasi, beda potensial antara anoda dan katoda dibuat sedemikian rupa
sehingga mencapai angka yang cukup untuk membuat elektron melompat dengan kecepatan tinggi setelah
katoda diberi energy (biasanya 1000 volt). Setelah elektron pada katoda melompat dan menghantam filamen
pada anoda, terjadilah sinar-x yang terjadi dengan mekanisme sinar-x karakteristik ataupun bremsstrahlung.

Karena filamen pada anoda dimiringkan ke bawah, foton sinar-x akan menuju ke bawah, keluar dari pesawat
sinar-x lalu melewati jaringan yang dipotret. Bayangan/citra pun terbentuk pada film yang diletakkan di
bawahnya.
Diposkan oleh mahda.leni di 03.41
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest
Tidak ada komentar:
Poskan Komentar
Posting Lebih BaruBeranda
Langganan: Poskan Komentar (Atom)
Pengikut
Arsip Blog
2012 (2)
2011 (1)
o Juni (1)
makalah fisika sinar x
Mengenai Saya

mahda.leni
Lihat profil lengkapku
http://blogmahdaleni.blogspot.com/2011/06/makalah-fisika-sinar-x.html


Makalah Sinar-X
PENDAHULUAN
Pernahkan anda mendengar kata X-Ray/Sinar X? Di dunia kedokteran hal ini sangatlah penting guna
mendiagnosa/memeriksa suatu penyakit yang ada di dalam tubuh. Misalnya penyakit paru,keretakan
tulang,pemeriksaan rahim ibu yang sedang mengandung janin atau juga pembengkakan sel di dalam
tubuh.
Radiasi sinar-X merupakan suatu gelombang elektromagnetik dengan gelombang pendek Gelombang
elektromagnetik banyak jenisnya antara lain sinar lampu, ultra violet, infra merah, gelombang radio, dan
TV. Sinar-X mempunyai daya tembus yang cukup tinggi terhadap bahan yang dilaluinya. Dengan
demikian sinar-X dapat dimanfaatkan sebagai alat diagnosis dan terapi di bidang kedokteran nuklir.
Perangkat sinar-X untuk diagnosis disebut dengan photo Rontgen sedangkan yang untuk terapi disebut
Linec (Linier Accelerator). Dengan perkembangan teknologi dewasa ini maka photo Rontgen dapat di
tingkatkan fungsinya lebih luas yaitu melalui alat baru yang disebut dengan CT. Scan (Computed
Tomography Scan). Adanya peralatan peralatan yang menggunakan sinar-X maka akan membantu dalam
mendiagnosis dan pengobatan (terapi) suatu penyakit, sehingga dapat meningkatkan kesehatan
masyarakat. Untuk di tingkat daerah peralatan yang menggunakan sinar-X masih terbatas hanya pada
pesawat Rontgen. Karena pesawat radioterapi membutuhkan catu daya listrik yang cukup besar, pada
hal sumber listrik di daerah relatip masih rendah. Oleh sebab itu pembahasan disini lebih dititik beratkan
pada penggunaan sinar-X untuk pesawat Rontgen. Kata kunci : sinar-X, Photo Rontgen, CT-scan, Linac.


PEMBAHASAN
A. LATAR BELAKANG
Di akhir tahun 1895, Roentgen (Wilhelm Conrad Roentgen, Jerman, 1845-1923), seorang profesor fisika
dan rektor Universitas Wuerzburg di Jerman dengan sungguh-sungguh melakukan penelitian tabung
sinar katoda. Ia membungkus tabung dengan suatu kertas hitam agar tidak terjadi kebocoran
fotoluminesensi dari dalam tabung ke luar. Lalu ia membuat ruang penelitian menjadi gelap. Pada saat
membangkitkan sinar katoda, ia mengamati sesuatu yang di luar dugaan. Pelat fotoluminesensi yang ada
di atas meja mulai berpendar di dalam kegelapan. Walaupun dijauhkan dari tabung, pelat tersebut tetap
berpendar. Dijauhkan sampai lebih 1 m dari tabung, pelat masih tetap berpendar. Roentgen berpikir
pasti ada jenis radiasi baru yang belum diketahui terjadi di dalam tabung sinar katoda dan membuat
pelat fotoluminesensi berpendar. Radiasi ini disebut sinar-X yang maksudnya adalah radiasi yang belum
diketahui.
Tahun 1895 itu Roentgen sendirian melakukan penelitian sinar-X dan meneliti sifat-sifatnya. Pada tahun
itu juga Roentgen mempublikasikan laporan penelitiannya. Berikut ini adalah sifat-sifat sinar-X:
1. Sinar-X dipancarkan dari tempat yang paling kuat tersinari oleh sinar katoda.
2. Intensitas cahaya yang dihasilkan pelat fotoluminesensi, berbanding terbalik dengan kuadrat jarak
antara titik terjadinya sinar-X dengan pelat fotoluminesensi. Meskipun pelat dijauhkan sekitar 2 m,
cahaya masih dapat terdeteksi.
3. Sinar-X dapat menembus buku 1000 halaman tetapi hampir seluruhnya terserap oleh timbal setebal
1,5 mm.
4. Pelat fotografi sensitive terhadap sinar-X.
5. Ketika tangan terpapari sinar-X di atas pelat fotografi, maka akan tergambar foto tulang tersebut pada
pelat fotografi. Foto tulang tangan yang diambil pada saat itu ditampilkan pada Gambar 3.
6. Lintasan sinar-X tidak dibelokkan oleh medan magnet (daya tembus dan lintasan yang tidak
terbelokkan oleh medan magnet merupakan sifat yang membuat sinar-X berbeda dengan sinar katoda).


Laporan pertama Roentgen mengenai sinar-X dimuat pada halaman 132-141 laporan Asosiasi Fisika
Medik Wuerzburg tahun 1895. Di awal tahun 1896 reprint laporan Roentgen dikirimkan kepada
ilmuwan-ilmuwan terkenal. Karena tidak dibelokkan oleh medan magnet, maka orang tahu bahwa sinar-
X berbeda dengan sinar katoda. Pada saat itu belum ditemukan fenomena interferensi dan difraksi.
Karena itu muncullah persaingan antara teori partikel dengan teori gelombang untuk menjelaskan
esensi/substansi sinar-X. Teori partikel dikemukakan antara lain oleh W.H. Bragg, teori gelombang
dikemukakan antara lain oleh Stokes dan C.G. Barkla. Sejak saat itu teori gelombang didukung oleh lebih
banyak orang. Pada tahun 1912, fenomena difraksi sinar-X oleh kristal ditemukan oleh Max von Laue
dan kemudian dapat dipastikan bahwa sinar-X adalah gelombang elektromagnetik. Tahun 1922
Compton menemukan efek Compton berdasarkan penelitian hamburan Compton.
Berdasarkan penelitian sinar-X ia dapat memastikan bahwa gelombang elektromagnetik memiliki sifat
dualisme gelombang dan materi (partikel).









Gambar 3 : Tampilan tulang tangan


Dalam ilmu kedokteran, sinar x dapat digunakan untuk melihat kondisi tulang, gigi serta organ tubuh
yang lain tanpa melakukun pembedahan langsung pada tubuh pasien. Biasanya masyarakat awam
menyebutnya dengan sebutan FOTO RONTGEN. Selain bermanfaat, sinar x mempunyai efek/dampak
yang sangat berbahaya bagi tubuh kita yaitu apabila di gunakan secara berlebihan maka akan dapat
menimbulkan penyakit yang berbahaya, misalnya kanker. Oleh sebab itu para dokter tidak
menganjurkan terlalu sering memakai FOTO RONTGEN secara berlebihan.
KEGUNAAN SINAR X
Kedokteran nuklir merupakan cabang ilmu kedokteran yang menggunakan sumber radiasi terbuka
berasal dari disintegrasi inti radionuklida buatan, untuk mempelajari perubahan fisiologi, anatomi dan
biokimia, sehingga dapat digunakan untuk tujuan diagnostik, terapi dan penelitian kedokteran.
Radioisotop dapat dimasukkan ke tubuh pasien (studi invivo) maupun hanya direaksikan saja dengan
bahan biologis antara lain darah, cairan lambung, urine, dan sebagainya, yang diambil dari tubuh pasien,
yang lebih dikenal sebagai studi invitro (dalam gelas percobaan).Pada studi invivo, setelah radioisotop
dapat dimasukkan ke tubuh pasien melalui mulut, suntikan, atau dihirup lewat hidung, maka informasi
yang dapat diperoleh dari pasien dapat berupa: Citra atau gambar dari organ/bagian tubuh pasien yang
diperoleh dengan bantuan peralatan kamera gamma ataupun kamera positron (teknik imaging). Kurva-
kurva kinetika radioisotop dalam organ/bagian tubuh tertentu dan angkaangka yang menggambarkan
akumulasi radioisotop dalam organ/bagian tubuh tertentu Pesawat SinarX
disamping citra atau gambar yang diperoleh dengan kamera gamma ataupun kamera positron
Radioaktivitas yang terdapat dalam contoh bahan biologis )darah, urine, dll) yang diambil dari tubuh
pasien, dicacah dengan instrumen yang dirangkaikan pada detektor radiasi (teknik nonimaging). Data
yang diperoleh baik dengan teknik imaging maupun teknik nonimaging memberikan informasi mengenai
fungsi organ yang diperiksa. Pencitraan pada kedokteran nuklir dalam beberapa hal berbeda dengan
pencitraan dalam radiologi.
Perobatan
Sinar-X lembut digunakan untuk mengambil gambar foto yang dikenal sebagai radiograf. Sinar-X boleh
menembusi badan manusia tetapi diserap oleh bahagian yang lebih tumpat seperti tulang. Gambar foto
sinar-X digunakan untuk mengesan kecacatan tulang, mengesan tulang yang patah dan menyiasat
keadaan organ-organ dalam badan.
Sinar-X keras digunakan untuk memusnahkan sel-sel kanser. Kaedah ini dikenal sebagai radioterapi.
Analisis kondisi tulang
Penentuan Kerapatan Tulang Dengan Bone Densitometer
Perindustrian
Dalam bidang perindustrian, sinar-X boleh digunakan untuk
mengesan kecacatan dalam struktur binaan atau bahagian-bahagian dalam mesin dan enjin.
menyiasat rekahan dalam pipa logam, dinding konkrit dan dandang tekanan tinggi.
memeriksa retakan dalam struktur plastic dan getah.
Penyelidikan
Sinar-X digunakan untuk menyelidik struktur hablur dan jarak pemisahan antara atom-atom dalam
suatu bahan hablur.

Gb 4. Pemotretan tulang tengkorak dengan pesawat sinar X


Pengukuran kerapatan tulang dilakukan dengan cara menyinari tulang dengan radiasi gamma atau sinar-
X. Berdasarkan banyaknya radiasi gamma atau sinarX yang diserap tulang yang diperiksa maka dapat
ditentukan konsentrasi mineral kalsium dalam tulang. Perhitungan dilakukan oleh komputer yang
dipasang pada alat bone densitometer tersebut. Teknik ini bermanfaat sebagai alat bantu diagnosis
kekeroposan tulang (osteoporosis) yang sering menyerang wanita pada usia menupause (mati haid)
sehingga menyebabkan tulang mudah patah. Radioterapi

Gb 5. Foto Terapi Rongga Dada


2. Fungsi SinarX sebagai Pengambil Gambar Struktur Molekuler seperti DNA

. Struktur DNA melalui belauan sinarx

3. Pengkajian Bintang dalam Astronomi

. Imej matahari diambil oleh teleskop sinarX

4. Pemeriksaan Material dan Analisis Permukaan
Medis. Menggunakan sinar X awal didasarkan pada penemuan yang dibuat oleh Roentgen, yaitu
kemampuannyauntuk membedakan tulang dan gigi dari daging dalam foto X-ray. Ketika sebuah berkas
sinar-X difokuskan di tangan seseorang atau rahang, misalnya, balok melewati daging lebih mudah tetapi
diserap oleh tulang atau gigi. Gambar yang dihasilkan dalam hal ini terdiri dari daerah-daerah cahaya
yang mewakili tulang dan gigi dan daerah gelap yang mewakili daging. Beberapa aplikasi dari prinsip ini
dalam kedokteran adalah diagnosis patah tulang dan ligamen sobek, mendeteksi kanker payudara pada
wanita, atau penemuan gigi berlubang dan
sinar X dapat diproduksi dengan energi yang cukup untuk mengionisasi atom-atom yang membentuk
jaringan manusia. Dengan demikian, sinar X dapat digunakan untuk membunuh sel-sel. Ini hanya apa
yang dilakukan dalam beberapa jenis terapi kanker.X-radiasi diarahkan terhadap sel kanker dengan
harapan untuk menghancurkan mereka saat melakukan sedikit kerusakan sel-sel normal di dekatnya.
Sayangnya, paparan terlalu banyak sel-sel normal untuk sinar X dapat menyebabkan perkembangan
kanker. Untuk alasan ini, besar perawatan yang diambil oleh dokter dan dokter gigi ketika mengambil
sinar X jenis apapun untuk memastikan bahwa eksposur ke seluruh tubuh pasien disimpan pada
minimum absolut.

Suatu teknik yang relatif baru dengan menggunakan sinar X di bidang kedokteran ini disebut tomografi
aksial terkomputerisasi, menghasilkan apa yang disebut CAT scan.Sebuah CAT scan menghasilkan
gambar penampang dari bagian tubuh yang jauh lebih tajam dari sinar X yang normal. Sinar X normal
diambil melalui tubuh, menghasilkan gambar yang dapat menunjukkan organ-organ dan bagian tubuh
yang dikenakan super-

pada satu sama lain. Sebaliknya, dalam membuat CAT scan, sinar sempit sinar X dikirim melalui daerah
yang diinginkan dari berbagai sudut. Komputer kemudian digunakan untuk merekonstruksi gambar
penampang wilayah itu.



sinar X dapat digunakan untuk mempelajari struktur dari suatu bahan tanpa benar-benar merusaknya.
Satu pendekatan yang didasarkan pada metode biasa memproduksi sinar-X. Contoh bahan yang tidak
diketahui digunakan sebagai target dalam mesin X-ray dan dibombardir dengan elektron energi tinggi.
Pola X-ray yang dihasilkan oleh sampel dapat dibandingkan dengan pola X-ray untuk semua unsur yang
dikenal.Berdasarkan perbandingan ini, unsur-unsur hadir dalam sampel tidak diketahui dapat
diidentifikasi. Sebuah aplikasi yang khas dari teknik ini adalah analisis rambut atau sampel darah atau
material lain yang digunakan sebagai bukti dalam investigasi kriminal.

sinar X digunakan untuk uji tak rusak dalam bisnis dan industri dengan cara lain banyak.Misalnya, X-ray
gambar mesin keseluruhan atau bagian-bagian mesin dapat diambil untuk mencari cacat tanpa harus
mengambil mesin terpisah. Demikian pula, bagian pipa minyak dan gas alam dapat diperiksa untuk retak
atau cacat lasan. Airlines juga menggunakan detektor X-ray untuk memeriksa bagasi penumpang untuk
senjata atau benda ilegal lainnya.

Sinkrotron radiasi. Dalam beberapa tahun terakhir sumber baru yang menarik dari sinar X telah
dikembangkan radiasi sinkrotron disebut. Sinkrotron radiasi sering dihasilkan oleh akselerator partikel
(atom-smashers). Sebuah akselerator partikel adalah mesin yang digunakan untuk mempercepat
partikel bermuatan, seperti elektron dan proton, untuk kecepatan yang sangat tinggi. Seperti partikel
perjalanan di lingkaran sekitar akselerator partikel, mereka mungkin akan mengeluarkan energi dalam
bentuk sinar-X.Ini sinar-X adalah apa yang membuat radiasi synchrotron.

Salah satu aplikasi komersial yang lebih penting dari radiasi synchrotron adalah di bidang litografi sinar-
X. X-ray Litografi adalah teknik yang digunakan dalam industri elektronik untuk pembuatan sirkuit
terpadu kepadatan tinggi. (Sirkuit adalah path lengkap dari arus listrik, termasuk sumber energi listrik.)
Ukuran elemen sirkuit dibatasi oleh panjang gelombang dari cahaya yang digunakan di dalamnya.
Semakin pendek panjang gelombang, semakin kecil elemen sirkuit. Jika sinar X digunakan sebagai
pengganti cahaya, sirkuit bisa dibuat jauh lebih kecil, sehingga memungkinkan pembuatan perangkat
elektronik kecil seperti komputer.
A :Sinar X adalah radiasi elektromagnetik dengan panjang gelombang 10 - 0,01 nm dan energinya 120 eV
sampai 120
keV. Layaknya sinar-sinar tampak, sinar x juga bisa menggelapkan film. Selain itu, sinar x ini mempunyai
kemampuan
menembus lapisan daging/otot dan tulang dengan intensitas yang berbeda. Oleh karena itu, sinar x bisa
digunakan
Sinar X memiliki panjang gelombang yg lebih pendek daripada cahaya yg terlihat dan dapat menembus
jaringan tubuh.
Sewaktu bagian tubuh tertentu terkena sinar X,jaringan yg padat,seperti tulang, akan menyerap sinar itu
dan tampak seperti bidang terang pada negatif film, yg disebut radiograf.

jaringan lunak tampak dalam berbagai gradasi abu-abu.
Sinar X biasanya digunakan untuk mendiagnosis problem atau penyakit yg berhubungan dengan
gigi,tulang,payudara dan dada.
Untuk membedakan jaringan-jaringan lunak yg berdempetan dan sama kepadatannya, dokter mungkin
menyuntikkan sejenis zat warna kedalam aliran darah pasien agar terlihat lebih kontras. Foto rontgen
sering digitalisasi dan ditampilkan pada layar komputer.

Sinar X itu sendiri, ditemukan oleh Wilhelm Rontgen ca (1895). Rontgen, melakukan percobaan dengan
"Sinar Cathode"

Secara umum, sinar X bekerja jika energi tinggi elektron mengenai sasaran. Sinar X tidak mengandung
elektron, tetapi gelombang elektron magnetik. Oleh karena itu pada dasarnya dia serupa dengan radiasi
yang dapat terlihat mata (yaitu gelombang cahaya), kecuali panjang gelombang sinar X jauh lebih
pendek.
Aplikasi Pesawat Sinar X dalam Berbagai Bidang
Kedokteran nuklir merupakan cabang ilmu kedokteran yang menggunakan sumberradiasi terbuka
berasal dari disintegrasi inti radionuklida buatan, untuk mempelajariperubahan fisiologi, anatomi dan
biokimia, sehingga dapat digunakan untuk tujuandiagnostik, terapi dan penelitian kedokteran.
Radioisotop dapat dimasukkan ke tubuh pasien(studi in vivo) maupun hanya direaksikan saja dengan
bahan biologis antara lain darah,cairan lambung, urine, dan sebagainya, yang diambil dari tubuh pasien,
yang lebih dikenalsebagai studi in vitro (dalam gelas percobaan).Pada studi in vivo, setelah radioisotop
dapatdimasukkan ke tubuh pasien melalui mulut, suntikan, atau dihirup lewat hidung, makainformasi
yang dapat diperoleh dari pasien dapat berupa:
Citra atau gambar dari organ/bagian tubu pasien yang diperoleh dengan bantuan peralatan kamera
gamma ataupun kamera positron (teknik imaging). Kurva kurva kinetika radioisotope dalam
organ/bagian tubuh tertentu dan angka-angka yang menggambarkan akumulasi radiostop dalam
organ/bagian tubuh tertentu Pesawat sinar X di samping icitra atau gambar yang diperoleh dengan
kamera gamma ataupun kamera positron Radioaktivitas yang terdapat dalam contoh bahan biologis,
darah, urine dll yang diambil dari tubuh pasien, dicacah dengan instrumen yang dirangkaikan pada
detektorradiasi (teknik non imaging).
Data yang diperoleh baik dengan teknik imaging maupun teknik non imagingmemberikan informasi
mengenai fungsi organ yang diperiksa. Pencitraan (imaging) padakedokteran nuklir dalam beberapa hal
berbeda dengan pencitraan dalam radiologi

1.Aplikasi Pesawat Sinar X dalam Bidang Pengobatan

Analisis kondisi tulang. Pemotretan tulang tengkorak dengan pesawat sinar X

Penentuan Kerapatan Tulang Dengan Bone Densitometer
Pengukuran kerapatan tulang dilakukan dengan cara menyinari tulang dengan radiasigamma atau sinar
X. Berdasarkan banyaknya radiasi gamma atau sinar X yang diserap tulangyang diperiksa maka dapat
ditentukan konsentrasi mineral kalsium dalam tulang. Perhitungandilakukan oleh komputer yang
dipasang pada alat bone densitometer tersebut. Teknik inibermanfaat sebagai alat bantu diagnosis
kekeroposan tulang (osteoporosis) yang seringmenyerang wanita pada usia menupause (mati haid)
sehingga menyebabkan tulang mudah patah.



KERUGIAN SINAR X
Setelah Roentgen memperlihatkan hasil pemotretan dengan sinar-X terhadap tangan istrinya yang
memakai cincin, dimana pada gambar tersebut terlihat dengan jelas ruas-ruas tulang jari tangannya,
maka manusia mulai menyadari akan manfaat besar yang dapat diperoleh dari pemenuan radiasi
pengion tadi. Pemanfaatan radiasi pengion dalam bidang kedokteran, terutama sinar-X, berkembang
pesat beberapa saat setelah penemuan radiasi tersebut. Penguasaan pengetahuan mengenai radiasi
pengion oleh umat manusia yang terus meningkat dari waktu ke waktu juga memungkinkan
dimanfaatkannya radiasi tersebut dalam berbagai bidang kegiatan di luar kedokteran, di samping
pemanfaatan-nya di dalam bidang kedokteran sendiri juga terus mengalami peningkatan.
Beberapa efek merugikan yang muncul pada tubuh manusia karena terpapari sinar-X dan gamma segera
teramati beberapa saat setelah penemuan kedua jenis radiasi tersebut. Efek merugikan tersebut berupa
kerontokan rambut dan kerusakan kulit. Pada tahun 1897 di Amerika Serikat dilaporkan adanya 69 kasus
kerusakan kulit yang disebabkan oleh sinar-X, sedang pada tahun 1902 angka yang dilaporkan
meningkat menjadi 170 kasus. Pada tahun 1911 di Jerman juga dilaporkan adanya 94 kasus tumor yang
disebabkan oleh sinar-X. Meskipun beberapa efek merugikan dari sinar-X dan gamma telah teramati,
namun upaya perlindungan terhadap bahaya penyinaran sinar-X dan gamma belum terfikirkan. Marie
Curie, penemu bahan radioaktif Po dan Ra meninggal pada tahun 1934 akibat terserang oleh leukemia.
Penyakit tersebut besar kemungkinan akibat paparan radiasi karena seringnya beliau berhubungan
dengan bahan-bahan radioaktif.


http://electromedicalengineering.blogspot.com/2008/12/dasardasarpesawatrontgen.html
http://labinfo.files.wordpress.com/2008/05/sinar.jpg
http://www.fortunecity.com/tattooine/swampthing/221.html
http://www.sman2mks.com/index2.php?option=com_content&do_pdf=1&id=464
http://soil.faperta.ugm.ac.id/jitl/3.2%202002%200106%20sastiono.pdf
http://upload.wikimedia.org/wikipedia/id/e/eb/Dental_xray.jpg
http://radiografer.wordpress.com/2008/06/30/terjadinyasinarx/
http://labinfo.wordpress.com/2008/05/14/teknikpemeriksaanmaterialmenggunakanxrf xrddansemeds/
Diposkan 19th December 2011 oleh david purba
http://davidpoerba.blogspot.com/2011/12/makalah-sinar-x.html

You might also like